Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 116 Identitas Tuan Muda Ketiga

Sebenarnya jarak dari mobil ke pintu masuk utama villa sangat dekat. Tetapi Angel Xia seakan merasa sudah berjalan sangat lama dan jauh, setiap langkah yang dilakukannya, semakin membuat kegugupannya menjadi tak terkendali, bahkan Angel Xia sudah tidak dapat mengendalikan kegugupannya lagi. Hanya dengan memikirkan Tuan muda ketiga di dalam villa saja, dia sudah merasa mendapat tekanan yang begitu besar, langkah kakinya dengan sendirinya melambat dan berat.

Sesampainya Angel Xia di depan pintu masuk utama, dua orang pria yang menjaga pintu dengan segera membukakan pintu untuknya.

Angel Xia menarik napas dan melangkah masuk ke dalam villa.

Begitu dia masuk, ia seakan merasakan bahwa angin mewah berhembus melewati wajahnya, yang membuatnya terkesima adalah dia seolah-olah melangkah ke sebuah istana mewah, matanya terbelalak terpukau oleh kemegahan Villa Flower Garden, sungguh sebuah villa yang begitu luas dan tinggi, dilengkapi pernak-pernik emas yang cemerlang tampak begitu megah, semua perabotan yang didekorasi gaya Eropa, Angel Xia yang memasuki villa itu melangkah dengan sangat hati-hati dan sekuat tenaga membuat suara langkahnya tidak berisik.

Ketika dia berjalan ke tengah aula, langkah Angel Xia terhenti dan betapa terkejutnya dia saat melihat ada seorang pria di depannya sedang berlutut di tanah seakan sedang menyembah sesuatu di depannya.

Saat melihat pemandangan aneh itu, mata Angel Xia menyapu sekitar aula mencari patung Buddha atau benda berhala, tetapi anehnya dia tidak menemukan benda-benda tersebut, dia terheran dan tak mengerti mengapa pria itu berlutut dan apa yang sedang disembahnya.

Angel Xia terbenam oleh pikirannya, dia pun memberanikan diri untuk bertanya kepada pria yang sedang berlutut itu: "Kamu siapa?”

Mendengar pernyataan itu, pria itu dengan segera menoleh dan mendongakkan kepalanya, pada saat dia menyadari bahwa wanita yang barusan bertanya kepadanya adalah Angel Xia, pria itu tampak terharu akan kedatangan Angel Xia, dan matanya seakan memancarkan cahaya harapan, seakan-akan Angel Xia adalah sosok penyelamat baginya. Pria itu dengan cepat berlutut dan memohon kepada Angel Xia:”Nona Xia, tolong ampuni Jhony Wang, putraku pada saat itu tidak berpikir jernih, aku pasti akan mematahkan kakinya ketika aku kembali, sehingga dia tidak akan pernah mengganggu Nona Xia lagi, ampunilah aku?"

Angel Xia terkejut dan terperangah.

Wajah pria di hadapannya ini babak belur dengan hidung masih mengalirkan darah segar, sisi bibirnya lebam dan mata yang bengkak, pria ini babak belur sampai-sampai wajahnya sudah tidak dapat dikenali lagi.

Tetapi jika dilihat dengan seksama, tidak sulit untuk mengenali bahwa pria di hadapannya ini adalah ayah Jhony Wang, dia adalah Riky Wang Presdir Wang Group.

Wang Group adalah perusahaan besar di kota Xiyuan, keluarga Wang merupakan keluarga kelas atas di kota Xiyuan. Sebagai kepala keluarga Wang, status dan posisi Riky Wang sangat tinggi, dia juga merupakan seorang pengusaha yang berbakat dan sangat terkenal di kota Xiyuan, dia bahkan sering menghiasi sampul majalah sekelas majalah Times. Akan tetapi, saat ini sosok sebesar Riky Wang bak seekor anjing yang sedang memelas meminta makan kepada majikannya, berlutut di hadapan Angel Xia memohon untuk sebuah belas kasihannya.

Hal ini sangat mengguncang hati Angel Xia, dia tertegun dan masih tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi.

Setelah tertegun beberapa waktu, Angel Xia dengan sedikit gugup dan tulus berkata: ”Presdir Wang, jangan berlutut seperti ini, tolong bangunlah baru bicara.”

Riky Wang bukannya berdiri, dia malah mulai membenturkan kepalanya ke lantai. Sambil membenturkan kepalanya ke lantai sambil memohon kepada Angel Xia: ”Nona Xia, aku bersalah, aku benar-benar bersalah, mohon maafkan aku.”

Bagaimana Angel Xia bisa tahan saat seorang miliarder berlutut dan memohon kepadanya, dia dengan cepat membujuk Riky Wang dengan berkata:”Presdir Wang, aku tidak pernah menyalahkan kamu, jadi cepatlah berdiri!”

Angel Xia memang membenci Jhony Wang, tapi keluarganya tidak dapat disalahkan hanya karena kesalahan Jhony Wang sendiri, Angel Xia tentu saja tidak menyalahkan Riky Wang.

Setelah mendengar ucapan Angel Xia, barulah Riky Wang berhenti membenturkan kepalanya, dia segela mendongak dan berkata: ”Nona Xia, putraku melakukan kesalahan, aku tidak mendidiknya dengan benar, aku akan mendisiplinkannya setelah kembali dari sini, dan aku berjanji mulai hari ini dia tidak akan mengganggu Nona Xia lagi, aku memohon sekali lagi dapatkah kamu memaafkan dia?”

Angel Xia adalah seorang gadis yang berhati lembut, bagaimana mungkin dia tega melihat seseorang berlutut dan memohon kepadanya, terutama yang memohon kepadanya adalah seseorang yang sangat terpandang. Dia masih dengan sabarnya berkata: ”Presdir Wang, jika ada masalah, bisakah kamu bangun terlebih dahulu dan baru bicara?”

Riky Wang menjawab: ”Aku tidak bisa melakukannya, jika Nona Xia tidak memaafkan putraku, hari ini aku akan berlutut sampai mati di sini.”

Angel Xia bertanya lagi: ”Mengapa kamu melakukan ini?”

Riky Wang gugup berkata: ”Maafkan aku dan putraku Nona Xia, jika kamu tidak memaafkan kami, maka keluarga Wang akan hancur.” Setelah berbicara Riky Wang mulai terisak menangis, air matanya membasahi wajahnya, saat ini dia sangat panik dan tersiksa.

Sampai saat ini, barulah Angel Xia menyadari alasan mengapa Riky Wang melakukan ini pasti karena Tuan muda ketiga.

Angel Xia tahu bahwa Tuan muda ketiga memiliki status yang luar biasa. Bagaimanapun, ia adalah Tuan muda ketiga Jeremy Li. Namun, Tuan muda ketiga dapat membuat Riky Wang seperti ini dalam waktu singkat, sungguh suatu hal yang sangat menakjubkan dan juga mengerikan.

Angel Xia tahu dengan adanya campur tangan Tuan muda ketiga, Jhony Wang tidak akan berani mengganggunya lagi, walaupun dia sungguh-sungguh membenci Jhony Wang, akan tetapi pagi ini Jhony Wang sudah mendapatkan ganjaran atas kelakuannya, bahkan saat ini Riky Wang sudah melakukan hal yang dapat membuatnya kehilangan muka, dia dipukuli tanpa ampun. Angel Xia sudah tidak dapat mengharapkan apa-apa lagi, dia juga tidak tahan menjadi seseorang yang kejam, pada akhirnya dia menjawab: ”Berdirilah, aku sudah memaafkan kalian.”

Mendengar itu, kebahagiaan Riky Wang tak terbendung, dia langsung berkata: ”Terima kasih Nona Xia, Terima kasih Nona Xia.”

Dapat dilihat bahwa Riky Wang benar-benar tulus meminta-maaf kepada Angel Xia, terlihat pula penyesalannya atas apa yang telah terjadi. Dia benar-benar berterima kasih dan bersyukur Angel Xia bersedia memaafkan dia dan putranya.

“Keluar!” terdengar suara yang begitu dingin dari ruang belajar villa.

Mendengar suara itu, Riky Wang merasa lega dan segera meninggalkan Villa Flower Garden.

Setelah melihat Riky Wang meninggalkan aula, barulah Angel Xia berpaling ke arah sumber suara tadi, dengan hati yang gugup, dia berjalan perlahan menuju ruang baca.

Sesampainya dia di pintu ruang baca, Angel Xia berbisik bertanya: ”Tuan muda ketiga, apakah itu anda?”

“Masuklah!” Suara dingin itu memerintahkannya untuk masuk.

Angel Xia membuka pintu dan masuk ke dalam ruang baca.

Suasana literatur sastra yang kuat memenuhi ruang baca yang besar ini. Begitu Angel Xia masuk dia langsung dapat melihat seseorang sedang duduk membelakanginya yang sedang membaca sebuah buku dalam bahasa inggris.

Sudah tidak diragukan lagi bahwa sosok yang sedang membaca buku dalam bahasa inggris ini adalah Tuan muda ketiga, Angel Xia sudah dapat merasakan sesuatu yang berbeda hanya dengan melihat punggung dan posturnya saja. Dia tidak seperti pangeran ahli seni, dia benar-benar terlihat lembut dan kasar dalam waktu yang bersamaan. Cara duduknya yang begitu santai, dengan gagahnya memegang buku dan itu terlihat sangat alami, seakan-akan dia terlahir untuk menjadi seorang bangsawan yang menawan.

Pria berkharisma seperti ini, di mana pun dia berada tentu akan menarik perhatian orang banyak.

Setelah mengendalikan detak jantungnya, Angel Xia memberanikan diri untuk memulai pembicaraan dan berterima kasih: “Tuan muda ketiga, terima kasih telah membantuku” Ucap Angel Xia.

Angel Xia berhutang budi kepada Tuan muda ketiga, karena tanpa pertolongan darinya, mungkin dia dan mamanya sudah mati atau menderita oleh Jhony Wang. Dia sangat beruntung karena atas bantuan dari Tuan muda ketiga, Jhony Wang dan ayahnya mendapatkan pelajaran yang setimpal atas apa yang telah diperbuatnya. Dan juga keluarga Xia. Tuan muda ketiga menghancurkan Perusahaan Starlight untuk memberi pelajaran kepada keluarga Xia. Adapun sekelompok orang-orang yang datang pagi hari ini, Tuan muda ketiga sudah mengusir mereka dengan mengirim Jeremy Li ke sana. Angel Xia sangat berterima kasih atas apa yang telah Tuan muda ketiga lakukan.

Pria itu menjawab: ”Sama-sama.”

Terucap dua kata sedingin angin utara itu.

Baginya ini seperti hal kecil yang tidak layak disebut.

Setelah mengucapkan rasa terima kasihnya, Angel Xia tidak tahu harus bicara apa lagi, dia ingin sekali menghampiri dan melihat dengan mata sendiri wujud asli Tuan muda ketiga, namun saraf motoriknya seolah tak sejalan dengan otaknya. Angel Xia juga masih belum terbiasa dengan Tuan muda ketiga, dia merasa Tuan muda ketiga adalah sosok dingin yang misterius, apalagi dengan status yang begitu besar, semakin membuat Angel Xia tidak berani untuk menghampirinya.

Setelah menunggu beberapa menit, Angel Xia dengan sabarnya menunggu Tuan muda ketiga memulai percakapan dahulu, namun hal itu tak kunjung terjadi, bahkan mungkin Tuan muda ketiga sudah lupa akan keberadaan Angel Xia di sana, karena Tuan muda ketiga hanya sibuk dengan bacaannya saja.

Pada akhirnya, Angel Xia tidak dapat sabar lagi, dia pun memulai percakapan lagi dengan bertanya kepada Tuan muda ketiga: ”Tuan muda ketiga, mengapa Tuan mau membantuku? Apakah karena lukisan Beauty in Blue?”

ini adalah satu-satunya kemungkinan yang terpikirkan oleh Angel Xia, karena tidak mungkin bagi seorang yang tidak ada apa-apa dan lemah seperti dia bisa membuat orang yang sudah dianggap sebagian orang adalah dewa mau membantunya. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa Tuan muda ketiga membantunya adalah demi lukisan Beauty in Blue.

“Apakah kamu berbicara tentang lukisan di sebelah kiri kamu?” suara pria itu terdengar lagi.

Mendengar itu, Angel Xia langsung menoleh, dia sungguh terkejut, karena dia melihat lukisan yang terpajang di ruang baca.

Lukisan ini sangat familiar baginya, itu adalah mahakarya Master Golden Hand, ialah lukisan Beauty in Blue.

“Bagaimana bisa lukisan Beauty in Blue bisa terpajang di sini?”

Setelah bertanya tentang lukisan itu, Angel Xia kembali menyadari sesuatu, yaitu suara Tuan muda ketiga terdengar agak familiar, awalnya dia terlalu gugup untuk memikirkannya, tetapi sekarang dia sudah mulai bisa mengenali suara itu, suara itu terdengar seperti suara Master Golden Hand yang dia temui pada pameran kemarin.

Dan juga, sebelum Master Golden Hand meninggalkan aula pameran, dia sendiri mengatakan bahwa dia sangat menyukai lukisan itu dan ingin menyimpannya sendiri.

Setelah mengkombinasikan kedua fakta itu, membuat Angel Xia terperangah.

“Apakah anda Master Golden Hand?” Angel Xia bertanya dengan penuh semangat lagi tanpa menunggu Tuan muda ketiga menjawab.

Pria itu menutup buka yang sedang dibacanya, lalu memutarkan kursi putar yang didudukinya dan langsung berhadapan dengan Angel Xia, acuh tak acuh menjawab: ”Benar.”

Angel Xia akhirnya dapat melihat pria yang di hadapannya saat ini, pria itu yang mengenakan jaket hitam, dia juga memakai masker berwarna hitam untuk menutupi wajahnya, tatapannya, bahkan perangainya sama persis dengan Master Golden Hand yang dia temui kemarin.

Tuan muda ketiga adalah Master Golden Hand?

Kenyataan ini benar-benar membuat Angel Xia terperangah tak percaya, kepalanya seakan mau meledak setelah mengetahui kennyataan ini. Dia sangat terkejut, benar-benar terkejut.

Biasanya, Tuan muda yang kaya raya pasti akan angkuh ataupun judes dan berpenampilan sangat mewah, seperti Tuan muda Cai yang memiliki latar belakang bagus dan memiliki uang, pada saat yang sama memiliki pengetahuan yang luas, dan ini sangat jarang ditemukan.

Dan biasanya, Pelukis atau Seniman memiliki keeksistensian yang berbeda dari dunia kehidupan lain, ada yang terlahir dari keluarga miskin tapi memiliki bakat seni yang sangat kuat, ada pula yang terlahir dari keluarga seniman, mewarisi bakat seni, menerima pengaruh seni dalam keluarga dan pendidikan seni yang ketat.

Bagaimanapun, Angel Xia tidak dapat menghubungkan antara identitas Tuan muda ketiga yang notabene adalah sosok yang berkuasa dan kuat dengan Master Golden Hand si pelukis jenius. Jika dipikir-pikir, kedua fakta ini sangat berbeda, walaupun keduanya sama-sama level atas. Keduanya memiliki bidang, kemampuan dan identitas yang berbeda.

Tapi kenyataannya adalah mereka merupakan orang yang sama, seorang pelukis hebat dan sosok hebat yang sudah setara dengan dewa.

Master Golden Hand selain dengan kemampuan melukisnya yang menakjubkan. Dia juga memiliki sesuatu yang bersinar dalam dirinya, Angel Xia melihatnya, seakan dia sedang melihat sebuah mahakarya, karena menurutnya ini sangat di luar dari bayangannya, bagaimana mungkin ada orang sesempurna Master Golden Hand.

Setelah membeku beberapa waktu, Angel Xia baru bisa berbicara kembali, dia menatap Master Golden Hand dengan penuh keterkejutan bertanya:”Master Golden Hand,Ini benar-benar kamu? Kenapa kamu mau membantu ku?”

Master Golden Hand menjawab dengan tenang: ”Lukisanku membuatmu kesulitan, jadi aku harus membereskannya untukmu.”

Ketika Angel Xia mendengar itu, jantungnya berdetak kencang. Dia merasa bahwa Master Golden Hand bukan hanya seorang Master dengan status dan bakat yang luar biasa, tetapi dia juga sangat sopan dalam berbicara dan santun dalam berperilaku, sosok yang sangat berkharisma. Rata-rata wanita akan terpesona olehnya, dan tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini Angel Xia juga sedikit tertarik padanya.

Angel Xia menggigit bibirnya dan lanjut bertanya: ”Tapi ada juga beberapa masalah yang terjadi karena diriku sendiri, bahkan sama sekali tidak ada hubungannya dengan lukisanmu?”

Master Golden Hand dengan santai dengan satu kata saja: ”Sekalian.”

Kata “Sekalian” membuat yang dilakukannya terdengar sangat tidak berarti baginya, tetapi bagi Angel Xia, ini merupakan pertolongan yang tak terlupakan baginya, dengan kata lain dia berhutang budi kepada Master Golden Hand seumur hidupnya. Angel Xia bersungguh-sungguh berterima kasih dan dalam hatinya sangat-sangat mengagumi kebaikan hati dan kemampuan Master Golden Hand.

“Tuan muda ketiga, apa maksud kamu memanggilku kemari?” Dia bahkan sudah tidak tahu mau bicara apa lagi pada saat di hadapan Master Golden Hand, yang terpikirkan olehnya hanya bertanya maksud Tuan muda ketiga memanggilnya kemari.

Master Golden Hand mengalihkan pandangannya ke arah lukisan Beauty in Blue dan berkata: ”Aku sangat menyukai lukisan ini, kurasa alasan mengapa lukisan ini begitu sukses ada hubungannya dengan kamu, jadi aku memutuskan untuk membalasmu.”

Setelah menyampaikan niatnya, Master Golden Hand melanjutkan: ”Aku dapat mengabulkan keingananmu, apakah kamu punya keinginan?”

Angel Xia malah balik bertanya: ”Keinginan apa pun?”

Master Goldenn Hand menganguk menjawab:”Kamu hanya perlu mengucapkannya, aku akan mengabulkannya.”

Nada bicaranya penuh kepastian dan penuh rasa percaya diri.

Angel Xia hanya menatap Master Golden Hand dan berkata: ”Aku ingin kamu melepas masker yang kamu kenakan sekarang, aku ingin melihat wajahmu secara langsung.”

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu