Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 886 Semuanya Sudah Berakhir

Pedang Qingfeng telah dihancurkan. Formasi pertempuran Dewa Gunung Xuanyuan pun hilang. Ia terkalahkan dan jatuh di lantai, lukanya pun sangat berat. Ia sudah tidak ada sumber daya untuk melawan Dimas Wu lagi. Situasi ini sudah jelas sekali. Dewa Gunung Xuanyuan akhirnya menjadi orang yang kalah terakhir.

Satu-satu pengawal Kuil Xuanyuan pun berubah menjadi kayu, berdiam di tempat, termenung memandang Dewa Gunung Xuanyuan yang terjatuh di tanah. Semua harapan mereka pun menghilang bersama saat Dewa Gunung Xuanyuan kalah. Sinar di tatapan mereka pun seketika menghilang. Hati mereka pun terjatuh ke jurang bagian terdalam.

Semuanya seperti berakhir di sini. Semuanya terselesaikan.

Dimas Wu sekali lagi memperoleh kemenangan. Tidak ada orang lagi dari Kuil Xuanyuan yang bisa menghalangi jalannya. Ia pelan-pelan turun dari langit dan mendarat di sebelah Dewa Gunung Xuanyuan. Wajah yang tak berekspresi, memandang Dewa Gunung Xuanyuan yang lemah dari atas dan pelan-pelan berkata, “Aku sudah pernah memberimy kesempatan. Jika kamu sudah membuka jalan untukku dari awal, kamu juga tidak akan berakhir seperti ini.”

Bagi Dimas Wu, orang-orang Gunung Tianling ini hanyalah batu loncatan dalam mencari tahu kebenaran. Jika mereka semua tidak mengadang dirinya, Dimas Wu tentu tidak akan menyusahkan mereka. Tapi jika mereka masih bersikap tegas seperti itu dan ingin menjadi gangguan yang bodoh, maka ia juga akan memusnahkan mereka tanpa ragu. Dewa mengganggu, Dewa dibunuh. Budha datang, Budha dibunuh. Entah bagaimanapun, ia akan terus berjalan hingga akhir, mau gangguan di depan sana ada banyak, ia bisa menggunakan kemampuannya sendiri, berusaha sebisa mungkin membuka jalan untuk dirinya.

Dewa Gunung Xuanyuan jatuh dari langit dan mengalami serangan kuat dari Dimas Wu tanpa belas kasih. Kondisi luka pada tubuhnya sangatlah serius, bahkan kesadarannya agak kurang. Setelah menunggu beberapa saat, ia baru bisa pelan-pelan bernafas. Wajahnya akhirnya pun mulai memerah. Ia membuka matanya, memandang Dimas Wu, menggunakan nada yang lemah tapi tegas dan serius berkata. “Shawn Duan telah mati di tanganmu. Sekarang aku satu-satunya pelindung Kuil Xuanyuan. Kalau kamu masuk masuk ke dalam Kuil Xuanyuan, maka kamu harus menginjak mayatku. Ini adalah tanggung jawabku, apalagi harga diriku sebagai orang yang melatih bela diri.”

Berhadapan dengan Dimas Wu, Dewa Gunung Xuanyuan jelas sekali sudah tidak ada peluang untuk menang. Tapi ia masih tidak mengalah kepada Dimas Wu. Jika ia masih ada nafas, maka ia harus melaksanakan tanggung jawabnya hingga akhir. Dewa dan Iblis tidak pernah akur. Ia tidak akan membiarkan Dimas Wu, si iblis ini masuk ke dalam Kuil Xuanyuan. Mau ia tahu bahwa dirinya akan berakhir seperti Shawn Duan, ia juga harus terus bertahan.

Mendengar ini, seluruh pengawal Kuil Xuanyuan mengerutkan dahi. Kerutan dahi mereka pun menunjukkan ekspresi serius. Hati mereka merasa kurang enak. Akhirnya Dewa Gunung Xuanyuan tidak dapat membalas dendam untuk Shawn Duan, bahkan ia juga berakhir sama seperti Shawn Duan, berkorban demi Kuil Xuanyuan. Siapapun tidak dapat menerima akhir yang seperti ini. Tapi sekelompok pengawal ini juga tidak berdaya. Mereka tidak dapat mengalahkan Dimas Wu, apalagi mengadang Dimas Wu dan tidak dapat menyarankan Dewa Gunung Xuanyuan inisiatif untuk membuka jalan. Mereka hanya bisa menunggu Dimas Wu melakukan eksekusi terakhir kepada Dewa Gunung Xuanyuan dengan murung.

Dimas Wu memandang Dewa Gunung Xuanyuan sinis, kata demi kata pun diucapkan dengan cuek. “Apa yang kamu mau berbeda dengan milikku. Jika kamu sudah berniat untuk mencari mati, maka aku akan mengabulkannya.”

Selesai berkata, Dimas Wu pun memancarkan roh jahat yang tebal dengan cepat. Alis matanya terbuka dan menyebarkan laut sihir yang menakjubkan.

Roh jahat yang menyebar dan laut sihir yang berkobar mendatangi Dewa Gunung Xuanyuan yang terbaring di tanah.

Dewa Gunung Xuanyuan seketika bisa merasakan aura kematian yang mematikan. Nyawanya tengah direbut dengan cepat. Segala hal yang ada di hadapannya hanya tersisa kegelapan. Tapi di dalam kegelapan ini seperti ada iblis yang tengah asal menari. Ia melihat Dewa Iblis, Raja Iblis, Komando Iblis dan puluh ribuan Tentara Iblis. Ia pun sepenuhnya ditelan habis oleh para iblis itu, sama sekali tidak mampu untuk melawan balik. Hatinya muncul rasa takut, rasa tak berdaya, kekecewaan yang tak terbatas. Kehebatannya selama hidup ini sudah mau berakhir, tapi ia menjadi sebutir pasir yang kecil, berhadapan dengan laut sihir yang luas ini, neraka yang tak ada ujungnya, ia hanya bisa membiarkan dirinya dimusnahkan dan ditelan.

Sedangkan para pengawal Kuil Xuanyuan yang sedang menonton hanya dapat melihat Dewa Gunung Xuanyuan yang sepenuhnya ditutupi roh jahat gelap. Mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam kegelapan itu dan juga tidak tahu apa yang dialami Dewa Gunung Xuanyuan. Tapi mereka bisa memastikan bahwa Dewa Gunung Xuanyuan bentar lagi akan menghilang, karena Shawn Duan juga hilang seperti itu. Cara mereka mati sama persis.

Beberapa saat kemudian, mereka semua hanya mendengar suara Dewa Gunung Xuanyuan yang menyindir diri sendiri dari dalam roh jahat hitam itu, “Bisa mati di tanganmu juga termasuk salah satu karmaku. Aku tidak merasa menyesal untuk selama hidupku.”

Ucapan Dewa Gunung Xuanyuan ini bermaksud dalam. Nada bicaranya terdapat emosi yang sangat rumit.

Roh jahat hitam yang tebal itu juga pelan-pelan menghilang bersama dengan suara itu. Pertarungan ini pun kembali terang lagi. Tapi Dewa Gunung Xuanyuan yang awalnya terbaring di tanah menghilang untuk selamanya. Ia seperti tidak pernah muncul, sama sekali tidak meninggalkan satu tanda pun.

Dimas Wu menyimpan laut sihir kembali, lalu merenggangkan alis matanya dan berdiri di pusat pertarungan sendiri. Tubuhnya sangat besar, auranya sangat kuat dan menakuti orang-orang, serta dirinya yang begitu tinggi. Ia menjadi satu-satunya raja di tempat itu, memandang dunia, menempati wilayah ini sendiri.

Tempat yang begitu luas memasuki keheningan yang mematikan.

Hati para pengawal Kuil Xuanyuan juga sepenuhnya menjadi tenang.

Roh jahat mengerikan yang dikeluarkan Dimas Wu telah mengambil pergi nyawa kedua tulang punggung Kuil Xuanyuan. Kenyataan yang mengerikan ini membuat para pengawal ketakutan. Rasa dingin ini telah memasuki hati bagian terdalam mereka. Mereka pun merinding, ketakutan, kecewa dan menyakitkan.

Kuil Xuanyuan mereka bertemu dengan pukulan yang paling terkejam selama ini.

Dimas Wu berdiri tegak di tempat yang hening ini, pandangannya bagai pemindai, memandang semua pengawal yang termenung. Kemudian ia pelan-pelan membuka mulut, berkata dengan serius. “Sekarang apakah masih ada orang yang mau mengadangku?”

Suaranya tidak kencang, tapi membuat para pengawal ketakutan. Mereka semua tersadar kembali, memandang Dimas Wu dengan wajah yang memucat. Sedangkan tidak ada orang yang berani membuka mulut, bahkan tidak berani untuk bernafas leluasa, apalagi keluar untuk mengadang Dimas Wu.

Kekuatan Dimas Wu ini telah sepenuhnya membuat para pengawal ini tercengang. Mereka sendiri telah melihat bagaimana Shawn Duan dan Dewa Gunung Xuanyuan ini ditelan oleh Dimas Wu ini, tanpa menyisakan apapun. Bagaimana mungkin mereka berani untuk melawan Iblis ini.

Tempat ini pun masih hening. Semua orang masih ketakutan.

Melihat hal tersebut, Dimas Wu akhirnya menyimpan kembali pandangannya, melangkahkan kaki berjalan ke arah Taotie.

Tiba di dekat Taotie, ia pun langsung melompat dan duduk di atas punggung Taotie, pelan-pelan berkata, “Mari lanjut berangkat ke depan.”

Mendengar hal ini, Taotie langsung membuka kedua sayap merahnya. Di bawah pandangan orang-orang yang ketakutan, ia langsung terbang cepat pergi dari tempat ini.

Kali ini Dimas Wu tidak lama-lama lagi, hanya membiarkan Taotie terus maju ke depan, masuk ke dalam Kuil Xuanyuan.

Setelah terbang meninggalkan wilayah yang luas ini, Taotie pun membawa Dimas Wu tiba di sebuah dinding kota yang mewah. Dinding kota sini tidak ada banyak bangunan, hanya terdapat sebuah kuil yang sangat besar dan ini adalah Kuil Xuanyuan.

Dinding kota ini sangat sepi, sama sekali tidak ada orang. Kuil Xuanyuan yang begitu besar juga sangat hening. Orang-orang di dalam sepertinya juga mengetahui betapa menakutkannya Dimas Wu dan bersembunyi karena ketakutan.

Dimas Wu memandang sekitar dinding kota sekilas. Ia tidak muncul rasa yang janggal dan juga tidak merasa ada bagian mana yang familiar, jadi ia tidak berlama-lama di Kuil Xuanyuan, hanya membiarkan Taotie lanjut terbang ke depan.

Taotie terdiam tak berkata, hanya bisa terbang tanpa henti sesuai dengan perintah Dimas Wu.

Tak lama kemudian, mereka tiba-tiba tiba di ruang yang sangat aneh. Padahal detik sebelumnya, tempat yang mereka lalui masih terang, namun detik selanjutnya, mereka sama sekali tidak menyangka bisa tiba-tiba masuk ke dalam wilayah yang gelap. Tidak hanya wilayah itu gelap, bahkan langit yang mereka lalui juga sangat gelap. Mereka seketika masuk malam hari dari siang bolong.

Apalagi tempat ini tidak hanya gelap, bahkan sangat lembap, atmosfernya dingin dan diiringi dengan angin yang sejuk. Seluruhnya mengeluarkan aura yang janggal.

Dimas Wu pelan-pelan mengerutkan dahi, lalu membuka mulut berkata kepada Taotie dengan serius, “Apakah kamu tahu apa tempat ini?”

Taotie sambil mengibaskan sayapnya lanjut terbang, sambil membalas Dimas Wu. “Aku tidak tahu. Aku juga tahu sedikit tentang Gunung Tianling. Tempat yang aku pernah datang juga hanyalah Kota Linggong yang terdapat di bagian terluar.”

Wajah Dimas Wu sangat serius, terdiam sesaat, lalu ia merunduk berkata kepada Taotie. “Berhenti saja di sini.”

Taotie mengangguk, lalu segera mendarat dari langit.

Mereka mendarat di hutan yang gelap. Hutan ini penuh dengan pepohonan dan rumput liar, tapi semuanya sangatlah hening, bahkan suara serangga dan burung pun tidak ada. Tapi Dimas Wu juga bisa merasakan di hutan dalam yang tak ada tepinya seperti ada sejumlah mata yang tak terhitung tengah menatap mereka.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu