Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 164 Master Golden Hand dan Dimas Wu (2)

“Nyonya Angel Xia, apakah kamu bersedia menerima Master Golden Hand sebagai suami, mencintainya, setia padanya, tidak peduli dalam keadaan kaya atau miskin, sehat atau sakit, sampai ajal menjemput. Apakah kamu bersedia?” Pembawa acara dengan khidmat menghadap Angel Xia dan bertanya.

Angel Xia saat ini sangat bahagia. Dia bersedia menikah dengan Master Golden Hand, dan sekarang Master Golden Hand memberinya kejutan yang tak terduga. Tentu saja dia semakin yakin untuk menikah dengan Master Golden Hand. Dia mencoba mengendalikan rasa gugup dan bahagianya. Kemudian, dia menjawab dengan sungguh-sungguh: “Aku berse…”

Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Angel Xia tiba-tiba berhenti.

Karena sekarang tatapan hanya berfokus pada seseorang yang berjalan lurus memasuki altar.

Orang ini adalah Dimas Wu.

Wajah Dimas Wu sangat kotor dan berantakan, dia tampak seperti pengemis yang keluar dari tempat sampah.

Ketika Angel Xia melihatnya, dia benar-benar terkejut, dan hatinya sepertinya ditusuk oleh sesuatu.

Setelah perceraian mereka, Dimas Wu benar-benar menghilang dari kehidupan Angel Xia.

Angel Xia bukanlah orang yang berdarah dingin. Pada awal-awal perceraiannya dengan Dimas Wu, hatinya hancur berkeping-keping dan dia tidak mau menyerah, tetapi banyak hal terjadi kemudian, jadi Angel Xia secara perlahan dan bertahap melupakan Dimas Wu. Dan pada akhirnya bersedia membuka hati dan menikah dengan Master Golden Hand, memutuskan memulai hidup baru.

Namun, pada saat bahagia Angel Xia, Dimas Wu datang dengan keadaan yang sangat tertekan dan suram seperti ini, dan cukup membuat Angel Xia merasa iba dan sedih menyaksikannya. Lambat laun raut wajah yang bahagia penuh dengan senyuman itu berubah dalam sekejap. Dia bingung dan panik. Suasana hatinya menjadi tidak menyenangkan.

Perhatian orang-orang yang berada di sana tertuju pada Dimas Wu, dengan penampilan Dimas Wu yang benar-benar mearik perhatian seperti itu. Orang-orang di sana berpakaian sangat rapi dan mewah. Oleh karena itu, penampilan Dimas Wu benar-benar berbeda dengan orang-orang di sana.

Suara orang-orang riuh mulai berdiskusi:

“Apa-apa ini, mengapa ada seorang pengemis di sini?”

“Lihatlah, mengapa dia berjalan melalui karpet merah?”

“Apakah dia masih waras?”

Orang-orang yang berdiskusi ini jelas tidak mengenal Dimas Wu.

Ketika Dimas Wu berjalan semakin maju dan semakin dekat ke altar, semakin banyak orang menatapnya.

Di antara mereka, ada yang mengenal Dimas Wu, dia kaget dan berteriak: “Hah? Bukankah dia Dimas Wu?”

“Dimas Wu? Mantan suami Angel Xia?”

“Benar, aku dulu pernah bertemu dengannya, dulu masih seperti orang yang waras, tetapi sekarang mengapa dia menjadi seperti ini?”

“Itu karena dia seorang yang bodoh, dulu dia bisa hidup enak karena Angel Xia yang mengurusinya. Sekarang dia sudah cerai dengan Angel Xia, dia menjadi seorang pengemis itu sudah wajar.”

“Benar juga, tapi apa maksudnya datang kemari? Jangan-jangan dia masih mengharapkan Angel Xia untuk kembali padanya?”

“Hehe, bagaimana bisa si bodoh ini merebut Angel Xia dari tangan Master Golden Hand?”

“Dengan datangnya dia di sini, membuat kita dapat melihat perbandingan di antara Master Golden Hand dan si pengemis bodoh, bukankah ini seperti langit dan bumi?”

Orang-orang yang berasa di sana semakin riuh dan gencar bergosip, suasana menjadi lebih canggung setelah mereka mengetahui bahwa sosok yang seperti pengemis itu ada Dimas Wu. Dimas Wu benar-benar seperti perwakilan orang bawah.

Yang lebih menarik adalah orang bodoh ini dulunya adalah suami Angel Xia, tetapi hari ini, Angel Xia akan menikahi Master Golden Hand. Perbedaan mereka yang besar, bak langit dan bumi ini memperebutkan wanita yang sama, apa yang akan mereka lakukan untuk mendapatkan hati Angel Xia?”

Semua orang benar-benar penuh dengan harapan, mereka merasa akan ada pertunjukan yang menarik. Semua orang ingin menyaksikan si bodoh Dimas Wu ini dipermalukan oleh Master Golden Hand. Ada juga yang penasaran dengan apa yang akan Angel Xia lakukan di depan kedua suaminya ini.

Keluarga Xia yang duduk di kursi tamu terkejut dan tidak percaya jika sosok sumrawut di hadapan mereka adalah Dimas Wu.

Keluarga Xia sangat membenci Dimas Wu, itu karena Dimas Wu pernah berurusan dengan Randy Xia, dan membuatnya masuk rumah sakit, dan hal itu sudah menjadi dendam keluarga Xia kepada Dimas Wu. Begitu juga Randy Xia, orang yang paling dia benci adalah Dimas Wu, setiap melihat Dimas Wu, matanya langsung memerah, melihat pemandangan di altar itu, Randy Xia pun meradang, dia berdiri dan berkata: “Akhirnya si bodoh ini muncul juga, aku akan membunuhnya!”

Rasa benci Randy Xia kepada Dimas Wu sudah begitu besar, bukan hanya karena Dimas Wu telah berkali-kali mempermalukannya, tetapi yang paling penting adalah dia pernah dikalahkan oleh Dimas Wu, yang membuatnya tersiksa terus-menerus, dendam itu selalu ada dalam hatinya, dan hingga saat ini dia masih sangat ingin membalas Dimas Wu.

“Duduk! Kamu tidak tahu ini di mana?” Ujar Nyonya Besar ketika melihat Randy Xia dengan kemarahannya yang meledak-ledak itu berdiri.

Walaupun Nyonya Besar juga membenci Dimas Wu, akan tetapi dia masih bisa berpikir tenang, karena bagaimana juga orang yang hari ini akan menikahi Angel Xia adalah Master Golden Hand, keluarga Xia dapat duduk di kursi tamu sudah merupakan berkah bagi generasi ke delapan keluarga Xia, mana mungkin dia membiarkan Randy Xia menghancurkan momen emas ini.

Randy Xia yang tadinya sangat marah, setelah ditegur oleh Nyonya Besar, hatinya tenang kembali. Ini merupakan hari bahagia dan juga pernikahan Angel Xia dan Master Golden Hand, sebesar apapun dendamnya, dia juga tidak bisa melakukan kesalahan lain lagi, jadi dia segera duduk kembali dengan patuh.

Di tengah semua orang yang sedang berdiskusi, Dimas Wu tanpa berbicara sepatah kata pun selangkah demi selangkah, melangkah menuju altar.