The Comeback of My Ex-Wife - Bab 242 Memberi Pujian Kepada Putraku
Fellis An tertegun, lalu menggosok matanya lagi. Dia menyadari bahwa pria yang berdiri di samping Joy benar-benar Alexander Gu!
Tubuh Alexander Gu dilapisi dengan sweater abu-abu berkualitas tinggi dan jaket hitam di bagian luar. Kaki lurus panjangnya sedikit bengkok dan terlihat sangat santai.
Fellis An menggerakkan matanya dan menatap wajah Alexander Gu lagi. Dia menyadari bahwa rambut Alexander Gu lebih pendek dari ketika mereka bertemu terakhir kali. Mungkin baru saja dipotong. Namun, fitur wajahnya masih sangat tampan, dengan fitur yang dalam dan introvert. Alexander Gu memiliki fitur wajah yang tajam dan alis cahaya bintang. Pada saat ini, Alexander Gu menatapnya dengan seulas senyum.
"Kamu, bagaimana kamu datang?" tanya Fellis An dengan tidak percaya.
"Aku menyumbangkan sebuah bangunan ke taman kanak-kanak Joy terakhir kali. Kali ini aku pergi ke sekolah mereka untuk membicarakan donasi, jadi sekalian aku menjemput Joy,” jawab Alexander Gu.
"Oh, begitu. Terima kasih kamu sudah mengantar Joy pulang,” kata Fellis An sambil tersenyum sopan dan ingin mengulurkan tangan untuk menarik Joy ke sisinya.
Fellis An tidak menyangka Alexander Gu berinisiatif bicara, "Kali ini, aku di taman kanak-kanak menyumbangkan sejumlah uang, ada beberapa bus sekolah dengan tingkat keamanan tertinggi," katanya sampai di sini, lebih menunjuk kepada apa yang dia bicarakan, "Oh ya, rute bus sekolah, juga lewat sini."
Setelah Alexander Gu selesai bicara, Joy langsung menjawab dengan senang, "Kalau begitu, ibu tidak perlu mengantar menjemputku setiap pagi dan sore hari ke sekolah!"
"Jadi seperti itu..." kata Fellis An sambil mengangguk sambil menatap Alexander Gu dengan curiga. Bagaimana mungkin Alexander Gu begitu baik ?! Jika tidak diperhatikan, nanti aku kecolongan! Dia tidak mungkin tahu identitas Joy, kan? Tapi, jika dia tahu identitas Joy, dia akan melawanku dan merampas Joy pergi. Tapi kenapa dia begitu tenang? Batinnya curiga.
"Katakan padaku mengapa kamu menyumbangkan bus ke taman kanak-kanak Joy," tanya Fellis An yang bahkan mengurangi kesopanan. Dia langsung bersidekap sambil menatap Alexander Gu dengan tatapan bertanya.
"Karena kupikir Joy menggemaskan," jawab Alexander Gu begitu saja sambil mengangkat bahu, "Lagipula, aku punya banyak uang. Tidak masalah jika aku menghabiskan sedikit uang dengan santai untuk membuat diriku dalam suasana hati yang baik," imbuhnya.
Fellis An yang mendengar Alexander Gu berkata demikian hampir mengulurkan tangan untuk mencekik Alexander Gu. Dia belum melihat orang kaya yang berkata begitu terus terang! Memang benar Alexander Gu memiliki uang, tapi kenapa harus menyebutkannya di depan wanita miskin sepertinya!
"Oh, ini mungkin apa yang orang dewasa sebut dunia melihat wajah,” kata Joy segera mengganti topik pembicaraan saat dia melihat Fellis An yang memelototi Alexander Gu dengan marah, "Terima kasih kepada ibuku, melahirkanku yang begitu menggemaskan ini!"
Fellis An terdiam untuk sementara waktu. Pada awalnya, Joy sedikit licik, tapi sekarang kenapa mulai narsis? Tapi, sangat benar apa yang Joy katakan bahwa dia melahirkan putra yang menggemaskan.
"Ya, kamu yang paling menggemaskan!" kata Alexander Gu menoleh sambil tersenyum. Dia menyentuh kepala kecil Joy. Cinta dan kepuasannya diungkapkan dalam kata-katanya, "Tapi aku pikir kamu yang begitu menggemaskan ini, seharusnya ayahmu juga mendapatkan pujian, kan?"
Namun, kata-kata Alexander Gu ini segera membangkitkan kecurigaan Fellis An. Kenapa Alexander Gu begitu peduli dengan Joy? Dan lagi menggunakan nada seperti ini sekarang?!
Pada saat ini, Alexander Gu juga memerhatikan Fellis An sedikit kebingungan, jadi dia terus menyentuh dengan lembut kepala Joy, bahkan suaranya tidak berubah, "Hanya saja, sangat disayangkan aku belum pernah melihat ayahmu."
Setelah mendengar Alexander Gu mengatakan ini, Fellis An akhirnya lega. Ternyata aku yang berpikir terlalu jauh. Alexander Gu sama sekali tidak tahu tentang pengalaman hidup Joy. Dia sangat menyukai Joy, mungkin dia benar-benar menyukai anak-anak! Batin Felli An.
Fellis An menghela napas lega, dia mengambil tangan Joy dan berkata kepada Alexander Gu, "Terima kasih sudah mengantar Joy pulang."
"Sama-sama," kata Alexander Gu sambil menggelengkan kepalanya.
Lalu, dua orang ini tiba-tiba terdiam.
Kenapa Alexander Gu tidak melihatnya! Sikap sopanku sudah berakhir! Kamu seharusnya sadar dan berkata harus pergi, kan? Tapi kenapa sikapnya ini sama sekali tidak ingin pergi! Batin Fellis An.
Namun, dalam menghadapi "tatapan membunuh" dari Fellis An, tampaknya Alexander Gu belum melihatnya. Dia terus melihat Fellis An dengan tenang, tanpa menggerakkan langkahnya atau membuka mulutnya untuk mengucapkan selamat tinggal.
Pada saat ini, Joy berkata, "Ibu, ayo masuk. Di luar dingin."
"Baiklah," kata Fellis An mulai menggandeng tangan putranya. Dia baru saja ingin mengatakan kepada Alexander Gu, menyuruh pria itu pulang karena hari mulai gelap.
Tapi Fellis An tidak menyangka, Alexander Gu benar-benar mengambil inisiatif untuk meningkatkan kecepatan, masuk ke dalam apartemen!
Fellis An menatap punggung Alexander Gu dengan tidak percaya. Si Alexander ini sangat tidak segan sekali! Batinnya.
Bisa dibilang ini belum berakhir. Alexander Gu, yang memasuki apartemen, berbalik dan menyadari bahwa Fellis An masih berdiri di pintu. Jadi dia secara spontan berkata, "Mengapa kamu masih berdiri di pintu? Ayo cepat masuk."
"Oh." Fellis An mengangguk dengan bodoh dan menuntun Joy masuk ke apartemen. Dia selalu merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Setelah memasuki ruangan, Fellis An baru bereaksi. Eh, ini tidak benar. Jelas-jelas ini rumahku. Kenapa Alexander Gu seperti Tuan rumah yang menyambut tamu? Dasar tidak tahu malu! Batinnya.
Fellis An menatap Alexander Gu dengan cemberut dan berpikir tentang bagaimana cara berani menantang Alexander Gu. Dan lagi, Alexander Gu akhir-akhir ini sangat baik kepadanya dan Joy, dan tidak akan ganas seperti sebelumnya.
Tepat ketika Fellis An berwajah kesulitan, Alexander Gu menuangkan secangkir air panas untuk dirinya sendiri dan kemudian bertanya, "Fellis, makan apa malam ini?"
Sekarang tiba-tiba bertanya makan apa malam ini! Pria ini tidak berencana makan bersama di sini, kan? Batin Fellis An lagi.
Alexander Gu tidak peduli saat melihat wajah terkejut Fellis An dan hanya terdiam, "Aku pikir, terakhir kali aku di rumah sakit, kamu membuatkanku bubur almond hazelnut yang sangat enak," katanya.
"Benar, aku pikir bubur almond dan hazelnut juga lezat!" kata Joy dengan senang berlari ke pelukan Fellis An, lalu bertanya, "Ibu, boleh tidak kita makan bubur almond hazelnut malam ini? Aku juga ingin makan bakso, brokoli, dan tumis terong daging! Paman Gu ada di sini hari ini. Bagaimana dengan iga asam manis, boleh ya?"
Setelah Joy selesai bicara, dia melihat Alexander Gu, "Paman Gu, apa kamu suka makanan yang aku sebutkan?" tanyanya.
"Suka, tentu saja suka," jawab Alexander Gu sambil menyentuh kepala kecil Joy lagi. dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memuji putranya ini dalam hatinya.
"Bagus kalau begitu," kata Joy sambil mengangguk dan memandangi Fellis An dengan matanya yang berbinar, "Ibu akan berusaha dengan keras dan lelah memasak beberapa makanan itu!"
Fellis An tanpa daya menatap ekspresi Joy yang berharap, jadi dia lebih baik mengangguk, "Ibu tidak lelah, tidak!" Joy yang berinisiatif untuk membuat Alexander Gu makan bersama, lalu apalagi yang bisa dia katakan?
"Bagus kalau begitu, aku mau kembali ke kamarku dan membaca komik," kata Joy, diam-diam tersenyum, lalu membawa tasnya berlari ke kamarnya.
Sekarang hanya tersisa Fellis An dan Alexander Gu di ruang tamu.
Fellis An menatap Alexander Gu. Dia melihat senyuman di wajah Alexander Gu, ekspresi wajah pria ini seperti... bajingan!
Untungnya, Alexander Gu tidak bisa mendengar suara hati Fellis An. Kalau tidak, dia sudah pasti membalas umpatan Fellis An. Mana mungkin ekspresiku ini seperti bajingan? Jelas-jelas wajahku ini memancarkan kelembutan dan cinta!
Seperti ini, dua orang terdiam untuk sementara waktu, dan akhirnya Fellis An membuka suara sambil memaksakan senyum kepada Alexander Gu, "Hehe, Tuan Gu, kalau begitu aku ke dapur dulu, silakan duduk sesuka hati."
Setelah Fellis An selesai bicara, dia berlari dengan cepat berbalik dan berjalan menuju dapur.
"Aku akan membantumu!" kata Alexander Gu dengan terkekeh saat melihat punggung Fellis An yang canggung itu. Dia melangkah lebar dan menuju ke dapur.
Novel Terkait
Si Menantu Buta
DeddyMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniThis Isn't Love
YuyuSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaHarmless Lie
BaigeDemanding Husband
MarshallMenunggumu Kembali
NovanRahasia Istriku
MahardikaThe Comeback of My Ex-Wife×
- Bab 1 Roda Kehidupan Berputar
- Bab 2 Kalau Aku Tidak Pergi, Bagaimana?
- Bab 3 Kakak Sepupu Palsu
- Bab 4 Buat Wanita Itu Menghilang
- Bab 5 Berbasa-Basi
- Bab 6 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 7 Sahabat Selamanya
- Bab 8 Anak Buangan
- Bab 9 Menguping
- Bab 10 Terbakar dalam amarah
- Bab 11 Orang baik yang ditindas
- Bab 12 Menemani Tamu
- Bab 13 Ambigu dan keinginan
- Bab 14 Kudengar dia infertil selama bertahun-tahun?
- Bab 15 Kurang Ajar
- Bab 16 Mencibir dan menghina
- Bab 17 Masalah tidak cukup besar
- Bab 18 Siapa yang memukulku?
- Bab 19 Kamu memang pantas mendapatkannya
- Bab 20 Digigit dua kali oleh anjing yang sama
- Bab 21 Sangat baik, sangat harmonis
- Bab 22 Bekas tamparan
- Bab 23 Siapa sebenarnya?
- Bab 24 Bantu aku, bisa kan?
- Bab 25 Kunci pintu dengan baik
- Bab 26 Bagus jika tidak ketahuan
- Bab 27 Air kalau jernih sekali maka tidak akan ada ikan
- Bab 28 General Manager Tsu yang ramah dan baik
- Bab 29 Dia tidak perlu datang lagi
- Bab 30 Penakut seperti ini
- Bab 31 Jangan bergerak
- Bab 32 Pohon dewa tidak memiliki bunga dan daun
- Bab 33 Tak Terduga
- Bab 34 Akhirnya Sudah Punya Pacar?
- Bab 35 Hubungan Khusus
- Bab 36 Sudut Mulut
- Bab 37 Bukankah Sedang Menggoda
- Bab 38 Jauh Di Langit, Dekat Di Mata
- Bab 39 Telah Selesai Menarik Resleting Celana
- Bab 40 Apakah Dia Mengetahuinya?
- Bab 41 Sayang Sekali Tidak Jadi Artis
- Bab 42 Tidak Ada Hari Itu
- Bab 43 Ada Daging Untuk Dimakan
- Bab 44 Menurunkan berat badan tanpa kata
- Bab 45 Apakah Dia Buta
- Bab 46 Apakah kamu seorang dungu!
- Bab 47 Apakah dia menyukaiku?
- Bab 48 Sengsara selama satu bulan
- Bab 49 Kamu mempunyai kemampuan merebut pria
- Bab 50 Kebajikan Alexander Gu
- Bab 51 Ciuman di Bawah Cahaya Rembulan
- Bab 52 Pacar Kedua
- Bab 53 Aku Menyerah
- Bab 54 Setiap Tahun ada Kebetulan
- Bab 55 Kunci ini Untukmu
- Bab 56 Tak Lagi Berhubungan
- Bab 57 Terdengar Palsu
- Bab 58 Bau Anyir Darah
- Bab 59 Mendapat Kesempatan
- Bab 60 Bagaikan Berubah Menjadi Orang Lain
- Bab 61 Semuanya Sudah Beres
- Bab 62 Tanya Kamu Sekali Lagi
- Bab 63 Tidak Punya Pengalaman dengan Orang Brengsek
- Bab 64 Menagih Hutang
- Bab 65 Jangan Menangis
- Bab 66 Fellis An Datang
- Bab 67 Hanya Bisa Memilih Salah Satu
- Bab 68 Spesial Bagaimana
- Bab 69 Sangat polos dalam percintaan
- Bab 70 Keluar sebentar
- Bab 71 Dipindahkan
- Bab 72 Apa yang kamu katakan
- Bab 73 Tidak Rela
- Bab 74 Cowok Kalem
- BAB 75 Penggemar Maniak
- BAB 76 Jangan Lewatkan Hal ini
- BAB 77 Suara berlutut yang keras
- Bab 78 Baris Terakhir Pertahanan
- Bab 79 Menikah Dengan Suami Yang Buruk
- Bab 80 Putar Satu Mata
- Bab 81 Melewati Ujung Lidah yang Familiar
- Bab 82 Duduk Untuk Mengobrol
- Bab 83 Demi Keuntungan
- Bab 84 Biar Fellis yang memberitahumu Sendiri
- Bab 85 Bawa Dia ke Puncak Kebahagiaan
- Bab 86 Wajahnya Penuh Dengan Darah
- Bab 87 Sakit
- Bab 88 Benar-benar Hancur
- Bab 89 Apa yang Sebenarnya Kamu Takutkan
- Bab 90 Setengah Mati
- Bab 91 Hati yang Baik, Maksud yang baik dan Emosi yang Baik
- Bab 92 Hati yang Cemburu
- Bab 93 Ponsel di aku
- Bab 94 Sangat Sederhana
- Bab 95 Tidak Cinta Diri Sendiri Akan Mati
- Bab 96 Bisakah Tidak Melakukannya?
- Bab 97 Bahkan Marah pun Bukan Karenanya
- Bab 98 Ibu General Manager Tsu Datang
- Bab 99 Salah Paham Pada Fellis
- Bab 100 Secantik Ini
- Bab 101 Tingkat terdalam
- Bab 102 Pergi menemui Ellie Zhou
- Bab 103 Kesal pada Alexander Gu
- Bab 104 Bermesra-mesraan di tempat tidur
- Bab 105 Datang ke pesta ulang tahun pernikahan kalian
- Bab 106 Hadiah Besar
- Bab 107 Wanita Tua Akhirnya Kaya Juga
- Bab 108 Berikan Keturunan Untuknya
- Bab 109 Berjongkok Menyemir Sepatuku
- Bab 110 Melihatmu Langsung Pusing
- Bab 111 Hati-hati
- Bab 112 Seperti Hantu
- Bab 113 Mungkin ini adalah balasannya
- Bab 114 Menjemput Joy Untuk Pulang
- Bab 115 Firasat Buruk
- Bab 116 Saling Bertabrakan
- Bab 117 Omong Kosong Apa
- Bab 118 Bertanya Kimberly
- Bab 119 Mengapa Berani Melakukan Begini
- Bab 120 Fellis An Pasti Akan Gila
- Bab 121 Mama, jangan takut
- Bab 122 Berakting dengan baik
- Bab 123 Dosa yang berat
- Bab 124 Menyumbang sebuah gedung
- Bab 125 Ingin memiliki anak
- Bab 126 Seluruh Dunia Tidak akan Berlagak Layaknya Ibumu
- Bab 127 Sepertinya karena kemampuanku
- Bab 128 Tes Paternitas
- Bab 129 Janji Seorang Pria
- Bab 130 Kanker Tahap Akhir
- Bab 131 Seorang Wanita Harus Dipukul
- Bab 132 Minta Orang Tuamu Beli Rumah
- Bab 133 Pura-Pura Santai
- Bab 134 Apa Maksudnya
- Bab 153 Tempramen Gelap Semakin Jelas
- Bab 136 Mengusirnya
- Bab 137 Pelacur Licik
- Bab 138 Sosoknya yang Selalu Menempel Begitu Buruk
- Bab 139 Rencana Perubahan
- Bab 140 Baju Berpasangan
- Bab 141 Menangis karena terlalu enak
- Bab 142 Jika seorang pria mencintaimu
- Bab 143 Iri dan Cemburu
- Bab 144 Wanita yang paling cantik
- Bab 145 Masa lalu Wayne Zhou dan Ellie Zhou (1)
- Bab 146 Masa Lalu Ellie Zhou dan Wayne Zhou (2)
- Bab 147 Masa Lalu
- Bab 148 Masa Lalu
- Bab 149 Masa Lalu
- Bab 150 Masa Lalu
- Bab 151 Masa Lalu
- Bab 152 Sudah Menyatu Ke Darah
- Bab 153 Apa Yang Masih Dia Inginkan
- Bab 154 Ini Bukan Tentang Cinta, Ini Tentang Masa Lalu
- Bab 155 Masa Lalu Fellis An dan Alexander Gu (1)
- Bab 156 Masa lalu (1)
- Bab 157 Masa lalu (3)
- Bab 158 Lamar Nikah di Masa lalu
- Bab 159 Malam Pertama di Masa Lalu
- Bab 160 Ibu Tiri
- Bab 161 Kenangan Masa Lalu Allen Gu
- Bab 162 Kenangan Masa Lalu Menyelesaikan Soal
- Bab 163 Kenangan Masa Lalu Cincin Pernikahan
- Bab 164 Kenangan Masa Lalu Taruhan
- Bab 165 Kenangan Masa Lalu Dipertaruhkan
- Bab 166 Mengapa Masalah Harus Seperti Ini
- Bab 167 Peristiwa Masa Lalu Yang Menakjubkan
- Bab 168 Ganti Baju dan Berdandan
- Bab 169 Pacar
- Bab 170 Kiekie Shen
- Bab 171 Pertolongan di masa lalu
- Bab 172 Rahasia di masa lalu
- Bab 173 Kesulitan di masa lalu
- Bab 174 Perjanjian di masa lalu
- Bab 175 Kata-kata terakhir di masa lalu
- Bab 176 Meninggalkan Masa Lalu
- Bab 177 Semuanya Berubah
- Bab 178 Mencoba
- Bab 179 Napas Ambigu
- Bab 180 Naif
- Bab 181 Air di Mana-Mana
- Bab 182 Tidak Tahu Malu
- Bab 183 Bibi Lee yang Aneh
- Bab 184 Anting Berbentuk Ginkgo
- Bab 185 Tidak Sehati
- Bab 186 Hutang Budi
- Bab 187 Pertarungan
- Bab 188 Perkembangan bola lampu
- Bab 189 Penyakit pria
- Bab 190 Jangan Nangis, aku disini
- Bab 191 Keras Kepala
- Bab 192 Aku Ingin Uang Kompensasi Perceraian
- Bab 193 Wanita Tua
- Bab 194 Alexander Gu Marah
- Bab 195 Kamu Sedang Memedulikanku Ya
- Bab 196 Apakah Sudah Cukup Membuat Masalah
- Bab 197 Jangan Jangan Menyukai Fellis?
- Bab 198 Manusia Bisa Berubah
- Bab 199 Aku Butuh 99 Penjelasan
- Bab 200 Hanya Jika Kimberly Menghilang
- Bab 201 Segala cara menggoda wanita
- Bab 202 Lampu Kristal
- Bab 203 Alexander Gu memeluk Fellis An
- Bab 204 Dia benar-benar bodoh
- Bab 205 Maaf
- Bab 206 Lihatlah situasinya dan berbicara
- Bab 207 Menjaganya sepanjang malam
- Bab 208 Hak Apa ?
- Bab 209 Lebih hati-hati
- Bab 210 Menjauh dariku
- Bab 21 Kakak ketiga menyukaiku
- Bab 212 Apa-apaan
- Bab 213 Ibu yang tidak bisa membuatku tenang
- Bab 214 Tidak berprikemanusiaan
- Bab 215 Dikawal dengan ketat
- Bab 216 Menyombongkan Kekayaan
- Bab 217 Cek Keadaan Otaknya
- Bab 218 Deringan Ponsel yang Menyeramkan
- Bab 219 Lumpur Kotor
- Bab 220 Menjijikkan
- Bab 221 Orang yang Penting
- Bab 222 Cincin Berlian Terbesar Di Dunia
- Bab 223 Apakah Sudah Terlambat
- Bab 224 Mata yang Berkedut
- Bab 225 Nafsu Akan Mengurangi Kesadaran
- Bab 226 Suara Aneh Di Dalam Toilet
- Bab 227 Bisa Mempertimbangkannya
- Bab 228 Dilempari Bubur
- Bab 229 Pernapasan Lemah
- Bab 230 Benar-Benar Meninggal
- Bab 231 Aku salah ingat
- Bab 232 Fellis An, aku sedikit lelah
- Bab 233 Aku merindukanmu
- Bab 234 Terus menangis
- Bab 235 Alexander Gu yang jatuh dari langit
- Bab 236 Iya, berkelahi
- Bab 237 Satu kali tidak setia, maka tidak pernah boleh dimaafkan lagi
- Bab 238 Kalau bisa turun tangan, maka diusahakan jangan pakai mulut!
- Bab 239 Mau tidak kita serang mereka
- Bab 240 Selamanya seperti seorang anak kecil
- Bab 241 Dalam Kehidupan Ada yang Namanya Berkumpul dan Berpisah
- Bab 242 Memberi Pujian Kepada Putraku
- Bab 243 Pergi!
- Bab 244 Campuran Rasa Sakit Dan Gatal
- Bab 245 Sesuatu yang Besar Terjadi
- Bab 246 Apa Aku Sebodoh Itu?
- Bab 247 Kamu Memohonlah Kepadaku
- Bab 248 Tolong Aku
- Bab 249 Menangis Histeris
- Bab 250 FIle Tersembunyi
- Bab 251 Tidak Melakukan Apa-apa
- Bab 252 : Terlalu Banyak Berpikir
- Bab 253: Sangat Rumit
- Bab 254: Jangan Bicara dan Lihat Saja
- Bab 255: Tekun Mencari Uang
- Bab 256 Kata Kerja
- Bab 257 Kamu Gila
- Bab 258 Kita tidak punya hak
- Bab 259 Kimberly yang tidak lagi ramah
- Bab 260 Semoga
- Bab 261 Karena kamu ingin bermain
- Bab 262 Karena aku terlalu cemas
- Bab 263 Pergilah
- Bab 264 Beri peringatan pada Fellis An
- Bab 265 Memanfaatkan kesempatan ini
- Bab 266 Menstruasi
- Bab 267 Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 268 Sengsara
- Bab 269 Tunggulah Aku Dikamar
- Bab 270 Pandangan Yang Panas
- Bab 271 Kamu sangat harum
- Bab 272 Kalian semua telah dibohongi olehnya
- Bab 273 Tidak peduli aku melakukan apa
- Bab 274 Fellis An yang ditinggal
- Bab 275 Dia memfitnah
- Bab 276 Fellis An, Ini Aku
- Bab 277 Lepaskan Aku
- Bab 278 Alexander Gu Adalah Mantan Suamiku
- Bab 279 Selesaikan Dulu Orang-orang Yang Ada Di Sampingnya
- Bab 280 Rasanya Bagus
- Bab 281 Tidak tahu siapa yang berinisiatif dulu
- Bab 282 kamu adalah seorang bajingan
- Bab 283 Tunggu aku
- Bab 284 Bertemu dengan Ellie Zhou
- Bab 285 Pura-pura
- Bab 286 Tuan Besar Adrius Zhang
- Bab 287 Mencarikan Pacar
- Bab 288 Hal Yang Sangat Penting
- Bab 289 Ellie Zhou, Pergi Membeli Kopi
- Bab 290 Melapor Kepada Alexander Gu
- Bab 291 Ribut Hingga ke Hadapan Jackson Tsu
- Bab 292 Tidak Boleh Dirugikan
- Bab 293 Perasaan Itu Datang
- Bab 294 Aku Ingin Mengejarnya
- Bab 295 Terlalu Banyak Drama
- Bab 296 Dendam Harus Terbalaskan
- Bab 297 Aku Tidak Dengar Apapun
- Bab 298 Diminta Tolong Oleh Orang
- Bab 299 Menggaet Direktur Gu
- Bab 300 Gemertak Gigi
- Bab 301 Kembali ke Jaman Bahela
- Bab 302 Mimpi di Siang Bolong
- Bab 303 Ketahuan Diam-Diam Melihat
- Bab 304 Terus Operasi Plastik Sampai Alexander Puas
- Bab 305 Tidak Akan Memperlakukanmu Dengan Buruk
- Bab 306 Rasa Aman yang Luar Biasa
- Bab 307 Ada Niat Membunuh dalam Tatapan
- Bab 308 Tenggelam ke Dasar Danau
- Bab 309 Polisi Datang
- Bab 310 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 311 Emas Bertahtahkan Permata
- Bab 312 Siapa Yang Memintamu Dengan Senang Melakukannya
- Bab 313 Tatapan Mata Berbeda
- Bab 314 Melakukan Sesuatu Yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 315 Aku Sangat Ingin
- Bab 316 Tidak Baik Seperti Ini
- Bab 317 Peninggalan Di Sudut
- Bab 318 Ketahuan
- Bab 319 Terakhir kali
- Bab 320 Semuanya Bukan
- Bab 321 Aku hanya menginginkannya
- Bab 322 Orang yang membuat Warren Lin berubah
- Bab 323 Perempuan yang tidak memakai baju
- Bab 324 Harus menerima hukumannya
- Bab 325 Sampai dia mati
- Bab 326 Perhatian Jackson Tsu
- Bab 327 Kamu Tidak Ingat Denganku Lagi?
- Bab 328 Saingain Cinta
- Bab 329 Bertemu Alexander Gu
- Bab 330 Menahan Diri
- Bab 331 Aku tak rela
- Bab 332 Fellis An dimana etikamu
- Bab 333 Pemikiran pada umumnya
- Bab 334 Mayat di kantor
- Bab 335 Wanita senang berdandan
- Bab 336 Ingin menjadi nyonya pulang saja ke rumah
- Bab 337 Fellis yang tidak biasanya
- Bab 338 Ayo, bersenang-senang
- Bab 339 Pria misterius
- Bab 340 Siapa lagi yang tidak sependapat denganku?
- Bab 341Suara Yang Familier
- Bab 342 Kejutan Yang Tidak Terduga
- Bab 343 Sebenarnya Dari Mana Masalahnya Muncul?
- Bab 344Tidak Bisa Dihapus
- Bab 345 Teriakan Kesakitan
- Bab 346 Menghukum Fellis An
- Bab 347Kamu telah dianiaya
- Bab 348 Disuap
- Bab 349 Fellis An Ini Sebenarnya Sangat Pintar
- Bab 350 Orang-orang Yang Diseludupkan Untuk Mengintai Alexander Gu
- Bab 351 Omelan seorang Jomblo
- Bab 352 Kamu jangan marah
- Bab 353 Perang sebenarnya
- Bab 354 Wajah Sembrono
- Bab 355 Apakah kamu gila
- Bab 356 Perasaan Lega Setelah Tertekan
- Bab 357 Benar-Benar Pria Yang Menakutkan.
- Bab 358 Harus Mengusir Dia
- Bab359 Hancur Berantakan
- Bab 360 Ini Sudah Cukup
- Bab 361 Selangkah demi selangkah
- Bab 362 Beritahu suamimu
- Bab 363 Aku adalah ayahmu
- Bab 364 melakukan hal buruk
- Bab 365 Tidak bisa melupakan mimpi buruk
- Bab 366 Melihat Dia Meninggal Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 367 Penghinaan
- Bab 368 Ini Adalah Sebuah Perangkap
- Bab 369 Terlihat Oleh Elisha Qiu
- Bab 370 Benar-Benar Selingkuh
- Bab 371 Pesta Ulang Tahun Joy
- Bab 372 Berlian Ini Melambangkan Permulaan
- Bab 373 Hidupnya Dalam Bahaya
- Bab 374 Ikut Denganku
- Bab 375 Lakukan Seperti Yang Aku Minta
- Bab 376 Peredam Suara Juga Sangat Bagus
- Bab 377 Jika Fellis An Sedikit Penurut Seperti Kamu
- Bab 378 Dari Kamar Mandi Sampai Ke Sofa
- Bab 379 Mau Tidak
- Bab 380 De Javu
- Bab 381 Lebih Lama Sedikit
- Bab 382 Bagaimana Ini Bisa Cukup
- Bab 383 Kimberly yang Tiba-tiba Menghubungi
- Bab 384 Minta Maaf
- Bab 385 Mengusir Pria Berpakaian Hitam
- Bab 386 Fellis Menghilang
- Bab 387 Kamu Mengakuinya?
- Bab 388 Lagi dan Lagi
- Bab 389 Kembali ke Kegelapan
- Bab 390 Kedua Mata yang Terluka
- Bab 391 Tidak Usah Membohongiku lagi
- Bab 392 Tertegun
- Bab 393 Kamu Bilang Dia Berani Atau Tidak?
- Bab 349 Dia Tidak Mau
- Bab 395 Dilevel Yang Paling Menjijikan
- Bab 396 Semuanya Harus Mati
- Bab 397 Maaf, Aku Terlambat
- Bab 398 Koma Permanen
- Bab 399 Sepuluh Ribu Kali Lipat Pembalasan
- Bab 400 Menampar Kiri dan Kanan
- Bab 401 Karma Dosa
- Bab 402 Kebaikan yang Bodoh Adalah Kejahatan
- Bab 403 Sedih
- Bab 404 Siapa Kamu?
- Bab 405 Menebus Dosa
- Bab 406 Menggondol Sepatu
- Bab 407 Selera yang tidak kecil
- Bab 408 Anjing menggigit anjing
- Bab 409 Aku mau pulang
- Bab 410 Secara langsung mengantar Fellis An
- Bab 411 Aku Mau Pingsan
- Bab 412 Membuka Kancing
- Bab 413 Alarm Peringatan
- Bab 414 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 415 Wanita Miliknya
- Bab 416 Jual
- Bab 417 Tidak Berpengalaman
- Bab 418 Menghabisi Sendiri
- Bab 419 Rasa Kepemilikan
- Bab 420 Pelan Dan Liar
- Bab 421Aku Akan Sedih
- Bab 422 : Pastinya Disengaja
- Bab 423 : Perasaan Itu
- Bab 424 Misteri yang Belum Terpecahkan
- Bab 425 Cara Yang Sia-sia
- Bab 426 Tidak bisa menahannya
- Bab 427 Satu-satunya yang tidak bisa hilang
- Bab 428 Besok hari apa
- Bab 429 Alexander Gu si penjahat ini
- Bab 430 Tidak tertarik lagi?
- Bab 431 Alexander Gu, kamu kejam
- Bab 432 Marah
- Bab 433 Menakjubkan
- Bab 434 Sengaja
- Bab 435 Melacak
- Bab 436 Paksaan
- Bab 437 Allen Gu
- Bab 438 Kejutan Untukmu
- Bab 439 Menggendongmu Kesana
- Bab 440 Menerima
- Bab 441 Mendapatkan Pengampunan
- Bab 442 Semakin Tidak Tahu Diri
- Bab 443 Badai di Pagi Hari
- Bab 444 Wanita yang Muncul Tiba-Tiba
- Bab 445 Berjodoh
- Bab 446 Objek Latihan
- Bab 447 Yakin Begini?
- "Bab 448 Fellis, Jangan Menyela"
- Bab 449 Dugaan Kamu Benar
- Bab 450 Ide Gila
- Bab 451 Kepompong
- Bab 452 Tidak Dapat Melihat Lagi
- Bab 453 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 454 Kalau Aku Mau Menang?
- Bab 455 Pertemuan Dengan Wayne Zhou
- Bab 456 Lelucon yang tersembunyi dalam nada
- Bab 457 Tidak peduli Hidup atau Mati
- Bab 458 Jangan tinggal bersama Fellis An
- Bab 459 Bayar Utang Dengan Tubuh
- Bab 460 Janji
- Bab 461 Berbohong
- Bab 462 Berkelahi
- Bab 463 Perselisihan
- Bab 464 Air Mata yang Mengalir
- Bab 465 Pria yang Bergantung Pada Wanita
- Bab 466 Menyanyangi istri
- Bab 467 Kecantikan Alami
- Bab 468 Menjaga Sikap
- Bab 469 Akhir yang Bagus
- Bab 470 Aku Bersedia Menunggu
- BAB 471 Aku Adalah Mata mu
- Bab 472 Jodoh Sejak Kecil
- Bab 473 Istri ku
- BAB 474 Bibi Jelek
- BAB 475 Kamu Rasakan Saja
- Bab 476 Hubungan Suami-istri
- Bab 477 Hanya Dengan Menangis
- Bab 478 Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 479 Pemikiran Yang Mengerikan
- Bab 480 Perantara Pencari Jodoh
- Bab 481 Mengalahkan Trik Seseorang dengan Trik Lain
- Bab 482 Mengapa Tidak
- Bab 483 Bisa Dibilang Tidak Terlalu Bodoh
- Bab 484 Mata Berkaca-kaca
- Bab 485 Siapa yang Memberimu Keberanian
- Bab 486 Percepat
- Bab 487 Kamu keluar dulu
- Bab 488 Fellis An kamu tidak perlu meminta maaf
- Bab 489 Menciptakan manusia
- Bab 490 Jalan Jauh
- Bab 491 Mendobrak Masuk
- Bab 492 Tangan Yang Tidak Berdarah
- Bab 493 Kiekie Shen, Kamu Benar-Benar Mati
- Bab 494 Apakah Kamu Membodohi Ku?
- Bab 495 Strategi Yang Bijaksana Dan Cerdik
- Bab 496 Pesona Jahat
- Bab 497 Lemparkan Dia Ke Laut Untuk Memberi Makan Hiu
- Bab 498 Kamu Akan Mati
- Bab 499 Milikku
- Bab 500 Sudah Lama Kita Tidak Bertemu
- Bab 501 Aku setuju
- Bab 502 Bersenang-senanglah
- Bab 503 Kelemahan
- Bab 504 Tidak bisa menahan
- Bab 505 Kalau dapat itu adalah keberuntunganku
- Bab 506 Istirahat pemulihan
- Bab 507 Waktunya untuk mengatasinya sejenak
- Bab 508 bersama orang jahat melawan dirinya
- Bab 509 Jangan!
- Bab 510 Aku akan membunuhmu
- Bab 511 Hantu
- Bab 512 Kehilangan Nyawanya
- Bab 513 Pulang Ke Rumah Untuk Melanjutkannya Lagi
- Bab 514 Tak Kuat Menahan Dorongan
- Bab 515 Aku Juga Pernah Menyelamatkan Hidupmu
- Bab 516 Terlalu Mengerikan
- Bab 517 Ceroboh dan Sombong
- Bab 518 Tuan Muda Gu Sangat Cakap
- Bab 519 Iya, sudah sudah!
- Bab 520 Jelas-jelas Sangat Sempurna
- Bab 521 Melunasi Hutang
- Bab 522 Jadi, Ayo Kita Menikah
- Bab 523 Saat Aku Tua
- Bab 524 Hal Terakhir Yang Aku Lakukan Untukmu
- Bab 525 Kamu Lebih Nikmat
- Bab 526 Berkatian dengan Joy
- Bab 527 Dua villa di atas kepala
- Bab 528 Memakaikan sepatu untuk Fellis An
- Bab 529 Bekas di leher
- Bab 530 Trauma
- Bab 531 Catatan
- Bab 532 Fitur yang Menyeramkan
- Bab 533 Aku Tidak Merasa Sakit
- Bab 534 Kebinasaan
- Bab 535 Hukuman Secara Jasmaniah dan Batiniah
- Bab 536 Cari Aku Saja Jika Ada Masalah
- Bab 537 Lakukan Sesuai Apa Yang Kukatakan
- BAB 538 Hal Terakhir Yang Kulakukan Untukmu
- Bab 539 Tunggu Aku Kembali
- Bab 540 Tamat