Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 583 Master (1)

Dimas Wu menjatuhkan lawannya dengan satu pukulan, dan petir dan api yang terdapat di pukulannya bahkan lebih dahsyat. Delapan utusan itu pun terlempar ke tanah, tubuh mereka terluka dengan mengerikan, dan wajah mereka berubah bentuk karena kesakitan. Dalam sekejap, mereka telah kehilangan setengah nyawa karena serangan Dimas Wu.

Sejauh ini, kedua belas utusan itu telah dikalahkan oleh Dimas Wu dan terbaring lemas di tanah.

Dimas Wu telah memperoleh kemenangan mutlak dengan satu lawan dua belas.

Semua orang yang menonton pun tercengang, dan kenyataan mengejutkan itu seketika membuat mereka semua tidak bisa bereaksi sama sekali.

Dua belas utusan itu bersatu untuk menyerang Dimas Wu hingga babak belur, dan pada akhirnya Dimas Wu bahkan dilahap oleh api yang membara. Dalam situasi yang seperti itu, Dimas Wu tidak hanya tidak mati, melainkan terlahir kembali seperti phoenix yang lahir dari abu. Dia menjadi semakin kuat dan tak tertandingi, dan juga bisa mengalahkan semua dua belasan utusan itu dengan mudah. Semua orang yang ada di tempat itu memandang Dimas Wu dengan tatapan seperti melihat monster, dan keterkejutan di mata mereka tidak bisa mereda untuk waktu yang lama.

Hassan Qi terbaring di tanah dengan sekarat dan cedera parah yang memenuhi seluruh tubuhnya, tetapi dia benar-benar tidak menghiraukan lukanya, dan hanya merasakan hatinya dipenuhi dengan emosi terkejut. Dia menatap Dimas Wu dengan tatapan yang tajam, dan berkata dengan marah, “Kenapa kamu tiba-tiba menjadi begitu kuat?”

Dimas Wu berkata dengan sinis, “Ini semua berkat kalian yang membuatku membesarkan pembuluh darahku.”

Pembakaran dari api yang membara itu telah membangkitkan potensi yang ada di dalam tubuh Dimas Wu. Tubuhnya ditata ulang sepenuhnya, pembuluh darahnya membesar, qi serta darahnya beredar, dan kemampuannya untuk mengerahkan kekuatannya menjadi lebih lancar dan kuat. Kekuatan petirnya pun benar-benar menjadi tak terkalahkan.

Setelah mendengar kata-kata Dimas Wu, ekspresi Hassan Qi seketika berubah. Dia merenung sejenak, lalu berkata dengan sungguh-sungguh pada Dimas Wu, “Hari ini kami kalah, dan kami mengakuinya.”

Setelah mengatakan itu, Hassan Qi berdiri dengan susah payah dan berkata pada orang-orang dari Sekte Tianqi, “Ayo pergi!”

Utusan lain yang terjatuh di tanah langsung berdiri dengan gemetaran. Bersama dengan Hassan Qi, mereka memimpin master lain dari Sekte Tianqi dan bersiap untuk pergi.

Namun, Dimas Wu tiba-tiba berkata, “Apa aku menyuruh kalian pergi?”

Nada bicara Dimas Wu sangat kasar, dan aura pembunuhnya sangat kuat dan dingin. Terlihat dengan jelas bahwa dia tidak bermaksud untuk melepaskan orang-orang dari Sekte Tianqi.

Tepat pada saat ini, Amelia Zhong datang ke sisi Dimas Wu, dan berkata dengan serius padanya, “Dimas, jangan bunuh mereka, biarkan saja mereka pergi.”

Sebelumnya, Amelia Zhong telah diserang hingga pingsan oleh Hassan Qi, dan murid-murid dari Sekte Tianshan pun memberikannya pertolongan darurat untuk membuatnya sadar kembali. Amelia Zhong telah menyaksikan seluruh pertempuran antara Dimas Wu dan dua belas utusan, dan dia tahu bahwa Dimas Wu telah memiliki niat membunuh pada utusan Sekte Tianqi, tetapi dia tetap harus menghentikan Dimas Wu.

Dimas Wu memandang Amelia Zhong dengan wajah serius, dan berkata dengan sungguh-sungguh, “Kenapa membiarkan mereka pergi?”

Amelia Zhong sedikit mengernyit dan berkata, “Mereka adalah utusan dari Sekte Tianqi. Jika mereka semua mati di sini, artinya kita benar-benar telah melanggar keagungan Sekte Tianqi, dan sampai saat itu tiba, kita semua akan mati.”

Dimas Wu berwajah tenang dan berkata, “Apa Sekte Tianqi akan menyerah begitu saja setelah kita melepaskan mereka? Aku telah melepaskan utusan Xu sebelumnya, tetapi dia malah berbalik dan membalas dendam. Kalau memang begitu, kenapa aku harus membiarkan mereka pergi?”

Elsa Xu menyalakan suar untuk menarik utusan lain dari Sekte Tianqi untuk membalas dendam, dan juga ingin memusnahkan Sekte Tianshan. Hal itu telah membuat Dimas Wu marah. Setelah itu, Hassan Qi melukai Amelia Zhong dan dirinya juga hampir mati di tangan orang-orang ini. Dengan serangkaian hal yang telah terjadi, aura pembunuh Dimas Wu semakin meningkat, dan bagaimana mungkin dia bisa melepaskan mereka begitu saja?

Setelah mendengar itu, ekspresi Amelia Zhong masih sangat kusut. Dia terdiam sejenak, dan mencoba untuk berbicara lagi, “Tapi…”

Tanpa menunggu dia selesai berbicara, Dimas Wu langsung berkata, “Tidak ada tapi-tapian, sekelompok orang ini memang harus mati.”

Setelah mengatakan itu, Dimas Wu langsung menatap orang-orang dari Sekte Tianqi dengan galak. Dia perlahan-lahan mengepalkan tinjunya dengan erat, tinjunya besar dan ganas, dan kilatan cahaya petir membayangi tinjunya.

Setelah melihat itu, Hassan Qi buru-buru berkata, “Cepat mundur.”

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu