Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 380 Kembali ke Rumah Keluarga Wu (2)

Steve Wu selalu sangat waspada terhadap keluarga Tang, dia tidak pernah mempercayai keluarga Tang, apalagi menjadikan keluarga Tang sebagai sekutunya. Tetapi sekarang, dia harus berdiri di garis medan perang yang sama dengan keluarga Zander Tang.

Alasan pertama adalah karena keluarga Zander Tang telah menyelamatkan nyawanya dan Dimas Wu. Meskipun Steve Wu tidak ingin mengakui kenyataan bahwa Dimas Wu telah menjadi menantu keluarga Tang, tetapi Bella Tang benar-benar sangat melindungi Dimas Wu, dan Zander Tang beserta istrinya telah terlibat dengan masalah ini demi menyelamatkannya dan putranya. Sudah seharusnya Steve Wu melakukan yang terbaik untuk membantu keluarga Zander Tang.

Alasan kedua adalah alasan yang lebih penting. Steve Wu awalnya memang berencana membawa Dimas Wu kembali ke rumah Keluarga Wu, tetapi tanpa bantuan keluarga Zander Tang, dia dan putranya tidak akan pernah bisa melarikan diri dari rumah keluarga Tang. Oleh karena itu, di saat Zander Tang memang berniat meninggalkan keluarga Tang, Steve Wu tentu saja akan menarik Zander Tang sebagai sekutunya.

Setelah mendengar kata-kata Steve Wu, Zander Tang berkata dengan suara yang tenang, “Keluarga Wu-mu selalu menjadi target pemantauan keluarga Tang, karena itu, pergi ke rumah keluarga Wu-mu adalah hal yang paling berbahaya.”

Nada bicara Zander Tang sangat tidak senang. Dia tidak bisa menunjukkan ekspresi yang baik pada Steve Wu dan Dimas Wu sekarang. Dia awalnya berpikir untuk fokus pada pelatihan Dimas Wu dan membuatnya menonjol di Kompetisi pemuda, selama Dimas Wu dapat menunjukkan kehebatannya dan mencapai hasil yang luar biasa, maka kehormatan Zander Tang dapat kembali, dan status keluarganya juga dapat dipulihkan. Namun, pada akhirnya, Dimas Wu tidak hanya tidak dapat membantunya, sebaliknya malah menyeret keluarganya ke dalam masalah, dan tentu saja itu membuat Zander Tang tidak puas.

Sekarang, tidak hanya Dimas Wu yang menjadi orang yang bersalah, tetapi keluarga Zander Tang juga sama saja dengan melanggar aturan keluarga dan membuat Sesepuh ke-enam marah. Dia tidak berharap pada Kompetisi pemuda lagi, bisa menyelamatkan nyawanya juga sudah cukup untuknya. Tetapi pada saat ini, Steve Wu masih mengusulkan ide yang buruk, dan itu membuat Zander Tang bahkan lebih marah.

Dimas Wu tidak peduli dengan kata-kata sinis Zander Tang dan hanya berkata dengan sangat serius, “Tidak, rumah keluarga Wu kami adalah yang paling aman.”

Setelah mendengar itu, Zander Tang menjadi sedikit tidak sabar. Dia menghadap Steve Wu dan berkata dengan remeh, “Keluarga Wu-mu memang keluarga pertama di dunia luar, tetapi bagi keluarga Tang, Keluarga Wu bukanlah apa-apa. Jika keluarga Tang benar-benar ingin memusnahkan keluarga Wu, itu sama gampangnya dengan mengucapkan satu kalimat saja.”

Steve Wu berkata dengan sungguh-sungguh, “Aku tahu.”

Zander Tang mengangkat alisnya dan berbalik bertanya, “Kalau begitu, apa yang membuatmu merasa bahwa keluarga Wu aman?”

Steve Wu memandang Zander Tang dan menjawab dengan sungguh-sungguh, “Larvis Wu kakekku pernah meninggalkan sebuah peninggalan kantong brokat. Di dalam peninggalan itu mungkin terdapat informasi penting yang dapat membantu kita mengatasi kesulitan ini.

Steve Wu awalnya tidak ingin memberitahu orang luar tentang kantong peninggalan itu, apalagi kepada keluarga Tang. Tetapi sekarang, dia hanya ingin kembali ke rumah keluarga Wu secepat mungkin. Dia selalu ingat dengan peringatan yang ditinggalkan Larvis Wu kepada keturunan keluarga Wu. Sekarang mereka berdua telah memasuki wilayah keluarga Tang, dan kemungkinan keluarga Wu akan menghadapi bencana kemusnahan. Steve Wu harus mendapatkan peninggalan itu secepat mungkin agar keluarga Wu bisa segera melewati bahaya itu, dan untuk kembali ke rumah keluarga Wu, dia hanya bisa mengandalkan Zander Tang. Demi membuat Zander Tang percaya bahwa rumah keluarga Wu aman, Steve Wu harus mengungkapkan perihal Larvis Wu dan kantong peninggalan itu.

Setelah mendengar itu, ekspresi Zander Tang seketika berubah. Dia mengernyit dan bergumam pada dirinya sendiri, “Larvis Wu.”

Zander Tang seperti tenggelam ke dalam renungan masa lalu. Setelah beberapa saat, dia memandang Steve Wu dan berkata dengan serius, “Kantong peninggalan apa yang ditinggalkan Larvis Wu pada kalian?”

“Aku juga belum jelas tentang hal itu, tetapi kakekku pernah bilang bahwa kantong peninggalan itu dapat membantu keluarga Wu melewati bencana, dan peninggalan itu sekarang berada di rumah keluarga Wu. Karena itu, pergi ke rumah keluarga Wu kami adalah pilihan yang terbaik”, jawab Steve Wu.

Setelah mendengar itu, Zander Tang terdiam lagi. Wajahnya serius, tatapannya menjadi sangat dalam, dan ada emosi yang tidak bisa dipahami semua orang di dasar matanya.

Dimas Wu yang terbaring di tanah melihat keraguan Zander Tang. Dia segera menopang dirinya berdiri, kemudian berkata dengan tegas pada Zander Tang, “Yang dikatakan ayahku itu memang benar. Dia telah memberitahuku tentang hal itu begitu dia bangun hari ini. Peninggalan itu memang ada di rumah keluarga Wu, dan itu juga menjadi satu-satunya harapan kami saat ini.”

Dari lubuk hatinya, Dimas Wu tidak ingin menjadi lawan yang bermusuhan dengan Bella Tang, tetapi dia harus kembali ke rumah keluarga Wu bersama ayahnya. Oleh karena itu, jika Bella Tang dan keluarganya bisa ikut dengan mereka kembali ke rumah keluarga Wu, dan menjadi sekutu untuk melawan keluarga Tang, tentu saja itu akan menjadi akhir yang paling menyenangkan bagi Dimas Wu. Karena itu, dia harus membujuk Zander Tang bagaimanapun caranya.

Setelah Bella Tang mendengar kata-kata Dimas Wu, dia segera menghadap Joanna Song dan berkata dengan bersungguh-sungguh, “Ibu.”

Bella Tang tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi maksudnya sangat jelas. Dia ingin Joanna Song setuju dengan saran Steve Wu.

Joanna Song sangat menyayangi putrinya. Setelah ragu-ragu sejenak, dia membujuk Zander Tang dengan berkata, “Zander, karena kamu telah memutuskan untuk meninggalkan keluarga Tang, kita sebaiknya pergi ke rumah keluarga Wu untuk mencobanya. Selain itu, kita juga tidak punya tempat lain untuk pergi.”

Zander Tang menatap Joanna Song, lalu menatap Dimas Wu beberapa detik. Akhirnya, dia mengangguk dan berkata, “Baiklah, kalau begitu kita pergi ke rumah keluarga Wu.”

Setelah melihat Zander Tang setuju, Dimas pun menghela napas lega, dan ekspresi Steve Wu juga menjadi sedikit lega.

Tanpa basa-basi lagi, Zander Tang segera bergerak. Beberapa dari mereka berkemas dan pergi dengan tergesa-gesa.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu