Wonderful Son-in-Law - Bab 184 Jangan Mengganggu Temanku Lagi

Keesokan harinya.

Cameron Lin meninggalkan pulau buatan pagi-pagi sekali dan pergi ke daerah rekonstruksi kota tua Kota Qingyun.

Proyek Technology City yang dikatakan Latin's Corp adalah mengubah kota lama. Dan dia membiarkan Farley Jiang menggelar proyek World City juga di kota tua.

Daerah kota tua Kota Qingyun adalah lingkungan yang dihilangkan lebih dari 20 tahun yang lalu. Seseorang telah mengusulkan transformasi dan pengembangan, jadi sekarang dua proyek besar ini juga menjadi pusat perhatian. Persaingan antara Ocean's Corp dan Latin's Corp ini juga menjadi topik terpanas di Donghai.

Setelah proyek World City selesai, tim konstruksi sudah mulai menetap, dan efisiensinya sangat tinggi.

Cameron Lin sedang berjalan di jalan lama dan berencana untuk pergi ke kantor cabang yang didirikan oleh Ocean's Corp untuknya. Di ruang pameran lantai 28, terletak di pusat kota, kebetulan bisa melihat seluruh pemandangan kota tua.

Tititit, baru saja berjalan menuruni tangga, tiba-tiba telepon berdering.

“CEO Lin, aku ingin memberitahumu situasi darurat” Ada suara hormat dari Farley Jiang melalui telepon.

“Apa yang terjadi?” Cameron Lin bertanya dengan ragu.

“CEO Lin, sekarang Nona besar dari keluarga Wang, Euncy Wang, dia datang ke markas besar perusahaan untuk mencariku.” Farley Jiang berkata dengan serius, “Aku tidak mengenalnya sama sekali, aku curiga dia datang untuk menemuimu, jadi aku menolak bertemu denganya."

“Euncy Wang mencarimu?” Cameron Lin sedikit mengernyit.

Wanita ini, terakhir kali dia menghentikan mobil Callista Gongsun di jalan, belum meminta penjelasan padanya, dan mulai melakukan hal-hal yang aneh lagi.

Dia tidak memberi nomornya kepada Euncy Wang. Sepertinya dia malu mencarinya di rumah Chloe Zhang, tapi ternyata dia bisa terpikir mencarinya melalui Farley Jiang?

Kalau seperti ini, Euncy Wang sepertinya menduga bahwa dia memiliki hubungan dekat dengan Farley Jiang.

Lagipula, ketika dia diikuti oleh dua pengawal elitnya, dia pasti mengetahui bahwa Farley Jiang telah melakukan kontak dengan dirinya dan mengetahui identitas Farley Jiang di Ocean's Corp.

Kebetulan Farley Jiang berubah menjadi orang kaya dan terkenal di bisnis Donghai hanya dalam beberapa bulan, yang juga harus membangkitkan dugaan Euncy Wang.

"Setelah menolak bertemu dengannya, Euncy Wang meninggalkan pesan untukku. Dia bilang dia tahu kalau aku dan CEO Lin adalah teman baik, dia juga meminta tolong untuk mengajakmu pergi keluar dan meninggalkan nomor teleponnya, dan bilang ada urusan mencarimu. "Farley Jiang berkata dengan hati-hati.

"Baiklah, kirimkan aku nomor teleponnya," kata Cameron Lin ringan.

"Baik," Farley Jiang berkata dengan hormat.

Menutup telepon, Cameron Lin menerima pesan teks, dan kemudian menelepon untuk keluar.

Euncy Wang menjawab telepon dengan nada kaku, mereka berjanjian bertemu di World Restaurant di daerah kota tua dan menutup telepon dengan tergesa-gesa.

Cameron Lin menghentikan taksi untuk pergi ke World Restaurant.

Proyek besar World City baru saja dimulai, dan World Restaurant saat ini adalah papan nama pertama.

Euncy Wang memilih untuk bertemuan di sini. Apa maksudnya?

Jelas adalah ingin memberitahunya, kalau dia ada hubungan yang kuat dengan Ocean's Corp.

Sangat disayangkan bahwa dia tidak pernah bisa menebak situasi yang paling nyata.

Dua puluh menit kemudian.

Cameron Lin datang ke World Restaurant dan duduk di meja makan di lantai tiga.

Berbagai keryawan di aula sedang terburu-buru dan bisnisnya sangat bagus.

Cameron Lin menelepon dan tidak ada yang menjawab.

Aneh rasanya jika melihat orang yang mengajak bertemuan, tapi dirinya sendiri yang terlambat datang.

Setelah memikirkannya, Cameron Lin bangkit dan pergi, dan tidak memiliki kesabaran untuk bermain tipuan dengan wanita ini.

"Kamu Cameron Lin, kan?"

Tepat saat Cameron Lin hendak bangun, seorang gadis cantik berusia sekitar dua puluh tahun datang dengan penuh aura sombong.

Gadis muda ini berakaian seksi dan penuh gaya, dengan celana pendek dan kaus oranye, mantel krem, dan arloji Chanel yang ada di tangannya yang halus.

Cameron Lin melirik gadis itu, "Siapa kamu? Kamu kenal denganku?"

“Biar aku memperkenalkan diriku, aku teman baik Euncy Wang, Rachel Xiao.” Rachel Xiao berkata dengan santai sambil menunjuknya. “Aku tahu kamu, Cameron Lin, sangat terkenal di Kota Qingyun.”

“Mana Eucy Wang?” Tanya Cameron Lin, tanpa ekspresi.

“Euncy masih ada urusan, jadi dia menyuruhku datang dulu." Kata Rachel Xiao, menunjuk ke kursi. "Duduklah, aku ada urusan yng ingin ditanyakan padamu dengan jelas."

Cameron Lin menggelengkan kepalanya, tidak tahu apa yang dia lakukan.

"Aku tidak mengenalmu, tidak ada yang perlu dibicarakan denganmu," kata Cameron Lin ringan.

"Apakah kamu tidak tahu rasa hormat? Apakah ini caramu berbicara dengan perempuan?" Rachel Xiao mengerutkan kening, "Aku benar-benar tidak tahu, mengapa Euncy bisa memandang orang sepertimu."

Cameron Lin berkata, "Rasa hormat? Apa maksudmu?"

Rachel Xiao berkata dengan marah, "Setelah aku kembali ke Negara Long, aku belum melihat anak laki-laki dengan sikapmu yang seperti ini, keterlaluan! Apakah kamu tahu sopan santun? Dan bagaimana menghormati wanita?"

Cameron Lin merasa aneh, merasa seolah-olah baru pulang dari luar negeri.

“Jika kamu ingin mengandalkan Euncy untuk makan kedepannya, lebih baik kamu bersikap baik di depanku dan berbicara dengan sopan!” Rachel Xiao melirik Cameron Lin dan berkata dengan bangga, “Ada lagi, aku mencarimu hari ini, hanya untuk memberitahumu, jangan ganggu teman baikku lagi. Kamu dan aku sama-sama menginginkan keuntungan darinya, kan? Aku akan memberimu keuntungan yang besar."

Cameron Lin tersenyum, duduk, dan menyesap cangkir teh.

Mengapa Euncy Wang memanggil gadis seperti itu untuk berbicara pada dirinya sendiri?

"Apa keuntungannya? Aku mau dengar." Cameron Lin tertarik, menatap Rachel Xiao sambil tersenyum.

"Heh, tadi jelas-jelas mau pergi, setelah mendengar ini kamu langsung duduk di sini dengan patuh." kata Rachel Xiao dengan pandangan yang jijik.

“Kamu terlalu rendahan, sembarangan minum teh hitam?” Rachel Xiao mengulurkan tangannya dan memanggil pelayan “Turun ke bawah dan ambil teh dengan sopirku, dan buatkan tehnya.”

Setelah perintah agung, Rachel Xiao berbicara tentang teh hitam, "Sudah kubilang, tehnya seharusnya ..."

"Aku tidak tertarik dengan teh hitam," kata Cameron Lin.

“Kamu berani memotong perkataan orang lain begitu saja? Benar-benar tidka tahu sopan santun.” Rachel Xiao berkata dengan marah, “Jangan terus menatapku, apa kamu tidak pernah melihat seorang wanita cantik?”

Rachel Xiao menghela napas, dan dengan hati-hati memandang Cameron Lin. Selain ketampanannya, dia terlihat seperti orang kampungan, memandangi wanita cantik seperti ini, sangat tidak tahu sopan santun, mengapa Euncy Wang bisa menyukai orang ini?

“Tidak tertarik dengan teh hitam, katakan saja kamu tertarik dengan apa? Uang atau pekerjaan bagus?” Rachel Xiao memandang Cameron Lin dan bertanya dengan nada tinggi.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu