Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 37 Orang yang Berkuasa

Selamat datang.

Hanya dengan 2 kata memikat hati semua yang hadir di sana. Tetapi saat ini semua orang terbengong.

Angel Xia juga merasa kaget dan aneh. Di saat Angel Xia dalam kondisi panik, Dimas Wu memegang tangannya dan berjalan di jalur khusus yang lebih terhormat dan lebih istimewa dari karpet merah.

Hilda Dong yang sedang antri di luar merasa kaget ketika melihat mereka berdua berjalan di jalur eksklusif. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ada apa dengan semua ini?

Hilda Dong merasa tidak senang dan tidak bisa terima kondisi ini. Dengan marah dia menunjuk Dimas Wu dan Angel Xia dari belakang sambil bertanya kepada petugas: “Kenapa mereka berdua tidak perlu antri dan tidak perlu dicek sesuai prosedur?”

Petugas menggelengkan kepala, dengan bingung dia menjawab: “Aku juga kurang tahu, ini adalah jalur khusus, di setiap cabang pasti memiliki jalur khusus seperti ini. Tetapi aku tidak mengerti siapa saja yang boleh masuk melalui jalur tersebut.”

Hilda Dong masih tidak menerima penjelasan dari petugas dan berkata: “Mereka berdua adalah orang kolot yang datang ke sini dengan taksi. Jika mereka saja bisa masuk melalui jalur khusus, tentunya aku juga bisa.”

Sambil berkata, Hilda Dong menarik lengan Fendi Han meninggalkan jalur antri dan berjalan ke jalur khusus. Sudah bisa menebak hasilnya, mereka ditolak mentah-mentah oleh penjaga pintu.

Semua orang terdiam.

Terasa seperti mimpi. Angel Xia melangkah mengikuti Dimas Wu memasuki Kampung Naga.

Kampung Naga ini begitu luas dan begitu lengkap. Pemandangan yang begitu indah, bangunan yang sangat mewah, juga terdapat banyak ukiran dan lukisan serta lagu yang merdu. Benar-benar tidak ada duanya, dan setiap orang yang masuk ke sini benar-benar akan terpikat olehnya.

Kampung Naga seperti dunia lain yang begitu tenang dan nyaman.

Hanya saja, orang-orang yang berada di Kampung Naga ini pasti sangat kaya. Mungkin yang bisa menikmati keindahan tempat ini adalah para bangsawan. Angel Xia tidak berani berpikir dirinya bisa datang ke tempat semewah ini.

“Aku melihat mereka yang memiliki VIP Card saja harus mengikuti jalur antri, kenapa kita yang tidak ada VIP Card bisa masuk dengan mudah?” Angel Xia tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi.

Dimas Wu menjawab dengan santai: “Jika aku bilang, pintu itu hanya terbuka untuk aku, apakah kamu akan percaya?”

Angel Xia berkata dengan serius: “Jangan bercanda lagi! Cepat katakan! Ada apa dengan semua ini?”

Terlihat jelas, Angel Xia tidak bisa percaya dengan kejadian yang seperti dongeng. Saat ini Dimas Wu hanya bisa mengarang cerita: “Di sini ada acara undian, dan aku adalah pengunjung yang beruntung. Karena keberuntungan ini, aku bisa melewati jalur khusus dan punya hak istimewa untuk mengunjungi seluruh tempat di Kampung Naga.”

Setelah Angel Xia mendengarkan cerita ini, hatinya merasa lega. Dia juga merasa sangat beruntung karena bisa masuk ke sini tanpa harus membayar, dia sangat puas. Dia kembali berkata kepada Dimas Wu: “Oh, tapi aku juga mendengar semua yang berada di sini harus dibayar dengan harga yang sangat tinggi, hanya makanan saja membutuhkan puluhan ribu RMB. Kita jalan-jalan saja di sekitar sini, tidak perlu menghamburkan uang di tempat seperti ini.”

Dimas Wu menjawab dengan spontan: “Tidak masalah, aku punya uang”.

Angel Xia percaya Dimas Wu ada uang, tetapi sebagai orang biasa, tidak ada gunanya menghamburkan uang di sini. Hidup mereka masih harus memperkirakan pemakaian uang sesuai kebutuhan hidup. Angel Xia tidak rela menghabiskan uang di tempat seperti ini, maka dia melanjutkan perkataannya: “Ada uang juga tidak boleh berfoya-foya, mengerti?”

Dimas Wu terpaksa menyetujui dan menganggukkan kepala.

Mereka hanya jalan-jalan dan menikmati pemandangan di Kampung Naga. Mentari di langit, pancaran sinar matahari di antara awan, menambahkan keindahan Kampung Naga yang seperti berada di lukisan.

Tempat ini lebih indah berkali-kali lipat dibandingkan dengan keindahan alam di tempat lain, udara di Kampung Naga sangat segar. Angel Xia merasa nyaman dan senang menikmati keindahan tempat ini. Dia mulai terlepas dari depresi hidup yang selama ini dia alami dan mencoba melupakan kelelahan hidupnya.

Angel Xia dari dulu tidak pernah mengagumi hidup orang kaya. Tetapi hari ini, pandangan hidupnya berubah, dia seperti hidup di dunia yang berbeda. Angel Xia tiba-tiba merasa, lebih menyenangkan kalau memiliki banyak uang.

“Angel Xia, kenapa kamu berada di sini?” Sewaktu Angel Xia yang hampir lupa diri, tiba-tiba terdengar suara yang menghentikan apa yang dia pikirkan.

Angel Xia tiba-tiba sadar, memalingkan kepala dan melihat seseorang yang berjalan menghampiri dirinya.

Orang ini adalah Hanna Chen, teman baiknya sejak kecil.

Hanna Chen sangat cantik dan ceria, seperti gladden flower yang bermekaran.

Angel Xia tidak memiliki banyak teman, dan Hanna Chen adalah salah satu temannya. Mereka berteman sejak sekolah dasar sampai sekolah menengah. Rumah juga berdekatan, oleh karena itu selalu bersama-sama pergi dan pulang sekolah. Hubungan Hanna Chen dan Angel Xia terlihat begitu akrab. Terakhir, karena masuk di universitas yang berbeda, setelah itu keluarga Hanna Chen pindah ke Jiangzhou, menyebabkan mereka jarang berkomunikasi.

Setelah Angel Xia menikahi Dimas Wu, maka hubungan dirinya dan Hanna Chen semakin jauh. Ini dikarenakan, Hanna Chen tidak menyukai Dimas Wu si bodoh. Dia merasa Dimas Wu akan menghancurkan masa depan Angel Xia, maka dia terus menerus menasehati Angel Xia untuk menceraikan suaminya. Tetapi Angel Xia tidak pernah setuju. Perlahan-lahan, Hanna Chen dianggap sebagai orang yang terlalu banyak mencampuri urusan orang lain. Belakangan ini, mereka sama sekali tidak pernah berhubungan lagi.

Sekarang Angel Xia merasa kaget karena tiba-tiba bertemu Hanna Chen, tetapi pertemuan mereka sedikit membuatnya terharu. Dia terus melihat Hanna Chen, dan berkata: “Sangat kebetulan, tidak menyangka akan bertemu dengan kamu di sini.”

Hanna Chen menepuk bahu Angel Xia dan membalas perkataan dia: “Kamu ya... masih bisa menghabiskan uang untuk mengurus VIP Card, apakah belakangan ini kamu kaya mendadak?”Di ingatan Hanna Chen, Angel Xia adalah orang yang sangat irit, tidak suka berfoya-foya. Hal yang sangat mengejutkan Hanna Chen saat melihat Angel Xia datang ke tempat seperti ini.

Angel Xia juga tidak tahu harus bagaimana menghadapi Hanna Chen. Dia boleh mendiamkan diri jika hubungan mereka yang masih seakrab dulu, tidak perlu merasa malu karena sudah seperti kakak adik. Tetapi saat ini, mereka sudah dua tahun tidak berkomunikasi, hubungan mereka tidak sebanding dengan dulu. Angel Xia juga akan merasa malu untuk mengakui dirinya tidak memiliki VIP Card, tetapi dia juga tidak ingin berbohong.

Melihat Angel Xia yang salah tingkah, Hanna Chen segera melanjutkan perkataannya: “Oh... aku tahu, ada yang membawamu masuk ke sini.” Peraturan di Kampung Naga ini adalah orang yang memiliki kartu tamu VIP diizinkan untuk membawa satu teman. Di saat Angel Xia tidak tahu bagaimana menjawab, Hanna Chen langsung menebak pasti ada yang mengajak dia masuk ke tempat ini.

Setelah Angel Xia mendengar perkataan Hanna Chen, dia segera menjelaskan: “Bukan, aku datang dengan suamiku.”

Angel Xia berkata sambil menunjuk Dimas Wu yang berada di sampingnya.

Hanna Chen tidak menyadari keberadaan Dimas Wu. Tapi karena Angel Xia yang telah menunjuk suaminya, maka Hanna Chen baru sadar bahwa Dimas Wu si bodoh ini sedang berdiri di samping Angel Xia.

“Angel Xia, apa yang kamu pikirkan? Kenapa kamu membawa si bodoh ini ke Kampung Naga? Apakah kamu tidak tahu ini adalah tempat apa? Ini bukan tempat biasa, jika dia bertindak ceroboh di sini, maka akan ada mendapat masalah besar.” Hanna Chen tidak mengerti dengan pemikiran Angel Xia.

Angel Xia menjelaskan: “Dia sudah sembuh.”

“Sembuh? Ini yang dikatakan dokter?” Hanna Chen tidak percaya.

Angel Xia menggelengkan kepala: “Bukan, dia yang katakan sendiri, tetapi... aku juga merasa dia sudah sembuh total.”

Hanna Chen menghela napas dan berkata: “Haizz, kenapa kamu begitu bodoh? Sudahlah, dia juga adalah pria yang tidak punya tempat sandaran, orang seperti dia, tidak sesuai berada di Kampung Naga.”

Tidak peduli seberapa banyak waktu yang sudah berlalu, kebencian Hanna Chen terhadap Dimas Wu tidak pernah hilang dan tidak pernah berkurang. Dia selalu mengira, Dimas Wu adalah penghalang masa depan Angel Xia.

Sewaktu Angel Xia ingin memberikan penjelasan.

Tiba-tiba terdengar suara seorang pria: “Hanna Chen, apa yang kalian bicarakan? Waktunya makan.”

Seorang pria paruh baya memakai jas berjalan menghampiri mereka.

Orang ini adalah calon suami Hanna Chen, namanya adalah Martis Yu, berumur 40 tahunan, statusnya adalah duda. Sebelum berpacaran dengan Hanna Chen, dia sudah termasuk orang yang sangat kaya. Boleh dikatakan orang kaya yang lebih klasik, dia mendirikan perusahaan bahan bangunan di Jiangzhou, perkembangannya cukup besar dan luas, sekarang ada bos besar.

“Aku bertemu dengan teman baikku, Angel Xia. Dia dan suaminya juga datang menikmati keindahan tempat ini.” Hanna Chen menjelaskan kepada Martis Yu.

Martis Yu menyapa Dimas Wu dan Angel Xia: “Halo... aku adalah Martis Yu, calon suami Hanna Chen”.

Angel Xia tahu Hanna Chen tidak menyukai pria yang lebih muda, dia lebih suka dengan pria yang lebih berumur. Sewaktu masih sekolah, Hanna Chen sering berkhayal, dia akan mendapatkan pria dewasa dan berkelas. Tidak terpikir, dia benar-benar mencari pria paruh baya menjadi calon suaminya. Karena ini adalah tipe yang disukai Hanna Chen, Angel Xia tentu saja tidak berani berkomentar. Dia hanya menjawab Martis Yu dengan sopan: “Hallo... namaku Angel Xia.”

Kemudian, sambil menunjuk Dimas Wu dan memperkenalkan: “Dia adalah suamiku, Dimas Wu.”

“Martis Yu, kami sudah lama tidak bertemu, apakah bisa mengajak mereka makan bersama dengan kita?” Hanna Chen membujuk Martis Yu.

Tanpa merasa ragu, Martis Yu langsung menganggukkan kepala dan berkata: “Baiklah.” Martis Yu tidak terlalu mengenal Dimas Wu dan Angel Xia. Jika mereka bisa masuk ke Kampung Naga, berarti kemungkinan adalah orang yang kaya. Tambah satu teman tidaklah masalah, Martis Yu tidak menolak permintaan Hanna Chen.

Setelah Hanna Chen mendengar jawaban Martis Yu, dia langsung memegang lengan Angel Xia dan berkata: “Angel Xia, kita sudah lama tidak makan bersama, apakah kamu menerima ajakan kami?”

Angel Xia bukan orang yang ingin makan gratisan. Tetapi karena Hanna Chen sudah mengajak untuk makan bersama, dia pastinya juga tidak enak menolak. Lagi pula, mereka adalah teman yang begitu akrab, dia sangat mengerti Hanna Chen. Ini adalah hubungan pertemanan yang harus dijaga dan Angel Xia akhirnya menyetujui ajakan Hanna Chen.

Setelah itu, mereka memasuki restoran dengan ruang VIP nomor delapan.

Sewaktu mereka sampai di restoran, ruang VIP nomor delapan sudah ada orang. Mereka adalah sepasang suami istri, pria tua dengan wanita muda, sepertinya sedang populer pasangan orang muda yang menyukai brondong.

Pasangan tersebut adalah teman Martis Yu, mereka berkumpul dan makan bersama di tempat ini pastinya juga membicarakan urusan bisnis.

Sambil berbicara, Martis Yu tiba-tiba bertanya kepada Dimas Wu yang dari tadi belum bersuara: “Tuan Dimas Wu, apa pekerjaanmu?”

Dimas Wu sambil makan dan berkata: “Aku tidak bekerja.”

Mendengar itu, raut wajah beberapa orang itu langsung berubah, mungkin dia adalah orang yang tidak tahu diri, hidup mengandalkan istri!

Tatapan Martis Yu terlihat menghina. Setelah itu dia bertanya kepada Angel Xia: “Nona Angel Xia, apa pekerjaanmu?”

Angel Xia menundukkan kepala, merasa tidak enak hati sambil menjawab: “Aku juga tidak bekerja.”

Martis Yu mengira mereka adalah orang yang berada. Tetapi di luar dugaan, dua orang ini adalah pengangguran. Martis Yu benar-benar kesal dan wajahnya terlihat kecewa. Dia menjadi malas menghiraukan mereka.

“Martis Yu, bukankah perusahaan kalian masih butuh karyawan? Apakah kamu bisa memberikan pekerjaan kepada mereka?” Hanna Chen merasakan kasihan kepada Angel Xia, dia ingin Martis Yu membantu mereka.

Wajah Martis Yu terlihat muram dan berkata: “Perusahaan aku bukan tempat penampungan, aku tidak sembarangan menerima karyawan.”

Sudah bersyukur mereka tidak langsung diusir oleh Martis Yu. Makanan di restoran ini begitu mahal, sebuah kesalahan sudah mengajak mereka makan di sini. Martis Yu dari awal sama sekali tidak berniat untuk membantu.

“Hanna Chen, kamu seharusnya lebih teliti memilih teman, jangan sembarangan bergaul.”

“Ya, teman seperti mereka akan menghambat masa depan kamu. Apakah kamu tidak tahu status calon suamimu? Kamu berteman dengan orang seperti ini, hal ini akan membuat dia merasa khawatir.”

“Aku paling benci orang yang hanya ingin makan gratis.”

Mereka cukup terus terang meremehkan Dimas Wu dan Angel Xia, bahkan mengeluarkan kata-kata yang menghina.

Saat ini, Angel Xia hanya ingin memasukkan kepalanya ke dalam lubang, sangat memalukan. Tidak ada nafsu makan untuk makan bersama dengan orang-orang ini, tidak tenang dan ingin secepatnya pergi dari sini.

Saat makan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan berjalan memasuki ruangan ini.

Melihat ada yang masuk, Martis Yu dan kedua temannya segera berdiri, menyapanya dengan sebutan “Tuan besar Jin.”

Dia adalah Deni Jin, orang yang sangat berkuasa.

Deni Jin berumur sekitar 50 tahunan. Setiap orang yang bertemu dengan Deni Jin, akan menyapanya dengan sebutan “Tuan besar Jin” dengan sangat sopan. Karena Deni Jin adalah orang yang berkedudukan tinggi di kota Jiangzhou. Dia terlihat sangat baik dan ramah, tetapi sebenarnya dia sangat kejam, mengatasi masalah tanpa melihat kondisi. Orang yang menyinggung dirinya, tidak akan hidup tenang.

Dia adalah orang yang cukup menakutkan.

Martis Yu dan beberapa temannya telah mengenal Deni Jin. Sewaktu Deni Jin tiba, mereka berdiri dan menyambut dia dengan sopan.

Deni Jin melihat orang-orang di dalam ruangan sambil berkata dengan dingin: “Aku telah mengajak beberapa teman lama dan berkumpul di sini, aku sudah terbiasa dengan ruangan ini, apakah kalian bisa pindah ke ruangan lain?”

Perkataan ini terdengar seperti sedang berdiskusi, tetapi mereka tidak bisa melawan. Deni Jin sebenarnya sedang memerintah mereka untuk pindah ruangan.

Martis Yu langsung menganggukkan kepala: “Kami akan segera pindah.” Dia tidak berani tunda semenit pun. Martis Yu adalah pengusaha di Jiangzhou, jika dia melawan Deni Jin, maka usaha dia akan mengalami kesulitan.

Semuanya mengambil barang masing-masing dan meninggalkan ruangan ini.

Kemudian, Dimas Wu masih duduk di sana, dia sama sekali tidak berniat untuk pindah dan masih memakan makanan yang berada di atas meja.

Angel Xia menepuk bahu Dimas Wu dengan pelan, dan berkata: “Jangan makan lagi, kita harus segera pergi dari sini!”

Dimas Wu menjawab Angel Xia dengan dingin: “Makan di ruangan ini saja, jangan pindah-pindah lagi. Sebentar lagi aku akan membawa kamu ke tempat lain.” Dimas Wu tidak ingin membuang waktu, ganti ruangan terlalu merepotkan baginya.

Setelah Martis Yu dan beberapa temannya mendengar perkataan ini, raut wajah mereka berubah menjadi sangat pucat.

Terutama Martis Yu, hatinya benar-benar marah. Dia langsung memberikan penjelasan kepada Deni Jin: “Tuan besar Jin, aku baru berkenalan dengan orang ini, aku merasa kasihan dengannya, makanya mengajak dia makan bersama, dia bukanlah orang kami.”

“Benar, Tuan besar Jin, kami sama sekali tidak mengenal orang ini, dia hanya ingin makan gratis.” Beberapa orang yang lain juga sibuk memperjelas hubungan mereka dengan Dimas Wu.

Raut wajah Deni Jin sangat dingin. Sebagai orang hebat di Jiangzhou, belum ada yang berani melawan Deni Jin, terkecuali Dimas Wu.

Deni Jin tidak melihat yang lain, dia langsung melangkah dan menghampiri Dimas Wu, dan mengancamnya: “Bocah, kamu yakin tidak memberi muka kepada aku?”

Dimas Wu memalingkan wajah dan melihat Deni Jin, menjawab dengan dingin: “Siapa dirimu? Kenapa aku harus mengalah?”

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu