Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 70 Dimas Wu dalam Keadaan Krisis

Darah!

Dari pinggang Dimas Wu pelan-pelan mengalir darah dan menetes hingga lantai.

Tusukan ini tepat di pinggang Dimas Wu, namun sakit di hati Dimas Wu. Dia dari kecil sangat berhati-hati, selalu berhati-hati terhadap orang lain.

Namun 3 tahun yang lalu, ibunya mengantarkan makanan kepada dia, dia pun langsung memakannya, karena dia tidak pernah mencurigai ibu kandungnya sendiri. Dan sekarang Felicia Huang yang sudah lemah ini, mertua yang sudah tidak memiliki tenaga, dia juga tidak mencurigainya, di dalam hatinya hanya ingin menyelamatkan Angel Xia dan Felicia Huang, tidak pernah berpikir untuk mencurigai Felicia Huang.

Namun, karena orang yang tidak pernah dicurigai oleh dia, yang mencelakai dia.

Dimas Wu tidak merasakan sakit pinggangnya, hanya terasa sakit mendalam dalam hatinya. Dia langsung melepaskan Felicia Huang dari punggungnya, lalu memutar badan dengan tatapan mata merah bertanya: “Kenapa kamu melakukan ini?”

Ini adalah pertama kalinya Felicia Huang menggunakan pisau menusuk orang, dia melihat tangannya berlumuran darah, dia juga ketakutan, dengan terpatah-patah berkata: “Mereka mengatakan, hanya membunuh kamu, aku dan Angel Xia baru bisa hidup.”

Setelah mendengarkan, tatapan Dimas Wu langsung sedih dan tidak harus bagaimana, dia sadar bahwa Felicia Huang sudah dicuci otak para anggota Prilod. Mencelakai dia dari belakang pasti adalah perangkap yang sudah direncanakan oleh anggota Prilod, Felicia Huang sudah dipergunakan oleh mereka.

Dimas Wu menatap Felicia Huang, lalu dengan garang berkata: “Mereka membohongi kamu, andai saja aku mati, kalian pasti tidak ada kesempatan untuk hidup lagi. Hanya aku yang bisa menyelamatkan kalian.”

Felicia Huang berkata: “Tidak, mereka hanya ingin kamu mati, kamu yang menyusahkan kami berdua.”

Selesai berkata, Felicia Huang langsung kabur melewati Dimas Wu, lalu keluar.

Di saat ini Felicia Huang, tidak lemas lagi, dia lari sangat cepat dan bertenaga.

“Jangan sembarangan lari! Bahaya!” Sambil memutar badan mengejar sambil mengingatkan bahwa di depan banyak senjata gelap.

Namun, dia baru saja melangkah, kakinya langsung lemas dan terbaring di atas lantai.

“Jujur saja, Dimas Wu, belati itu beracun. Kamu juga jangan berharap bisa hidup lagi. Ini adalah utang kamu dengan kami berdua.” Felicia sambil berlari sambil memutar kepala ke belakang dan akhirnya hilang dari penglihatan Dimas Wu.

Di ujung ruangan pabrik ini ada pintu besi yang berkarat. Felicia Huang dengan sekuat tenaga berlari akhirnya sampai di depan pintu besi ini. Dia pun tidak istirahat langsung menarik pintu besi lalu lari keluar.

Setelah keluar dari pintu besi, pemandangannya sangat berbeda, cahaya di sini lebih terang dibanding ruangan kecil pabrik itu, udara juga lebih segar. Meskipun sangat sepi tidak ada orang, juga banyak rumput liar dan juga ada beberapa kuburan. Namun setelah sampai di sini, Felicia Huang seperti hidup kembali, dia langsung dengan kuat menghirup udara segar ini sedalam-dalamnya, lalu mengangkat kepalanya berteriak: “Aku berhasil, aku sudah menyelesaikan perintah yang kalian berikan, menusuk Dimas Wu, dia pasti mati.”

Meskipun Dimas Wu mati di tangannya, Felicia Huang tidak sedih dan menyesal, dia malah ada rasa berhasil dan sukses. Asalkan dirinya dan Angel Xia bisa hidup, dia tidak akan peduli dengan hidup matinya Dimas Wu.

Setelah Felicia Huang berkata, puluhan pria memakai topeng dan memakai baju hitam yang menyergap di sekitar ini langsung keluar.

Salah satu ketua langsung bertanya kepada Felicia Huang: “Kamu berhasil?”

Felicia Huang menjulurkan tangan yang berlumuran darah, dengan yakin berkata: “Benar, ini kamu lihat, ini adalah darah Dimas Wu, aku belum sempat mengelapnya.”

Tatapan ketua ini langsung berubah, langsung memberi isyarat kepada dua pria yang bertopeng: “Kalian masuk ke dalam, lihat keadaan.”

Setelah mendengar, mereka berdua langsung dengan cepat masuk ke dalam ruangan pabrik.

Setelah beberapa saat, dua orang itu sudah kembali, langsung melapor kepada pimpinannya: “Dimas Wu sudah tertusuk belati, racun sudah merambat ke hati, sepertinya sudah tidak ada kesempatan untuk hidup.”

Mendengar laporan, Felicia Huang langsung berkata: “Para penculik, aku sudah melakukan apa yang kalian perintah, sekarang kalian sudah bisa melepaskan aku dan Angel Xia!”

Ketua ini dengan nada tegas berkata: “Tangkap dia.”

Dua pembunuh bertopeng langsung menarik lengan Felicia Huang, dan menarik dia pergi.

Felicia Huang melihat bahwa mereka tidak ada niat untuk melepaskan mereka, langsung dengan kuat berteriak: “Bukannya kita sudah sepakat, asalkan aku berhasil melaksanakan misi ini, kalian akan melepaskan aku dan anak aku, kenapa mengingkari janji!”

“Aku juga tidak ada dendam dengan kalian, kenapa kalian tidak ingin melepaskan kami?”

“Anakku! Setidaknya kalian biarkan aku berjumpa dengan anak aku, dia sekarang bagaimana?”

Piak!

Melihat Felicia Huang terus berbicara, pembunuh bertopeng langsung menampar pingsan Felicia Huang, selanjutnya mengangkat Felicia Huang pergi.

Tidak jauh dari ruangan pabrik ini ada jalan rahasia, jalan ini sangat tersembunyi sekali. Orang biasa tidak akan menemukannya hanya anggota inti organisasi Prilod yang mengetahui.

Jalan rahasia ini langsung menuju ke ruang bawah tanah rahasia.

Ruang bawah tanah rahasia ini merupakan titik persembunyian penting organisasi Prilod. Titik persembunyian ini berada di bawah tanah, namun ruangnya sangat luas dan besar, lokasi juga sangat tersembunyi, renovasinya juga memiliki gaya kuno.

Di saat ini, lobby bawah tanah rahasia ada enam pembunuh bertopeng berdiri di dua sisi, sangat garang sekali.

Namun beberapa pembunuh bertopeng ini berbeda dengan kelompok pembunuh bertopeng yang di luar itu. Mereka memiliki kemampuan yang luar biasa, mereka memakai baju berwarna emas. Warna emas menandakan sebuah kedudukan, setiap orang yang memakai baju warna emas adalah Gold Killer organisasi Prilod, juga merupakan pembunuh yang memiliki kemampuan paling tinggi. Pembunuh tingkat ini, tugas yang diterima juga beda dari yang lain.

Di kursi utama lobby, ada dua orang yang duduk di sana, satu adalah Red Rose wanita yang keseluruhan pakaiannya berwarna merah.

Satunya lagi adalah seorang pria berusia sekitar tiga puluhan tahun, penampilannya biasa saja, badan kurus dan lemah, tiada ada aura apapun. Jika dia berdiri di segerombolan orang, mungkin hanya seperti orang yang biasa saja. Orang seperti dia, jika berjalan di tempat keramaian, juga tidak ada orang yang memerhatikan dia.

Namun orang biasa seperti dia ini, namanya sangat menggemparkan di kota Jiangdong, memiliki kemampuan yang menakutkan.

Dia adalah pimpinan kedua organisasi Prilod, Beast Sword.

Beast Sword terkenal dengan ilmu pedangnya yang sangat menakutkan, dia hanya mengandalkan sebuah pedang bisa melawan ribuan lawan. Selama dia menjadi pembunuh profesional, sudah melaksanakan berbagai macam misi yang sulit, namun, tidak pernah gagal.

Di organisasi Prilod, Kedudukan Beast Sword sangat tinggi, bawahannya tidak ada yang berani memberontak.

“Pimpinan kedua, Dimas Wu sudah masuk ke perangkap yang aku rancang. Jika rencana ini berhasil, Dimas Wu pasti akan mati. Juga tidak perlu pimpinan kedua untuk turun tangan.” Red Rose dengan serius berkata terhadap Beast Sword.

Setelah mendengar, Beast Sword mengangkat alisnya, lalu dengan sombong berkata: “Aku sih berharap Dimas Wu bisa dengan selamat masuk sampai sini, aku ingin mencoba bertarung dengan orang ini.”

Baru saja Beast Sword selesai berkata, ponsel Red Rose ada pesan singkat yang masuk.

Setelah Red Rose membaca pesan singkat itu, wajahnya langsung senang, lalu dengan nada senang berkata: “Felicia Huang berhasil.”

Felicia Huang berhasil melambangkan bahwa masalah Dimas Wu sudah terselesaikan. Seharusnya ini merupakan hal yang berbahagia, namun Beast Sword malah merasa kecewa dengan nada cemberut berkata: “Dimas Wu hanya seperti ini saja. Kamu saja bisa menyelesaikan sendiri, kenapa sengaja mendesak aku kembali, ini hanya menyia-nyiakan waktu aku saja!”

Setelah mendengar, mimik wajah Red Rose langsung berubah, dengan serius berkata: “Dimas Wu ini sangat hebat, semalam aku sudah bertarung dengan dia, aku juga bukan lawan dia dan kamu juga belum tentu lawan dia.”

Beast Sword tersenyum dengan tinggi hati berkata: “Kamu melihat kemampuan aku itu sudah 3 tahun yang lalu, dan sekarang kemampuan aku sudah meningkat tinggi.”

Red Rose terkejut lalu bertanya: “Kamu menerobos ke tingkat yang lebih tinggi lagi?”

Beast Sword hanya menjawab: “Hanya bisa dikatakan sudah memahami ilmu yang lebih tinggi.” Di saat Beast Sword berkata demikian, dari badan Beast Sword seperti terpancar aura yang sangat kuat.

Red Rose merasakan kekuatan Beast Sword, dia langsung berkata: “Kalau tahu pimpinan kedua begitu hebat, aku juga tidak perlu bersusah payah merancang perangkap.”

Beast Sword melambaikan tangannya, dengan nada meremeh berkata: “Tidak apa-apa! Orang yang sangat mudah terperangkap, tidak cocok menjadi lawanku.”

Red Rose menganggukkan kepala: “Betul juga.”

Beast Sword berdiri lalu berkata terhadap Red Rose: “Ayo, bawa aku pergi melihat Dimas Wu yang menjadi pusat perhatian pimpinan utama ini.”

Setelah berbicara, Beast Sword mengambil pedangnya, berjalan keluar.

Red Rose juga ikut bangkit, dan mengikuti di samping Beast Sword.

Enam Gold Killer juga mengikuti Beast Sword dan Red Rose berjalan keluar ruang bawah tanah rahasia menuju ke ruangan pabrik yang tidak digunakan itu.

Puluhan pembunuh bertopeng yang menunggu di sekitar ruangan pabrik, dengan hormat menyambut kedatangan mereka.

Setelah sampai di posisi tengah ruangan pabrik, mereka melihat Dimas Wu.

Dimas Wu terbaring di lantai, keringat dingin membasahi bajunya. Di pinggangnya masih tertusuk belati, darah sudah membeku. Kondisi dia kelihatan sangat lemah, dia belum meninggal namun juga tidak pingsan, kedua mata masih terbuka lebar.

“Sudah kena racun Pencabut Nyawa Prilod, kamu masih bisa bertahan sampai sekarang, pertanda nyawa kamu termasuk keras.” Sindir Red Rose melihat Dimas Wu yang sudah terbaring setengah mati di lantai.

Beast Sword dengan sombong melihat Dimas Wu, lalu menggelengkan kepala, sedikit kecewa dan berkata: “Hmm.. Tidak ada yang spesial, pimpinan utama terlalu menilai tinggi kamu saja.”

Selesai berkata, dia berkata terhadap Red Rose: “Sudahlah, jangan menyia-nyiakan waktu lagi, bunuh saja! Aku masih memiliki misi lain yang belum diselesaikan.”

Setelah mendengar, Red Rose langsung mengeluarkan pisau Balisong yang selalu dibawa, melangkah maju dan sampai di samping Dimas Wu, lalu dengan nada kasihan terhadap Dimas Wu berkata: “Asalkan semalam kamu baik-baik menemani aku, mungkin akan mati dalam ketenangan. Tapi sekarang, kamu hanya akan mati dalam penderitaan.”

Setelah berkata, Red Rose langsung membungkuk badannya dan pisaunya mengarah tepat di leher Dimas Wu........

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu