Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 533 Kekuatan Petir (1)

Kilatan petir yang tak terhitung jumlahnya semuanya menyambar tubuh Dimas Wu tanpa meleset sedikit pun.

Criingg! Criingg!

Seluruh tanah pun bergetar tanpa henti akibat dari sambaran petir yang menyerang dengan ganas. Suara gemuruh pun bergema masuk ke telinga. Di tempat yang begitu luas dengan cahaya terang yang menyilaukan mata, Dimas Wu yang berada di udara pun berubah menjadi sumber cahaya yang terang benderang itu.

Selain itu, sinar api dari tubuh Dimas Wu semakin lama semakin terang dan pekat. Cahaya petir juga semakin lama semakin terang hingga menusuk mata. Perlahan-lahan, seluruh langit berubah menjadi buram. Sinar api menyinari ke segala penjuru, asap tebal menyelimuti udara, suasana pun menjadi kabur.

Orang-orang yang ada di dalam villa pun semakin putus asa hingga tak ada lagi sedikit pun harapan untuk selamat. Semua orang pada dasarnya sudah bisa meyakini bahwa Dimas Wu pasti akan mati.

Sebelum terkena sambaran petir, Dimas Wu melangkah masuk ke dalam mara bahaya dengan satu kaki. Sekarang, ia menerima serangan bertubi-tubi yang begitu menyeramkan. Apa ia masih punya jalan untuk selamat? Sekuat apapun fisiknya, ia juga pasti akan hancur berkeping-keping dan mati tak bersisa!

Harapan semua orang pun langsung sirna. Setiap orang yang ada di sana pun membeku hatinya, sakit hingga mati rasa.

Seluruh villa pun ditutupi oleh keputusasaan yang begitu dalam.

Serangan petir yang begitu kuat bertahan hingga 10 detik. Kemudian, barulah perlahan-lahan berhenti.

Seiring dengan hilangnya petir, langit pun berangsur-angsur pulih dan kembali terang dan bersih. Suara gemuruh pun sudah pergi, cahaya petir juga telah berlalu, sinar api perlahan-lahan redup, angin pun berhenti bertiup. Dunia seolah kembali menjadi bersih.

Segalanya seakan tampak kembali seperti keadaan semula.

Namun, sebuah pemandangan yang membuat orang-orang terperanjat pun muncul.

Dimas Wu tidak hancur berkeping-keping. Tubuhnya masih utuh. Ia melayang di udara dan tidak bergerak sama sekali. Petir pun sudah hilang, tetapi ia juga tidak jatuh ke bawah. Ia seperti membeku di ruang itu.

Spontan, semua orang yang ada di villa keluarga Wu pun menjadi tegang dan khawatir. Mereka takjub, tetapi gugup dan antusias yang lebih dirasakan. Dimas Wu tidak hancur oleh serangan petir. Hal ini saja sudah merupakan suatu berkah dan keberuntungan. Hanya saja, walaupun Dimas Wu tidak kehilangan anggota tubuhnya, tetapi kondisinya saat ini, apakah masih hidup atau sudah mati, semua orang juga tidak mengetahuinya. Lagipula, jarak antara mereka dan Dimas Wu benar-benar terlalu jauh. Mereka saat ini tidak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa menunggu dengan sabar dan melihat apakah keajaiban akan terjadi.

Sedangkan Bella Tang dari awal sudah meneteskan air mata yang memenuhi wajahnya. Luka dan rasa sakit yang dialami Dimas Wu hari ini benar-benar terlalu dalam, terlalu banyak, terlalu ekstrem. Hati Bella Tang sakit hingga sesak napas. Ia saat ini juga hampir kehilangan separuh jiwanya, seluruh tubuhnya lemah tak berdaya. Ia menatap dalam-dalam Dimas Wu yang sedang melayang di udara. Hatinya tak berhenti mengirimkan doa dan berharap Dimas Wu bisa selamat.

Di sisi yang lain, setelah Maverick Tang melayang karena melepaskan serangan petir, akhirnya ia pun jatuh ke tanah dan mengalami luka parah.

Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri seluruh proses Dimas Wu yang terkena serangan petir. Ia tahu betul bahwa Dimas Wu pasti mati. Namun di momen ini, Maverick Tang malah terbengong. Orang lain tidak melihat dengan jelas, tetapi kesadaran Maverick Tang sangatlah kuat. Ia bisa merasakan dengan jelas bahwa Dimas Wu masih bernapas.

Dimas Wu tidak mati.

Kenyataan ini membuat hati kecil Maverick Tang mendapat pukulan yang begitu besar. Ia yang hanya terkena serangan petir sedikit saja sudah terluka parah seperti ini, bahkan langsung terjatuh ke atas tanah dan sampai sekarang belum pulih. Sedangkan Dimas Wu, serangan yang ia terima adalah serangan petir yang bertubi-tubi, tetapi ia ternyata masih bisa melayang di udara dan tidak mengalami apa-apa. Hal ini membuat Maverick Tang sangat tidak terima.

Ia tidak tahan lagi. Niatnya untuk membunuh pun sontak membara. Ia tahu bahwa ia tidak bisa membuang waktu lagi. Dimas Wu ini benar-benar sumber bencana baginya.

Begitu terpikirkan sampai sini, Maverick Tang segera bangkit berdiri. Ia menggenggam erat pedang kematian, lalu melompat ke atas menuju ke arah Dimas Wu yang ada di udara.

Sesampainya di samping Dimas Wu, tanpa berkata apa-apa, Maverick Tang mengangkat pedang kematian, lalu mengarah ke kepala Dimas Wu dan membelahnya.

Kekuatan pedang kematian itu tiada bandingnya dan sangat ganas.

“Jangan!”

Melihat kondisi ini, Bella Tang seketika berteriak ketakutan dengan suara nyaring. Suaranya sangat menyayat hati. Air mata bercucuran dengan deras keluar dari matanya.

Bagaimanapun juga, suara teriakan Bella Tang tidak memberikan pengaruh apa pun kepada serangan Maverick Tang. Pedang kematian yang ada di tangan Maverick Tang tetap melayang ke bawah hingga menyentuh dahi Dimas Wu.

Akan tetapi, tepat di saat pedang kematian menyentuh kepala Dimas Wu, yang terdengar hanyalah suara “criinggg”. Seluruh tubuh Dimas Wu mendadak muncul cahaya petir yang sangat silau menusuk mata.

Jelas-jelas pedang kematian Maverick Tang menyentuh kepala Dimas Wu, tetapi seolah menyentuh batu berlian yang paling kuat. Ujung pedang sama sekali tidak melukai Dimas Wu, bahkan selaput antara jempol dan jari telunjuk Maverick Tang malah menjadi mati rasa. Tidak hanya itu saja, cahaya petir yang bersinar di kepala Dimas Wu ternyata tersalurkan ke tubuh Maverick Tang melalui pedang kematian.

Sontak, satu kekuatan yang mengerikan menghempaskan Maverick Tang hingga melayang.

Pada saat terhempas, Maverick Tang mengumpulkan tenaganya dan menahan dirinya hingga berhenti terbang. Ia berdiri di udara sambil melihat Dimas Wu dengan tatapan penuh ketakjuban. Ia benar-benar terperanjat. Hatinya melompat-lompat tak berhenti.

Orang-orang yang ada di dalam villa keluarga Wu semuanya juga tercengang.

Langit dan bumi pun menjadi hening.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu