Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 286 Tuan Muda Ketiga (2)

Keluarga Xia saling berbicara satu sama lain, mereka meluapkan kemarahannya tanpa henti. Mereka memang dari awal sudah gelisah, ragu dan kehilangan arah karena tidak punya tempat tinggal, takut akan rintangan yang terbentang di depan. Saat ini, perkataan Dimas Wu yang sederhana, yaitu menyuruh mereka untuk tetap tinggal di kediaman keluarga Wu, itu hanya membuat mereka semakin geram. Mereka menumpahkan suasana hati mereka yang penuh tekanan semuanya kepada Dimas Wu.

Dimas Wu tidak memedulikan orang-orang ini. Ia tetap menatap Angel Xia, lalu berkata dengan mimik serius: “Perguruan Youming telah memperhatikanmu, ke mana pun kamu pergi akan sangat berbahaya. Karena itu, sebaiknya kamu tetap tinggal di rumah keluarga Wu. Hanya di sini tempat yang paling aman untukmu.”

Yang dipedulikan Dimas Wu hanyalah keamanan dan keselamatan Angel Xia. Karena keluarga Xia tidak mendengarkan nasihatnya, Dimas Wu juga malas berdebat dengan mereka. Ia hanya perlu menasihati Angel Xia saja.

Angel Xia melihat Dimas Wu dengan raut wajah yang sangat rumit. Ia sedikit membuka mulut, lalu berkata dengan suara berat: “Tetapi, kepala keluarga Wu sendiri yang menyuruh kami pergi. Meski aku ingin tinggal di kediaman keluarga Wu, tetapi kepala keluarga Wu juga belum tentu setuju.”

Mendengar ucapan ini, tanpa ragu-ragu, Dimas Wu menjawab dengan serius: “Kamu tidak perlu khawatir akan hal ini. Di sini adalah rumahku, kalau aku bilang kamu bisa tinggal, maka kamu bisa tinggal.”

Ucapan Dimas Wu dilontarkan dengan sangat serius, tetapi Randy Xia yang mendengarnya malah tak bisa menahan gelak tawa. Ia seperti telah mendengar lelucon yang mengagetkan dunia sehingga tertawa tak berhenti. Sembari tertawa, ia menunjuk Dimas Wu dan berkata dengan suara keras: “Orang bodoh ternyata masih saja bodoh. Kamu kira margamu Wu, lalu kamu bisa menjadi anggota keluarga Wu? Apakah kamu tahu keluarga Wu itu keluarga seperti apa?”

Di hadapan anggota keluarga Wu, keluarga Xia hanyalah semut kecil. Dimas Wu ternyata berani bilang kalau ia adalah anggota keluarga Wu. Si hebat ini benar-benar sombong hingga terbang ke langit, membuat keluarga Xia semuanya tak bisa berkata apa-apa lagi.

Bahkan Felicia Huang yang dari tadi diam tanpa kata pun mengerutkan alisnya dan berkata: “Dasar bodoh, omong kosong apa lagi yang kamu bicarakan di sini? Apakah terakhir kali ditendang Leo Zhu masih kurang mengenaskan? Kamu yang seperti ini, buka mulut sedikit langsung membual, lambat laun kamu pasti akan dihajar orang sampai mati.”

Pada waktu lalu, Dimas Wu berkata bahwa dirinya merupakan Golden Hand. Namun, kenyataan membuktikan bahwa ia adalah orang bodoh yang tingkat kebodohannya sudah maksimal hingga mendapat pukulan dari Leo Zhu yang tak beralasan. Pukulan itu tidak membuat nyawanya melayang. Si bodoh ini memiliki bernasib mujur. Sekarang, si bodoh ini lebih berlebihan lagi. Ia bahkan bilang kalau dirinya merupakan anggota keluarga Wu. Hal ini membuat Felicia Huang benar-benar kehabisan kata-kata.

Tentu saja tidak ada orang yang mempercayai Dimas Wu. Keluarga Xia hanya merasa ia lebih bodoh dari sebelumnya.

Nyonya besar adalah orang pertama yang kehabisan kesabaran. Ia melihat ke seluruh anggota keluarga Xia, lalu berkata: “Sudah, sudah. Daripada membuang waktu dengan si bodoh ini, lebih baik kita mencari tempat persinggahan.”

Setelah berkata demikian, nyonya besar pun melangkahkan kakinya dan langsung pergi.

Anggota keluarga Xia yang lain tentu saja tidak ada alasan untuk tetap tinggal. Mereka pada akhirnya melirik Dimas Wu, lalu berjalan mengikuti nyonya besar dan meninggalkan tempat tersebut.

Melihat semuanya pergi, Felicia Huang segera menarik-narik Angel Xia yang membeku terdiam di tempat, lalu berkata dengan suara pelan: “Ayo kita pergi, Angel. Tidak usah berurusan dengan si bodoh ini, menambah sial.”

Felicia Huang tidak tahu bagaimana ke depan selanjutnya, tetapi entah bagaimanapun juga ia hanya ingin menjauh dari si dungu Dimas Wu ini, semakin jauh semakin baik.

Suasana hati Angel Xia saat ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sebelumnya, baru saja mengedipkan mata sekilas dan melihat penampilan baru Dimas Wu membuat Angel Xia tercengang. Ucapan Dimas Wu selanjutnya juga membuat hatinya tergerak. Ia pun mencoba berkomunikasi dengan Dimas Wu, tetapi Dimas Wu berkata bahwa ia merupakan anggota keluarga Wu. Hal ini kembali membuat Angel Xia melenyapkan semua khayalannya. Ia pun tahu kalau ia tidak seharusnya menaruh harapan terhadap Dimas Wu. Ucapan Dimas Wu ini benar-benar sangat tidak masuk akal, bagaimana bisa membuat Angel Xia mempercayainya.

Setelah ragu beberapa detik, Angel Xia akhirnya melangkahkan kakinya dan mengikuti Felicia Huang pergi.

“Tunggu.” Kata Dimas Wu yang segera menghentikan Angel Xia begitu melihat Angel Xia yang hendak meninggalkan tempat itu.

Angel Xia menghentikan langkah kakinya, lalu menatap Dimas Wu.

Namun, Felicia Huang malah bergumam kesal kepada Dimas Wu: “Kamu sebenarnya masih mau apa?”

Dimas Wu menatap Angel Xia dalam-dalam, lalu berkata dengan begitu serius: “Aku bisa membawa kalian masuk.”

Setelah berkata demikian, Dimas Wu melangkah ke depan dan berjalan ke pintu gerbang vila keluarga Wu. Kemudian, ia mempercepat langkah kakinya dan berteriak ke arah pintu gerbang yang tertutup: “Buka pintu.”

Suara Dimas Wu begitu keras hingga menggema ke seluruh villa.

Anggota keluarga Xia yang sedang berjalan pergi meninggalkan tempat itu, tiba-tiba mendengar teriakan Dimas Wu. Mereka pun berhenti dan menoleh melihat Dimas Wu.

“Si bodoh ini sepertinya akan mendapat masalah.” Melihat Dimas Wu yang ternyata berani menyuruh keluarga Wu untuk membuka pintu, Felicia Huang sontak memiliki insting kalau Dimas Wu akan tamat riwayatnya. Si bodoh ini tidak mengerti apa-apa, dulu ia menyinggung Golden Hand, kali ini ia menyinggung perasaan keluarga Wu. Keluarga Wu memiliki posisi yang begitu tinggi, mana mungkin bisa memaafkan orang yang menyinggung mereka seperti ini.

Anggota keluarga Xia yang lainnya juga bisa menebak nasib Dimas Wu. Mereka sengaja menghentikan langkah untuk menyaksikan hasil dari Dimas Wu yang menyinggung keluarga Wu.

Di tengah tatapan semua orang, pintu gerbang villa keluarga Wu perlahan-lahan terbuka.

Kemudian, sekelompok penjaga keluarga Wu muncul dari dalam villa. Di antaranya ada pimpinan yang merupakan wakil komandan penjaga keluarga Wu, yaitu Adi Wu.

Adi Wu berjalan keluar. Begitu melihat Dimas Wu, raut wajahnya seketika berubah, lalu berteriak: “Tuan muda ketiga!”

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu