Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 790 Aku Kembalikan Padamu (2)

Itu adalah jurus mematikan yang cukup untuk membuat orang merasa putus asa. Bentuk pertama dari Six Suns Sword telah menghancurkan tiruan Dimas Wu, sedangkan bentuk kedua itu lebih kuat dari bentuk pertama, dan kekuatannya pun tak tertandingi. Adam Fu ingin menggunakan jurus itu untuk langsung menghancurkan tubuh asli Dimas Wu, dan membuatnya tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup lagi.

Langit di atas kuil penuh dengan cahaya pedang yang tajam, dan seluruh tempat itu pun diselimuti dengan aura pembunuh. Semua orang menahan napas mereka dan menyaksikan adegan itu dengan tegang.

Ketika melihat hujan pedang yang kuat itu datang menyerang ke arahnya, mata Dimas Wu bersinar dengan terang. Dia tidak menghindar, melainkan langsung melesat dan menyerang ke arah cahaya pedang terang yang tak terhitung itu.

Dia mengubah dirinya menjadi pedang yang tajam, kemudian menebas semua yang menghalangi jalannya, dan melesat ke atas dengan kekuatan yang sangat dahsyat. Dalam proses terbangnya, seluruh tubuhnya mengeluarkan selapis demi selapis kekuatan yang mengejutkan. Kekuatan yang tak terujung itu tidak ada habisnya, bervariasi, aneh dan kuat, dan juga tajam dan ganas. Kekuatannya itu melesat dengan lancar dan tidak dapat dihentikan.

Boom, boom, boom!

Dalam sekejap mata, Dimas Wu yang sedang terbang langsung menghantam cahaya pedang yang menyilaukan itu, dan menimbulkan suara ledakan yang tidak ada habisnya.

Cahaya beraneka warna yang mempesona itu terus-menerus meledak, dan langit pun dipenuhi dengan cahaya yang terang. Gejolak energi yang sangat besar itu menyebar ke segala arah, dan gelombang aura yang bergejolak itu pun menyapu ke sekeliling.

Sosok Dimas Wu bergerak melewati berbagai warna cahaya pedang itu, dan cahaya pedang yang dilewatinya meledak satu demi satu dan menghilang begitu saja. Asap dari ledakan itu pun mengelilingi tempat itu.

Orang-orang yang berada di bawah tidak dapat melihat dengan jelas pertempuran di atas. Berbagai warna cahaya yang menyilaukan itu ditutupi oleh asap yang menghalangi pandangan mereka. Orang-orang tidak tahu apakah Dimas Wu terus menghancurkan cahaya pedang yang tak terbatas itu, atau apakah cahaya pedang itu telah menghancurkan Dimas Wu atau tidak. Singkatnya, ketegangan mereka sangat ekstrem, dan kegugupan mereka pun mencapai klimaks.

Silvia Bai juga sangat gugup, dan dia sangat mengkhawatirkan hidup dan mati Dimas Wu. Setiap kali dia mengira Dimas Wu sudah mati, dia selalu mendapatkan pukulan yang berat, tapi ketika melihat Dimas Wu kembali dari kematian, dia sangat terkejut dan bersemangat lagi. Tetapi sampai sekarang pun, takdir Dimas Wu masih belum diketahui. Silvia Bai tidak yakin apakah dia bisa selamat dari rintangan terakhir itu atau tidak. Dia hanya tahu bahwa berhasil atau tidaknya, semua itu akan ditentukan di sini. Siapa yang lebih kuat antara Dimas Wu dan Adam Fu, itu semua akan segera diketahui.

Mata Argus Feng penuh dengan ekspresi kemarahan. Dia sudah tidak sabar ingin Dimas Wu segera mati. Selama Dimas Wu tidak mati, maka dia akan semakin membencinya. Sekarang dia telah menyingkirkan semua pikiran yang mengganggunya, dan hanya menunggu untuk melihat akhir dari kematian Dimas Wu.

Namun, kenyataan tidak terjadi sesuai dengan yang diinginkan Argus Feng. Seiring dengan berjalannya waktu, situasi pertempuran berangsur-angsur menjadi jelas, karena cahaya pedang yang memenuhi langit yang dikeluarkan oleh Adam Fu itu telah berkurang secara signifikan. Setelah dihantam Dimas Wu, cahaya pedang warna-warni itu meledak dan menghilang, dan sampai pada akhirnya tubuh Dimas Wu pun seperti telah menjadi lubang hitam dengan hisapan terkuat. Semua cahaya pedang yang mendekati tubuhnya pun dihisap olehnya.

Cahaya pedang berwarna-warni yang bisa menghancurkan dunia itu dihisap dan ditelan oleh seluruh tubuh Dimas Wu.

Adegan itu benar-benar aneh dan ajaib. Semua orang yang melihatnya pun terpana dan tercengang. Seberapa kuat energi tubuh Dimas Wu untuk melakukan itu?

Hati setiap orang pun bergetar. Semua itu sangat tidak masuk akal dan tidak ada yang berani mempercayainya.

Tidak berapa lama setelah itu, semua cahaya pedang tajam yang ada di udara itu pun benar-benar dihisap oleh Dimas Wu. Bentuk kedua dari Six Suns Sword Adam Fu benar-benar telah dihancurkannya.

Adam Fu pun tercengang. Dia menatap kekosongan di udara itu dengan tidak percaya, dan bergumam dengan pelan, “Bagaimana ini bisa terjadi, tidak mungkin.”

Dimas Wu tiba-tiba menstabilkan tubuhnya, dan berkata dengan nada menghina pada Adam Fu, “Hanya dengan ini saja kamu ingin membunuhku?”

Begitu selesai mengatakan itu, Dimas Wu langsung berubah menjadi kilat, dan bergerak dengan kecepatan cahaya di udara. Karena kecepatannya terlalu tinggi, Dimas Wu seperti menghilang begitu saja. Tidak ada sosok manusia, dan hanya ada cahaya yang melintas di udara.

Ekspresi Adam Fu tiba-tiba berubah, dan matanya menunjukkan sedikit ketakutan. Tanpa sempat memikirkan apapun, dia langsung memusatkan konsentrasinya, dan menggerakkan matanya untuk mencari sosok Dimas Wu.

Namun, tepat pada saat ini, sosok Dimas Wu tiba-tiba melintas dan berhenti di depan Adam Fu. Seiring dengan itu adalah suara dingin Dimas Wu yang berkata, “Aku kembalikan padamu!”

Begitu suara itu terdengar, serangan telapak tangann Dimas Wu pun dilancarkan.

Semuanya terjadi hanya dalam sekejap. Begitu cepat hingga membuat orang tidak sempat bersiap.

Begitu Dimas Wu melancarkan serangan telapak tangannya, cahaya pedang campuran warna-warni itu pun tiba-tiba menembus udara dan menyerang ke arah Adam Fu dengan kuat.

Adam Fu sama sekali tidak sempat bereaksi, dan cahaya pedang warna-warni itu pun tiba-tiba menghantamnya.

Duar!

Terdengar suara ledakan, dan tubuh Adam Fu yang terkena serangan itu pun langsung jatuh dari langit.

Boom!