Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 388 Kesempatan Untuk Bertahan Hidup (2)

Setelah mendengar teriakan Steve Wu, Kevin Wu segera menghentikan langkahnya. Dia tidak tahu situasi spesifik saat ini, tetapi saat melihat Steve Wu dikelilingi oleh beberapa orang, dan melihat ekspresi Steve Wu dan Dimas Wu yang tegang, Kevin Wu akhirnya mengerti bahwa orang berpakaian hitam yang muncul di langit itu adalah master hebat yang menakutkan. Tidak peduli seberapa banyak orang yang dia bawa, dia juga tidak mungkin bisa melawan master tingkat itu. Pada saat ini, Kevin Wu tiba-tiba mendapat firasat yang sangat buruk bahwa keluarga Wu mereka mungkin akan berakhir.

Semua anggota keluarga Wu yang mengikuti Kevin Wu juga tiba-tiba membatu, dan wajah mereka seketika menjadi pucat. Semua orang menyadari bahwa keluarga Wu akan mengalami perubahan.

Tidak banyak orang dari keluarga Tang yang datang, dan totalnya hanya dua puluhan orang, tetapi aura mereka terlalu menakutkan, dan seluruh tempat itu di penuhi dengan aura menakutkan mereka. Ribuan orang di keluarga Wu benar-benar telah menjadi semut terkecil di dunia. Mereka semua merasakan tekanan kuat yang tak terlihat, dan itu membuat mereka sesak napas.

Dimas Wu mengerutkan kening dan melirik Steve Wu dan yang lainnya. Kemudian, dia melihat ke arah Sesepuh keenam yang berada di atas tubuh helikopter, dan berkata dengan serius, “Bukankah kamu hanya menginginkan nyawaku? Datanglah menangkapku, mereka semua tidak bersalah.”

Dimas Wu sangat ingin menanggung itu semua dengan seluruh kekuatannya. Pada awalnya, Sesepuh keenam hanya ingin membunuhnya, karena dialah yang menyebabkan kematian pria sakit itu. Dia tidak bisa lepas dari hukuman Sesepuh penegak hukum keluarga Tang, dan dia rela mati untuk itu. Namun, dia tidak ingin melihat begitu banyak orang mati karena dia. Dia hanya berharap Sesepuh keenam hanya mengejar dirinya sendiri untuk melakukan pertanggungjawaban itu.

Namun, kenyataannya tidak sesuai dengan keinginan Dimas Wu.

Setelah mendengar kata-kata Dimas Wu, Sesepuh keenam langsung menyipitkan matanya dan berkata dengan sinis, “Semua itu sudah terlambat. Kuberitahu padamu, hari ini, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa melarikan diri!”

Jika dari awal Dimas Wu sedikit pintar, dapat bekerja sama dengannya dalam penegakan hukum, dan bersedia mati, Sesepuh keenam juga tidak akan melibatkan orang yang tidak bersalah. Namun, Dimas Wu sama sekali tidak pintar, dan keluarga Zander Tang bahkan melukai diri mereka sendiri dengan serius. Sesepuh keenam tentu saja ingin mengeluarkan kekesalan itu, dan dia ingin Dimas Wu dan Zander Tang mendapatkan balasan sepenuhnya.

Kata-kata Sesepuh keenam seperti pengumuman hukuman mati dari dewa kematian. Ketika semua orang mendengar itu, hati mereka bergetar seolah-olah telah dicengkeram oleh dewa kematian. Wajah mereka puncat dan ekspresi mereka sangat ketakutan.

Pada saat ini, Zander Tang berdiri menghadap Sesepuh ketiga, dan berkata dengan sangat tulus, “Sesepuh ketiga, aku memang salah telah melukai Sesepuh keenam, tetapi semua itu aku lakukan demi melindungi keluargaku, karena itu aku terpaksa melukainya. Aku harap Sesepuh ketiga bisa melihatku sebagai seorang ayah yang ingin menyelamatkan putrinya, membebaskanku dari hukuman itu dan melepaskan kami kali ini.”

Zander Tang menurunkan harga dirinya sepenuhnya, dan memohon dengan suara yang rendah kepada Sesepuh ketiga.

Setelah mendengar itu, hati Bella Tang menjadi sangat sedih dalam sekejap. Dia tahu ayahnya adalah orang yang sangat sombong. Hari ini, dia bertarung melawan Sesepuh keenam, dan sebagian besar alasan ayanya adalah untuk melepaskan rasa frustasi dan depresi selama dua tahun terakhir ini. Dia tidak ingin diinjak-injak, dan tidak ingin hidup dengan sia-sia. Dia tidak segan-segan untuk mendapatkan kembali martabatnya. Namun, demi menyelamatkan nyawa semua orang saat ini, ayahnya benar-benar membuang martabatnya, dia menurunkan harga dirinya, dan memohon belas kasihan. Itu semua membuat Bella Tang merasa sedih dan tidak nyaman, dan matanya pun menjadi basah karena air mata.

Zander Tang memang terpaksa bertindak seperti itu karena tidak berdaya. Dia tahu betul bahwa di antara tiga Sesepuh itu, Sesepuh ketiga memiliki status tertinggi, dan dia lebih jujur dan adil. Jika dirinya bisa membujuk Sesepuh ketiga untuk berbelas kasihan, Sesepuh kelima dan Sesepuh keenam juga pasti akan mematuhi Sesepuh ketiga.

Wajah Sesepuh ketiga selalu serius dan bermatabat. Ketika melihat Zander Tang berinisiatif menundukkan kepalanya, ekspresi Sesepuh ketiga juga tidak berubah. Dia menatap Zander Tang dengan galak, dan berkata dengan sinis, “Sepertinya kamu masih tahu kesalahanmu sendiri.”

Satu kalimat itu seperti seberkas cahaya di kegelapan, dan memberi Zander Tang secercah harapan dalam sekejap. Seketika ada cahaya terang yang bersinar di matanya yang redup. Dia memandang Sesepuh ketiga dengan mata yang cerah, dan berkata dengan sedikit gembira, “Apa maksud Sesepuh ketiga adalah bersedia mengampuni kami?”

Sesepuh ketiga merenung sejenak, kemudian dia perlahan membuka mulutnya dan berkata dengan sikap yang dingin, “Karena kamu berinisiatif mengakui kesalahanmu, aku bisa memberikan keluarga kalian kesempatan untuk bertahan hidup.”

Setelah mendengar itu, sorot mata Zander Tang menjadi semakin cerah. Dia buru-buru berkata pada Sesepuh ketiga dengan gembira, “Terima kasih atas kebaikan Sesepuh ketiga.”

Sesepuh ketiga menganggukkan kepalanya, kemudian dia melanjutkan kata-katanya dan berkata dengan penuh arti, “Tetapi kamu harus menunjukkan ketulusanmu dalam mengakui kesalahanmu itu padaku.”

Setelah mendengar itu, senyum kecil yang baru saja muncul di sudut bibir Zander Tang seketika mengeras. Dia tercengang sejenak, dan kemudian bertanya dengan kaku, “Apa maksudmu?”

Mata Sesepuh ketiga menjadi dingin, dan dia berkata dengan muram, “Selama kamu bisa membunuh Dimas Wu dan Steve Wu, dan memusnahkan seluruh keluarga Wu, maka akan melepaskan keluarga kalian.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu