Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 788 Lenyap (2)

“Six Suns Sword!”

Adam Fu tiba-tiba membuka mulutnya dan mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.

Kedua cahaya pedang yang berdiri di udara seperti telah menerima perintah, dan langsung berputar dengan cepat.

Kecepatan rotasinya sangat cepat, dan dua cahaya pedang yang berputar itu seketika berubah menjadi enam pedang dewa yang mempesona.

Enam pedang dengan enam warna yang berbeda. Cahaya enam warna itu menyinari seluruh kuil, dan semua orang yang berada di lapangan kuil diterangi oleh cahaya itu tanpa bisa bersembunyi.

Six Suns Sword adalah jurus pamungkas unik Adam Fu. Jurus itu adalah jurus yang hanya bisa dilatih oleh meditator yang memiliki kekuatan yang super. Argus Feng yang menjadi Ketua Sekte Tianqi juga memiliki kekuatan yang menakjubkan. Dia sudah lama ingin mempelajari Six Suns Sword, tetapi sayangnya, dia tidak pernah bisa memahami trik seni bela diri itu. Dia telah berlatih selama beberapa dekade, tetapi belum sepenuhnya memahami seni bela diri itu.

Sementara Adam Fu telah lama menguasai Six Suns Sword. Dia bisa membuat Six Suns Sword mengerahkan kekuatannya secara maksimal, dan tingkat kengerian dari kekuatan itu tidak bisa dibayangkan.

“Pergilah!”

Adam Fu berteriak dengan sangat keras. Pada saat yang bersamaan, dia juga mengulurkan tangannya dan tiba-tiba menunjuk ke enam pedang dewa yang melayang di udara.

Tiba-tiba, enam pedang dewa dengan warna yang berbeda-beda itu langsung terbang secara bersamaan menyerang Dimas Wu.

Shiuuu, shiuu, shiuu!

Enam pedang yang tajam itu menembus udara dengan aura yang menakjubkan, dan langsung menyerang ke arah Dimas Wu dengan aura pembunuh yang tak terbatas tanpa ragu-ragu.

Wajah Dimas Wu yang tenang dipenuhi dengan sedikit kehati-hatian. Dia bisa merasakan bahwa enam pedang dewa itu memiliki kekuatan penghancur yang mengerikan yang tidak boleh dianggap remeh. Karena itu, dia langsung mengepalkan tinjunya dengan erat dan mengeluarkan aura dahsyatnya tanpa ragu-ragu.

“Arrgghh!” teriak Dimas Wu.

Aura di tubuhnya langsung melonjak hingga yang terkuat. Ketika enam pedang dewa itu sampai di depannya, dia tiba-tiba berteriak dan melancarkan kedua tinju yang tak terkalahkannya dengan keras.

Begitu dua tinjunya dilancarkan, dunia bergetar, petir bergemuruh, dan langit pun seperti akan runtuh. Berbagai macam kekuatan dilepaskan dari tinju Dimas Wu. Kekuatan petir, kekuatan api iblis yang menanggung beban terberat, dan kekuatan udara sebagai pemimpin yang mendorong kekuatan lainnya untuk maju dengan kecepatan cahaya. Kekuatan ledakan dari tinju itu tidak tertandingi dan tak terkalahkan.

Boom!

Tinju super kuat yang telah bercampur dengan berbagai macam kekuatan itu seketika menghantam enam pedang dewa yang datang menyerangnya. Dalam sekejap, seluruh tempat itu seperti meledak. Ledakan yang mengguncang seluruh dunia itu memancarkan cahaya warna-warni yang menyilaukan di udara, dan gelombang aura yang tak berujung itu menyapu ke segala arah. Lapangan kuil yang besar itu bergetar dengan sangat hebat, dan semua orang yang berada di tempat itu pun terguncang oleh gejolak energi yang sangat besar itu.

Lapangan kuil yang besar itu menjadi kacau-balau.

Pusat dari hantaman energi itu bahkan lebih ganas dan ekstrem.

Setelah hantaman itu terjadi, kekuatan tinju Dimas Wu yang bercampur dengan berbagai kekuatan itu pun menghilang dan lenyap.

Setelah melihat itu, ekspresi Dimas Wu tiba-tiba berubah, dan matanya penuh dengan keterkejutan. Tanpa menunggu dia bereaksi, enam pedang dewa itu langsung menyerang tubuh Dimas Wu dengan kekuatan penghancur yang dahsyat.

Dimas Wu sama sekali tidak punya waktu untuk menghindar, dan seluruh tubuhnya pun terkena serangan pedang dewa itu.

Boom!

Setelah menembus tubuh Dimas Wu, enam pedang dewa itu langsung meledak, dan mengeluarkan suara ledakan keras yang memekakkan telinga.

Asap berwarna-warni membubung dari pusat ledakan itu, kemudian menyebar dengan cepat dan menutupi seluruh tempat itu.

Setelah asap itu menghilang, semua orang menemukan bahwa Dimas Wu telah lenyap dan menghilang bersama dengan asap dari ledakan Six Suns Sword itu.

Kekacauan akhirnya berakhir.

Seluruh orang pun membeku.

Adam Fu melihat ke tempat dimana Dimas Wu menghilang dengan tatapan yang dingin, dan berkata dengan remeh, “Beraninya bertarung denganku, dasar tidak tahu diri.”

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu