Wonderful Son-in-Law - Bab 782 Yang Terbujur Lalu, Yang Terlintang Patah

"Cameron, kamu, kamu ingin melakukan apa?"

"Ini, ini, Tuan Kedua Pei, kamu tidak peduli terhadap hal ini?"

Seiring dengan Hudson Gao dipukuli oleh Cameron Lin, dan melumpuhkan kemampuan bela diri dia, semua orang yang ada sudah tidak tahan lagi.

Semua orang merasa terkejut, di saat bersamaan pun merasa marah, mulai berdiri dan menatap Cameron Lin dengan penuh amarah.

Tindakan Cameron Lin menampar Hudson Gao untuk memberikan suatu pelajaran padanya dan menantang perubahan peraturan tadi masih bisa mereka tahan.

Tapi, Cameron Lin sekarang malah melumpuhkan kemampuan Hudson Gao dalam pertemuan enam keluarga, ini sudah termasuk tindakan melanggar peraturan!

Asalkan peraturan ini telah dilanggar, dan kalau mereka masih tetap tidak menghentikan Cameron Lin.

Maka, hal ini akan membuat mereka tidak memiliki hak menyatakan suara dalam permainan pembagian keuntungan ini.

Membiarkan Cameron Lin mengontrol segalanya seorang diri? Ini merupakan sebuah hal yang tidak diharapkan oleh semua orang!

"Kenapa? Kalian ingin membantu Hudson?" Cameron Lin berdiri dengan membelakangi tangannya, berkata dengan datar, "Siapa saja yang tak terima akan hal ini, majulah."

"Hudson, segera bawa orang-orang Keluarga Gao kalian enyah dari Jizhou, kalau sampai terlambat, jangan salahkan aku jika aku membantai kalian semua."

"Lalu para hadirin yang ada di tempat, kalau menuruti perintahku, kalian akan mendapatkan sebagian keuntungan, tapi kalau berani menentangku, maka akan bernasib sama seperti Keluarga Gao."

"Yang terbujur lalu, yang terlintang patah. Hadirin sekalian, pikirkan baik-baik."

Cameron Lin mengutarakan ucapan ini dengan santai, lalu tidak banyak berkata lagi.

Bola matanya yang dingin dan tajam membuat semua orang merasa ketakutan, ada sebuah tekanan raksasa dalam hati semua orang, sampai-sampai bernapas pun tak berani mereka lakukan.

Yang terbujur lalu, yang terlintang patah!

Sikap Cameron Lin sungguh begitu arogan.

Pernyataan bahwa orang yang sehaluan akan selamat, sedangkan orang yang menentangnya akan beroleh celaka dikatakan olehnya di hadapan para tokoh perwakilan keluarga besar!

Kharisma Cameron Lin jauh melebihi bayangan semua orang.

Kali ini, sudah tidak ada lagi orang yang berani menyuarakan kritikan, juga tidak ada lagi orang yang berani menantang kharismanya Cameron Lin.

Karena contoh yang paling konkret telah terpampang di hadapan mereka.

Hudson Gao, tokoh perwakilan dari Keluarga Gao untuk menghadiri pertemuan, telah dipukuli oleh Cameron Lin hingga sekujur tubuhnya berdarah dan terkapar di tanah, bahkan kemampuan bela dirinya telah dilumpuhkan, dia sekarang sudah menjadi orang cacat.

Dengan adanya Hudson Gao sebagai sebuah contoh, siapa lagi yang masih berani banyak bicara? Bagaimana kalau sampai kemampuan bela diri mereka juga dilumpuhkan, maka kehidupan mereka selanjutnya akan hancur.

Nyali Cameron Lin begitu besar, kalau dia berani berbuat seperti ini, maka tidak akan ada orang yang berani bertaruh menggunakan nyawa mereka sendiri.

Seketika, suasana di tempat acara menjadi hening.

Para kesatria di seluruh dunia saling berkumpul, seluruh perwakilan dari keenam keluarga besar telah hadir di sini.

Setiap orang merupakan tokoh hebat yang cukup terkenal.

Tapi, hari ini malah tidak ada seorang pun yang berani muncul untuk menghadapi Cameron Lin!

Hudson Gao terbaring di tanah dengan ekspresi putus asa, tidak berkutik sedikit pun, bahkan keberanian untuk kembali menentang Cameron Lin pun sudah sirna, takut kalau sampai Cameron Lin kesal, dia akan membunuhnya langsung di tempat.

"Tuan Kedua Pei, pertemuan ini diselenggarakan untuk membicarakan urusan Keluarga Pei, kamu adalah pimpinan acara, utarakanlah pendapatmu." Ada seorang tetua yang berambut putih melihat ke arah Tuan Kedua Pei dan Dervin Pei, berkata dengan penuh kehati-hatian.

Kali ini, semua orang telah mengalihkan pandangan menuju Tuan Kedua Pei, semua orang menunggu tanggapan dari Tuan Kedua Pei, lihat apakah bisa menghalangi Cameron Lin atau tidak.

Ekspresi Tuan Kedua Pei sangat rumit, melihat Dervin Pei dengan ekspresi yang sangat serius.

Tatapan mata Dervin Pei sangat serius, lalu sedikit menganggukkan kepala.

Tuan Kedua Pei juga memberikan balasan tatapan mata, mereka berdua saling berkomunikasi sejenak.

Mereka berdua tahu, sekarang, mustahil bagi Keluarga Pei jika ingin mengabaikan masalah ini setelah Cameron Lin mengakibatkan badai sebesar ini dan menghancurkan acara diskusi.

Tuan Muda Cameron, apa tujuanmu sebenarnya, coba katakan terus terang." Tuan Kedua Pei melihat ke arah Cameron Lin, menanyakannya.

Cameron Lin berkata dengan datar: "Sangat sederhana, aku menginginkan Jurus Penambah Darah di keluarga kalian yang lengkap."

"Satu lagi, Keluarga Pei kalian masih ingin terus mempertahankan posisi kalian sebagai 6 keluarga besar, atau ingin mundur dari posisi ini, semuanya tergantung dengan keputusan kalian."

"Karena sikap Keluarga Pei masih cukup menghormatiku, aku akan memberikan suatu jaminan pada kalian."

Cameron Lin berkata dengan perlahan.

"Kalau Keluarga Pei ingin mempertahankan posisi kalian sebagai salah satu dari 6 keluarga besar, kalian tidak perlu berkompromi dengan orang lain, asalkan menuruti perkataanku, aku pasti akan membasmi segala rintangan yang menghadang Keluarga Pei."

"Sebaliknya, kalau aku tidak menganggukkan kepala, siapapun tidak akan ada yang bisa mempertahankan posisi Keluarga Pei dari Jizhou."

Setelah mengatakannya, Cameron Lin diam, dan membiarkan Tuan Kedua Pei dan Dervin Pei saling berdiskusi.

Dia sudah berkata seterus terang ini, jadi hanya perlu melihat apakah Keluaga Pei bisa mengerti keadaan sekarang atau tidak.

"Ini...... serakah sekali, dia bahkan menginginkan pusaka pelindung Keluarga Pei, Jurus Penambah Darah, juga ingin membuat Keluarga Pei tunduk terhadapnya?"

"Bukankah permintaan Cameron Lin ini sudah keterlaluan? Apakah dia telah mendapatkan Sword of State milik leluhur Keluarga Lin, makanya dia berani mengatakan perintah seperti ini?"

"Dia ingin mendepak kita semua keluar dari arena, dan membuat dirinya menguasai seluruh Jizhou seorang diri!"

Seketika, semua orang menjadi gaduh, dan saling berbisik-bisik membahas hal ini.

Permintaan Cameron Lin, sangat serakah, dia tidak hanya menginginkan Jurus Penambah Darah, juga ingin menguasai Keluarga Pei!

Dia ingin mengusir semua orang ini keluar dari arena, lalu Keluarga Pei bahkan harus menjadi budaknya!

Raut wajah Tuan Kedua Pei berangsur menjadi garang, melihat Cameron Lin dengan mendalam.

"Tuan Muda Cameron, bagaimana caranya kamu menjamin bisa mempertahankan posisi Keluarga Pei tetap berada dalam 6 keluarga besar?" Tuan Kedua Pei bertanya dengan serius, "Ingin membuat Keluarga Pei menuruti perkataanmu sampai tahap apa?"

"Dengan hanya mengandalkan namaku, ini sudah cukup untuk menjamin keselamatan Keluarga Pei."

Cameron Lin berkata dengan datar: "Mulai dari sekarang, Keluarga Pei akan menjadi bagian Keluarga Lin dari Langya."

"Menjadi bagian Keluarga Lin?" Tuan Kedua Pei terkejut.

Dia tidak mampu mengambil keputusan dalam waktu singkat ini.

Tidak ada salahnya kalau memang bisa mempertahankan posisi Keluarga Pei dengan mengorbarkan satu buku Jurus Penambah Darah, dan menjadi bagian dari Keluaga Lin dari Langya.

Tapi, Cameron Lin belum tentu bisa menaklukkan mereka semua.

Selain itu, Dervin Pei masih di topang oleh Kuil Lingxiao di balik layar.

Tuan Kedua Pei pun tidak begitu bersedia membiarkan Keluarga Pei tunjuk pada orang lain, hatinya masih menentang hal ini.

"Dervin, bagaimana pendapatmu terhadap hal ini?" Tuan Kedua Pei berekspresi serius, menanyakan Dervin Pei.

Raut wajah Dervin Pei terlihat sedikit murung, berkata: "Tuan Muda Cameron, persyaratan yang kamu ajukan terlalu tinggi."

"Keluarga Pei boleh memberikan penggalan buku Jurus Penambah Darah padamu sebagai reverensi. Keluarga Pei boleh bersekutu dengan Keluarga Lin dari Langya, tapi tidak boleh menjadi bagian Keluarga Lin!"

Persyaratan Cameron Lin, telah menusuk batas kesabaran Dervin Pei.

Sejak Dervin Pei kembali ke Keluarga Pei dari Kuil Lingxiao, dia memang berniat untuk memimpin Keluarga Pei, dan mendapatkan kekuasaan dari generasi lebih tua Keluarga Pei.

Kalau sampai menjadi bagian dari Keluarga Lin dari Langya, jadi apa artinya dia menjadi kepala keluarga dari Keluarga Pei ini?

Cameron Lin tersenyum, dan berkata: "Kamu rasa, Keluarga Pei kalian memiliki modal untuk menolak persyaratanku?"

"Kalau keluarga kalian bersedia memberikannya, aku akan meninggalkan satu posisi untuk kalian. Kalau tidak memberikannya, aku akan pergi mengambilnya sendiri, tapi aku akan sulit untuk memberikan jaminan pada kalian terhadap apa nasib Keluarga Pei nantinya."

Mendengar ucapan ini, raut wajah Dervin Pei dan Tuan Kedua Pei berubah, mereka sama-sama merasakan sebuah tekanan yang sangat besar.

Kalau tidak merasa takut terhadap kemampuan Cameron Lin, mereka berdua pasti sudah mulai menyerangnya, dan bertarung habis-habisan dengan Cameron Lin.

"Cameron, kamu keterlaluan. Keluarga Pei selalu memperlakukanmu dengan baik dan segan, tapi kamu malah begitu arogan!" Dervin Pei mengatakannya dengan nada kesal.

"Dervin, tidak perlu mengatakannya lagi."

Tuan Kedua Pei tiba-tiba memegang bahunya Dervin Pei, melihat Cameron Lin dengan tatapan yang rumit.

"Tuan Muda Cameron, masalah ini sangat besar, mohon biarkan aku mendiskusikannya dengan Tuan Besar Keluarga Pei, lalu lihat apa keputusan yang diambilnya."

"Aku akan pergi mengabarkannya pada Tuan Besar sekarang juga, mohon Tuan Muda Cameron menunggu sejenak, bagaimana?"

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu