Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 884 Hancur

Bayangan yang terlempar ke belakang ini ternyata adalah Dimas Wu.

Pedang Starlight milik Dimas Wu akhirnya tidak bisa mengalahkan Pedang Qingfeng Dewa Gunung Xuanyuan, kekuatan Pedang Qingfeng sangat menggelegarkan dunia, seluruh kekuatan di udara itu seolah-olah digunakan olehnya, kekuatan langit dan bumi juga digerakkan olehnya, dia menempati sebuah posisi yang dominan, dan Dewa Gunung Xuanyuan adalah pemimpin dari tempat ini, dia menggunakan Pedang Qingfeng yang cocok dengan dirinya untuk menyapu seluruh dunia dan menunjukkan kekuatannya. Serangan balik ini membuat Dimas Wu terlempar ke belakang karena Cahaya Pedang ini lalu akhirnya jatuh ke tanah.

Kali ini luka yang di dapat oleh Dimas Wu lebih dalam, Pedang Qingfeng bukanlah senjata biasa, kekuatan yang dimiliki oleh pedang ini sangatlah kuat, Cahaya Pedang ini bahkan bisa menusuk jiwa orang, luka yang didapat oleh Dimas Wu dari Cahaya Pedang ini tidak hanya luka otot, tulang dan organ dalamnya saja yang hampir rusak, bahkan pikirannya juga juga ikut terbelah, terguncang keras hingga membuat kepalanya terasa pusing, wajahnya terlihat pucat, mulutnya mengeluarkan darah dan dahinya berkeringat.

Dimas Wu tidak lagi sombong dan angkuh seperti sebelumnya, dia sekarang terlihat lemah dan memalukan.

Para Pengawal yang ada di tempat itu merasa sangat senang, wajah setiap orang mengeluarkan cahaya yang senang, suasana hati mereka juga ikut melunjak, semua harapan mereka akhirnya terkabilkan, Dewa Gunung Xuanyuan yang memiliki senjata yang kuat ini menjadi penguasa langit dan bumi yang mereka puja, hal ini semakin membuat hati mereka ada sebuah harapan yang tak terbatas di hati mereka, mereka tahu Dimas Wu si Iblis ini akhirnya akan mati di tangan Dewa Gunung Xuanyuan.

Dan Taotie kali ini bisa melihat kalau luka yang di derita olehnya berbeda dari sebelumnya, dia terlihat sudah terluka sampai ke akarnya, keadaan dia saat ini sangat tidak baik, dia terlihat lebih lemah dari sebelumnya. Di mata Taotie saat ini penuh dengan kekhawatiran, hatinya juga merasa angat tidak tenang.

Dewa Gunung Xuanyuan yang berada di tengah udara itu, dengan membawa sinar sebuah kemenangan, perlahan-lahan turun ke bumi, dia turun di samping tubuh Dimas Wu, dia menujuk Dimas Wu dengan Pedang Qingfeng di tangannya, dengan tajam berkata : “Sekarang, apa kamu rasa aku masih tidak bisa membunuhmu?”

Seluruh tubuh Dewa Gunung Xuanyuan penuh dengan aura membunuh, Pedang Qingfeng itu tajam dan udaranya melonjak, dia dan pedangnya seperti dewa pembunuh. Bagi Dewa Gunung Xuanyuan, Dimas Wu adalah sebuah mangsa yang harus dibunuh olehnya, selama dia menggerakkan tangannya maka dia bisa membunuh Dimas Wu dengan mudah.

Dimas Wu diam beberapa saat baru bisa menemukan kembali kesadarannya, dia sedikit menggerakkan matanya, melihat kearah Dewa Gunung Xuanyuan, dengan suara yang serak berkata : “Seperti yang aku katakan sebelumnya, jika kamu inign membunnuhku, kamu masih tidak pantas untuk itu.”

Meskipun Dimas Wu sudah kalah dengan Dewa Gunung Xuanyuan,bahkan kelihatannya dalam satu injakan dia bisa masuk ke dalam neraka, tapi kata-katanya masih sama, dia masih terlihat angkuh, dia sepertinya masih tidak memandang Dewa Gunung Xuanyuan sama sekali.

Dewa Gunung Xuanyuan mendengar ini, akhirnya kesabaran Dewa Gunung Xuanyuan sudah berakhir, matanya mengeluarkan aura membunuh, dengan wajah yang tajam berkata : “Kematian sudah di dekat mata, kamu masih berbicara seperti ini disini, mati kamu!”

Setelah itu Dewa Gunung Xuanyuan tanpa ragu lagi langsung mengangkat Pedang Qingfeng yang berada di tangannya, dan menebaskan kearah Dimas Wu.

Cahaya Pedang bewarna hijau yang tajam itu langsung menyerang, menerobos udara, merobek semuanya dan langsung mengarah ke kepala Dimas Wu.

Taotie yang melihat Cahaya pedang bewarna hijau yang ingin menghancurkan Dimas Wu itu membuat jantungnya berdebar dan hampir melompat keluar, dia seketika merasa sangat khawatir dan tegang.

Para Pengawal Kuil Xuanyuan juga merasa sangat tegang, tapi yang mereka tegangkan kali ini adalah apakah Dewa Gunung Xuanyuan kali ini benar-benar bisa membunuh Dimas Wu, mereka sangat ingin melihat Dimas wu mati dengan menyedihkan, mereka sangat berharap Dimas Wu mati di tangan Dewa Gunung Xuanyuan, mereka membesarkan mata mereka tanpa berkedip sama sekali.

Dibawah tatapan semua orang Dewa Gunung Xuanyuan langsung menjatuhkan pedangnya, membuat sebuah retakan yang besar di tanah dan membuat sebuah ledakan yang besar.

Tapi Dimas Wu yang seharusnya mati itu, namun sudah tidak berada di tempatnya berada lagi, tidak tahu sejak kapan dia sudah menghilang dari sana.

Saat ini semua orang terkejut, tadi adalah sebuah waktu yang penting, orang yang berada disana pun tidak mengalihkan pandangan mereka dari sana, tapi tidak ada orang yang tahu bagaimana cara Dimas Wu menghilang dibawah tatapan mata mereka, kejadian ini benar-benar sangatlah aneh.

Tempat itu sangatlah hening.

Semua orang masuk ke dalam keterkejutan dan keheningan yang tak terbatas.

Bahkan ekspresi wajah Dewa Gunung Xuanyuan sendiri juga berubah, matanya penuhh dengan keterkejutan dan ketidakpercayaan.

“Apa kamu kira aku benar-benar mudah untuk dibunuh?” ketika semua orang berada dalam terkejut, suara Dimas Wu tiba-tiba terdengar.

Mendengar ini semua orang langsung melihat kearah sumber suara, mereka melihat Dimas Wu sekarang sudah berdiri di tengah langit, seluruh tubuhnya mengeluarkan asap bewarna hitam, sikapnya sangatlah agung, dia terlihat seperti Raja Iblis yang tidak bisa dilanggar.

“Sudah disakiti oleh Pedang Qingfeng, kamu masih bisa bergerak dengan cepat?” Dewa Gunung Xuanyuan tiba-tiba menggerutkan keningnya, dia menatap tajam Dimas Wu dan berkata dengan tajam.

Pedang Qingfeng adalah sebuah senjata yang yang paling kuat bagi Dewa Gunung Xuanyuan, kemampuan untuk membunuhnya tidak ada tandingan, Dimas Wu tadi saja sudah terluka seperti itu karena kibasan Pedang Qingfeng, jelas-jelas dalam keadaan sekarat itu, membuat Dewa Gunung Xuanyuan mengira kalau Dimas Wu sudah berada dalam keadaan setengah mati, jadi dia merasa bisa membunuh Dimas Wu dengan mudah, tapi Dimas Wu masih bisa terbang dalam keadan sekarat itu, selain itu keadaannya sekarang seperti tidak ada masalah, mengapa ini bisa terjadi?

Dewa Gunung Xuanyuan merasa sangat terkejut, ekspresi wajahnya juga berbubah menjadi tidak enak dilihat.

Dimas Wu melihat Dewa Gunung Xuanyuan dari atas, dengan datar berkata : “Dengan luka sedikit ini, kamu masih menginginkan nyawaku?”

Tubuh Dimas Wu sering mendapatkan luka pada pertempuran yang sering dia lalui, jadi kekuatan fisiknya sudah mencapai ke tahap yang tidak bisa dibayangkan, keterampilan memendamkan tubuhnya juga telah berada pada tahap yang tidak bisa dikalahkan, luka yang diderita olehnya akibat Pedang Qingfeng tadi memang cukup parah, pikirannya juga mendapatkan pengaruh yang besar, tapi ketika pikiran dia mulai sadar, dia langsung menggunakan Teknik Pemulihan untuk mengobati lukanya, dan langsung menghindari serangan mematikan dari Dewa Gunung Xuanyuan pada waktu yang tepat.

Setelah berbicara Dimas Wu tiba-tiba mengulurkan tangannya, dan dilambaikan dengan santai.

Tiba-tiba Roh Jahat bewarna hitam di sekitar tubuhnya langsung melunjak keluar, awan yang mengambang di langit sepertinya juga ikut bergerak, lalu diantara awan itu juga seperti terdengar suara gemuruh, anehnya semua hal yang ada di tempat itu berubah menjadi lambat, semua pergerakan disana berubah menjadi sangat lambat, membuat orang merasa terjadi kekacauan pada waktu dan tempat itu melayang, hanya Dimas Wu sendiri yang berdiri diluar waktu, tanpa ada batasan ruang, ketika dia menggerakan langkah kakinya, semua makhluk yang ada di bumi ini juga ikut bergerak mengikutinya, dia seolah-olah sudah berubah menjadi pusat dunia, penguasa semua makhluk, dia bisa menguasai dunia dan menyihir orang.

Roh Jahat yang mengelilingi tubuhnya juga mengeluarkan aura yang berbeda, Roh Jahat ini sangatlah hitam, murni, kuat, menakutkan, ini benar-benar sebuah Roh Jahat Kuno, kekuatan Roh Jahat ini juga bisa berubah menjadi tak terhingga, semakin kuat lawannya, maka Roh Jahat miliknya juga ikut berubah menjadi kuat.

Saat ini Dewa Gunung Xuanyuan juga bisa merasakan Roh Jahat yang dikeluarkan oleh Dimas Wu, memang lebih kuat dari sebelumnya, bisa dibilang Roh Jahat ini sangatlah kuat, membuat Dewa Gunung XUanyuan merasaka takut, seolah-olah dia sudah di tinggalkan oleh dunia ini, dia sekarang hanya sendirian melawan semua makhluk dunia ini. dia juga merasa dirinya sangatlah kecil, tidak berguna dan lemah.

Kedua mata Dewa Gunung Xuanyuan mengecil, lalu tiba-tiba dia kembali sadar, dia langsung menatap tajam Dimas Wu, berkata : “Aku tidak percaya kalau aku tidak bisa membunuhmu!”

Setelah itu Dewa Gunung XUanyuan memegang erat Pedang Qingfeng, dengan membawa aura membunuh yang menggelegarkan langsung menyerang keatas.

Gerakannya ini langsung naik ke tengah langit, lalu tanpa banyak berkata-kata lagi dia langsung mengangkat Pedang Qingdeng dan dikibaskan kearah Dimas Wu.

Sekali Pedang Qingfeng ini dikibaskan, Cahaya Pedang bewarna hijau keluar lagi, dengan kekuatan membelah langit dia langsung menerobos udara dan memotong Dimas Wu.

Kibasan pedang ini sudah menggetarkan sembilan tingkatan langit dan mengobarkan badai.

Orang yang berada dibawah bisa merasakan Cahaya Pedang yang kuat, semua orang merasa ketakutan dan darah mereka mendidih, mereka secara naluriah sudah takut dengan Pedang hijau ini, dan berhaap Pedang hijau ini bisa mengeluarkan kekuatan yang kuat untuk membunuh Dimas Wu.

Dimas Wu berjalan di tengah langit, tubuhnya seperti hantu, auranya sangat aneh namun Roh Jahatnya sangat tenang.

Melihat Cahaya Pedang hijau yang datang dengan potensi yang bisa menghancurkan langit itu, Dimas Wu menggerakkan kedua tangannay, seketika Roh Jahat yang murni yang datang dari jaman kuno berkumpul di tengah langit, lalu berguling dengan kerang dan menelan ruang itu, ruang yang besar itu seolah-olah sudah ditelan olehnya, yang berubah menjadi ruang yang bewarna hitam, yang terlihat seperti lubang besar dan jurang tak berujung.

Lubang hiram yang seperti pusaran Roh Jahat langsung mengaum kearah Pedang Hijau Dewa Gunung Xuanyuan.

Duar duar duar!

Pusaran Roh Jahat dan Cahaya Pedang bewarna hijau itu bertabrakan di tengah udara, yang mengeluarkan suara ledakan yang kencang, gelombang udara yang tak terbatas dan dipenui dengan asap.

Hitam dan hijau bercampur dengan awan putih, sebuah kabut tebal, energy yang bergulir membuat setangah udara itu kabur.

Orang yang berada di bawah hanya melihat sebuah kabut yang luas, dan diantara kabut itu terdaapt dua orang yang mulai mendekat dan bertarung bersama.

Dimas Wu dan Dewa Gunung Xuanyuan lagi-lagi melakukan pertarungan sengit, tapi tubuh mereka saat ini berada di tengah kabut, ruang yang luas itu hanya ada Roh Jahat bewarna hitam dan Cahaya Pedang warna hijau yang tidak ada habisnya, tempat itu sangatlah kacau, dan pertempuran itu sangatlah luar biasa.

Orang-orang itu menahan nafas mereka dan merasa sangat ketakutan.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu