Wonderful Son-in-Law - Bab 949 Pergi Ke High Heaven

“Cameron Lin, besok kamu harus hati-hati, Lucio Xuan tidak akan melepaskanmu.”

Tunggu setelah Lucio Xuan dan bawahannya pergi, Parlo Xuanyuan baru berjalan menghampiri dan berkata dengan suara kecil.

Wajah Parlo Xuanyuan tampak acuh, jelas kekalahannya barusan tidak memberinya pukulan.

“Tidak masalah!”

Kata Cameron Lin dengan acuh.

“Kalau begitu pergi istirahatlah!”

Selesai berbicara, Parlo Xuanyuan juga berbalik pergi.

Lucio Xuan keluar dari perpustakaan dengan wajah muram, tanpa bersuara berjalan ke depan.

Melihat keadaan, Sal Li berkata dengan suara rendah : “Tuan Muda Long, walaupun hari ini tidak membunuh Cameron Lin, tapi kamu memberi pelajaran pada Parlo Xuanyuan, bisa dibilang sebuah hal yang baik.”

“Tutup mulut!”

Lucio Xuan menampar wajah Sal Li dengan punggung tangannya, dengan dingin berkata : “Kamu benar-benar seorang bodoh, apakah kamu mengira barusan adalah kemampuan Parlo Xuanyuan yang sebenarnya?”

“Bila dia hanya memiliki kemampuan segitu, apa para orang tua sialan di keluarga akan mendukungnya?”

Hati Lucio Xuan sebenarnya juga tahu, Parlo Xuanyuan sebenarnya terus menyembunyikannya, walaupun saat bertarung barusan dia menyadari kemampuan Parlo Xuanyuan tidak sebanding dengannya, tapi juga tidak terlalu jauh berbeda.

Lagipula beberapa orang di keluarga sudah lama tidak menyukai sikapnya yang arogan ini.

……

Hari kedua, pagi hari.

Cameron Lin dengan tim besar Keluarga Xuanyuan sampai ke tengah hutan di tepi High Heaven.

Cameron Lin dapat merasakan dengan jelas ada tingkat dataran dewa terkuat duduk di kedalaman hutan, walaupun rasanya tidak semenakutkan seperti yang Lucio Xuan, tapi tetaplah dewa yang kuat.

‘Anggota keluarga kerajaan, memang menakutkan.;

Gervin Xuan memimpin semuanya datang ke depan altar, melihat Cameron Lin dan yang lainnya yang akan masuk ke High Heaven, dengan suara kecil berkata : “200 tahun yang lalu aku juga pernah masuk ke High Heaven sekali, setiap tempat di High Heaven berbahaya, harus hati-hati.”

“Hasil yang didapat di High Heaven, 70% milik keluarga, 30% milik kalian sendiri, bila menyimpan sendiri, jangan salahkan aku tidak berperasaan.”

“10 hari lagi High Heaven tutup, kalian harus bergegas berada di dalam lingkup pintu teleportasi, bila tidak sempat ke sana, hanya bisa menunggu ratusan tahun di High Heaven.”

Gervin Xuan melihat sekilas pada orang-orang lainnya, dengan suara rendah berkata : “Aku percaya kalian juga tidak ingin tinggal ratusan tahun di High Heaven.”

Cameron Lin melihat ke sekeliling, namun tidak menemukan orang dari keluarga lainnya, sepertinya pintu masuk High Heaven bukan hanya di sini.

Kali ini yang menuju High Heaven ada Lucio Xuan dan Sal Li, dan juga Parlo Xuanyuan dan seorang muda yang wajahnya baik dan jujur, juga keluarga lain yang direkrut kemari oleh Keluarga Xuanyuan.

“Baiklah, masuk ke altar!”

Seiring teriakan ringan Gervin Xuan, kelimanya melompat ke atas dan berdiri dengan tegap di atas

altar.

“Cameron Lin, aku harap kamu tidak mati begitu cepat, kalau tidak maka tidak mengasyikkan!” Lucio Xuan tidak melihat Cameron Lin, hanya berkata dengan suara rendah.

“Kamu juga!”

Kata Cameron Lin dengan acuh.

“He he!”

Seiring beberapa orang menaiki altar, muncul cahaya yang kuat di atas altar, kelima orang tersebut

menghilang.

……

“Bum!”

Cameron Lin hanya merasakan dunia berputar sebentar, lalu masuk ke dunia yang lain.

Di sekitarnya gelap gulita, bahkan langit seakan berwarna darah, di sebelahnya berwarna abu-abu, dengan pandangannya, tidak dapat melihat keadaan di luar 33 meter.

Dia melihat ke kiri dan kanan, menyadari tidak ada seorangpun di sekitarnya.

“Sepertinya, tersebar selama teleportasi!”

Beberapa hari ini dia membaca banyak buku klasik, juga tahu saat masuk ke High Heaven, akan diteleportasi secara acak, orang yang masuk bersama biasanya tidak akan bersama.

Cameron Lin perlahan-lahan berjalan ke depan, dia ingat Gervin Xuan pernah mengatakan, di High Heaven ada harta di mana-mana, bahaya juga ada di mana-mana, Gervin Xuan dulu hanya masuk 300 meter, menemukan sebuah buah kuno berwarna merah menyala, besarnya hanya sebesar ibu jari, bisa tembus cahaya, saat itu dia langsung memakannya, juga tidak memedulikan ada racun atau tidak.

Selanjutnya baru tahu itu adalah buah Chiyan, juga menjadikan Gervin Xuan yang sekarang.

Bila bisa memiliki 30% dari barang yang didapatkan, maka dia berusaha mengumpulkan lebih banyak sedikit, barang yang ada di sini adalah barang bagus di Dunia Rahasia, terlebih lagi di dunia luar.

Bila bisa mendapatkan lebih banyak eliksir, buah kuno, maka setelah keluar, tidak peduli memberikan pada keluarga atau bawahan, semuanya lumayan.

Cameron Lin percaya diri dengan kemampuannya, juga tidak berpikir terlalu banyak, dia mencari arah yang tepat, lalu dengan cepat melesat ke depan.

Kabut merah di sekitarnya langsung terdorong oleh energi pelindungnya.

Hanya beberapa ratus meter ke depan.

Cameron Lin mengernyitkan kening, dia melambaikan tangannya, tangan yang membawa energi berwarna putih membelah di udara seperti gelombang, menekan sebuah bayangan hitam ke tanah.

“Eh!”

Cameron Lin mendengus ringan, bayangan hitam itu tetap belum mati, dia masih meronta ingin bangkit.

“Apakah ini hewan kuno yang hanya ada di High Heaven seperti di dalam legenda?”

Cameron Lin sedikit ingin tahu, dia pernah membaca sebuah kisah di buku klasik, ratusan tahun yang lalu, seorang setengah dewa yang kuat masuk ke dalam High Heaven, dia bertemu dengan seekor hewan kuno kecil, berkulit tembaga bertulang besi, sangat sulit dibunuh, lagi pula kecepatannya sangat cepat, sebanding dengan tingkatan dewa paling tinggi, setelah setengah dewa tersebut itu membunuh satu ekor, tidak disangka mengundang satu kelompok, pada akhirnya kabur dengan terluka, hampir saja mati di High Heaven.

Cameron Lin menatapnya, bayangan hitam itu sedikit seperti anjing, tapi seluruh tubuhnya hitam, seluruh tubuhnya penuh sisik, matanya memancarkan cahaya merah.

Bayangan hitam itu melihat Cameron Lin mendekat, dia tidak hentinya menyengir, bahkan ingin melakukan serangan pada Cameron Lin.

“Bum!”

Cameron Lin mengernyitkan kening, satu tamparan membunuh bayangan hitam itu.

Dia tidak melihat ada penjelasan tentang hewan kuno sejenis anjing ini di buku klasik, agar tidak membuat masalah baru, lebih baik dibunuh saja.

Selanjutnya Cameron Lin meneruskan masuk ke dalam, kabut abu-abu di sekitarnya semakin lama semakin tebal, tidak hentinya menyerang energi pelindung Cameron Lin. Cameron Lin mengernyitkan kening, dia maju beberapa ribu meter, namun tidak melihat bahan eliksir apapun.

Lagi pula Gervin Xuan pernah mengingatkan mereka, bila kemampuan tidak cukup, maka mencari di bagian luar mencari pintu teleportasi saja, walaupun bagian luar tidak sebanding dengan bagian dalam, tapi tetap ada barang yang baik.

“Di High Heaven, bahaya ada di mana-mana, lebih baik hati-hati sedikit!”

Cameron Lin berpikir di dalam hati, dia memelankan kecepatannya.

Kalau bukan kabut abu-abu aneh di dalam High Heaven ini yang menghalangi efek dewanya, kalau tidak insting dewanya bisa langsung menyapu 5000 meter, mana perlu begitu lelah mencari bahan eliksir ini.

Seiring Cameron Lin pelan-pelan masuk ke dalam, dia melihat hewan kuno juga semakin banyak.

Bahkan menemukan satu ekor rusa berbulu putih yang pernah dia makan di Gedung Dengtian, tapi agar tidak menambah masalah, dia lebih baik menyerah pada pikiran ingin membawa satu keluar.

“Boom!”

Walaupun hewan–hewan kuno ini lebih kuat lagi, tapi bagaimana bisa menghadang Cameron Lin.

Cameron Lin mengayunkan beberapa energi pedang sembarangan, menghancurkan beberapa hewan kuno yang ingin menyerangnya menjadi berkeping-keping

“Benar-benar harum!”

Seiring dia berjalan ke depan, Cameron Lin mencium sebuah wangi yang kuat.

Dia mengerahkan pandangannya, melihat ke arah bau yang aneh itu berasal, dia melihat di antara kabut kelabu, seekor demi seekor hewan kuno yang kuat mengelilingi sekitar sebuah lembah kecil, seakan sedang menunggu sesuatu.

Melihat keadaan, Cameron Lin tanpa sadar mengernyitkan kening.

Asal wangi yang aneh ini tidak lain berasal dari aroma buah kuno yang matang, para hewan kuno ini sedang menunggu buah itu matang, jadi tidak menyentuhnya.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu