Wonderful Son-in-Law - Bab 913 Berbalik

Christo Chu dari samping menghela nafasnya, dia menelan kembali apa yang ingin di katakannya, Cameron Lin adalah murid teman lamanya, dan hari ini Cameron Lin telah di kepung oleh tiga orang Tingkat Dewa yang sangat kuat, bahkan jika dia bergerak, dia sama saja dengan bunuh diri.

Tuan Qian juga menghelakan nafas, pertempuran orang-orang di Tingkat Dewa bukanlah sesuatu yang manusia biasa bisa ikut campur tangan.

"Cameron Lin, kamu tidak boleh mati!"

Quelle Liu juga mengubah sikap yang dulu terlihat dingin menjadi terlihat sangat cemas pada sosok yang berdiri di udara dengan jarak tidak jauh darinya.

...

"Cameron Lin, kekuatanmu memang sangat kuat, kamu bisa menerima serangan gabungan dari kami bertiga dan tidak langsung mati, selain Monster Tua yang sudah bertahun-tahun tidak muncul bisa melakukannya, mungkin di seluruh dunia hanya kamu yang bisa melakukannya. Tapi serangan gabungan seperti ini, apakah kamu masih bisa tahan menerimanya beberapa kali lagi?”

Dexter Zhang terus mencibir.

"Cameron Lin, hentikan, saat ini, masih ada kemungkinan kita membicarakan masalah ini dengan baik-baik!” Wajah Murid Tertua menjadi pucat, tidak ada darah lagi yang mengalir keluar dari tangan kirinya yang patah, tetapi saat ini, dia tidak bisa kembali berperilaku sombong seperti sebelumnya.

"Huh!"

Claude mencibir dan berkata, "Hari ini Cameron Lin harus mati!"

“Jika Cameron Lin belum mati, maka hatiku tidak akan merasa tenang!” Dexter Zhang juga menggelengkan kepalanya dan berkata demikian, awalnya hari ini dia datang untuk mendapatkan teknik Cameron Lin, tetapi sekarang, saat dia melihat kekuatan Cameron Lin, niatnya itu sudah menghilang, bahkan jika Cameron Lin menyerahkan tekniknya itu, dia masih tetap harus menyingkirkan Cameron Lin.

Jika tidak, dengan kekuatan Cameron Lin, mungkin kedepannya pria ini akan menjadi musibah besar untuknya.

Ketiga orang Tingkat Dewa ini bergabung, dua dari mereka di tahap tengah Tingkat Dewa, hal ini benar-benar menakutkan, sehingga kekuatan Cameron Lin menjadi lebih lemah.

Pada saat ini, dada Cameron Lin masih berdarah, tetapi wajah Cameron Lin menunjukkan senyuman, ia berkata dengan tenang: "Apakah kamu pikir kamu bisa mengalahkanku? Hanya dengan kemampuan kalian yang seperti itu, kamu ingin aku menundukkan kepalaku, jangankan mau membicarakan masalah ini dengan baik-baik, bahkan saat ini kalian saja tidak perlu berpikir untuk bisa pergi dari sini."

Di saat yang bersamaan, mereka bertiga mengerutkan kening mereka dengan perasaan curiga, jelas-jelas Cameron Lin sudah berada di situasi yang sangat darurat, dia masih bisa menyombongkan apalagi, sehingga berani berbicara seperti itu.

“Jangan mengatakan omong kosong lagi dengannya, selesaikan dia secara bersamaan, kalau tidak, kita tidak akan pernah memiliki perasaan damai kedepannya!” Dexter Zhang berkata dengan nada dingin.

“Ayo kita lakukan!” hati Claude merasakan firasat buruk, dia selalu merasa bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk.

Ketika mereka mencapai tingkat seperti mereka, perasaannya akan menunjukkan apa yang akan terjadi kedepannya.

"Ha ha!"

Cameron Lin mencibir dan meregangkan tubuhnya dengan pelan, seluruh tubuh mulai mengeluarkan suara dari dalam ke luar, mengeluarkan suara mengaum seperti suara guntur, dada yang tertusuk oleh cahaya merah juga bersinar dengan cahaya putih.

"kamu adalah yang pertama!"

Cameron Lin melihat kepada Dexter Zhang dan mengatakan beberapa kata padanya dengan nada dingin, begitu pandangan matanya menjadi tegas, sosoknya bergetar, ia langsung bergerak melebihi kecepatan suara, menyerang ke arah Dexter Zhang.

"Hati-hati!"

Murid Tertua berteriak, dengan lambaian jubah di lengan kanannya, ada aura ungu muncul di depan Dexter Zhang, seketika muncul Eight Trigrams, dia sudah kehilangan tangan kirinya, jadi dia tidak ingin menerima pukulan lain dari Cameron Lin lagi.

“Aku ingin lihat apa yang kamu bisa lakukan.” Dexter Zhang mencibir, tangannya berada di depan dadanya, kemudian muncul sebuah bola petir besar yang terbentuk di tengah kedua tangannya, Dexter Zhang mendorong bola itu ke depan dengan kedua tangannya, kemudian bola petir itu menuju ke arah Cameron Lin.

"Bunuh dia!"

Claude juga mengambil tindakan, Claude menggunakan tongkatnya sebagai pedang, kemudian menebaskan tongkatnya ke arah Cameron Lin, Cahaya Sword yang berdarah menebas kearah sana, cahaya darah itu bergetar, cahaya darah itu memadat seperti sebuah sinar, ini adalah penyatuan kekuatan tertinggi dari Klan Darah, jika di bandingkan dengan pedang terakhir Gerry Liu, maka hasilnya akan kurang lebih.

"Tidak sadar akan kemampuan diri sendiri!"

Cameron Lin mencibir, dia tidak peduli terhadap serangan mereka bertiga, dia langsung mendekat ke arah Dexter Zhang dan mengeluarkan pukulannya.

"Duar!"

Bola Petir Ungu yang diluncurkan oleh Dexter Zhang langsung dihancurkan oleh pukulan Cameron Lin, menembakke segala pejuru arah dan tenaga pukulan Cameron Lin tidak berubah.

Sebuah pukulan menghantam Eight Trigrams milik Murid Tertua.

"Boom!"

Eight Trigrams langsung menghilang di udara, mata Dexter Zhang menunjukkan ekspresi ketakutan, tubuhnya langsung terdorong mundur, ia mencoba menghindari dari pukulan Cameron Lin.

"Brak!"

Dengan ekspresi takut dari Dexter Zhang, Cameron Lin memberikan tubuh Dexter Zhang satu kepalan tangannya, jubah Dexter Zhang terlihat seperti petasan, terbuka kemudian meledak.

Pada akhirnya, pakaian di sekujur tubuhnya menjadi compang-camping, kemudian orang itu terbang mundur ke belakang dengan jarak ratusan meter dan menabrak batu besar.

"Duar!"

Batu besar itu langsung hancur oleh karena di tabrak tubuh Dexter Zhang, muncul asap di mana-mana.

Pada saat ini, Cahaya Sword berwarna darah milik Claude juga sudah hampir mengenainya, tetapi pedangnya yang melayang di udara itu terjatuh di depan Cameron Lin, bahkan pelindung di tubuh Cameron Lin tidak rusak.

"apa yang terjadi?"

Orang yang menyaksikan pertempuran ini dari kejauhan tercengang, tadi terlihat jelas bahwa Cameron Lin telah berada di situasi yang sangat gawat, dia saat itu sedang berada di bawah kepungan ketiga orang Tingkat Dewa itu, tetapi dalam waktu beberapa saat, situasi pertempuran ini terbalik.

"Aku juga tidak tahu!"

Mata Blake Chen juga menunjukkan keraguan, mungkinkah Cameron Lin menyembunyikan kekuatannya hanya untuk menarik orang-orang ini keluar?

"Bagaimana mungkin kamu berhasil naik tahap!"

Ada ekspresi putus asa di mata Murid Tertua, jika Cameron Lin tidak naik tahap, mereka bertiga pasti bisa mengalahkan Cameron Lin, tetapi hanya dengan memakan waktu sebentar saja, tidak di sangka Cameron Lin dapat naik ke tahap baru.

"Duar duar!"

Di sisi lain di antara batu kerikil dari batu besar itu, Dexter Zhang juga berjuang untuk berdiri, rona wajahnya tampak lebih baik setelah dia memuntah tiga gumpal darah, hanya saja ekspresi wajah Dexter Zhang terlihat tidak baik saat ini, perasaan takut yang terpancar di matanya masih belum hilang, saat ini dia sudah tidak akan tenaga untuk bertempur.

"Dalam pertempuran dengan Tuan Liu tadi, aku sudah hampir naik tahap, aku hanya perlu menutup diriku beberapa bulan maka aku sudah bisa naik tahap, tapi tidak di sangka muncul beberapa tikus dan ingin mengambil keuntungan dengan mudah.”.

Ketika berbicara sampai situ, sebuah cahaya melintas di mata Cameron Lin.

"Namun, aku harus berterima kasih juga padamu, jika bukan karena kerja kerasmu untuk menyerangku, aku mungkin tidak akan bisa menghemat waktuku beberapa bulan untuk berlatih!"

Setelah Cameron Lin selesai berbicara, dia melangkah keluar dengan hasrat membunuh yang menakjubkan di matanya.

"Untuk mengungkapkan rasa terima kasihku, aku akan membuat kalian mati dengan badan utuh!"

Kekuatan di tubuh Cameron Lin meningkat dengan pesat, sosoknya tiba-tiba menghilang, dia muncul di depan Murid Tertua lagi, meluncurkan pukulan ke arah Murid Tertua.

"Eight Trigrams halangi dia!"

Murid Tertua berteriak dengan keras, kemudian Eight Trigrams menyelimuti tubuhnya dengan erat.

"Duar!"

Cameron Lin meledakkan Eight Trigrams dengan tinjunya, kemudian sisanya hanya terdengar suara meledak yang keras, Eight Trigramsnya langsung pecah, Cameron Lin memukul Murid Tertua dengan tiga pukulan secara berturut-menurut

Duar!

Tubuh Murid Tertua itu langsung terkena tiga kepalan tangan Cameron Lin, kemudian ia langsung terpental ke puncak Gunung Matahari, pukulan itu menghasilkan lubang besar di puncak Gunung Matahari.

Cameron Lin yang berada di udara menoleh, ja menatap Claude, kemudain berkata dengan nada dingin:

"Kamu satu-satunya yang tersisa!"

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu