Wonderful Son-in-Law - Bab 130 Kamu Datang Untuk Mengantarkan Sayur

Setelah dari tembakan yang cukup keras.

Terdengar bunyi yang letupan, percikkan api muncul di jalanan yang kosong melompong.

Sebuah selongsong peluru ukuran 12,5 mm terjatuh di lantai.

Cameron Lin tidak memperlihatkan ekspresi apapun, bibirnya membentuk senyuman yang mengerikan, matanya menatap ke arah gedung Adler.

Roberto Wen berada di atas gedung Adler, menggunakan teropongnya, dia bisa melihat ekspresi dingin lancang dari pria tersebut.

Muncul keringat di dahinya, bulu kuduknya berdiri.

Aku, bukannya aku sudah menembaknya? Tidak mungkin! Mengapa dia masih hidup!

Roberto Wen mengatakannya dengan tidak percaya, tatapannya kosong, sepasang tangannya juga menjadi lemas, senjata yang berat itu kemudian terjatuh di lantai.

Mengerikan bukan? pemuda berbaju putih tersebut mengapa masih baik-baik saja?

Di dalam hatinya Roberto Wen yakin sekali, kalau dia telah membidik kepala pria tersebut, tapi pada akhirnya, peluru tidak bersarang di sana?

Sama sekali tidak bisa dipikirkan, sebenarnya apa yang telah terjadi.

“Roberto Wen, ada apa denganmu? “Julius Wen bertanya sambil mengernyitkan dahinya.

“Julius Wen, aku, aku tidak tahu, dia belum mati, pria itu juga sudah berjalan masuk ke dalam Adlers Corp. Roberto Wen mengatakannya dengan ekspresi pahit, Tapi Julius Wen, aku benar-benar yakin sama aku telah membidiknya! Tidak aku sudah membidiknya. Entah bagaimana dia berhasil menghindarinya."

Roberto Wen tidak henti-hentinya mencoba menjelaskan, dia sangat paham akan tingkat kekejaman pasukan rahasia keluarga Wen, jika saat bertugas dia tidak berhasil melaksanakannya dengan baik, bisa saja kakak 9 sendiri yang akan turun tangan membunuhnya!

Untung saja sekarang posisi kekuatan keluarga Wen sudah di pastikan, jika saja saat membumihanguskan seluruh anggota keluarga Qi dia meleset, maka dia dan seluruh anggota keluarganya akan dibunuh, tidak akan ada seseorang yang bisa lepas!

Kamu makhluk tidak berguna tutup mulutmu! Jangan jelaskan padaku! Bagaimana mungkin seseorang bisa melepaskan diri dari bidikan Barrett M109? tanya Julius Wen dengan suara dingin, “Roberto Wen, jika bukan karena aku melihat kamu sebagai adikku, sekarang aku pasti sudah membunuhmu! Teknik menembakmu seburuk ini, kamu masih berani mengatakan kalau dirimu adalah bagian dari pasukan rahasia keluarga Wen?"

Dengar-dengar akhir-akhir ini kamu suka sekali main wanita di Klub Diyang? Julius Wen menatap dengan tatapan dingin, "Bermain terlalu banyak akan sangat merugikan, tanganmu sudah lemah karenanya, kamu bahkan kamu tidak bisa memegang senapan dengan baik! Setelah kembali, kurung diri di kamarmu dan intropeksi diri, kedepannya kamu tidak boleh ikut dimisi berikutnya! "

"Baik! Baik, aku akan menuruti semua perkataan kakak. Roberto Wen kemudian menghapus keringat di dahinya, menjawab pertanyaan dengan sopan, hatinya berpikir, lihat saja kalau tadi kamu yang melakukannya, kamu juga pasti tidak akan berhasil menembak pemuda tersebut!

“Julius Wen, kamera pengawas memperlihatkan, pemuda itu sudah berjalan naik ke tangga, sepertinya dia benar-benar datang untuk mencari kita." Seorang pria lain berbaju hitam, memangku sebuah laptop yang sangat mutakhir, pria itu mengatakannya dengan sangat sopan.

"Bagus sekali, siapkan orang itu, ketika dia sampai jangan bunuh dia dulu, dia harus ditangkap hidup-hidup, kita harus bertanya keluarga terpandang mana yang mengirimnya." Julius Wen mengutarakannya dengan tenang seolah-olah pria itu telah masuk ke perangkap laba-laba.

"Baiklah! Julius Wen! "

3 pria berpakaian hitam yang lain, kemudian mengeluarkan sebuah kotak, mereka mengeluarkan senjata yang sudah biasa mereka gunakan, mereka kemudian melemaskan otot-otot mereka.

Di sudut lain, Cameron Lin langsung berjalan menuju ke arah tangga Adlers Corp.

Dalam waktu 3 menit.

Cameron Lin sudah mencapai tingkat 60, pria itu kemudian menendang pintu besi, pria itu menatap 4 orang berpakaian hitam tanpa memperlihatkan ekspresi apapun, dia kemudian mengalihkan pandangannya pada Adler Yu yang sedang di rantai.

Ayo, kamu begitu hebat, bisa menendang pintu sampai terbang? Julius Wen melihat pria itu dengan tatapan mengejek, pria itu lantas menggosok-gosok telapak tangannya, pria itu juga membunyikan buku-buku jarinya.

Kamu datang seorang diri? Aku rasa kamu datang untuk mengantarkan sayur?"

Baru saja menyelesaikan perkataannya, Julius Wen sudah mengeluarkan pistolnya, dia lantas menembakkannya, gerak dengan sangat gesit, jelas kali kalau dia adalah penembak jitu jarak dekat.

Sebenarnya dia bermaksud untuk menembak pria itu, membuat kakinya pincang.

DANG!

Selongsong peluru kemudian terjatuh di lantai, Cameron Lin sudah menghilang dari tempat itu, pria itu seolah-olah menghilang di hadapan mereka.

"Ini?" Julius Wen kemudian mengernyitkan dahinya, dia merasa sangat kaget.

PENG!

Terdengar suara mengerikan yang berasal dari arah belakang, Cameron Lin kemudian muncul dari belakang, dia lantas menendang Julius Wen, membuat pria itu terhempas 10 meter lebih, tergeletak di lantai kemudian batuk menyemburkan darah.

Ketiga pria berpakaian hitam lainnya terkejut dibuatnya, segera saja mereka kemudian meresponsnya, pria-pria itu mengeluarkan senapan mereka berniat menembakkannya.

Mana mungkin Cameron Lin memberi mereka kesempatan, dengan cepat pria itu kemudian memberi tendangan sidekick, di saat bersamaan ketiga orang tersebut kemudian merasakan tulang tangan mereka yang patah, senapan di tangan mereka kemudian terjatuh.

Berikutnya, pria itu melancarkan beberapa tinju di wajah mereka, membuat mereka semua pingsan.

Ketika Cameron Lin berbalik untuk melawan Julius Wen.

Tiba-tiba saja untuk suara angin yang sangat keras menuju kearahnya, sebuah pisau kecil kemudian diarahkan dengan cepat dan ditancap pada tenggorokan pria tersebut.

Julius Wen adalah pimpinan orang-orang ini! Dia jugalah yang berhasil mengalahkan Adler Yu!

Cameron Lin kemudian tersenyum dingin, sangat cepat, pria itu menahan belati yang diarahkan tadi.

Kamu?" muncul keringat di kepala Julius Wen, pria itu menatap pemuda misterius dihadapannya.

Asal tahu saja, gerakannya itu sudah termasuk sangat cepat, bagaimana mungkin, dengan sebuah belati, dalam jarak 15 langkah, tidak peduli apakah kamu menggunakan senapan atau pistol, sebelum sempat ditembakkan, dia seharusnya sudah tertusuk!

Cara yang mengerikan seperti ini, ternyata bisa dikalahkan oleh pemuda tersebut dengan gampang, pria pada pemuda tersebut juga hanya menggunakan dua jarinya menghentikan pisau yang diarahkan padanya sekuat tenaga bagaimana mungkin?

PENG!

Pria itu kemudian memberikan sebuah tendangan, terdengar suara yang sangat keras, Julius Wen kemudian melayang seperti layangan.

Dan ketika dia masih berada di udara, Julius Wen segera mengendalikan momentumnya, pria itu lantas berbalik dan menghantam kepala Cameron Lin.

Dia sama sekali bukan orang biasa.

Menerima pukulan dari Julius Wen, Cameron Lin maupun Julius Wen kemudian membalas seperti orang gila, dalam waktu puluhan detik, mereka masing-masing sudah melancarkan 7 sampai 80 tinju.

PIK PAK PIK PAK.

Setelah pertarungan sengit tadi, dengan pucat Julius Wen kemudian terdiam di tempatnya, tiba-tiba saja dia berlutut, sekujur tubuhnya mengeluarkan suara aneh, sepasang matanya penuh dengan ketakutan, menatap pria itu.

Julius Wen dipukul sampai setiap tulangnya terpatah-patah dalam ukuran satu inchi pada setiap patahan, tulang-tulangnya sama sekali tidak bisa menahan tubuhnya!

Kamu? Seberapa hebatnya dirimu sebenarnya?" Julius Wen bertanya dengan pahit.

Dia merasa kalau dia sudah sangat kuat, dia bahkan tidak takut senapan, sekali tinju tenaganya setara dengan tenaga ratusan kilogram, akan tetapi, di tangan pria misterius ini, dia kalah telak.

Ah." Cameron Lin tersenyum dingin mengatakan, "Bisa bertahan 10 detik berkelahi sengit denganku, kamu sudah sangat hebat."

Selesai mengatakannya, Cameron Lin tidak lagi mempedulikan Julius Wen yang sekujur di tubuhnya telah patah, pria kemudian berbalik, menarik rantai besi, melepaskan Adler Yu dan memapahnya.

"Tuan besar Cameron Lin, aku tahu, kamu pasti akan datang menyelamatkan. Terima kasih Tuan besar Cameron Lin, anda benar-benar sangat baik. Adler Yu mengatakannya dengan nafas tersengal-sengal, pria itu kesulitan bernafas.

“Aku serahkan berapa orang ini padamu, kamu harus memberi mereka semua pelajaran. "Cameron Lin mengatakannya dengan tenang

Aku pasti akan membuka mulut mereka!" Adler Yu mengatakannya, ada darah di dalam mulutnya, matanya memperlihatkan kemarahan, jelas sekali dia sangat membenci orang-orang ini!

Dengan cepat, setelah Adler Yu memberi perintah pada para bawahannya, pria itu lantas menyeret keempat pasukan rahasia tersebut, membawa mereka sampai ruang bawah tanah Adlers Corp, Adler Yu kemudian mengobati lukanya untuk sementara, pria itu kemudian turun dan menghajar mereka.

Satu jam lebih kemudian.

Cameron Lin duduk di ruang CEO, tidak memperlihatkan ekspresi apapun, menikmati teh.

Tong tong, Adler Yu mengetuk pintu.

"Tuan besar Cameron Lin, aku sudah menggunakan kursi listrik, mereka berempat sudah membuka mulut mereka, dan mengatakan banyak sekali rahasia-rahasia keluarga Wen. Adler Yu kemudian muncul dengan pakaian yang pantas, mengatakannya dengan sopan.

Cameron Lin lantas meletakkan cangkir teh, Teruskan yang kamu katakan."

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu