Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 285 Tuan Muda Ketiga (1)

Dimas Wu sudah berubah, berubah 180 derajat dibanding ia yang dulu.

Rambut hitamnya berubah menjadi putih seluruhnya yang mempesona. Wajahnya putih bersih. Ia mengenakan jas hitam di tubuhnya. Saat ia berjalan, jas panjang tersebut beterbangan tertiup angin, membuatnya terlihat tampan dan berwibawa, bersih dan juga rapi. Wibawanya juga berubah, aura kuat yang membuat dirinya tampak agung dan bermartabat menyelimuti dirinya. Ia bak seorang raja yang bersinar dan memiliki wibawa yang luar biasa.

Anggota keluarga Xia yang melihat Dimas Wu melangkah kemari, satu per satu dari mereka semua tercengang.

Bagi keluarga Xia, Dimas Wu yang ada di hadapan mereka seperti familiar, tetapi kelihatannya juga benar-benar asing. Tak ada seorang pun yang berani memastikan, apakah orang ini benar-benar adalah Dimas Wu yang mereka kenal?

Bahkan Angel Xia pun ikut terbengong. Ia menatap dalam-dalam Dimas Wu yang berjalan semakin dekat. Sorot matanya memperlihatkan emosi yang beraneka ragam, hatinya pun ikut bercampur aduk.

Di tengah tatapan semua orang yang terkejut, Dimas Wu berjalan sampai ke depan keluarga Xia, lalu menghentikan langkah kakinya.

Saat ini, Randy Xia yang pertama kali sadar. Ia menatap Dimas Wu dengan seksama, lalu bertanya: “Kamu Dimas Wu?”

Dengan wajahnya yang datar, Dimas Wu menatap Randy Xia, lalu berkata dingin: “Iya.”

Mendengar hal ini, Randy Xia pun benar-benar kehabisan kata-kata.

Anggota keluarga Xia yang lain semuanya juga membeku. Orang ini ternyata sungguh adalah Dimas Wu. Bagaimana bisa si bodoh ini berubah seutuhnya menjadi orang yang baru? Bukankah terakhir kali muncul di Villa Flower Garden ia masih seperti pengemis? Di samping itu, bukankah ia ditendang hingga melayang oleh Leo Zhu? Bagaimana ia masih bisa hidup?

Setelah keheningan yang cukup lama, Angel Xia pun membuka suara. Ia bertanya dalam-dalam pada Dimas Wu: “Kamu belum mati?”

Di alam bawah sadar Angel Xia, di hari pernikahannya dengan Golden Hand itu, Dimas Wu sudah mati. Lagipula, ia melihat dengan mata kepala sendiri Leo Zhu menendang Dimas Wu hingga terbang. Tendangan Leo Zhu yang berkekuatan begitu besar itu menghantam oleh Dimas Wu, mana mungkin masih ada kesempatan untuk bisa hidup. Angel Xia sama sekali tidak pernah memikirkan kemungkinan Dimas Wu masih hidup. Tetapi sekarang, Dimas Wu berdiri di hadapannya dalam keadaan hidup serta ia sudah berbeda sepenuhnya seolah telah berubah menjadi orang yang baru. Hal ini sungguh membuat Angel Xia sulit untuk mempercayainya.

Berhadapan dengan Angel Xia, wajah datar Dimas Wu itu terlihat ada sedikit pergerakan. Ia menatap Angel Xia, lalu menjawabnya perlahan: “Benar, aku belum mati.”

Mendengar ucapan ini, Randy Xia tiba-tiba tersadarkan. Ia segera berkata kepada Dimas Wu dengan suara keras: “Si bodoh, nasibmu ternyata benar-benar bagus, begini saja kamu masih belum mati.”

Dimas Wu masih hidup, bagi Randy Xia tentu saja ini bukan merupakan hal yang baik. Ia paling benci dengan Dimas Wu. Rasa kebencian ini dari awal tidak pernah berkurang. Jika saja nyawa Dimas Wu melayang dan mati, hatinya pun bisa sedikit tenang dan lega. Namun, sekarang Dimas Wu tidak hanya belum mati, bahkan masih bisa berdiri di depannya dengan lagak menghina, tentu saja membuat Randy Xia sangat tidak nyaman.

Dimas Wu langsung mengacuhkan Randy Xia. Ia terus melihat Angel Xia dan berkata serius: “Kalian sebaiknya tetap tinggal di rumah keluarga Wu saja, di luar sangat berbahaya.”

Melihat Dimas Wu yang menganggap dirinya seperti angin lalu, Randy Xia sontak naik darah. Ia lalu berteriak kepada Dimas Wu dengan suara serak: “Orang bodoh seperti kamu tidak mengerti apa-apa. Apakah kamu tahu kondisi keluarga Wu sekarang? Apakah kamu juga tahu kondisi kami sekarang? Apakah dengan kamu menyuruh kami tinggal di rumah keluarga Wu, kami bisa tetap tinggal?”

Randy Xia mau tidak mau harus mengakui, awalnya ia memang dibuat takjub oleh Dimas Wu. Penampilan dan wibawa Dimas Wu berubah banyak, nasib Dimas Wu yang beruntung, semuanya ini adalah hal yang membuat Randy Xia terperanjat. Namun, saat ini ia kembali sadar dari kekagetannya. Akal sehatnya telah kembali. Ia pun yakin, tak peduli Dimas Wu berubah menjadi seperti apa, tidak akan mengubah kenyataan bahwa ia adalah orang dungu. Di mata Randy Xia, Dimas Wu selamanya merupakan sampah yang bodoh.

Mendengar ucapan Randy Xia, anggota keluarga Xia yang lain pun juga ikut bersuara: “Benar, kamu kira kamu siapa, masih saja di sini mengkritik kami.”

“Apakah kamu masih mengira kamu mengganti baju dan mengecat rambut bisa membuang kenyataan bahwa kamu adalah orang bodoh?”

“Lihatlah kamu ini apa, bicara saja seperti buang angin.”

“Memang sangat konyol, apakah dia kira rumah keluarga Wu adalah rumahnya? Apakah dengan dia menyuruh kita tinggal di rumah keluarga Wu, kita bisa tetap tinggal?”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu