Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 586 Pertapa Yuanying (2)

Tiba-tiba, langit bergetar dan semuanya berguncang, dan seluruh dunia seakan meledak. Api dan cahaya listrik, disertai cahaya keemasan, menyinari penonton, gelombang udara berderu, menyapu semua tempat dalam radius seratus mil, semua seakan terpana oleh hempasan udara ini.

Setelah beberapa saat, melihat kekuatan guntur dan petir Dimas Wu, tiba-tiba runtuh, menghilang tak terlihat.

Serangan Thomas Zhu juga meledak menjadi pecahan emas dan akhirnya lenyap tak tersisa.

Serangan kedua orang itu menghilang.

Namun, setelah pukulan, Thomas Zhu berdiri diam dan tetap diam, tetapi Dimas Wu dihantam kembali oleh hempasan gelombang udara. Setelah tiga langkah berturut-turut, ia mampu menstabilkan tubuhnya dan wajahnya agak pucat.

Wajah tenang Thomas Zhu juga berubah sedikit. Ia memandang Dimas Wu dan berkata dengan dingin: "Kamu masih bisa menahan seranganku, sepertinya aku telah meremehkanmu."

Kata-kata Thomas Zhu terdengar seperti dia sedang memandang tinggi Dimas Wu, tetapi itu mencerminkan kepercayaan dirinya. Dimas Wu hanya memblokir salah satu jurusnya, yang membuatnya merasa tidak dapat dipercaya. Bisa dibayangkan bahwa dia mengharapkan Itu adalah jurus untuk membunuh Dimas Wu dalam sekejap, dan dia penuh percaya diri.

Tanpa menunggu tanggapan Dimas Wu, Thomas Zhu melanjutkan: "Meski begitu, kamu tetap harus mati."

Ketika kata-kata itu selesai, aura kuat Thomas Zhu tiba-tiba keluar, dan dengan kekuatannya yang mengerikan, dia tiba-tiba melambai pada Dimas Wu.

Kali ini, Thomas Zhu jelas meningkatkan intensitas serangannya. Dengan lambaian tangannya, aura seluruh ruang berubah. Dalam sekejap, bilah menyilaukan yang tak terhitung jumlahnya meledak dari ujung jarinya.

Cahaya pedang ini sangat kecil, tapi sangat kuat, sebanyak bintang, semua langit penuh dengan cahaya ini.

Cahaya pedang yang tak terhitung jumlahnya membawa aura yang mengejutkan, dan mereka langsung memadat menjadi tornado cahaya pedang besar, angin kencang menderu, cahaya pedang itu tajam dan menakutkan.

"Serang!"

Thomas Zhu tiba-tiba mengeluarkan suara rendah, dan tiba-tiba, tornado pedang yang menderu menyapu seluruh tempat, menyapu segalanya, merobek segalanya, dan bergegas menuju Dimas Wu.

Dimas Wu sudah merasakan kengerian tornado ini, dan langsung meledakkan auranya. Di saat yang sama, telapak tangannya dengan cepat dikeluarkan, dan telapak tangannya langsung menerjang angin puting beliung yang sedang melolong.

Telapak tangan Dimas Wu juga luar biasa. Saat kedua telapak tangan dilontarkan, kekuatan guntur dan kilat dilepaskan dari telapak tangan.

Detik berikutnya, dua serangan listrik raksasa yang dikeluarkan oleh Dimas Wu menghantam tornado yang ganas.

Boom, boom, boom!

Tornado cahaya pedang dan serangan listrik itu saling menghantam dengan keras, dan tiba-tiba langit bergemuruh dan tanah meledak di mana-mana, cahaya listrik berkedip, dan bilahnya menyilaukan.

Seluruh dunia seakan mau runtuh.

Segala sesuatu di sekitar sangat mencengangkan.

Dua serangan listrik raksasa yang dilontarkan Dimas Wu juga hancur sedikit demi sedikit di bawah sapuan tornado.

Tornado yang diayunkan Thomas Zhu juga sedikit terkikis.

Namun, setelah hantaman singkat, dua serangan listrik raksasa Dimas Wu adalah yang pertama dihancurkan, benar-benar lenyap, dan menghilang.

Tapi tornado cahaya pedang Thomas Zhu yang tersisa terus menyerang ke arah Dimas Wu dengan kekuatan yang tak terhentikan.

Tornado pedang yang tersisa, kekuatannya masih menakjubkan, semua yang disentuhnya akan dipotong menjadi serbuk.

Serangan mematikan seperti itu benar-benar menakutkan.

Dua serangan Dimas Wu hancur, bagaimana ada ruang untuknya melawan lagi.

Baaanngg!

Dalam sekejap, seluruh tubuh Dimas Wu tenggelam dalam tornado yang dahsyat ini.