Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 438 Mengembalikan (2)

Semua mata keluarga Wu melebar dan tubuh mereka menegang. Jantung mereka yang melonjak seakan membeku.

Dalam gelisah perhatian semua orang, Sesepuh besar tiba-tiba membuka matanya dan mendorong tangannya ke depan.

Baangg!

Kekuatan dahsyat yang menyatu dengan kekuatan bumi, kekuatan kematian, dan kekuatan energi sejati, seketika melonjak keluar seperti banjir bandang, yang menelan segala sesuatu, dan menyapu ke arah Dimas Wu.

Semuanya menahan napas.

Ini sangat menegangkan.

Semua orang menatap Dimas Wu untuk melihat bagaimana dia menanggapi kekuatan yang menakutkan ini.

Dimas Wu tanpa ekspresi dan menatap langsung Sesepuh besar, kaki kirinya tiba-tiba melangkah ke depan.

Saat melangkah keluar, bumi seakan bergetar, lalu Dimas Wu sedikit mengulurkan tangan kanannya, membuka telapak tangannya, dan mengarahkan telapak tangannya ke kekuatan Sesepuh besar yang menakutkan seperti banjir bandang itu.

Tapi Dimas Wu tidak mengelak atau bersembunyi, dia malah mau menghadapi kekuatan mengerikan itu?

“Dimas, jangan!” Melihat adegan ini, Bella Tang tidak bisa menahan diri untuk memperingatinya.

Steve Wu dan yang lainnya juga kaget. Jika Dimas Wu tidak melawan, kemungkinan besar ia akan tertelan oleh kekuatan mengerikan Sesepuh besar. Pada saat kritis ini, mengapa Dimas Wu memilih melawannya? Tidak ada yang mengerti pikirannya, tetapi mereka mengkhawatirkan tindakannya.

Namun, Dimas Wu cuek dengan teriakan keras Bella Tang. Ia masih melawan Sesepuh besar dengan telapak tangannya.

Baangg!

Tiba-tiba, terdengar suara ledakan dan benturan.

Adegan yang mengejutkan pun terjadi. Telapak kanan yang dilontarkan Dimas Wu tidak kalah dari kekuatan Sesepuh besar.

Sebaliknya, kekuatan Sesepuh besar semuanya terserap dan dikendalikan oleh telapak tangan Dimas Wu.

Sontak, ini membuat seluruh orang sangat terkejut.

Dimas Wu perlahan-lahan memadatkan kekuatan Sesepuh besar menjadi energi bola, terkumpul di telapak tangannya.

Bola ini adalah kombinasi dari gabungan tiga kekuatan Sesepuh besar.

Ketika Sesepuh besar melihat ini, matanya membelalak ngeri. Dia menggelengkan kepalanya dan bergumam seperti jiwa yang tersesat: "Tidak mungkin, tidak mungkin, ini sama sekali tidak mungkin."

Dimas Wu memandang Sesepuh besar dengan acuh tak acuh, dan berkata dengan santai: "Aku kembalikan padamu."

Toh, telapak tangan kanan Dimas Wu tiba-tiba terdorong ke depan.

Tiba-tiba, bola yang kacau itu menembus kehampaan dan meluncur ke arah Sesepuh besar dengan kecepatan cahaya.

Sesepuh besar masih terkejut dan tercengang, ia tidak sempat bereaksi sama sekali, bolanya sudah sampai di hadapannya.

Baangg!

Bola menghantam Sesepuh besar dan mengeluarkan suara yang keras.

Sesepuh besar seolah diledakkan oleh bola meriam, dan langsung terpelanting jauh, darah muncrat dari mulutnya.

Sesepuh besar jatuh ke tanah, dan seketika badannya lemas.

Kali ini Sesepuh besar sudah tidak bisa berdiri lagi.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu