Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 367 Bertarung Sampai Mati (1)

Dimas Wu lagi-lagi terkena serangan dan terjatuh ke tanah, dan itu adalah jurus pembunuh mematikan dari Sesepuh ke-enam.

Hanya saja, kerugian Dimas Wu kali ini terlalu besar. Dia bahkan tidak bisa menggunakan Quick shifting, dan hanya bisa melihat energi sejati di telapak tangan Sesepuh ke-enam menyerang ke arahnya.

Aura dewa kematian seketika menyelimuti Dimas Wu, dan hatinya benar-benar telah putus asa.

Duar!

Energi sejati yang dikeluarkan Sesepuh ke-enam menghantam tempat Dimas Wu terbaring, dan mengeluarkan suara ledakan yang keras.

Bagian tanah di koridor itu langsung retak dan pecah, debu dan kerikil pun beterbangan di langit.

Sementara itu, Dimas Wu menghilang sekali lagi, dan berhasil menghindari serangan fatal dari Sesepuh ke-enam.

Detik berikutnya, di halaman luar kamar barat, Steve Wu berdiri di tengah halaman dengan menopang Dimas Wu.

Benar sekali, kali ini bukan Dimas Wu yang menggunakan jurus Quick shifting, melainkan Steve Wu yang menggunakan Quick shifting untuk menyelamatkan Dimas Wu.

Setelah Steve Wu terluka oleh serangan Sesepuh ke-enam sebelumnya, dia terus berbaring di tanah kamar barat untuk menyesuaikan kondisinya. Dia memulihkan beberapa kekuatan fisik dan tenaganya secara bertahap, kemudian melihat Dimas Wu yang tidak lagi memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri. Melihat hidup Dimas Wu yang terancam serius, tanpa memedulikan apapun, Steve Wu membangkitkan kekuatan tersembunyinya dalam keadaan darurat, dan menggunakan Quick shifting untuk menyelamatkan Dimas Wu dari serangan Sesepuh ke-enam.

Steve Wu memapah Dimas Wu yang lemah, dan bertanya dengan prihatin, “Apa kamu tidak apa-apa?”

Dimas Wu lolos dari kematian dan diselamatkan oleh ayahnya sendiri. Hatinya yang putus asa kembali melahirkan kehangatan. Dia menatap Steve Wu dan menjawab dengan ringan, “Tidak apa-apa.”

Sesepuh ke-enam berdiri di koridor di depan pintu kamar. Dia memandang Steve Wu dan Dimas Wu dengan ekspresi yang dingin, dan berteriak, “Kebetulan sekali, kalau begitu aku akan menghabiskan kalian berdua sekaligus.”

Begitu selesai mengatakan itu, tubuh Sesepuh ke-enam seketika meledak mengeluarkan aura kuat yang sangat dahsyat sekali lagi, dan aura itu mengandung niat membunuh yang mengerikan. Jelas sekali, kesabarannya telah habis, dan dia ingin mengambil kesempatan itu untuk membunuh Steve Wu dan Dimas Wu secara bersamaan agar terhindar dari kecelakaan yang tidak perlu.

Steve Wu yang melihat itu segera melepaskan Dimas Wu dengan perlahan. Kemudian, dia melangkah maju sendirian dan menghadap Sesepuh ke-enam. Matanya memancarkan cahaya dingin yang tajam, dan tubuhnya mengeluarkan aura kuat yang menakjubkan. Dia telah menunjukkan pose siap bertarung, dan membuat persiapan tidak takut mati.

Pada saat ini, Dimas Wu juga tiba-tiba melangkah maju dan berdiri bahu-membahu dengan Steve Wu.

Steve Wu segera menoleh dan menatap Dimas Wu, “Apa kamu bisa?” tanyanya dengan sungguh-sungguh.

Dengan wajah yang penuh dengan keyakinan, Dimas Wu menjawabnya dengan suara yang nyaring dan tegas, “Ya.”

Satu kata yang penuh dengan kekuatan. Dimas Wu telah menderita luka yang parah, tetapi keyakinannya yang kuat itu membuatnya untuk memiliki kekuatan untuk bertarung lagi. Kekuatan tersembunyinya telah bangkit sepenuhnya. Dia ingin bertarung berdampingan dengan ayahnya, dan menciptakan garis kehidupan terakhir.

Steve Wu juga terluka parah, tetapi pada saat ini, keyakinannya juga sangat kuat. Dia mengangguk pada Dimas Wu, dan kembali menatap Sesepuh ke-enam lagi.

Sesepuh ke-enam menatap Steve Wu dan Dimas Wu dengan tatapan meremehkan, kemudian berkata dengan sinis, “Benar-benar tidak sadar dengan kemampuan kalian sendiri.”

Begitu Sesepuh ke-enam selesai berbicara, tiba-tiba ada dua bayangan hitam melintas di halaman, dan langsung menyerbu ke Sesepuh ke-enam di koridor itu.

Shiuu shiuuu!

Kedua bayangan hitam itu adalah Dimas Wu dan Steve Wu. Mereka bergerak hampir pada waktu yang bersamaan, kekompakan diam-diam antara ayah dan anak terlihat jelas pada saat ini. Mereka tidak memiliki komunikasi apa pun, dan langsung mengeluarkan kekuatan mereka untuk mengepung Sesepuh ke-enam dari kiri dan kanan. Kecepatan mereka sangat ekstrem, dan aura mereka juga telah mencapai puncak tertinggi. Begitu mendekati Sesepuh ke-enam, keduanya serempak mengeluarkan jurus terkuat dan bekerja sama menyerang Sesepuh ke-enam.

Steve Wu menggunakan jurus sapuan kakinya. Kaki kanannya seperti cambuk panjang yang tidak dapat dihancurkan, dan menyerang ke arah pinggang Sesepuh ke-enam. Kekuatan energi sejati meledak keluar dari kakinya, dan dengan kekuatan yang dahsyat dan mengerikan itu, kakinya menyerang dengan ganas ke arah Sesepuh ke-enam.

Sementara itu, Dimas Wu menggunakan jurus pukulan tangannya. Pukulan itu adalah pukulan yang paling sederhana dan kasar, tetapi mengandung kekuatan serangan yang setajam panah es yang ditembakkan, dan bahkan mengandung wild power yang bisa menghancurkan segalanya. Kekuatan itu menyelimuti aura pembunuh yang tak terbatas, seakan-akan berubah menjadi cahaya dingin yang seperti pedang tajam, dan langsung menusuk ke arah Sesepuh ke-enam.

Dalam menghadapi serangan dari kiri dan kanan, Sesepuh ke-enam sama sekali tidak peduli. Dia tetap kalem dan tenang, dan matanya masih penuh dengan penghinaan dan keremehan yang jelas.

“Tidak ada apa-apanya!” teriak Sesepuh ke-enam dengan sinis.

Setelah Sesepuh ke-enam berteriak dengan sinis, dia mendorong dan mengeluarkan energi sejatinya, mengumpulkan energi itu di telapak tangan kanannya, dan kemudian langsung menyerang Dimas Wu dengan telapak tangannya.

Jurus telapak tangannya itu juga sederhana dan lincah, tetapi energi sejati yang terkandung di telapak tangannya itu sangat ganas dan menakjubkan. Telapak tangan itu membawa kekuatan agung dan menyerang Dimas Wu dengan kecepatan kilat.

Pada saat yang bersamaan, kaki kiri Sesepuh ke-enam juga menyerang keluar. Tidak ada yang tahu kapan dia menggerakkan kakinya, tetapi serangan kakinya itu seperti bola meriam yang meledak keluar, dan menyerang dengan mematikan ke arah Steve Wu.

Duar duar!

Telapak tangan Sesepuh ke-enam saling berhantaman dengan tinjuan Dimas Wu, dan pada saat yang bersamaan, serangan kakinya juga bertabrakan dengan serangan kaki Steve Wu. Sesepuh ke-enam telah berhasil menghadang jurus mematikan kerjasama antara Dimas Wu dan Steve seorang diri.

Dimas Wu dan Steve Wu terpental mundur pada saat yang bersamaan.

“Hiaaaa!”

Setelah mundur beberapa langkah dan berdiri dengan stabil, Steve Wu dan Dimas Wu berteriak marah dengan serempak lagi.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu