Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 614 Membunuh Secepat Kilat (2)

Dimas Wu berhenti sejenak dan menatap ke arah pintu tembaga itu. Kemudian, dia tiba-tiba menghimpun kekuatannya dan memukul pintu tembaga itu dengan tinjunya.

Boom!

Terdengar suara ledakan yang keras. Pintu tembaga yang besar itu hancur menjadi berkeping-keping dalam sekejap dan terlempar ke segala arah.

Begitu pintu tembaga itu hancur, dunia di depan Dimas Wu tiba-tiba menjadi sangat cerah, dan matanya pun seketika menjadi pedih. Dia menutup matanya sedikit, dan kemudian melihat keluar. Terlihat halaman terbuka yang luas di luar, tetapi di luar pintu tembaga itu, terdapat dua baris penjaga dengan membawa pedang panjang yang bersiap menyerang kapanpun.

Selain itu, di arah lainnya juga terdapat banyak penjaga yang bergegas datang ke arah Dimas Wu.

Jalan Dimas Wu pun seketika diblokir.

Para penjaga itu sangat kuat dan aura pembunuh mereka juga sangat dahsyat. Mereka mendatangi Dimas Wu, dan Dimas Wu pun seketika menjadi sasaran publik.

Dimas Wu menatap dengan tajam para penjaga yang memegang pedang panjang di depannya, dan niat membunuh pun muncul di matanya.

Tepat pada saat dua pihak akan mulai berperang, sesosok berjubah merah perlahan mendarat dari ketinggian.

“Pengurus!”

Begitu melihat sosok itu, para penjaga Liehuo Hall langsung berteriak keras.

Orang itu adalah Zaver Mu, pengurus Liehuo Hall.

Sebelumnya, Zaver Mu telah terluka parah dan kekuatan internalnya sangat tidak teratur. Namun, setelah dia meninggalkan penjara bawah tanah, dia langsung berkonsentrasi untuk mengatur napas dan pelatihannya. Sekarang, kekuatannya telah kembali normal, cederanya pun telah lebih membaik, dan dia telah menjadi maharaja yang mengawasi semua makhluk hidup dari atas lagi. Auranya sangat kuat, dan wajahnya sangat serius dan bermatabat.

Begitu mendarat, Zaver Mu langsung memandang Dimas Wu. Wajahnya sedikit terkejut, dan dia berkata dengan tidak percaya, “Kamu bahkan bisa melarikan diri dari penjara bawah tanah?”

Zaver Mu memang tidak menyangka bahwa Dimas Wu dapat menerobos penjara bawah tanah itu. Seharusnya, dengan kemampuan Dimas Wu itu, dia tidak mungkin bisa menerobos kandang penjara bawah tanah itu. Terlebih lagi, di luar ruangan bawah tanah itu masih ada koridor yang dipenuhi dengan pentagram. Dimas Wu mampu menerobos ruangan bawah tanah dan keluar dari koridor pentagram merupakan hal yang sangat luar biasa, dan Zaver Mu benar-benar tidak dapat memahaminya.

Dimas Wu menatap Zaver Mu dengan galak dan berkata dengan sinis, “Apa menurutmu dengan begitu saja kamu bisa mengurungku?”

Nada bicara Dimas Wu menunjukkan kepercayaan diri yang mutlak. Bahkan di hadapan Zaver Mu dan ratusan penjaga Liehuo Hall pun, dia tetap tidak takut sama sekali.

Ekspresi terkejut sekilas terlihat di wajah Zaver Mu dan kemudian menghilang. Tatapan matanya menjadi suram, kemudian dia mendengus dengan sinis dan berkata dengan bengis, “Kamu telah menyinggung Sekte Tianqi, dan hidupmu akan berakhir karena itu. Jika kamu ingin hidup beberapa hari lebih lama lagi, lebih baik kamu kembali ke penjara bawah tanah dengan patuh, dan jangan memaksaku untuk bertindak kasar.”

Aura membunuh Dimas Wu bahkan lebih ganas. Dia menatap Zaver Mu, menggertakkan giginya dan berkata, “Aku akan memberimu kesempatan terakhir lagi, beritahu aku di mana kakek moyangku?”

Melarikan diri dari penjara bawah tanah adalah langkah pertama. Selanjutnya, Dimas Wu masih harus mencari Larvis Wu, dan itu adalah urusannya yang paling mendesak saat ini.

Zaver Mu menatap Dimas Wu dengan tatapan yang dingin dan berkata dengan galak, “Kematian sudah di depan mata, dan kamu masih ingin tahu di mana keberadaan Larvis Wu? Lihatlah dirimu, apakah kamu masih bisa hidup dan keluar dari Liehuo Hall-ku hidup-hidup?”

Di wilayahnya sendiri, Zaver Mu seperti seorang raja yang memiliki rasa percaya diri tinggi yang didukung oleh ribuan orang.

Aura Dimas Wu perlahan memancar keluar dari seluruh tubuhnya dan memenuhi sekelilingnya. Dia melangkah maju dan berjalan ke arah Zaver Mu dengan perlahan. Saat berjalan, dia pun berkata dengan sinis dan galak, “Aku sudah pernah memberimu kesempatan. Karena kamu tidak memanfaatkannya, maka jangan salahkan aku karena bersikap kasar.”

Saat mengatakan itu, aura pembunuh Dimas Wu juga terpancar keluar. Semakin dekat dengan Zaver Mu, aura pembunuhnya juga semakin kuat.

Kemampuan Zaver Mu telah pulih, dan dia sama sekali tidak menganggap Dimas Wu sebagai lawannya. Dia memandang Dimas Wu dengan sombong dan berkata dengan remeh, “Kenapa? Apa kamu ingin melawanku? Apa kamu pikir kamu pantas menjadi lawanku?”

Begitu dia selesai mengatakan itu, Dimas Wu yang sedang berjalan tiba-tiba melancarkan tinjunya.

Tinjunya sangat cepat, ganas, kuat, dan tidak terduga. Saat Zaver Mu belum bereaksi sama sekali, tubuhnya seperti layang-layang yang putus dari talinya dan langsung terbang melesat.

Dia membunuh secepat kilat dengan satu pukulannya.

Semua orang pun langsung tercengang.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu