The Comeback of My Ex-Wife - Bab 503 Kelemahan

Di dalam ruangan rumah sakit……

Kepala yang pusing juga berat, dan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuh, terutama di bagian dada, sakit yang menusuk tajam dan jelas.

Samar-samar Fellis membuka kedua matanya, yang tampak di matanya hamparan warna putih yang bersih, penuh dengan bau desinfektan.

“Sakit.”

Fellis mengulurkan tangan, dan memegang dadanya yang sakit.

“Di mana yang sakit?”

Alexander yang selalu menjaga di samping ranjang menangkap tangan Fellis.

Ini adalah suara Alexander……

Refleks dia memegang tangan tersebut, telapak tangan yang hangat dan kering, membuat perasaan menjadi tenang.

Fellis menoleh, melihat Alexander sedang duduk di samping ranjangnya, dia memakai setelan kemeja putih yang sedikit kusut dan membuatnya terlihat tidak begitu serius dan tenang, hanya seperti orang biasa, seorang suami yang mengkuatirkan istrinya.

“Alexander……” Fellis bergerak dan ingin beranjak duduk.

“Baring saja jangan bergerak.” Alexander menahan ringan bahu Fellis, “Selain luka luar di kulit, rongga hidung dan rongga mulut kamu juga mengalami kerusakan ringan, yang paling kritis adalah karena tersedak air, kamu sekarang terkena radang paru-paru.”

“Oh.” Angguk Fellis dengan patuh, “Pantas saja kepalaku terasa pusing dan berat, ternyata sebabnya adalah demam.”

“Dokter sudah menyuntikkan pereda panas, sebentar lagi juga akan baik.” Alexander mengulurkan tangan dan mengusap pipi Fellis yang sedikit memerah, dahi yang mengerut lelah dan kuatir yang tampak jelas, “Fellis, maaf, aku tidak melindungimu dengan baik.”

“Bukan salahmu.” Fellis dengan cepat menggeleng, “Lagipula, bukankah aku sekarang baik-baik saja?”

“Sudah terbaring di ranjang rumah sakit masih termasuk baik-baik saja?” Alexander tahu Fellis ingin menghibur dirinya, namun semakin Fellis mengerti, dia semakin merasa bersalah dalam hatinya.

Kelemahannya terhadap Fellis benar-benar membuat orang merasa menyedihkan.

“Tidak apa-apa.” Fellis berusaha menjawab dengan ringan, meskipun kepalanya masih pusing dan berat,dia masih dengan manja berkata, “Alexander, apa aku tertidur lama? Aku ingin istirahat sebentar sambil duduk.”

“Baiklah.” Alexander tidak mampu berdebat dengan Fellis, hanya bisa beranjak bangun dan menegakkan bantal, kemudian memapah Fellis untuk duduk.

“Oh ya!” Fellis yang baru saja duduk sepertinya teringat sesuatu, tiba-tiba saja menarik erat tangan Alexander, dengan mata mendelik takut dia bertanya, “Di mana ketua pengawal? Aku ingat, saat aku di culik, dia terluka, masih ada satu anggota lagi, mereka, mereka……”

Bicara sampai di sini, air matanya segera mengalir keluar, mendadak suaranya menjadi sangat serak : “Mereka……”

“Fellis, jangan menangis.” Alexander memeluk Fellis dengan suara pelan menghiburnya, “Setelah kamu diculik, Kimberly langsung ke sana, kemudian Warren juga datang, dan menyelamatkan ketua pengawal.”

“Lalu bagaimana dirinya, sekarang ada di mana?” tanya Fellis masih dengan air mata yang mengalir terus, jika bukan karena untuk melindungi dirinya, mereka juga tidak akan seperti ini!

“Ketua pengawal sudah mendapat pertolongan, tapi karena terluka parah, sekarang masih terbaring di ruang perawatan intensif, tapi akan baik-baik saja.”

Mendengar ketua pengawal yang masih hidup, Fellis baru sedikit lebih tenang.

Hanya saja, satu anggota yang kena kepalanya……

Teringat ini, air mata Fellis menetes lagi.

“Fellis, jangan begini.” Alexander tahu apa yang membuat Fellis sedih, dia menyeka air mata di wajah Fellis, dan berkata pelan, “Orang yang membuat mati anggota pengawal itu, aku sudah mengurusnya, termasuk beberapa yang lain juga.”

Dengan nada bicara yang dingin, Alexander menceritakan dengan kalimat yang sederhana, namun juga karena ucapan yang begitu dingin ini sebenarnya telah membuat kota H penuh dengan pergolakan.

Orang-orang di sekitar mendengar, Direktur Wang yang cukup lumayan itu entah mengapa telah menyinggung CEO Perusahaan Besar Gu, memiliki banyak bawahan namun hilang tanpa sebab, dalam semalam hak milik menjadi milik pegadaian, tidak hanya itu saja, Direktur Wang ini juga tercerai berai dengan anak istrinya, terakhir juga tidak tahu apakah dia menjadi gila atau benar-benar tidak ada lagi.

Sekian tahun berkecimpung dalam usahanya, Alexander selalu bertindak tanpa belas kasihan, Direktur Wang ini berani menculik Fellis, hasil akhirnya pasti sangat menyedihkan, di dunia ini tidak ada yang boleh menyentuh Fellis!

Alexander mengusap lembut rambut Fellis, sama sekali tidak seperti seorang Direktur Gu yang selalu mengambil keputusan kejam.

Fellis tertelungkup dalam pelukan Alexander, perlahan perasaan hatinya menjadi tenang, dia mengisut hidungnya, lalu bertanya : “Kalau Christella? Seingatku dia juga terluka.”

Fellis berpikir sebentar, dibanding dengan lukanya, seharusnya luka Christella lebih parah.

Dan Chrsitella adalah teman kecil Alexander, orang tua Alexander dan orang tua Christella adalah sahabat, Alexander menembak Chrsitella begitu saja, apa itu tidak keterlaluan?

“Setelah lukanya di obati, aku langsung mengutus orang untuk membawanya kembali ke amrik.” Nada bicara Alexander tidak ada perubahan apa pun. Kalau saja bukan melihat muka ibunya, barangkali akhir yang di dapat oleh Christella tidak seperti ini.

“Tapi orang tua Christella……”

“Tak peduli siapapun, tidak boleh menyakiti dirimu!” Alexander meletakkan jari telunjuknya ke bibir Fellis, tidak membiarkan dia lanjut bicara : Wanita ini sudah terluka parah, mengapa masih kuatir dengan hal lain? Dia yang seorang Direktur Perusahaan Besar Gu, apa masih perlu dikuatirkan oleh wanita kecil ini?!

“Baiklah.” Fellis mengangguk patuh, tiba-tiba dia teringat satu hal lagi, lalu menatap Alexander, “Oh ya, Alexander kamu……”

“Fellis, kamu cuma tidur sebentar dan baru bangun, mengapa tidak istirahat saja, dan banyak sekali bicaramu?” Alexander sedikit tidak berdaya.

“Pertanyaan terakhir, yang terakhir!” Fellis tersenyum canggung.

“Bicaralah.” Alexander menarik napas, apa yang bisa dia lakukan pada Fellis?

“Waktu sore, Kimberly yang pertama datang menyelamatkan aku, di mana dia sekarang?”

“Saat Kimberly mendengar dari dokter kalau kamu baik-baik saja, dia sudah pulang dulu bersama Warren, katanya tunggu kamu sudah bangun baru datang menjengukmu.”

“Oh.” Fellis mengangguk, “Kimberly telah menyelamatkan aku, menurutmu bagaimana sebaiknya aku berterima kasih padanya?”

“Sekali itu bukannya dia juga yang mencelakai kamu? Jadi seri.” Alexander mengangkat bahunya, dia keberatan.

“Ini tidak sama.” Fellis menggeleng, sebenarnya waktu dia melihat Kimberly, Fellis merasa dirinya dulu sangat picik. Kimberly memang tidak ada maksud jahat padanya, hanya dibohongi oleh orang lain. Sepertinya dirinya sudah membesar-besarkan kekurangan dia.

“Kalau begitu sesuai dengan niat kamu saja.” Alexander membelai rambut Fellis dengan senyum.

“Friscella, kamu baik-baik saja?”

Tepat saat Fellis dan Alexander saling menatap penuh senyum, Allen berjalan masuk ke dalam ruangan.

Dengan raut wajah cemas dia melihat ke arah ranjang, namun melihat Fellis dan Alexander yang begitu harmonis, langkah kaki yang ingin melangkahi pintu masuk itu seketika menjadi berhenti.

“Allen, mengapa kamu bisa datang?” Fellis tersenyum pada Allen, “ Sudah menjadi manajer, mengapa masih tidak begitu serius?”

Allen termangu, perasaan hati yang menggebu-gebu tadi perlahan dia sembunyikan : “Pada waktu rapat pagi tadi, mendadak saja kakakku berlari keluar, aku bertanya pada Adrius apa yang terjadi, dia juga tidak jelas, kemudian baru tahu terjadi sesuatu padamu, jadi langsung menyusul ke sini.”

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu