Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 649 Sesuatu yang Rapuh (1)

Dimas Wu memang sangat kuat, tetapi dia tidak bisa melawan lambaian tangan yang ringan dari Aaron Tu, dan langsung terlempar ke udara dan jatuh ke tanah. Ketika dia jatuh ke tanah, sudut mulutnya sekali lagi mengeluarkan darah, wajahnya menjadi pucat, tubuhnya menjadi lemah, dan dia pun berada dalam kondisi yang lemas.

Cedera Dimas Wu bertambah, dan dia pun sekarat.

Aaron Tu berdiri dengan acuh tak acuh, dan ekspresinya sangat santai dan bangga, seolah-olah dia adalah pahlawan yang hebat. Dia memandang Dimas Wu dan berkata dengan suara yang remeh, “Bocah lemah seperti ini bahkan bisa membunuh Zaver Mu, tampaknya Zaver Mu memang benar-benar tidak berguna.”

Dengan satu kalimat itu, dia telah meremehkan Dimas Wu dan juga merendahkan Zaver Mu.

Luna Leng yang mendengar kata-kata itu secara spontan langsung membalas dengan tajam, “Kamu tidak boleh mengatai Zaver Mu seperti itu.”

Luna Leng tidak memarahi Aaron Tu secara kasar, karena Aaron Tu dapat membantunya menyingkirkan Dimas Wu, dan dia masih memiliki perasaan terhadap dirinya. Namun, Aaron Tu berulang kali merendahkan Zaver Mu, dan itu benar-benar telah menyinggung perasaan Luna Leng dan membuatnya tidak tahan.

Aaron Tu memandang Luna Leng dengan sedikit ketidakberdayaan dan kesinisan dalam ekspresinya. Dia perlahan membuka mulutnya dan berkata dengan ringan, “Luna, suatu hari nanti kamu akan mengerti bahwa Zaver Mu hanya bisa membebanimu, dan hanya akulah yang bisa membantumu untuk berkembang.”

Setelah mengatakan itu, sebelum menunggu Luna Leng menjawab, dia langsung mengalihkan pandangannya ke Dimas Wu lagi, dan berkata dengan sinis, “Bocah, di antara generasi muda, kamu memang termasuk orang yang berkemampuan, tetapi sayangnya, kamu telah menyinggung Sekte Tianqi, dan satu-satunya jalan untukmu hanyalah mati.”

Setelah mengatakan itu, Aaron Tu langsung melambaikan tangannya ke arah Dimas Wu yang terbaring di tanah tanpa ragu-ragu.

Tiba-tiba, sebuah kekuatan yang menakjubkan meledak keluar dari tangan Aaron Tu dan menyerang ke arah Dimas Wu dengan ganas.

Namun, sebelum kekuatan itu mendekati Dimas Wu, dunia di mana Aaron Tu tinggal tiba-tiba berubah secara drastis.

Liehuo Hall telah hilang, dan semua orang lainnya juga lenyap. Di depan mata Aaron Tu terdapat samudra yang luas, dan dia berdiri di tengah samudra seperti sebuah pulau terpencil.

Itu adalah dunia pikiran Dimas Wu.

Di dunia itu terdapat lautan yang tidak terbatas dan berbagai jenis ikan berenang bebas di laut itu. Di langit biru yang cerah terkadang ada burung yang terbang lewat, dan seluruh dunia tampak tenang, damai, indah dan terbuka.

Tatapan Aaron Tu menjadi suram, dan dia mengamati sekeliling untuk sesaat. Kemudian, dia pun berkata dengan sinis dan galak, “Apakah menurutmu hanya dengan dunia pikiran saja bisa mencegahku untuk membunuhmu?”

Terlihat dengan jelas bahwa Aaron Tu sama sekali tidak peduli dengan pikiran Dimas Wu yang sangat kuat. Namun, begitu dia selesai mengatakan itu, tiba-tiba kolom air yang tak terhitung jumlahnya menghantam keluar dari laut yang besar itu seperti naga, lalu menyerang Aaron Tu secara bersamaan.

Aaron Tu berdiri di tempat dengan ekspresi yang santai dan tenang, dan sepertinya dia tidak mempedulikan serangan seperti tsunami itu. Dia hanya mengangkat tangannya dan melambaikannya sesuka hati ketika kolom air itu hendak menelannya.

Semua kolom air itu dihentikan dan Aaron Tu sama sekali tidak terluka.

Hanya dengan lambaian tangan yang ringan lagi, tampaknya dia tidak perlu menggunakan jurus yang serius untuk menghadapi Dimas Wu.

Setelah mengalahkan kolom air Dimas Wu, Aaron Tu pun berkata dengan sinis dan galak, “Dunia pikiranmu mungkin akan sulit untuk orang biasa, tetapi bagiku, itu hanyalah sesuatu yang rapuh.”

Kata-kata Aaron Tu sangat arogan. Dia merendahkan Dimas Wu sebagai sesuatu yang tidak berharga. Namun, Dimas Wu tetap diam saja, karena Aaron Tu telah membuktikan dengan kekuatannya bahwa dia memang pantas untuk semena-mena.

Seluruh dunia yang luas itu menjadi sunyi tanpa akhir, dan Dimas Wu sama sekali tidak menanggapi kata-kata Aaron Tu. Sejak pertama kali Aaron Tu menerbangkannya, Dimas Wu telah merasakan perbedaan antara dirinya dan Aaron Tu, dan dia tahu betul jika dia bertarung sendirian di dunia nyata, dia pasti tidak bisa mengalahkannya. Oleh Karena itu, dia hanya bisa menciptakan dunia pikiran ini, dan ini adalah satu-satunya kesempatannya.

Jika Dimas Wu tidak dapat mengalahkan Aaron Tu di dunia pikiran, maka mungkin dia benar-benar akan dibunuh olehnya.

Setelah memikirkan itu, pikiran Dimas Wu tiba-tiba bergerak. Burung-burung yang beterbangan di angkasa dan ikan-ikan yang berenang di laut seketika berubah menjadi serangan yang tajam, dan menyerang ke arah Aaron Tu dengan di selimuti aura pembunuh yang tidak terbatas.

Ketika melihat itu, ekspresi Aaron Tu sedikit berubah, dan untuk pertama kalinya ekspresi yang sedikit berat muncul di antara alisnya. Dia tidak lagi santai seperti biasanya, karena dia jelas merasakan serangan Dimas Wu kali ini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Selain itu, ini adalah dunia pikiran Dimas Wu, meskipun Aaron Tu tidak takut dengan pikiran Dimas Wu, tetapi dia juga tidak menganggapnya dengan enteng.

Dia tiba-tiba mengerahkan kekuatannya dengan merentangkan jari-jarinya, dan mengayun ke depan dengan cepat.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu