Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 50 Sebuah Hadiah yang Mengejutkan

David He di mata orang awam adalah sosok yang sederhana, tapi sebenarnya dia adalah sosok pemimpin masyarakat kelas atas di Jiangzhou.

Kampung Naga merupakan tempat suci yang tidak tersentuh oleh orang-orang biasa. Seorang David He dapat menduduki posisi General Manager di Kampung naga menunjukkan bahwa dia memiliki kemampuan yang luar biasa, dengan dia berjalan saja, kita bisa merasakan bahwa dia memiliki aura yang kuat, seolah-olah dia adalah seorang raja, bahkan bisa dikatakan dia lebih kuat dari Tuan besar Jin.

Begitu juga orang-orang pengikut David He, mereka berjumlah 400-500 anggota, mereka semua luar biasa, memiliki tubuh yang lincah dan pastinya kuat. Mereka selalu mengenakan seragam berwarna hitam yang bermotif naga di bagian atas. Sudah jelas mereka bukan orang-orang biasa, mereka adalah preman yang dilatih diam-diam di Kampung Naga, dan mereka merupakan pengawal khusus Kampung Naga, dengan nama sebutan pengawal naga.

Reputasi pengawal naga sangat baik dan tak terkalahkan, mereka berkontribusi dalam menstabilkan dan memperkuat Kampung Naga, dengan kata lain tidak ada pengawal naga, maka tidak akan ada Kampung Naga yang berdiri kokoh seperti saat ini.

Setiap anggota pengawal naga sangat terlatih dan berani, mereka bahkan lebih mengintimidasi secara keseluruhan, Tim seperti itu tidak sebanding dengan bajingan-bajiangan yang dibawa oleh Bobi Zhang .

Di mata pengawal naga, bajingan-bajingan yang dibawa oleh Bobi Zhang hanya sekedar pasukan udang.

David He secara terbuka memimpin pengawal naga, Pertempuran ini seperti kaisar yang secara pribadi memimpin pengawal Yuqian ke medan pertempuran. Membuat semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan menciut tak bergidik.

Seperti biasanya, pengawal naga tidak akan meninggalkan Kampung Naga jika tidak ada masalah besar, tetapi hari ini, General Manager kampung naga sendiri mengerahkan sejumlah besar pengawal naga untuk bergerak, sungguh suatu kejadian yang sangat mengejutkan bukan?

Dalam keheningan tiba-tiba suara keras terdengar menggelegar :

“Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Bahkan General Manager He dari Kampung Naga juga datang.”

“Iya, bahkan dia juga membawa pasukan pengawal naga, pertumpahan darah akan terjadi!”

“Di mata penduduk Jiangzhou, General Manager He bagaikan dewa, tiada siapapun yang berani berurusan dengannya, bahkan menyentuh bayangannya saja tidak berani.

“Hal yang terjadi hari ini sangat di luar nalar!”

Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan perasaan bercampur aduk orang-orang yang berada di sana.

General Manager He seakan tidak memedulikan orang-orang yang sedang mengawasinya sejak kedatangannya di sana, dan ia langsung menghampiri Dimas Wu serta menyapa Dimas Wu dengan penuh hormat:” Tuan Wu.”

Sebuah sapaan “Tuan Wu” telah mengungkapkan identitas Dimas Wu yang sebenarnya.

Figur seorang Dimas Wu langsung menjadi tinggi, bak pohon yang menjulang ke langit.

Mata semua orang seakan dibutakan olehnya.

Meskipun, sebelum Martis Yu ada tiga orang yang mencoba mendekati Dimas Wu, setelah itu Deni Jin juga berteman dengannya, dapat disimpulkan bahwa identitas Dimas Wu bukanlah orang biasa. Akan tetapi, ini masih belum bisa membuat orang-orang langsung terpesona olehnya, dan dengan tulus menghormatinya. Tapi kali ini berbeda, pada saat ini, seorang David He sendiri demi membantu Dimas Wu menggerahkan pasukan pengawal naga, barulah orang-orang menyadari bahwa seorang David He sangat menghormati Dimas Wu, bahkan General Manager He seakan-akan seperti seorang pelayan yang melayani Dimas Wu. Kali ini, Dimas Wu menjadi bersinar dan berdiri sangat tegak di hadapan orang-orang.

Orang-orang pun bertanya-tanya dalam hati: ”Sebenarnya siapa Dimas Wu ini, setinggi apa kedudukannya?”

Walaupun Deni Jin dan Martis Yu dan lainnya tahu bahwa Dimas Wu berhubungan baik dengan Bos Besar Kampung Naga dan memiliki kedudukan yang cukup baik di Kampung Naga, tapi pada saat ini yang membuat mereka lebih terkejut adalah bahwa hubungannya bisa sejauh ini. Bahkan David He sendiri memimpin pasukan pengawal naga demi menolong Dimas Wu.

Angel Xia dan Deni Jin beserta yang lainnya juga sama, mereka hanya tahu bahwa Dimas Wu dan Bos Besar Kampung Naga ada hubungan baik, tanpa diduga, Dimas Wu berani memancing peperangan. Pantas saja Dimas Wu dari awal tidak takut Bobi Zhang sama sekali, ternyata kepercayaan dirinya juga karena ada figur yang kuat di belakangnya. Seketika rasa takut yang dirasakan Angel Xia sirna dan dia benar-benar bisa mempercayai suaminya 100%.

Tetapi beda cerita dengan keluarga Huang, mereka semua membeku tidak berkutik, dengan perasaan yang kacau balau saat ini, Dimas Wu si menantu bodoh seakan seketika berubah menjadi titik harapan dan kebangkitan bagi keluarga Huang.

Bobi Zhang yang sangat arogan pada awalnya, sekarang bak bola yang ditusuk dengan jarum yang seketika mengempis. Dia terkejut dan yang membuatnya tak bergidik adalah dia merupakan anggota VIP di Kampung Naga dan tentu saja dia tidak asing dan tahu betul bahwa David He bukan orang biasa di Kampung Naga, sebuah tempat yang disegani seluruh masyarakat Jiangzhou, sebuah tempat impian yang selalu diidam-idamkan olehnya, dan dia baru menyadari bahwa yang selama ini dipuja-puja olehnya adalah Dimas Wu.

Ini sepenuhnya membuktikan bahwa segala yang dikatakan oleh Dimas Wu bukanlah omong kosong belaka. Dia benar-benar sosok yang patut disegani oleh siapapun.

Kenyataan ini benar-benar telah menggemparkan Bobi Zhang, bak sudah jatuh tertimpa tangga. Semua pikirannya sangat buram dan seakan dalam sekejap terjatuh kedalam jurang yang amat dalam.

Perasaan semua orang yang berada di sana seperti terombang-ambing oleh ombak.

Hanya Dimas Wu sendiri yang tetap terlihat tenang, dia hanya menggangguk kepada David He sebagai kode, kemudian berkata kepada Bobi Zhang: ”Apa yang ingin kamu bandingkan dengan aku saat ini?”

Dimas Wu tentu saja tidak begitu peduli dengan bocah-bocah yang dibawa oleh Bobi Zhang, baginya mereka hanya bocah kemarin sore, bahkan dia sendiri bisa menghadapi mereka dengan tangan kosong. Alasan dia memanggil David He terutama karena ia merasa bahwa penaklukkan sesungguhnya adalah dengan kekuasaan, bukan dengan tenaga atau kekerasan.

Jika ingin meyakinkan orang lain, hanya ada satu cara, yaitu dengan membiarkan mereka melihat dengan mata mereka sendiri bahwa siapa kamu yang sesungguhnya.

Di Jiangzhou, David He hanya dapat melakukan ini saja.

Bobi Zhang terdiam mendengar pertanyaan Dimas Wu, dan tidak tahu harus berbuat apa-apa, karena dalam hal bela diri, pasukan dan kekuasaan dia jelas kalah telak dari Dimas Wu. jika dia masih ngotot melawan Dimas Wu, maka sama juga dengan dia menggali lubang kuburannya sendiri.

Dia tidak akan cari mati.

Seorang lelaki juga harus tahu kondisi dan situasi.

Bobi Zhang bergegas berdiri dan dengan gugup berkata:”Tuan Wu, maafkan aku, aku telah dibutakan dengan kebodohanku sendiri, tidak seharusnya aku mengganggu dan menentang Tuan.”

Sikap Bobi Zhang terhadap Dimas Wu yang berubah drastis 180 derajat, bahkan sekarang nama panggilan Dimas Wu juga berbeda.

Orang-orang yang melihat kejadian itu hanya bisa menghela napas, Bobi Zhang yang luar biasa akhirnya menyerah dan membungkuk.

“Kamu pikir hanya dengan ucapan maaf bisa menyelesaikan masalah?” ucap Dimas Wu dengan suara yang berat sembari menantap Bobi Zhang dingin.

Boom !!

Tanpa keraguan, Bobi Zhang menekuk kedua lututnya dan berlutut.

Dia berlutut di hadapan Dimas Wu sembari mengangkat tangan kanannya dan mulai mengucapkan sumpah: ”Aku bersumpah, mulai hari ini, akan menjadi manusia yang baik, dan tidak akan menyakiti kaum wanita lagi sampai akhir hayatku.” Demi melindungi nyawanya sendiri, apapun akan dilakukannya, bahkan dia sudah tidak memedulikan harga dirinya lagi.

Semua orang terheran-heran dalam diam, seorang yang terkemuka di kota Jiangzhou, pada saat ini dia malah seperti seorang yang payah dan tak berdaya, dia bahkan berani berlutut di hadapan khalayak ramai, sungguh suatu tontonan yang luar biasa.

Suasana hati mencekam yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Tetapi Dimas Wu masih saja tidak mau melepaskannya.

Dimas Wu dengan wajah datar berkata: ”Aku sudah memberimu kesempatan, tapi kamu malah tidak menghargai itu, kamu harus membayar semua tindakan kamu sekarang.

Setelah dia menyelesaikan kalimatnya, Dimas Wu tanpa berkata apa-apa lagi langsung menendang Bobi Zhang, Bobi Zhang yang menerima serangan mendadak langsung jatuh tersungkur.

Arghhhhhh !!!!!!

Teriakan kesakitan Bobi Zhang menggema di Kediaman keluarga Huang.

Hanya dengan mendengar jeritan Bobi Zhang saja, semua orang sudah dapat merasakan penderitaannya saat ini. Dan pada saat yang bersamaan juga, semua orang merasa betapa mirisnya nasib Bobi Zhang si cabul yang suka melecehkan wanita ini, hidupnya dihancurkan oleh sebuah kaki yang menendangnya tanpa ampun saat ini.

Dimas Wu memang seseorang yang mengerikan dan patut disegani.

Melihat Bobi Zhang dihajar habis-habisan oleh Dimas Wu, orang-orang bawahan Bobi Zhang bahkan selangkah kaki untuk maju dan membantu Bobi Zhang saja tidak berani, mereka semua terdiam dan menjadi pecundang yang tak berkutik.

Semua orang yang di sana terdiam bak manekin yang tersusun rapi di toko.

“Bobi Zhang sudah mengakui dan mendapat balasan atas tindakannya, dan kalian ingin tetap keras kepala?” Dimas Wu melirik keluarga Huang dan berkata dengan dingin.

Sebuah suara yang terdengar seperti suara dari neraka mengejutkan keluarga Huang.

Menghadapi Dimas Wu yang seperti iblis ini, keluarga Huang langsung menciut, satu persatu dari meraka menundukkan kepala, bahkan tidak lagi berani berbicara sepatah kata pun.

Suasana di tempat itu berubah menjadi sangat mencekam.

Toni Huang dengan sedikit kesulitan melangkah maju ke depan, langsung berhadapan dengan Dimas Wu sembari berkata: ”Dimas Wu, aku mengakui kamu memiliki kekuasaan dan nyali yang besar, aku mengakui bahwa aku memandangmu sebelah mata, tapi aku adalah kakek kandung Angel Xia, kalaupun aku melakukan kesalahan, itu adalah urusan keluarga Huang, kamu hanyalah generasi kedua di keluarga ini, apakah kamu memenuhi syarat untuk memberiku pelajaran?”

“Jika kamu benar-benar tidak tahu batasan, maka langsung bunuh aku saja, lagipula orang tua seperti aku sudah cukup lama hidup di dunia ini, aku sudah tidak takut mati lagi.”

Suara Toni Huang yang kuat, bergema seperti raungan harimau yang memenuhi Kediaman keluarga Huang.

Anggota keluarga Huang yang telah kehilangan harapan setelah mendengar ucapan Toni Huang seakan ada secercah cahaya harapan lagi. Yenggo Huang maju dan berteriak kepada Dimas Wu: ”Ayahku bisa dianggap sebagai kakekmu, tidak bisakah kamu menghormatinya?”

Setelah Yenggo Huang menyelesaikan ucapanya, lagi-lagi ada anggota keluarga Huang yang bicara: ”Benar, umur kakek sudah 70 tahun lebih, bahkan jika kamu dengan dia tidak ada hubungan apa-apa, kamu juga tidak boleh memukul orang tua kan?”

Kepercayaan diri Keluarga Huang lambat-laun mulai kembali pulih, semua anggota keluarga mengganggap Toni Huang sebagai perisai mereka, dengan adanya Toni Huang, setidaknya Dimas Wu bisa merasakan sedikit ancaman dan tidak akan berani membalas mereka.

Dengan wajah yang dingin, Dimas Wu dengan tenang melangkah maju berhadapan dengan Toni Huang.

Dalam sekejap mulut-mulut yang tadinya berani melawan Dimas Wu tertutup rapat.

Situasi kembali menjadi diam mencekam.

Semua orang menatap Dimas Wu.

Toni Huang menatap Dimas Wu dengan hati yang gugup, tapi dengan tubuhnya yang sudah tua dan rentan ini, dia masih bisa memberanikan diri, tapi dia tidak akan percaya bahwa Dimas Wu akan tega memukuli orang tua seperti dia.

Dimas Wu menatap tajam Toni Huang beberapa detik, dan kemudian bibirnya bergerak dan berkata: ”Aku di sini untuk memberimu ucapan ulang tahun, bukan untuk memberimu pelajaran, aku sengaja datang hari ini untuk menyerahkan hadiah yang sudah lama kusiapkan.”

Setelah selesai bicara, Dimas Wu mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang, setelah telepon tersambung, dia memerintahkan seseorang dengan nada bicara yang lembut: ”Bawa masuk hadiahnya sekarang!”

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu