Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 478 Blood God Slash (2)

Steve Wu dan Bella Tang pun mengerutkan kening mereka. Mereka telah melihat kekuatan transformasi iblis Dimas Wu, dan bisa dibilang sejak menggunakan jurus transformasi iblis, Dimas Wu tidak pernah mendapatkan luka dari Sesepuh utama, dan dia benar-benar menjadi tidak terkalahkan. Namun, kekuatan itu diperoleh dengan menghabiskan energi inti dan memiliki batas kadar dan waktu. Sedangkan Sesepuh utama berbeda dengannya, dia seperti memiliki kemampuan tersembunyi yang tak ada habisnya, dan juga memiliki senjata ajaib tongkat kepala naga. Tidak peduli berapa kali dia mundur, dia tetap dapat bangkit kembali dan menjadi lebih kuat, dan kemungkinan yang akan menjadi pemenang terakhir adalah dia.

Tentu saja Dimas Wu juga telah melihat perubahan pada Sesepuh utama. Dia tahu bahwa Sesepuh utama akan menjadi sangat berbahaya setelah ini, dan dia tidak boleh lengah sedikit pun. Karena itu, sebelum Sesepuh utama melancarkan serangan, Dimas Wu langsung menggerakkan Blood Dragon Knife yang ada di tangannya, dan melancarkan serangan terus-menerus ke arah Sesepuh utama.

Tebasan demi tebasan yang dia lancarkan sangatlah cepat, dan dalam sekejap, suara tebasan pisau yang tidak ada habisnya terdengar di tempat yang besar itu. Aura pedang itu seperti laser yang tak terhitung jumlahnya yang dengan sangat merajarela menyerang ke arah Sesepuh utama.

Tatapan Sesepuh utama tiba-tiba menjadi dingin, auranya meledak keluar dalam sekejap, amarahnya juga melonjak dengan hebat, dan terlihat urat biru yang muncul dengan jelas di punggung tangan kanannya. Dia memegang dengan erat dan memasukkan energi sejati tak terbatasnya ke tongkat kepala naga itu.

Kemudian, Sesepuh utama mengangkat tongkat kepala naga dengan cepat, dan menyerang aura pedang yang tak terhitung jumlahnya yang menyerangnya dengan ganas itu.

Tiba-tiba, tongkat kepala naga sedikit demi sedikit memancarkan energi sejati kepala naga. Energi sejati kepala naga itu lebih padat dan lebih kuat dari sebelumnya, dan di dalamnya diselimuti dengan aura dan kekuatan penghancur terkuat serta tenaga reiki inti dunia.

Sesepuh utama telah marah.

Duar duar duar!

Energi sejati kepala naga dan aura pedang yang tajam saling menghantam tanpa henti. Hantaman itu mengeluarkan suara ledakan dan terus-menerus menimbulkan gelombang aura energi sejati. Sisa gelombang yang kuat itu menyapu ke segala arah, mengguncang udara dan semua makhluk, dan menimbulkan badai yang kuat.

Perlawanan dari Sesepuh utama sudah sangat kuat, tetapi dia tetap tidak bisa menahan serangan aura pedang Dimas Wu yang semakin lama semakin intensif. Meskipun energi sejati kepala naga Sesepuh Utama telah menghancurkan sebagian besar aura pedang, tetapi selalu ada beberapa yang lolos, menyerang tubuhnya dan menyebabkan beberapa luka muncul pada tubuh Sesepuh utama. Meskipun luka itu tidak serius, tetapi lama-kelamaan tubuhnya akan mendapatkan sayatan yang sangat banyak, dan kemungkinan dirinya yang sudah tua itu akan terpotong-potong karena itu.

Itu sama sekali bukanlah solusi jangka panjang.

Orang-orang yang menyaksikan pertarungan itu merasa sangat tegang. Ketika melihat Sesepuh utama terluka dan perlahan menunjukkan kekalahan, cahaya harapan di hati mereka bersinar lagi, dan mereka semakin bersemangat mengharapkan Dimas Wu untuk menang dengan cepat.

Namun, ketika semua orang dalam suasana hati yang intens, Sesepuh utama tiba-tiba berteriak dengan sinis, “Sepertinya aku tidak bisa membunuhmu jika tidak menggunakan jurus pamungkasku.”

Begitu selesai berbicara, Sesepuh utama menginjak tanah dengan kuat dan langsung melompat ke udara.

Setelah itu, dia menekan erat tangan kirinya yang terluka ke bagian kepala naga dari tongkat kepala naga, kemudian menggertakkan giginya dan menekan kekuatannya secara tiba-tiba.

Tiba-tiba, darah di tangan Sesepuh utama mengalir dengan cepat ke dalam kepala naga dari tongkat itu, kemudian tongkat kepala naga itu mengeluarkan sinar perak, dan tiba-tiba berubah menjadi warna merah yang menyilaukan. Tongkat itu seperti berubah menjadi tongkat iblis pembunuh dewa.

Sesepuh utama menggunakan darahnya sendiri untuk membangkitkan kekuatan yang lebih dalam pada tongkat kepala naga.

Setelah tongkat kepala naga memerah, mata Sesepuh utama juga menjadi sangat merah, dan tatapannya menjadi sangat menyeramkan. Dia menatap Dimas Wu dengan ganas dan tiba-tiba berteriak, “Blood God Slash!”

Setelah mengatakan itu, tongkat kepala naga berwarna merah darah yang ada di tangan Sesepuh utama itu diacungkan ke Dimas Wu dengan tenaga yang kuat.

Dalam sekejap, sebuah bayangan tiba-tiba keluar dari tongkat kepala naga, dan bayangan itu adalah energi sejati yang meledak keluar dari jurus Blood God Slash. Energi itu berbentuk sama seperti tongkat kepala naga, dan begitu melebur ke udara, energi itu tiba-tiba menjadi lebih besar, dan menjadi sebuah tongkat kepala naga yang sangat besar.

Duar!

Dalam sekejap, tenaga reiki dunia yang tak terbatas itu bergabung menjadi satu, berubah menjadi refleksi berwarna merah yang mengejutkan, lalu memadat dan menyatu dengan energi sejati tongkat kepala naga itu.

Energi sejati tongkat kepala naga itu seperti pilar raksasa merah yang menyerang Dimas Wu dengan kekuatan yang dahsyat.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu