Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 702 Bersaing Melawan Langit (2)

Sesepuh kedua tentu telah melihatnya dengan jelas. Dia hanya setia pada Silvia Bai, dan tidak ada seorang pun di mata pria bergigi tajam itu selain Silvia Bai. Karena itu, saat ini dia mengancam pria bergigi tajam itu dengan menggunakan keselamatan Silvia Bai.

Setelah mendengar itu, tatapan pria bergigi tajam itu tiba-tiba menjadi dingin. Dia menggertakkan giginya dan berkata dengan kejam, “Selama masih ada aku, kalian tidak akan bisa melukai wanita sakti.”

Setelah mengatakan itu, aura pria bergigi tajam itu langsung meledak keluar. Tanpa ragu-ragu, dia langsung mengayunkan pedang tulang naga, dan menebas ke arah Sesepuh kedua dengan kuat.

Terlihat dengan jelas bahwa Silvia Bai adalah kelemahan pria bergigi tajam. Siapapun yang ingin menyakiti Silvia Bai pasti tidak akan dilepaskan oleh pria bergigi tajam. Sesepuh kedua mengancamnya dengan menggunakan Silvia Bai, maka dia akan mengambil nyawa Sesepuh kedua.

Kekuatan pedang yang menakutkan itu diselimuti dengan aura pedang yang tajam, dan langsung menyerang ke Sesepuh kedua.

“Hati-hati Sesepuh kedua!”

Sesepuh ketiga dan Sesepuh ketujuh berteriak kaget. Mereka refleks mengeluarkan energi sejati terkuat mereka untuk menahan aura pedang yang dapat memusnahkan semua roh itu.

Sesepuh kedua sendiri tiba-tiba tersadar. Tanpa ragu-ragu sedikit pun, dia segera mengeluarkan energi sejati terkuatnya dan menyambut serangan aura pedang itu.

Serangan ketiganya bergabung menjadi energi sejati keemasan yang besar di udara, dan menyerang ke aura pedang yang dikeluarkan oleh pria bergigi tajam.

Boom!

Aura pedang dari pedang tulang naga saling menghantam dengan energi sejati keemasan yang besar itu, dan menimbulkan ledakan yang keras.

Energi sejati keemasan yang terkena hantaman aura pedang itu langsung bergetar dengan hebat, tetapi tidak pecah dan masih tetap menahan aura pedang yang dahsyat itu.

Namun, aura pedang itu semakin lama semakin kuat, sementara energi sejati keemasan itu bergetar dengan semakin hebat, dan tampaknya tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

“Aku ingin kamu mati!”

Tepat pada saat ini, Franky Yin tiba-tiba meraung marah. Matanya memerah dan penuh dengan darah seperti hantu ganas.

Begitu selesai meraung, tubuhnya yang berdarah itu tiba-tiba meledakkan auranya.

Pada detik selanjutnya, titik kecil cahaya keemasan yang menyilaukan keluar dari tubuhnya.

Begitu menyentuh udara, titik kecil cahaya keemasan itu langsung menerobos segalanya dan langsung memasuki tubuh Sesepuh kedua.

Begitu cahaya keemasan itu masuk ke dalam tubuhnya, seluruh tubuh Sesepuh kedua tiba-tiba memancarkan cahaya keemasan yang tak terbatas, dan auranya juga meningkat dengan drastis. Dia seperti berubah menjadi orang yang menakutkan dengan kekuatan yang tak tertandingi dalam sekejap.

“Keabadian keluar dari tubuhnya?”

Setelah melihat adegan itu, pupil mata pria bergigi tajam menyusut, dan dia pun berkata dengan suara rendah.

Matanya menunjukkan ekspresi yang tidak bisa percaya.

Keabadian keluar dari tubuh biasanya terjadi ketika tubuh manusia itu mati, dan keabadiannya menerobos keluar dari tubuh, tetapi Franky Yin hanya putus tangan dan tidak mati. Namun, menurut Franky Yin, tubuh dengan lengan yang putus sama sekali tidak ada gunanya. Karena itu, dia memilih untuk memaksa keabadiannya keluar dari tubuhnya, dan bergabung dengan Sesepuh kedua untuk mencapai kombinasi terkuat dari keduanya.

Namun, menggunakan keabadian untuk menerobos keluar dari tubuh dengan cara seperti itu akan sangat merugikan keabadiannya. Bahkan jika keabadian itu kembali ke tubuh di kemudian hari, itu juga akan sangat mengurangi pertapaan dari meditator itu.

Sementara aura Sesepuh kedua meningkat, tubuh Franky Yin benar-benar telah memasuki keadaan koma.

Ketika melihat Franky Yin membuat pilihan seperti itu, mata Sesepuh ketiga dan Sesepuh ketujuh membelalak tanpa dasar karena terkejut. Perlu diketahui bahwa jika mengeluarkan keabadian dari tubuh dengan paksa, pertapaan orang tersebut akan sangat berkurang, dan itu sama saja dengan menghilangkan pertapaan ratusan tahun dari seorang meditator. Franky Yin bahkan tidak ragu untuk membuat keputusan seperti itu demi melawan pria bergigi tajam, dan itu benar-benar membuat mereka terkejut.

Setelah Sesepuh kedua menyerap keabadian Franky Yin sepenuhnya, auranya pun mencapai puncaknya. Cahaya keemasannya menyilaukan seluruh dunia, dan dia seperti telah berubah menjadi dewa sejati yang menguasai seluruh dunia.

Kail Cirrus di tangannya juga memancarkan cahaya keemasan dan menunjukkan kekuatan yang besar.

Pria bergigi tajam itu masih menebas dengan satu pedangnya. Awalnya, aura pedangnya akan menembus energi sejati keemasan Sesepuh kedua dan yang lainnya, tetapi setelah Sesepuh kedua menyerap keabadian Franky Yin, auranya meningkat pesat, dan pria bergigi tajam itu jelas telah merasakan perasaan tidak berdaya. Aura pedangnya hampir tidak dapat bertahan, tubuhnya juga telah merasakan tekanan yang sangat kuat, dan rasa sakit di dalam tubuhnya pun sangat hebat.

Rasa putus asa samar-samar muncul di hatinya, seolah-olah pada saat ini, yang dia hadapi bukanlah Sesepuh kedua, melainkan seluruh langit.

Bersaing melawan langit.

“Mati sana!”

Tiba-tiba, Sesepuh kedua meraung dengan keras, dan suara raungannya itu menggetarkan seluruh bumi.

Kemudian, Sesepuh kedua mengangkat kail Cirrus di tangannya, dan menyerang ke arah pria bergigi tajam.

Booom booom!

Aura pedang pria bergigi tajam tiba-tiba dihancurkan, gelombang aura bergejolak, energinya meledak, dan menimbulkan suara ledakan yang keras.

Pria bergigi tajam itu menerima hantaman yang keras, dan seluruh tubuhnya terhempas keluar dalam sekejap. Segumpal darah muncrat dari tubuhnya dan menyebar di udara.