Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 570 Aku Telah Kalah (2)

Orang-orang dari Sekte Tianshan sekali lagi terkejut dan menegang. Pada saat ini, mereka hanya merasa bahwa semuanya telah berhenti dan membeku kecuali aura pedang yang menyeramkan itu. Aura itu seperti meteor yang menembus langit dan menebas ke arah Dimas Wu.

Semua orang mulai mengkhawatirkan Dimas Wu. Dia memang sangat kuat, tetapi apakah dia bisa menahan Immortal slash Elsa Xu?

Reaksi Dimas Wu sangat lincah dan cepat. Tebasan Elsa Xu datang dengan sangat tiba-tiba, tetapi Dimas Wu langsung merespon dan menghadapinya. Dia mengepalkan tangan kanannya, mengangkatnya tinggi-tinggi di atas kepalanya, dan menghadapkannya ke langit.

Tiba-tiba, awan-awan bergejolak dan diikuti dengan suara gemuruh yang keras.

Gelegar, gelegar!

Suara gemuruh itu sangat keras seperti bom yang meledak di udara. Suara itu seperti datang dari langit yang tinggi, menyebar ke ribuan mil dan mengguncang seluruh tempat itu. Semua orang dari Sekte Tianshan gemetar dan ekspresi mereka pun berubah karena suara ledakan gemuruh itu. Setelah itu, mereka semua serempak melihat ke arah langit yang luas.

Terlihat petir setebal pergelangan tangan yang dengan cepat turun dari ketinggian, kemudian menembus udara, dan menghantam ke arah tinju kanan Dimas Wu.

Dalam sekejap, terjadi ledakan yang membuat udara pecah, petir menerobos segalanya, dan meledak di atas tangan kanan Dimas Wu. Setelah itu, cahaya kilat dari tinju itu tiba-tiba memancar ke segala arah dan membesar, seolah-olah berubah menjadi tinju raksasa.

Di saat yang sangat cepat inilah cahaya pedang dari Immortal Slash Elsa Xu telah turun menebas ke bawah dan akan mengenai Dimas Wu.

Tanpa memikirkannya, Dimas Wu segera mengayunkan tinju petir raksasa yang bersinar itu, dan memukul ke arah aura pedang yang agung itu.

Begitu tinju itu menyerang keluar, petir pun tiba-tiba menyambar. Seluruh kekuatan petir yang bersinar dengan cahaya putih itu langsung mengerumuni dan menghantam cahaya pedang yang turun dengan cepat itu tanpa dapat dihentikan.

Duar!

Petir dan aura pedang itu saling menghantam dengan keras, dan kemudian mengeluarkan suara guntur yang menggelegar. Suara menggelegar itu seolah-olah dapat merusak gunung dan sungai, dan meruntuhkan bumi.

Boom boom boom!

Sisa gelombang aura yang tak berujung itu menggetarkan semua tempat. Sebagian tempat telah hancur, dan serangkaian retakan mengelilingi mereka berdua. Seluruh dunia seakan runtuh, angin kencang terus menderu, semuanya bergetar, dan debu-debu pun beterbangan memenuhi langit.

Dimas Wu dan Elsa Xu benar-benar telah ditelan oleh debu dan pasir yang beterbangan itu, dan semuanya menjadi tidak terlihat.

Kerumunan orang yang menonton pun tidak bisa melihat dengan jelas. Seluruh dunia seolah-olah telah memasuki hari kiamat. Hati setiap orang terombang-ambing karena ketakutan, dan tubuh semua orang pun membeku.

Saat ini, dunia telah dikejutkan.

Praaakk!

Setelah beberapa saat, pedang panjang Elsa Xu benar-benar hancur dan mengeluarkan suara pecahan yang keras.

Ekspresi Elsa Xu berubah drastis, detak jantungnya tiba-tiba bertambah cepat, dan matanya penuh dengan ketakutan.

Kekuatan petir Dimas Wu yang sangat besar itu telah menghancurkan aura pedang Elsa Xu yang agung beserta pedang panjangnya, dan kemudian langsung mengenai tubuh Elsa Xu.

Elsa Xu tidak sempat untuk menghindar. Pada saat dia tercengang, kekuatan petir itu sudah menghantam tubuhnya.

Dalam sekejap, sesosok tubuh melintas di udara dan terlempar keluar dengan cepat. Selama terlempar, darah segar menyembur ke udara seperti kembang api cantik di langit.

Sosok itu tidak lain dan tidak bukan adalah Elsa Xu. Tubuhnya yang terlempar membentuk busur panjang di udara, dan akhirnya terhempas ke tanah dengan keras hingga tanah itu retak.

Elsa Xu yang berani dan gagah dengan pakaian merahnya telah babak belur dan terbaring di tanah saat ini. Wajahnya pucat, sudut mulutnya berlumuran darah, dan pakaian merah cerahnya telah terkoyak dan menghitam karena serangan dari kekuatan petir Dimas Wu. Tubuhnya terluka parah, dan dia tidak bisa bangkit lagi.

Elsa Xu telah kalah telak dalam pertempuran ini.

Semuanya telah berakhir.

Debu dan pasir yang beterbangan di langit juga sudah jatuh ke tanah.

Penonton dari Sekte Tianshan terbengong ketika melihat Elsa Xu yang terbaring dengan muram. Semua orang seperti terkena sihir membeku dan tidak bergerak sama sekali.

Tempat yang besar itu seperti telah membeku.

Semua kecuali Dimas Wu yang bergerak perlahan. Dia berjalan dengan pelan mendekati Elsa Xu.

Setelah tiba di depan Elsa Xu, dia berbicara dengan acuh tak acuh, “Apakah kamu masih ingin bertarung?” katanya dengan pelan.

Nada bicara Dimas Wu sangat ringan dan tidak terdengar emosi apapun, tetapi dia saat ini sangat menakutkan seperti hantu pengunci jiwa.

Elsa Xu membuka matanya dengan susah payah, kemudian menatap Dimas Wu dengan tatapan kosong, dan dengan lemah berkata, “Aku telah kalah.”

Suara Elsa Xu sangat ringan, tetapi nada bicaranya sangat berat, dan ribuan emosi melonjak di dalam hatinya. Dia adalah utusan dari Sekte Tianqi yang dihormati oleh semua orang, dan sekarang, dia telah dikalahkan oleh orang yang tidak terpandang. Dia sangat tidak rela dengan situasi dan kekalahan seperti ini, tetapi dia tidak dapat bertarung lagi, dan hanya bisa menghadapi kenyataan yang suram ini.

Ekspresi Dimas Wu tampak sangat serius, dan dia pun berkata dengan galak, “Kalau begitu mati saja kamu!”

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu