Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 801 Raja Canglingzhou (1)

Di medan perang besar, Dimas Wu adalah satu-satunya yang berdiri di hadapan semua orang, tapi Adam Fu menghilang tanpa jejak.

Seluruh penonton saling memandang, dan tidak ada yang tahu apa yang telah terjadi. Pertempuran sepertinya telah berakhir, tetapi berakhir terlalu tak bisa dijelaskan. Semua orang penuh dengan keraguan.

Setelah hening sejenak, Argus Feng berbicara, dia bertanya kepada Dimas Wu dengan lantang, "Di mana Tuan Fu?"

Selain Adam Fu dan Dimas Wu, Argus Feng adalah dengan tingkat yang paling tinggi, Adam Fu telah menghilang, Argus Feng menggunakan pikirannya untuk mencari keberadaan Adam Fu. Namun, dia mencari ratusan mil dan tidak merasakan napas Adam Fu, ini membingungkan Argus Feng, dia memiliki firasat buruk di dalam hatinya, tetapi dia tidak berani memikirkannya.

Mendengar pertanyaan Argus Feng orang lain tiba-tiba tersadar, mereka semua memandang Dimas Wu dan menunggu jawaban Dimas Wu.

Dimas Wu tampak cuek, dan menjawab: "Dia sudah mati."

Sebuah jawaban ringan menyebabkan keributan di tempat kejadian, dan semua orang tidak bisa menahan napas karena tidak percaya.

Jantung Argus Feng semakin bergetar. Dia mengerutkan kening dan dengan tegas berkata kepada Dimas Wu: "Tidak mungkin, bagaimana Tuan Fu bisa mati seperti ini? Sebaiknya kamu mengatakan yang sebenarnya padaku."

Hilangnya Adam Fu sangat aneh, dan Argus Feng juga merasa tidak nyaman, tetapi dia tidak bisa menerima kematian Adam Fu.

Dimas Wu tidak mengubah wajahnya, dan berkata dengan dingin: "Jika dia tidak mati, bagaimana dia bisa tiba-tiba menghilang?"

Sebuah pertanyaan retoris sederhana membuat Argus Feng benar-benar tidak bisa berkata-kata.

Semua orang di tempat kejadian juga harus menerima fakta ini. Namun, keraguan di hati mereka belum terselesaikan, mereka tidak tahu bagaimana Dimas Wu tanpa sadar membuat Adam Fu mati total.

Adapun Argus Feng, dia tidak bisa lagi menenangkan suasana hatinya, dia tertegun, dadanya penuh dengan kekeraskepalaan, tapi dia tidak bisa melampiaskannya.

Tempat itu sunyi lagi, dan semua orang diam membeku.

Dimas Wu mengabaikan semuanya, berjalan langsung ke Silvia Bai, dan berkata dengan lemah, "Ayo pergi."

Tapi saat ini, Argus Feng tiba-tiba memelototi Dimas Wu dan berteriak dengan tajam: "Tidak boleh pergi!"

Raungan keras dari Argus Feng ini begitu keras sehingga semua orang yang hadir tercengang.

Dimas Wu berhenti, menatap Argus Feng dengan mata yang dalam, dan berkata dengan dingin: "Apa? Kamu belum cukup menderita?"

Mata Dimas Wu dalam, dingin, dan ada aura membunuh.

Argus Feng melihat mata Dimas Wu, dan hawa dingin tiba-tiba merasuk ke dalam hatinya, tapi dia tetap tidak berencana untuk membiarkan mereka pergi.

Tiba-tiba momentum Argus Feng meningkat tajam. Ia menatap Dimas Wu dengan garang, menggertakkan gigi dan berkata: "Kamu sudah membunuh Tuan Fu, lalu kamu ingin meninggalkan Sekte Tianqi begitu saja?"

Dimas Wu merasakan aura Argus Feng meledak, wajahnya jelas menunjukkan jijik, ia memandang Argus Feng, provokatif berkata: "Aku mau pergi, apa yang bisa kamu lakukan denganku?"

Argus Feng bahkan lebih marah ketika dia mendengar kata-kata itu. Dia membuka mulutnya dan hendak berbicara, tetapi tiba-tiba, sebuah suara dari kejauhan dan acuh tak acuh terdengar di kejauhan:

"Lancang, kamu berani memperlakukan Sekte Tianqi sebagai bukanlah apa-apa?"

Suara ini sepertinya keluar dari cakrawala yang jauh, dan sepertinya ada di setiap tempat pemandangan, sehingga semua orang bisa mendengarnya dengan jelas.

Hati semua orang bergetar, dan mata semua orang mulai mencari sumber suara itu.

Setelah beberapa saat, semua orang hanya melihat sesosok yang muncul di udara, perlahan-lahan melayang dari jauh ke dekat, kecepatan geraknya tampak sangat lambat, namun nyatanya, dia muncul di sini dalam sekejap mata, seolah-olah dia telah melintasi ribuan mil dalam satu langkah.

Ketika dia turun di atas kuil, dia langsung mendarat dan berdiri di depan semua orang.