Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 791 Immortal Sword (1)

Seiring dengan jatuhnya Adam Fu ke tanah, aura pembunuh yang memenuhi seluruh langit itu pun tiba-tiba menghilang, dan hanya menyisakan atmosfer serius yang tersisa setelah pertempuran.

Dalam pertempuran itu, Adam Fu telah dikalahkan.

Star Break yang dibanggakan olehnya tidak hanya tidak dihancurkan Dimas Wu, tetapi juga dimusnahkan dengan mudah oleh Dimas Wu. Kenyataan itu merupakan pukulan besar bagi Adam Fu. Dia jatuh ke tanah, rasa sakit di tubuhnya tidak dihiraukannya, dan guncangan di dalam hatinyalah yang paling membunuhnya. Emosinya bergejolak dengan hebat, dadanya penuh dengan kebencian dan keengganan, dan dia tidak dapat menerima akhir yang seperti ini.

Orang-orang yang menonton terutama orang-orang dari Sekte Tianqi juga tidak dapat menerima akhir yang seperti itu, dan mereka semua merasa seolah-olah telah tersambar petir di hari yang cerah. Mereka semua tercengang, kehilangan jiwa mereka dan merasa sangat tertekan.

Hanya Silvia Bai yang menghela napas lega, karena situasi yang ia khawatirkan tidak terjadi. Dimas Wu akhirnya lebih menang, dan Silvia Bai akhirnya memiliki kepercayaan diri. Dia seharusnya mempercayai Dimas Wu dan Dimas Wu tidak akan pernah mati dengan mudah.

Setelah menjatuhkan Adam Fu, Dimas Wu pun melompat turun dari langit dan mendarat di tanah. Dia menatap Adam Fu yang babak belur dengan tatapan yang dingin, dan berkata, “Aku sudah bilang bahwa kamu bukanlah lawanku.”

Ketika mendengar kata-kata itu, emosi Adam Fu semakin bergejolak dengan hebat. Dia tidak tahan lagi, dan langsung melompat dan berdiri. Hanya saja, setelah dia berdiri, tubuhnya bergoyang seperti akan jatuh, dan terlihat dengan jelas bahwa dia telah terluka parah.

Pada saat ini, semua orang dengan jelas melihat dada Adam Fu telah melengkung ke dalam sebagian besar. Serangan cahaya pedang tak terhitung Adam Fu telah dikembalikan oleh Dimas Wu padanya sebelumnya. Dengan kata lain, serangan yang diterima oleh Adam Fu sebelumnya adalah serangan cahaya pedang berwarna-warninya. Dadanya hampir tembus, tulang dadanya telah patah, organ dalamnya rusak, dan darah serta dagingnya telah terkoyak. Jika bukan karena pertapaan Adam Fu yang tinggi, mungkin saja dia telah menjadi mayat saat ini.

Namun, meskipun kekuatan Adam Fu sangat kuat, serangan fatal yang dia terima juga telah melukainya hingga ke akarnya. Meskipun dia sekarang bisa berdiri lagi, tetapi tubuhnya yang rusak itu sama sekali tidak dapat mendukungnya untuk bertarung lagi. Karena itu, hal terpenting yang harus dia lakukan sekarang adalah memperbaiki tubuhnya dan menyembuhkan luka-lukanya. Tanpa menunda-nunda, Adam Fu langsung mengulurkan tangannya dengan kedua telapak tangan mengarah ke lubang dadanya yang melengkung, kemudian mengerahkan tenaganya dengan cepat, dan memasukkan energi sejatinya ke dalam.

Ketika energi sejatinya dimasukkan, luka di dada Adam Fu berangsur-angsur sembuh dengan kecepatan yang terlihat dengan mata telanjang.

Dimas Wu berdiri di samping dan dengan tenang memperhatikan Adam Fu yang menyembuhkan lukanya. Dia tidak menghentikannya, dan juga tidak memanfaatkan kesempatan itu untuk membunuhnya. Dia hanya menunggu Adam Fu menyembuhkan lukanya di sana. Dia ingin Adam Fu kalah dan mengakui kekalahannya.

Tempat yang besar itu menjadi sunyi senyap.

Semua orang menyaksikan Adam Fu perlahan-lahan menyembuhkan lukanya.

Detik demi detik waktu terus berlalu.

Luka Adam Fu sembuh sedikit demi sedikit hingga semua lukanya benar-benar pulih. Adam Fu meletakkan tangannya, kemudian melihat Dimas Wu dan berkata sikap yang dingin, “Sepertinya aku terlalu meremehkanmu.”

Adam Fu bertapa sepanjang hidupnya dan telah mencapai tingkat yang sangat tinggi. Dia berdiri di puncak terlalu lama dan tidak pernah merasakan rasa kegagalan. Tetapi hari ini, dia berulang kali tersandung di tangan anak nakal seperti Dimas Wu, dan itu benar-benar menjadi aib seumur hidupnya. Pada saat ini, hatinya bahkan merasakan sedikit kepahitan.

Dimas Wu memandang Adam Fu dengan acuh tak acuh, dan berkata dengan sinis, “Ada langit di luar langit, dan ada banyak orang yang lebih hebat darimu di luar sana. Kamu tidak akan pernah tahu seberapa dalamnya kekuatanku.”

Ketika mendengar kata-katanya, terlintas cahaya suram di mata Adam Fu. Dia menatap Dimas Wu dengan tatapan yang dalam, dan berkata dengan tidak senang, “Tidak dapat dipungkiri bahwa aku memang bukan lawanmu hanya dengan tangan kosong, tetapi jangan lupa, kamu tidak memiliki senjata.”

Setelah mengatakan itu, Adam Fu tiba-tiba mengangkat tangannya dan menggenggam tangannya di udara.

“Immortal Sword!”

Begitu dia berteriak, tangan kanannya bersinar dengan terang, dan sebuah harta karun rahasia muncul di tangannya seketika.

Harta rahasia itu berupa pedang panjang yang bersinar dengan cahaya unik yang bernama Immortal Sword.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu