Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 820 Terbelah (2)

Kekuatan Argo Feng masih dilepaskan, terus menyerang dahi Dimas Wu.

Dimas Wu merasakan niat membunuh, tanpa memikirkannya, dia segera berguling dari target serangan, lalu dengan cepat berdiri dan mengerahkan kekuatannya lagi untuk mengeluarkan cahaya keemasan dan perisai energi sejati di antara dahi.

Dimas Wu tidak melawan, dan sambil menghindar dengan cepat, dia terus memulihkan luka-lukanya.

Argus Feng tidak ada kesabaran untuk bermain kejar-kejaran dengan Dimas Wu. Dia hanya ingin menyelesaikan Dimas Wu secepat mungkin. Jadi, dia sekali lagi mengeluarkan badai darah yang dahsyat, membumbung ke langit, lalu dengan cepat menukik ke bawah, badai darah mengembun menjadi Kelompok awan merah, telapak tangan berwarna darah Argus Feng, menyerang dari tumpukan awan, dibungkus dengan kekuatan penghancur dunia, dan membombardir Dimas Wu.

Telapak tangannya besar sekali, Dimas Wu tidak bisa mengelak, dan dia langsung terserang.

Pufftt!

Dimas Wu menyemburkan darah lagi, dan tubuhnya jatuh kembali ke tanah.

Pada saat ini, semua pertahanan Dimas Wu sudah hancur, dan luka-lukanya semakin parah. Salah satu kakinya sepertinya telah melangkah ke gerbang hantu, dan dia terbaring di tanah dengan sekarat.

Melihat ini, ketegangan Silvia Bai semakin meningkat, sementara Kimbo Situ dan yang lainnya sangat senang dan bersemangat.

“Dimas Wu, ajalmu sudah tiba.” Argus Feng yang masih menukik ke bawah tiba-tiba berteriak, dan menyerang dengan sangat dahsyat.

Dimas Wu berbaring telentang di tanah, dan ekspresinya tiba-tiba menjadi tenang. Dia membuka matanya, matanya gelap, dingin, merahnya badai darah terpantul di matanya, merahnya yang menyilaukan, menstimulasi urat syaraf Dimas Wu, dalam sekejap, Dimas Wu, dengan kilatan cahaya di matanya, cahaya terang di otaknya muncul, seolah-olah itu langsung terbuka.

Dia mengabaikan rasa sakit yang parah dan berdiri.

Namun, begitu dia berdiri, serabgan Argus Feng sudah menyelimuti Dimas Wu.

Saat itu, Dimas Wu tiba-tiba melepaskan energi sihir yang mengerikan, energi sihir hitam, membentuk putaran kecil di sekujur tubuhnya.

Dan kelompok awan merah tempat Argus Feng jatuh, setelah menutupi Dimas Wu, berubah menjadi badai berdarah.

Argus Feng sendiri jatuh kembali ke tanah, memacu badai berdarah yang berputar, membawa kekuatan penghancur yang merobek segalanya, dan menyapu Dimas Wu dari segala arah.

Tubuh Dimas Wu berputar dengan kecepatan tinggi mengikuti putaran badai darah, tubuhnya tersapu ke daging, tapi dia tidak melihat rasa sakit di wajahnya, juga tidak melihat ekspresinya. panik.

Matanya yang gelap seolah melepaskan cahaya hitam, cahaya itu menembus semuanya dan melesat ke mata Argus Feng di tengah badai berdarah.

Argus Feng di tengah badai gas darah, menatap mata dingin gelap Dimas Wu, dia benar-benar merasakan napas dingin kematian.

Pada saat ini, Dimas Wu menebas dengan telapak tangannya dan menebas ke kedalaman badai berdarah.

Boom!

Sebuah pisau palem menghantam, pedang yang ganas memaksa energi sejati, membelah badai darah yang kuat, dan membelah di badai yang berputar.

"Aargghh!"

Dalam sekejap, raungan kesakitan bergema di langit, badai darah yang mengerikan secara bertahap menghilang, darah menyembur ke udara, dan tubuh Argus Feng muncul di hadapan semua orang.

Pada saat ini, Argus Feng memiliki luka besar yang membelah seluruh tubuhnya, dan daging serta tulangnya berubah, meneteskan darah, tampak mengerikan.

Dimas Wu sengaja menempatkan dirinya dalam badai berdarah Argus Feng, membelah badai berdarah dari dalam ke luar, dan langsung menghantam Argus Feng, inilah strategi Dimas Wu.

Setelah melukai Argus Feng dengan parah, Dimas Wu tidak berniat untuk berhenti sampai di situ. Saat bergerak, ia melintas di depan Argus Feng, lalu mengubah telapak tangannya menjadi pisau lagi, menyerang luka besar di tubuh Argus Feng..

Ssrrshh!

Dengan telapak tangan pisau, tubuh Argus Feng benar-benar terbelah.