Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 526 Menentang Kehendak Langit (2)

Dimas Wu yang sekarang memiliki aura yang tidak dapat diprediksi, dan kata-katanya penuh dengan kepercayaan diri yang tak terlihat.

Setelah mendengar itu, ekspresi Maverick Tang tiba-tiba berubah. Tatapan matanya menjadi tajam, dan dia pun berteriak, “Sirius Claw!”

Begitu selesai mengatakan itu, Maverick Tang pun langsung melangkah.

Langkahnya tidak cepat, tetapi sangat kuat. Kakinya yang menginjak udara membuat seluruh langit bergetar. Selain itu, seiring dengan langkahnya, auranya juga meningkat dengan stabil. Aura itu mengacau situasi dan mengguncang langit dengan sangat merajarela.

Setelah mengambil delapan langkah, aura Maverick Tang meningkat hingga puncaknya, dan seluruh tubuhnya pun menjadi sangat kuat. Dia seperti serigala purba ganas dengan mata yang memancarkan cahaya mengerikan dan keserakahan haus darah yang kuat. Dia seperti telah kelaparan untuk waktu yang lama, dan sangat ingin menghisap darah untuk memperkuat dirinya.

Dengan aura yang menakjubkan itu, lima jari Maverick Tang tiba-tiba menjadi cakar, dan dia menyerang Dimas Wu dengan satu cakaran yang brutal.

Energi sejati yang dahsyat seketika keluar dari cakarnya, dan berubah menjadi cakar serigala ganas raksasa di langit yang tak terbatas. Cakar raksasa itu mengoyak udara, menerobos langit, menghancurkan awan, dan menyakar ke arah Dimas Wu.

Setelah melihat itu, pupil mata Dimas Wu tiba-tiba menyusut. Dia dengan cepat mengulurkan kedua tangannya dengan jari telunjuk dan jari tengah yang terjulur keluar, lalu kedua jari dari dua tangannya terangkat ke langit.

Tiba-tiba, sinar matahari dan aura tak berujung dari tempat yang luas itu menyerbu ujung jari Dimas Wu dengan brutal. Dalam sekejap, ujung jari Dimas Wu terkumpul ribuan cahaya kecemerlangan yang memancarkan cahaya warna-warni yang menyilaukan.

“Pergilah!” teriak Dimas Wu.

Dimas Wu berteriak dengan keras, dan kedua jari dari kedua tangannya menebas pada saat bersamaan.

Kemudian, dua laser warna-warni menembak keluar dan menyerang ke arah cakar raksasa Maverick Tang dengan cepat dan ganas.

Kedua laser warna-warni itu jauh lebih kuat dari laser warna-warni yang dikeluarkan oleh Dimas Wu sebelumnya. Kedua laser itu seperti dua pedang surgawi yang menembus langit dengan kekuatan yang dapat membelah dunia.

Shiuu shiuu!

Dengan kekuatan yang tak terkalahkan, dua pedang surgawi itu menghadang Sirius Claw Maverick Tang di tengah jalan, dan mulai bertarung sengit dengannya.

Boom boom boom!

Serangan Sirius Claw Maverick Tang sangat ganas dan kuat. Namun, dua laser warna-warni Dimas Wu bahkan lebih kuat. Laser itu seperti dua pedang surgawi yang menebas Sirius Claw raksasa tanpa henti.

Setelah melihat itu, mata Maverick Tang sedikit berubah. Tanpa memikirkannya, dia segera mengeluarkan tangan satunya yang juga berbentuk cakar, dan mencakar keluar dengan kuat.

Duar!

Begitu cakarnya menyerang keluar, energi sejati dahsyatnya juga berubah menjadi cakar serigala ganas raksasa dalam sekejap, dan mencabik ke arah Dimas Wu

Dimas Wu melihat itu semua dengan matanya, tetapi dia tidak bergerak dan tetap tenang seperti sebelumnya, seolah-olah dia sama sekali tidak peduli dengan serangan Maverick Tang itu.

Namun, meski Dimas Wu tidak bergerak, tetapi dua pedang surgawi warna-warni itu bergabung menjadi satu dalam sekejap, kemudian berubah menjadi pedang raksasa setinggi langit, dan dengan kekuatan yang mengerikan, pedang raksasa itu menebas ke arah dua Sirius Claw raksasa Maverick Tang.

Pedang laser warna-warni itu sangat merajarela dan tak terkalahkan.

Serangan Sirius Claw raksasa Maverick Tang juga tak tertandingi dan sangat luar biasa.

Duar! Duar!

Pedang Dimas Wu yang mengerikan itu menebas dua cakar raksasa Maverick Tang berturut-turut dan menimbulkan suara ledakan yang sangat keras.

Dua Sirius Claw raksasa Maverick Tang pun langsung dikalahkan.

“Apa?” kata Maverick Tang.

Wajah Maverick Tang tiba-tiba berubah, dan matanya pun menunjukkan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tidak pernah menyangka bahwa Sirius Claw-nya akan dikalahkan begitu saja oleh jurus Dimas Wu.

Sementara itu, mata Dimas Wu saat ini memancarkan cahaya yang cemerlang, dan aura di sekujur tubuhnya pun meningkat dengan drastis.

Kemudian, pedang surgawi warna-warni itu seperti telah menerima suatu instruksi, dan langsung terbang menyerang ke arah Maverick Tang.

Maverick Tang terkejut dan sama sekali tidak berani lengah. Dia segera menghimpun kekuatan seluruh tubuhnya untuk menghadapi pedang surgawi yang datang menyerangnya.

Boom boom boom!

Tanpa memedulikan apapun, Maverick Tang mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melawan pedang laser itu. Setiap jurus dan gerakannya diselubungi dengan kekuatan penghancur yang cukup untuk menghancurkan gunung dan membalikkan laut.

Shiuu shiuu shiuu!

Pedang surgawi Dimas Wu yang berwarna-warni itu bahkan diselimuti dengan sinar matahari dan bulan serta aura langit dan bumi, dan kekuatan yang terkandung di dalamnya juga sangat luar biasa. Kecepatan dan serangannya hampir mencapai titik ekstrem, dan sekilas terlihat seperti ada sebuah cahaya yang menyinari tubuh Maverick Tang.

Pertarungan sengit antara Maverick Tang dan pedang surgawi mengakibatkan tempat yang sangat luas itu terguncang, awan-awan bergetar dan terpecah-belah, angin kencang menderu dari segala arah, dan guntur yang tak pernah berhenti.

Dimas Wu hanya berdiri diam di tempatnya. Tubuhnya sangat stabil, tatapannya setajam pisau, dan pupil matanya membesar dan menyusut seakan-akan dia sedang menggunakan pikirannya untuk mengendalikan pedang surgawi itu.

Hoek!

Setelah bertarung dengan sengit, Maverick Tang terkena tebasan pedang raksasa itu. Tenggorokkannya seketika terasa manis, lalu segumpal darah pun muncrat dari mulutnya, dan darah yang tersembur ke langit itu seperti hujan darah yang turun ke bumi. Tubuhnya terpental dan terbang terbalik sekali lagi, semakin lama semakin ke bawah dan hampir jatuh ke tanah.

Dia berada di tengah udara yang tidak jauh dari tanah sebelum tiba-tiba menstabilkan tubuhnya, dan kemudian kembali terbang ke langit dengan cepat.

Tidak lama kemudian, Maverick Tang sekali lagi kembali ke hadapan Dimas Wu. Kali ini, dia masih belum kalah sepenuhnya, tetapi dia telah terluka parah. Organ dalamnya seperti telah bergeser, dan rasa sakitnya itu tidak tertahankan.

Setelah menahan sakit beberapa saat, Maverick Tang akhirnya berbicara. Dia menatap Dimas Wu dan berkata dengan suara yang muram, “Bagaimana bisa kamu tiba-tiba menjadi begitu kuat dalam waktu sesingkat itu?”

Maverick Tang tahu bahwa kekuatan Dimas Wu tiba-tiba meningkat setelah dia mati dan bangkit kembali, tetapi peningkatannya itu tidaklah sedikit melainkan sangat banyak, dan itu membuatnya jauh lebih kuat.

Ekspresi Dimas Wu sangat serius, dan dia pun berkata dengan tenang, “Apa kamu masih tidak mengerti? Ini adalah kehendak langit, dan Tuhan tidak ingin aku mati.”

Setelah mendengar itu, tatapan Maverick Tang tiba-tiba menjadi redup. Dia perlahan mengulurkan tangannya dan mencabut pedang kuno yang ada di punggungnya. Saat menghunus pedangnya, dia dengan sinis berkata pada Dimas Wu, “Haha, kehendak langit? Kalau begitu, hari ini aku akan menentang kehendak langit!”

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu