Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 358 Steve Wu Siuman (2)

Dimas Wu bersedia menjadi anggota keluarga Tang dengan beberapa syarat, yaitu ayahnya tetap sehat dan keluarga Wu dalam keadaan aman. Sekarang setelah pernikahannya selesai, Dimas Wu ingin Zander Tang memenuhi janjinya secepat mungkin, dia ingin melihat keadaan ayahnya.

Zander Tang mendengar itu, dia pun menatap Dimas Wu dalam dan berkata: “Jangan khawatir, aku sudah berjanji akan melepaskan ayahmu, aku tidak akan mengingkarinya, aku sudah mengutus dokter terbaik untuk mengobati ayahmu, kamu pasti akan bertemu dengannya ketika dia sehat nanti.”

Dimas Wu berkata tanpa keraguan: “Aku ingin bertemu dengannya sekarang.”

Dimas Wu tidak bisa mempercayai keluarga Tang 100%, bahkan jika dia dan Bella Tang sudah menikah, dan walaupun Zander Tang saat ini sudah menjadi bagian keluarganya, namun dia masih memiliki kewaspadaan, jika dia tidak melihat ayahnya dengan matanya sendiri, maka dia akan selalu khawatir.

Zander Tang saat ini membutuhkan Dimas Wu untuk bergabung dengan kompetisi pemuda dan memenangkannya, oleh karena itu, dia mengabulkan permintaan Dimas Wu untuk bertemu dengan ayahnya. Dia menatap dan berkata pada Bella Tang: “Bella, bawa Dimas Wu ke kamar barat.”

Bella Tang segera menjawab: “Baiklah.”

Selanjutnya, Bella Tang dan Dimas Wu pergi meninggalkan aula utama, menuju ke arah kamar barat.

Bagian luar aula utama adalah halaman besar, ada jalan setapak yang berkelok-kelok,, jika berjalan di sepanjang jalan setapak itu, maka akan terlihat bunga-bunga dan rumput liar yang tumbuh subur, bebatuan yang begitu terjal dan beberapa paviliun, paviliun berada tepat di tengah danau, sungguh pemandangan yang indah, cukup untuk memanjakan mata bagi yang memandangnya. Dimas Wu menyadari bahwa, kediaman keluarga Tang ini sangat besar, dan juga hampir seluruh tempat merupakan kediaman keluarga Tang. Bisa dibayangkan seberapa besar keluarga Tang yang memenuhi kota kuno ini.

Tidak tahu sudah berjalan berapa lama, Bella Tang tiba-tiba menghentikan langkahnya, dan menunjuk sebuah kamar kayu di depan mereka, berkata pada Dimas Wu: “Kita sudah sampai, itu adalah kamar barat.”

Dimas Wu mendengar itu dan matanya langsung mengikuti arah jari telunjuk Bella Tang, yang terlihat hanya sebuah kamar kayu yang bergaya kuno. Berpikir bahwa Steve Wu terbaring di sana sudah membuat hati Dimas Wu berdebar kencang, dan sudah tidak sabar untuk melihat ayahnya itu.

Tanpa ragu lagi, dia pun bergegas menuju kamar barat, dengan cepat mendorong pintu dan masuk ke kamar.

Setelah masuk ke dalam kamar barat, Dimas Wu langsung mengenali sosok kakek tua berjanggut putih yang dahulu pernah mengobatinya.

Pada saat ini, kakek tua berjanggut putih itu sedang duduk di sebelah ranjang, dan dia sedang sibuk mencabut jarum yang ada pada pasiennya.

Melihat itu, Dimas Wu segera melangkah menuju samping ranjang, dia melihat, sosok yang terbaring di ranjang itu merupakan ayahnya sendiri, Steve Wu.

Wajah Dimas Wu masih pucat pasi, namun jika dilihat dengan teliti maka wajah Dimas Wu lebih baik jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Sekarang Dimas Wu dapat bernapas lega, karena Zander Tang benar-benar berkata jujur kepadanya, dia tidak membunuh Steve Wu, dia malah menyuruh dokter untuk mengobati Steve Wu.

Kakek tua berjanggut putih itu sedang fokus mencabut jarum yang berada pada tubuh Steve Wu, dan tidak memperhatikan kedatangan Dimas Wu.

Dimas Wu juga tidak berkata apa-apa, dia hanya menatap Steve Wu, menunggu kakek tua berjanggut putih selesai mencabut jarum.

Segera, kaket tua berjanggut putih itu selesai mencabut jarum, pada saat itu juga, dia baru menyadari kehadiran Dimas Wu yang berada di samping ranjang, selanjutnya, sambil mengemasi alat medisnya dia pun berkata pada Dimas Wu: “Lukanya perlahan sudah membaik, dia dapat pulih setelah beberapa hari penyembuhan.”

Setelah mendengar itu, Dimas Wu benar-benar sudah dapat bernapas lega sekarang, dia menatap Steve Wu dalam dan berkata pada kakek tua berjanggut putih itu: “Terima kasih banyak.”

Kakek tua berjanggut putih itu pernah mengobati luka Dimas Wu dahulu, dan dia juga telah menyelamatkan Steve Wu dari kematian, dia benar-benar layak menerima ucapan terima kasih dari Dimas Wu.

Terhadap ucapan dari Dimas Wu ini, kakek tua berjanggut putih ini hanya tersenyum dan mengangguk-angguk saja, dia tidak berkata apa-apa, setelah mengemasi peralatan medisnya, dia pun pergi meninggalkan kamar barat.

Tetapi Dimas Wu masih berdiri di sana menatap Steve Wu.

Bella Tang melihat kakek tua berjanggut putih sudah pergi, dia pun mendekati Dimas Wu dan berada di sampingnya untuk menemaninya.

Waktu berjalan begitu tenang.

Setelah berlalu beberapa lama, Steve Wu yang terbaring di atas ranjang, matanya terlihat bergerak.

Melihat itu, Dimas Wu sedikit panik dan berkata: “Ayah! Apakah ayah bisa mendengarku?”

Pada saat ini, Dimas Wu sangat panik, Steve Wu benar-benar dapat hidup, dia sangat gembira bisa melihat Steve Wu siuman dari komanya. Setelah beberapa tahun lamanya mereka tidak dapat bertemu, dan akhirnya dapat bertemu pada saat ini, Dimas Wu sangat senang.

Setelah Dimas Wu memanggil Steve Wu berkali-kali, akhirnya Steve Wu pun membuka matanya.

Baru sja membuka matanya, matanya masih sayup, tetapi dengan cepat dapat segera melihat dan mengenali wajah Dimas Wu.

Tiba-tiba melihat Dimas Wu, Steve Wu sedikit terkejut, dia membuka mulut dan berkata dengan sedikit terbata-bata: “Dimas?”

Dimas Wu begitu gembira dan menjawab: “Iya ayah, ini aku.”

Steve Wu selalu menyayangi Dimas Wu dari dulu hingga sekarang, Dimas Wu dari kecil hingga besar tidak pernah kekurangan kasih sayang dari ibu dan ayahnya, dia merupakan putra kesayangan Steve Wu, dia menerima seluruh cinta dan ilmu bela diri dari Steve Wu. maka dari itu, Dimas Wu juga sangat menyayangi ayahnya, bahkan mereka bertemu saat ini, Hati Dimas Wu masih berdebar kencang.

Steve Wu menatap Dimas Wu dengan tatapan yang dalam, Kemudian, dia mengalihkan pandangannya, melihat ke ruangan aneh ini, dan berkata dengan lemah kepada Dimas Wu: "Di mana aku?"

Dimas Wu tanpa berpikir berkata: “Kelaurga Tang.”

Begitu dia mendengar kata-kata Keluarga Tang, wajah Dimas Wu berubah drastis. Matanya yang awalnya sayup tiba-tiba melebar, dan matanya penuh dengan keterkejutan dan ketakutan.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu