Menantu Bodoh yang Hebat - bab 854 Harapan

Tinjuan yang dikeluarkan oleh Dimas Wu ini sangatlah sederhana, tapi kekuatan yang dikeluarkan olehnya sangatlah kuat, sampai bisa menakuti para iblis dan malaikat.

Barry Luo yang sedang berlari kecang itu dapat merasakan kekuatan yang dikeluarkan oleh Dimas Wu, dia seketika langsung mengeluarkan semua kekuatan yang dimiliki olehnya.

Bayangan Seribu Gajah yang berada di sekitarnya langsung meraung ketika Barry Luo mengeluarkan tinjuannya, semua kekuatan Seribu Gajah langsung keluar secara bersamaan dan menyerang kearah tinjuann yang di keluarkan oleh Dimas Wu.

Kali ini mereka berdua sama-sama mengeluarkan semua kekuatan yang mereka miliki.

Kekuatan tinjuan mereka berdua belum bertabrakan, tapi kekuatan ledakan dari mereka sudah mengguncangkan semua kota, Kota Linggong yang besar ini hampir runtuh. Diatas langit juga terdapat cahaya kilat dan petir.

Duarr!

Satu detik kemudian kekuatan tinjuan yang dikeuarkan oleh Dimas Wu sudah bertabrakan dengan Tinju Seribu Gajah yang dikeluarkan oleh Barry Luo.

Tiba-tiba bumi mulai bergetar dan mengeluarkan suara ledakan yang tidak berhenti, Ribuan Gajah dan Dewa Iblis sudah meruang, di tengah peraduan telapak tangan mereka berdua terbentuk sebuah pusaran angin yang besar.

Pusaran angin yang berada di tengah mulai menyebar ke segala arah, pusaran angin itu mulai terasa semakin besar dan ganas.

Orang-orang yang berasal dari sana awalnya sudah menjauh dari sana, tapi kekuatan pusaran angin itu sangat cepat dan kuat, jangkauan pusaran angin itu terlalu besar, sehingga ada beberapa orang yang terlempar ke belakang, hanya beberapa orang yang memiliki kemampuan yang tinggi saja bisa menahan hempasan angin kencang itu.

Dimas Wu dan Barry Luo yang berada di tengah pusaran angin itu masih bisa berdiri dengan tegap dan tidak tergerak sama sekali.

Setelah Barry Luo mengeluarkan semua kekuatannya untuk Tinju Seribu Gajah, lalu dia berdiri berdiri dengan tegap, tinju di tangannya masih dalam keadaan yang meledak, tapi raut wajahnya sudah terlihat sedikit tegang.

Dimas Wu juga masih berada dalam keadaan yang puncak tapi raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah dia terlihat sangat santai dalam melwan Barry Luo.

Barry Luo sudah melepaskan ketakutan dalam hatinya, dia masih merasa penuh percaya diri pada Tinju Seribu Gajah yang dimiliki olehnya, kekuatan Seribu Gajah yang dimilikinya sangatlah kuat, apalagi kali ini dia menggunakan seluruh kekuatan yang dimilikinya, jadi Tinju Seribu Gajah ini sangatlah menyeramkan dan tidak terkalahkan, namun Dimas Wu masih dengan mudah menahannya, kenyataan ini tidak bisa diterima oleh Barry Luo.

Dimas Wu melihat datar ekspresi wajah penuh warna yang dikeluarkan oleh Barry Luo, sudut bibirnya sedikit terangkat, lalu dia tiba-tiba melangkah mau ke depan, kekuatan tinju miliknya semakin meningkat,, Roh Jahat yang berasal dari dirinya semakin menyebar, membuat sebuah kekuatan yang mengerikan keluar dari tengah telapak tangannya, Roh Jahat dan kekuatan yang besar itu menyerang kearah depan, menerobos pusaran angin yang ada di tengah dan langsung mengarah ke Tinju Seribu Gajah yang terus dipertahankan oleh Barry Luo.

Duar!

Barry Luo yang terus berusahan itu akhirnya tidak bisa menahan serangan yang diberikan oleh Dimas Wu, kekuatan Seribu Gajah yang dikeluarkan olehnya langsung pecah, tubuhnya mendapatkan serangan yang sangat besar, langkah kakinya terhuyung-huyung dan langsung mundur ke belakang.

Barry Luo lagi-lagi kalah.

Tapi Dimas Wu tidak berencana untuk melepaskan dia begini saja, ketika Barry Luo terpelanting ke belakang, Dimas Wu bergerak dengan cepat dan langsung bergerak kearah Barry Luo.

“Devil’s Palm!”

Ketika mendekati Barry Luo, Dimas Wu tiba-tiba berteriak dan langsung meberikan serangan kea rah Barry Luo dengan kuat.

Seketika kekuatan Roh Jahat yang kuat keluar dari telapak tangannya langsung menyerang kea rah Barry Luo yang belum berdiri dengan tegap.

Kekuatan Roh Jahat yang keras membentuk sebuah badai yang besar di udara, pusaran angin baru saja menghilang, namun Roh Jahat bewarna hitam itu tiba-tiba menutupi seluru tempat itu.

Tempat itu lagi-lagi masuk ke dalam kegelapan, kota yang berantakan itu masuk ke dalam neraka dan penuh dengan rasa kekecewaan yang dalam.

Barry Luo sudah ditutupi oleh aura membunuh yang kuat, dia tidak memperdulikan semuanya lagi, dia langsung menghentikan langkah kakinya yang akan mundur ke belakang, menegapkan tubuhnya, lalu mengumpulkan semua kekuatannya dan mengeluarkan kedua tangannya.

Energi Sejati cahaya putih keluar dari kedua tangannya dan ikut menyerang kea rah Devil’s Palm yang dikeluarkan oleh Dimas Wu.

Bruak!

Terdengar sebuah suara ledakan, kekuatan telapak tangan Energi Sejati yang dikeluarkan oleh Barry luo secara tiba-tiba itu, sudah bertabrakan dengan kekuatan Devil’s Palm yang dikeluarkan oleh Dimas Wu.

Ketika kedua kekuatan itu saling bertemu, seluruh tempat itu bergetar, sebuah kekacauan di tengah kegelapan itu mengeluarkan sebuah darah segar yang menyebar di kekosongan itu.

Disaat bersamaan Barry Luo meraung kesakitan, meskipun Barry Luo sempat mengeluarkan serangan telapak tangan untuk membalasnya, tapi akhirnya dia tetap tidak bisa mengalahkan Devil’s Palm yang dikeluarkan oleh Dimas Wu, ketika mereka berdua mulai bertarung lagi, Barry Luo lagi-lagi mendapatkan cidera dan memuntahkan darah segar.

Orang-orang yang berada disekitar sana saat ini sudah tidak bisa menjaga diri mereka sendiri, pusaran angin sebelummnya sudah membuat banyak orang terlempar, ada banyak orang yang jatuh ke bawah, ketika beberapa orang itu bisa berdiri lagi dan melihat ke tempat pertarungan itu, mereka baru mneyadari kalau tempat sana berubah menjadi hitam, tubuh Dimas Wu dan Barry Luo sudah hilang di tengah kegelapan itu, benar-benar tidak terlihat sama sekali.

“Duar!”

“Duar!”

“Duar!”

Sebuah suara ledakan yang besar tidak berhenti keluar dari tengah kegelapan itu, ini adalah suara pukulan yang kencang pada tubuh seseorang. Lalu terdengar suara lagi yang membuat orang sekitar yang mendengarnya merinding ketakutan, mereka tidak tahu apa yang terjadi, tapi karena mereka tidak tahu kejdian yang terjadi di tempat kejadian semakin membuat mereka menjadi tegang.

“Ahh!”

Ketika orang-orang berada dalam keadaan yang tegang, di tengah kegelapan itu tiba-tiba terdengar suara teriakan dari seseorang, dan suara itu terdengar sangat penuh kesakitan dan menderita.

Ini adalah suara Barry Luo.

Mendegar suara ini tiba-tiba membuat orang dalam seketika masuk ke dalam lembah yang dalam.

Setelah pertempuran sengit ini Barry Luo tidak pernah menang, dia malah dihabiskan oleh Dimas Wu, dari suara teriakan ini bisa terdengar kalau luka yang diderita olehnya sangatlah besar dan dia kalah dengan penuh penderitaan.

Harapan satu-satunya yang dimiliki oleh semua orang akhirnya tetap pupus juga, Gubernur yang merupakan orang paling hebat di Kota Linggong saja tidak bisa mengalahkan Dimas Wu, dia adalah seorang iblis, dia benar-benar bisa melakukan apa saja yang dia inginkan di Kota Linggong.

Duar!

Ketika semua orang berada dalam keadaan kecewa, sebuah bayangan seseorang terbang keluar dari kegelapan itu, dan menghantam tanah dengan keras dibawah pandangan orang-orang yang berada disana.

Orang itu adalah Barry Luo yang baru saja mengeluarkan suara kesakitan.

Barry Luo yang merupakan orang yang tampan dan menawan itu, tapi sekarang dia sudah terjatuh di lantai dengan keadaan yang sangat memalukan, wajahnya penuh dengan darah, dari mata, hidung, mulut sampai telinga semuanya mengeluarkan darah segar. Dia terus mendapatkan serangan berturut-turut dari Dimas Wu yang menyebabkan tubuhnya mendapatkan luka yang besar, hatinya juga mendaatkan serangan yang sebelumnya tidak pernah dirasakan olehnya.

Ketika Barry Luo sudah jatuh ke tanah, Roh Jahat egelapan yang berada disana perlahan-lahan menghilang, bumi yang besar itu mulai terang kembali.

Orang-orang bisa melihat keadaan Barry Luo yang sangat menyedihkan itu. Mereka juga bisa melihat Dimas Wu yang seperti Dewa Iblis itu berdiri di tengah reruntuhan itu, postur tubuhnya berada di atas yang mengeluarkan aura yang membuat orang lain ketakutan.

Seluruh tempat itu berubah menjadi tenang.

Semua orang diam tidak bersuara, Kota Linggong yang pernah menjadi seperti negeri donggeng, sekarang sudah dihantui dengan aura yang mematikan.

Ekspresi wajah semua orang berubah menjadi redup.

Mereka tidak melihat cahaya harapan sedikitpun.

Ketika keadaan itu sangatlah tenang, Dimas Wu tiba-tiba buka suara, dia berkata kepada Barry Luo yang terjatuh di lantai, dengan dingin berkata : “Aku memberimu sebuah kesempatan terkahir. Sekarang buka jalan untukku, maka aku akan memberimu kesempatan untuk hidup.”

Saat ini Dimas Wu hanya memberikan Barry Luo satu kesempatan untuk hidup.

Mendengar ini semua orang yang berada disana langsung melihat kearah Barry Luo, jika Barry Luo menerima tawaran ini maka semua orang tidak akan menyalahkannya, bagaimanapun dia bukanlah lawan Dimas Wu. Ini adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa diubah, jika dia masih tetap ingin menutup jalan Dimas Wu, maka yang tersisa untuknya hanyalah sebuah kematian. Daripada dia mati begitu saja, lebih bagi dia membiarkan Dimas Wu menyelesaikan masalahnya di Kota Linggong.

Tapi Barry Luo mendengar ini malah memasang sebuah wajah yang tegas dan tidak memiliki niat untuk mengalah. Dia berdiri dari tanah, berjalan kea rah Dimas Wu, berkata dengan datar : “Aku akui kamu memang sangat kuat, kekuatan yang kamu miliki sudah lebih dari bayanganku, tapi dengan kekuatan yang kamu miliki kamu masih tidak bisa bertidak sembarang di Kota Linggong, aku Barry Luo juga bukanlah orang yang bisa sembarang dipermalukan olehmu.”

Barry Luo memasang wajah yang serius. Nada bicaranya tegas, setiap ata-kata yang dilontarkan olehnya memiliki sebuah niat yang ingin membunuh.

Setelah itu tatapan mata Barry Luo berubah, seluruh tubuhnya penuh dengan lebam, wajahnya sudah berubah, dia sekarang terlihat sangat gila, dan memiliki aura yang tidak tertandingkan. Dalam tubuhnya bergerak dengan cepat, kulitnya yang penuh dengan lebam itu bergetar, aliran tubuhnya mendidih, aura yang menyeramkan mulai bangkit.

Orang-orang disana seketika menahan nafas mereka, mereka menatap tajam Barry Luo, siapapun bisa merasakan Barry Luo kali ini sangatlah menyeramkan, dia seperti sudah berubah menjadi orang lain, seluruh tubuhnya terjadi perubahan yang besar, aura tubuhnya membuat orang merasa sangat asing, apalahi aura yang dikeluarkan dari tubuhnya, benar-benar membuat orang takut.

“Krak!”

Tiba-tiba terdengar suara retakan, orang-orang melihat di kedua belah pundak Barry Luo terdapat sebuah benjolan bewarna hitam yang sangat menyeramkan.

“Krak, duar!”

Dibawah pandangan semua orang, Barry Luo tiba-tibba mendonggakkan kepala tatapan matanya mengeluarkan cahaya yang dingin, di pundaknya eluar sepasang sayap bewarna putih, diujung sayap putih yang besar itu terlihat seperti gelombang pisau yang tajam dan terdapat sinar putih yang berkedip.

Ketika sayap itu terbuka, tiba-tiba terdapat cahaya bewarna putih yang aneh keluar dari tubuh Barry Luo, cahaya itu menyelimuti tubuh Barry Luo. Ketika tubuh Barry Luo sudah benar-benar diselimuti oleh cahaya putih itu, aura yang keluar pada tubuh Barry Luo juga ikut berubah enjadi semakin kuat dan menyeramkan.

Lalu sebuah cahaya bewarna emas keluar dari tengah mata Barry Luo, cahaya bewarna emas itu dengan cepat berputar, lalu kembali masuk ke dalam mata Barry Luo.

Barry Luo menyerap semua cahaya emas itu. Lalu kedua matanya menyinari sebbuah cahaya bewarna emas.

Kekuatan yang dimilikinya meningkat dengan pesat.

Orang-orang yang mengelilingi mereka tidak sengajat bertatapan dengan mata emas Barry Luo itu, seketika membuat mereka ketakutan dan merinding.

Barry Luo benar-benar seperti orang baru, dia seperti dewa dan seperti iblis, cahaya putih berputar disekitar tubuhnya, cahaya emas bersinar di matanya, namun tangannya malah terbakar dengan sekumpulan api yang bewarna hitam dan biru, diatas api itu seperti ada sebuah kilatan listrik, itu adalah kilat, api dan juga Guntur.

Setiap orang bisa merasakan kelau Barry Luo saat ini sangatlah kuat, kekuatan ini sangat membuat orang ketakutan, tapi juga membuat harapan semua orang kembali bangkit, mereka melihat ke dalam mata Barry Luo dengan tatapan yang penuh harapan.

Bahkan Dimas Wu yang tidak pernah terkejut itu, akhirnya ekspresi wajahnya berubah, dia menatap dalam Barry Luo, dengan tajam berkata : “Kamu menyembunyikannya sangat dalam.”

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu