Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 730 Jalan Kematian (2)

Silvia Bai jelas merasa bahwa tubuhnya menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan, dan energi sejati di tubuhnya samar-samar juga ditekan.

Itulah keuntungan Kimbo Situ dalam dunia pikirannya sendiri. Semua yang ada di dunia itu, termasuk udara, adalah senjata yang bisa digunakan oleh pemiliknya.

Ekspresi Silvia Bai sedikit berubah. Tanpa ragu-ragu, dia segera mendesak pikirannya, dan merangsang kekuatan tak terbatas dari dalam tubuhnya ke luar. Dalam sekejap, penekanan di tubuhnya pun dipatahkan olehnya, dan semburan energi sejati yang ganas pun keluar dari tubuhnya dan menyebar ke segala arah.

Namun, kekuatan pengendali Kimbo Situ terhadap dunia pikirannya terlalu mendominasi, dan kekuatan energi sejati Silvia Bai yang keluar dari tubuhnya hanya menyebar kurang dari tiga inci dan tidak lagi meluas.

Sementara itu, awan merah Kimbo Situ sudah datang mendekatinya, dan bahkan ketika awan merah itu mendekat, kekuatan yang penuh dengan kebengisan pun dilepaskan dari awan tersebut. Kekuatan yang dilepaskan awan itu berubah menjadi serangkaian naga air dan menerkam Silvia Bai dari segala arah.

Aura Silvia Bai pun meledak keluar, dan seluruh tubuhnya sekali lagi memancarkan cahaya warna-warni. Kemudian, dia membuka mulutnya, dan berteriak dengan keras, “Kekuatan surgawi!”

Begitu selesai berteriak, cahaya warna-warni dari seluruh tubuh Silvia Bai pun langsung berubah menjadi ratusan lima warna darah. Sekilas, tampak ada ratusan lengan yang tumbuh yang sedang melambai dan terbang di tubuhnya.

Dengan perpaduan lima warna, Silvia Bai menghimpun semacam suatu kekuatan ke aura lima cahaya pedang. Kekuatan yang dahsyat dan mendominasi itu langsung menghancurkan kekuatan pengekangan Kimbo Situ dalam sekejap.

Setelah itu, Silvia Bai langsung memasukkan semua kekuatannya ke dalam Purple Frost Sword, kemudian mengayunkan Purple Frost Sword, dan menebas naga air yang kuat itu terus-menerus dengan ganas.

Dia mengayunkan pedang dengan sangat cepat sehingga tebasan yang tak terhitung jumlahnya itu muncul dalam sekejap. Setiap aura pedang itu merobek udara, dan langsung mengenai naga air yang kuat itu.

Ssssttt ssttt sssttt!

Aura pedang yang tajam dan ganas itu seperti hujan padat yang membelah naga air yang kuat itu menjadi dua. Langit dipenuhi dengan darah, dan bau darah pun menjadi sangat pekat. Seluruh dunia pikiran seperti berubah menjadi api penyucian berdarah yang terdapat aura penghancur di mana-mana.

Aura pedang Silvia Bai sangat tajam, dan setiap gerakannya juga sangat sengit, tetapi ekspresinya semakin lama semakin serius, karena begitu naga air itu ditebas, mereka dengan cepat bergabung lagi, dan kemudian lanjut menyerang Silvia Bai lagi.

Begitu seekor naga terbelah, naga itu akan bergabung lagi. Tidak pernah mati dan tidak pernah habis. Dengan aura pembunuh yang dahsyat, naga air kuat itu tidak pernah mati dan menyerang dari seluruh arah langit.

Silvia Bai masih berusaha sekuat tenaga untuk menghadapinya dengan mengayunkan pedangnya. Namun, tidak peduli seberapa kuat pedangnya, naga air itu juga tidak mati. Sebaliknya, dia sendiri kehabisan banyak kekuatan dan energi sejati karena tebasan yang terus-menerus itu, dan itu menyebabkan kekuatan di tubuhnya tampak disedot habis.

Ketika Silvia Bai kelelahan, Kimbo Situ tiba-tiba muncul di depannya. Dia menyeringai dengan bengis dan berteriak, “Mati sana!”

Suara teriakannya itu mengguncang dunia seperti suara iblis yang menekan jiwa yang dapat menghancurkan hati dan jiwa.

Silvia Bai dikejutkan dengan suara iblis itu, dan gerakan mengayunkan pedang di tangannya pun tiba-tiba berhenti.

Pada saat ini, Kimbo Situ mengangkat Azure Dragon Half Moon Sword dan menebas ke Silvia Bai.

Begitu pedang itu mengayun, aura pedang itu pun meledak keluar, dan naga air yang kuat itu juga langsung datang mengerumuni. Seiring dengan tebasan aura pedang itu, naga air itu juga menyerang ke Silvia Bai.

Itu adalah jurus mematikan. Terlihat dengan jelas, Kimbo Situ ingin membunuh Silvia Bai yang sedang kelemahan.

Hati Silvia Bai tiba-tiba bergetar. Tanpa berpikir lagi, dia langsung mengangkat Purple Frost Sword-nya, dan berusaha sekeras mungkin untuk menghadang aura pedang yang ditebas oleh Kimbo Situ.

Duar!

Aura pedang dari Purple Frost Sword Silvia Bai saling menghantam satu sama lain dengan Azure Dragon Half Moon Sword Kimbo Situ sehingga menimbulkan suara ledakan yang kuat dan menyebabkan sisa gelombang aura.

Naga air yang kuat itu memanfaatkan situasi dan langsung menyerang Silvia Bai dengan brutal.

Silvia Bai sudah kelelahan. Tangkisan pedangnya itu sama sekali tidak bisa menangkis kekuatan dari serangan Kimbo Situ. Serangan dari energi pedang dan naga air menyerang Silvia Bai secara bersamaan. Silvia Bai tidak bisa menahan kurang dari dua detik, dan seluruh tubuhnya pun terus-menerus termundur.

Hoeeekkkk!

Pada saat yang bersamaan, segumpal darah kental dimuntahkan oleh Silvia Bai dan berceceran di tanah.

Setelah mundur belasan langkah, Silvia Bai tiba-tiba terjatuh ke tanah. Tubuhnya langsung menjadi balon yang kempes dan benar-benar terbaring lemah di tanah.

Silvia Bai telah kalah.

Kimbo Situ tidak memberi Silvia Bai kesempatan untuk bangkit kembali. Begitu Silvia Bai terjatuh ke tanah, dia langsung mengangkat pedangnya dan menyerangnya.

Ketika sampai di depan Silvia Bai, Kimbo Situ menatapnya dengan sombong, dan berkata dengan bengis, “Orang yang melawanku hanya akan memiliki jalan kematian. Silvia Bai, kamu juga tidak terkecuali.”

Setelah mengatakan itu, aura pembunuh pun muncul di mata Kimbo Situ. Dia memegang Azure Dragon Half Moon Sword dengan erat, dan menusuk ke arah dahi Silvia Bai.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu