Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 304 Si Pria Sakit Dipukul Hingga Melayang (2)

Sontak, semua orang tercengang. Otak mereka seketika terguncang. Semuanya bisa merasakan keterkejutan yang amat dalam. Adegan ini benar-benar terlalu sulit untuk dipercaya. Satu tinju Dimas Wu yang tidak ada energi sejati dan reiki ternyata bisa membuat God Master melayang. Bagaimana hal ini bisa membuat orang-orang percaya?

Tidak bisa dipercaya, benar-benar sulit dipercaya. Anggota keluarga Xia tercengang, anggota keluarga Wu tercengang, Four Heavenly King bersama dengan ribuan pasukan semuanya terperangah.

Hati semua orang diselimuti ombak ketakjuban.

Kevin Wu lebih kaget lagi hingga mati kutu. Ia tidak pernah mengerti kenapa Dimas Wu bisa mempunyai kepercayaan diri seperti itu. Ia dari awal hingga akhir juga tidak percaya bahwa Dimas Wu bisa beradu dengan si pria sakit. Di mata Kevin Wu, seberapa hebat Dimas Wu, ia juga tidak akan bisa mengalahkan si pria sakit. Jika bukan karena pria sakit mengalah, Dimas Wu pasti tidak akan memiliki kesempatan untuk menyerang. Namun siapa yang mengira Dimas Wu yang mendapatkan dan menggunakan kesempatan untuk melancarkan serangan ini bisa membuat pria sakit terbang dengan satu pukulan. Kenyataan ini benar-benar membuat Kevin Wu takjub. Ia sama sekali tidak tahu bagaimana sebenarnya Dimas Wu melakukannya. Bagaimana satu tinju yang hanya memiliki kekuatan biasa saja itu bisa memukul seorang God Master hingga terpental?

Four Heavenly King memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas, tetapi mereka juga benar-benar tidak sampai membayangkan adegan ini. Mereka tahu betul seberapa kuat pria sakit itu. Jika dipikir secara logika, meski menggunakan reiki yang begitu besar bagai raksasa, itu juga tidak akan bisa menggoyahkan si pria sakit sedikit saja. Namun, satu pukulan Dimas Wu yang paling sederhana itu malah bisa membuat si pria sakit melayang. Hal ini sama sekali tidak bisa dijelaskan dengan logika biasa, membuat Four Heavenly King semuanya kebingungan.

Wajah pria sakit itu sendiri juga menampakkan ekspresi keheranan yang sebelumnya tidak ada. Setelah ia dipukul hingga melayang, ia tidak jatuh tersungkur ke tanah, melainkan ia melompat di udara dan berdiri tegap di atas tanah.

Hanya saja, meski ia tidak terjatuh, tetapi dari tulang dadanya muncul sedikit rasa sakit. Ia dipukul hingga terluka. Luka ini baginya bukanlah apa-apa, tetapi keterkejutan yang diberikan Dimas Wu padanyalah yang lebih ia pedulikan. Sorot matanya menatap dalam-dalam Dimas Wu, lalu berkata dengan tidak percaya: “Bagaimana mungkin ini terjadi? Kekuatan fisikmu yang biasa saja itu bagaimana bisa melawan energi sejatiku?”

Tadi, saat Dimas Wu melancarkan tinjunya, pria sakit itu dengan kemampuannya mengeluarkan energi sejati untuk melindungi dirinya. Tentu saja, ia tidak mengeluarkan semua tenaganya. Namun, bagaimanapun juga, perisai energi sejati God Master seharusnya cukup untuk menahan semua kekuatan yang ganas. Kekuatan reiki sekalipun jika bertemu dengan energi sejati juga akan seperti telur yang bertumbur dengan batu, seketika langsung hancur berkeping-keping. Tetapi, Dimas Wu malah membuat suatu keajaiban. Ia hanya menggunakan tenaga biasa dan bisa menghancurkan perisai energi sejatinya. Hal ini benar-benar di luar nalar, membuat si pria sakit tidak bisa memahaminya. Semua ilmu yang dipelajarinya dan pengalaman yang didapatkannya tidak bisa membuatnya menemukan alasan dan penjelasan yang masuk akal.

Di saat ini, wibawa yang ada di tubuh Dimas Wu semakin pekat. Ia sangat percaya diri, seolah ia memiliki strategi dan keyakinan bisa mengalahkan pertarungan yang sengit ini. Ia membalas tatapan pria sakit yang tercengang, lalu menjelaskan dengan suara dingin: “Sampai pada saat kamu akan mati, kamu akan tahu bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Memangnya kenapa dengan kekuatan fisikku? Kekuatan biasa saja ini tidak lebih lemah dibanding kekuatan mana pun, bahkan jika mau membahas tentang potensi, kekuatan fisik inilah yang merupakan kekuatan yang benar-benar hebat.”

Pada saat mengucapkan kata-kata ini, Dimas Wu sangat tenang dan tidak gelisah. Ia tidak seperti pemuda yang memiliki kualifikasi rendah, malah sebaliknya ia seperti orang hebat yang sudah melewati banyak asam garam.

Setelah mendengarnya, aura mencekam dari pria sakit itu pun keluar. Wajahnya sangat dingin, ia menatap Dimas Wu dengan penuh amarah, lalu berkata dengan keras: “Anak kecil yang tak tahu apa-apa masih saja berani omong besar di hadapanku. Aku sudah membiarkanmu memukulku dengan satu jurus, sekarang aku akan membuatmu dan seluruh keluarga Wu musnah dari muka bumi ini!”

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu