Wonderful Son-in-Law - Bab 932 Apakah Kamu Keberatan Aku Memenggal Tempat Dudukmu?

Seiring waktu berlalu, semakin banyak orang berkumpul di depan Tempat Rahasia Dewa. Ada ratusan orang disana. Di antaranya, ada lebih dari seratus orang kuat di Tingkat Dewa, bahkan ada empat orang yang sedikit lagi akan mencapai Tahap manusia dewa dan Raja Serigala yang hampir sama dengan seorang Master yang memiliki kemampuan Tahap manusia dewa.

Kelima Master itu berdiri di depan gua. Seorang pria tua berambut perak, tampak dengan serius memandang kerumunan yang padat di sekitarnya, dia mengerutkan keningnya dan berbisik kepada empat orang lainnya:

"Tidakkah menurut kalian ada terlalu banyak orang di sini? Tempat Rahasia Dewa ini sudah sembilan kali dibuka, gua juga sudah hampir semua di jelajahi, sekarang adalah yang kesepuluh kalinya, barang-barang di dalam juga sudah sedikit."

Yang lainnya juga saling berpandangan, kemudian Raja Serigala terlebih dahulu membuka mulutnya dan berkata: "Aku juga berpikir kita bisa membunuh beberapa orang terlebih dahulu."

"Boleh!"

"Baiklah!"

"Mari kita lakukan!"

Lima orang yang berdiri di dekat goa itu melompat ke tengah-tengah kerumbunan orang, tanpa sadar mereka mundur ke belakang.

Tapi hal itu sudah terlambat.

Kecepatan lima orang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa sangat cepat, lima orang itu menyerang dengan seluruh kekuatan mereka, dalam sekejap mata, belasan prajurit Tingkat Dewa di kalahkan.

"Semuanya kita serang bersama-sama, aku tidak percaya bahwa mereka berlima bisa melawan kita yang begitu banyak!"

Seseorang berteriak dengan rasa tidak rela, perbuatan mereka ini demi mendapatkan keberuntungan Tempat Rahasia Dewa, mereka tidak bersedia mundur seperti ini.

"Betul, mari kita serang bersama!"

"Persetan!"

Para prajurit Tingkat Dewa yang awalnya sudah putus asa, saat itu mereka menoleh, mereka bekerja sama untuk mengalahkan lima orang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa itu.

"Boom!"

"Boom!"

"Boom!"

Sangat disayangkan bahwa masih ada jarak di antara para orang di Tingkat Dewa dan orang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa, bahkan seorang prajurit yang berada di tertinggi Tingkat Dewa tidak bisa menahan serangan pria itu yang memiliki aura berbeda itu, dia langsung terbunuh.

"Lari!"

"Cepat lari!"

Semua orang berpencar dan melarikan diri, berpikir bahwa nyawanya lebih penting daripada keberuntungan ini.

lima orang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa mengejar ke satu arah, orang-orang yang tidak terbunuh itu merasa ketakutan, saat gua terbuka, mereka masih berpikir untuk mengambil keuntungan.

Melihat ada dua orang yang tidak menghindar, Raja Serigala menunjukkan tatapan menyeramkan, salah satu dari dua pemuda itu adalah wanita yang berdandan seperti pria, sepertinya dia terkejut hingga tertegun.

"Matilah!"

Raja Serigala berteriak, Serigala abu-abu yang berada di bawah kursinya membuka mulutnya lebar-lebar dan menggigit ingin Cameron Lin.

"Boom!"

Cameron Lin menjentikkan jarinya dan mengarahkannya ke dahi Serigala abu-abu itu, Serigala abu-abu itu langsung terlempar sejauh sepuluh meter..

"Pergi jauh-jauh, jangan ganggu aku!"

Cameron Lin berkata dengan nada dingin.

Natalie memandang Cameron Lin dengan tatapan penasaran di matanya, jelas-jelas dia tidak terlihat tua, tetapi dia memiliki kekuatannya seperti itu, hanya jenius tahap atas di Alam Rahasia Kunlun yang dapat memiliki kekuatan seperti itu pada usia ini.

Tatapan mata Raja Serigala ketika melihat Cameron Lin juga sedikit berubah, meski serangan jentikan jari Cameron Lin cukup bagus, tapi hal ini tidak cukup membuatnya takut.

"Anak muda, kamu cari mati!"

Serigala abu-abu yang di buatnya terbang tadi, menjerit dengan marah, dia hanyalah seekor binatang buas, meskipun dia kuat, tapi dia tidak memiliki akal budi apapun, baru saja jentikkan jari Cameron Lin melukainya sedikit, melihat perintah tuannya, Serigala abu-abu itu tidak dapat menahannya lagi, dia tiba-tiba membuka mulutnya ingin menggigit Cameron Lin.

"Krakk!"

Aura pedang yang bersinar keluar dari jari-jari Cameron Lin, dia menebasnya ke arah Serigala abu-abu itu.

Kemudian seluruh kepala serigala itu berguling ke atas tanah, tubuh besar itu juga menabrak pohon besar karena efek dari dorongan serangan itu, Serigala abu-abu yang memiliki kekuatan di tahap akhir Tingkat Dewa, di bunuh dengan aura pedang Cameron Lin begitu saja.

Orang-orang kuat disana yang melihat pemandangan ini, semuanya terkejut dan tidak berani melihat langsung ke arah Cameron Lin.

Setengah dari kejayaan Raja Serigala, berasal dari Seringala abu-abu ini, jika tidak ada Serigala abu-abu yang aneh ini menjaganya, bagaimana mungkin dia bisa sederajat dengan orang-orang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa

Pada saat ini, wajah Cameron Lin terdapat senyuman cerah, dia menatap Raja Serigala: "Kamu sepertinya baru saja mengatakan kepadaku, bahwa aku cari mati bukan?"

"Tidak, tidak, aku salah berbicara, ampuni aku yang mulia!"

Raja Serigala merasa sangat ketakutan sehingga dia terus membenturkan kepalanya di atas tanah.

Dia dulu pernah bertempur dengan seseorang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa, tapi saat itu dia juga mengandalkan perlindungan Serigala abu-abu dan beberapa jurus lainnya, kemudian pertempurannya dengan orang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa itu, dia yang menang, tapi saat ini dia melihat Serigala abu-abunya bahkan tidak bisa mengatasi serangan pemuda ini.

"Serigalamu ingin menggigitku, apakah kamu keberatan jika aku membunuhnya?"

Cameron Lin berdiri dengan tangan di belakangnya, dia menatap Raja Serigala dengan tatapan tidak peduli.

"Tidak, tidak sama sekali, binatang buas ini yang mencari kematiannya sendiri, Yang Mulia benar jika membunuhnya!” Raja Serigala berlutut di atas tanah dan terus bersujud, meskipun serigalanya mati dan dia merasa sedih, tapi jika di bandingkan dengan nyawanya, seekor Serigala abu-abu bukanlah apa-apa.

"Kalau begitu aku ingin memasuki Tempat Rahasia Dewa, apakah kamu keberatan?"

Cameron Lin mengangkat kepalanya dan menatap pada orang-orang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa, para prajurit Tingkat Dewa menundukkan kepala mereka, tetapi empat orang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa itu, memandang Cameron Lin dengan pandangan dingin.

"Sepertinya kamu tidak rela?"

Cameron Lin berkata dengan nada dingin.

"Anak muda, kamu juga paling tidak sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa, apakah kamu pikir kamu bisa menghancurkan kami? Kami mengizinkan kamu untuk memasuki Tempat Rahasia Dewa bersama kami, kamu lebih baik kamu tidak membuat masalah!" Orang tua yang memiliki aura beda dari yang lain itu berkata dengan suara rendahnya.

“Kakak Gao, mengapa harus berbicara panjang lebar dengannya, anak ini bertindak dengan sangat kejam, mengapa kita tidak bekerja sama untuk mengalahkannya saja!” seorang di usia pertengahan yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa berkata dengan menyindir.

Leluhur Keluarga Gao memiliki pandangan mata yang dalam, terlihat jelas dia ingin bergerak.

Saat ini Tempat Rahasia itu belum terbuka, ini adalah kesempatan bagus untuk mengalahkan pemuda ini, membunuh satu sama saja dengan membunuh satu saingannya.

"Pria yang berpakaian putih adalah Jek Gao, leluhur Keluarga Gao, dan yang berpakaian hitam adalah leluhur dari Keluarga Tan, Kris Tan. Dua lainnya yang berada di dekatnya adalah orang dengan kekuatan pecah yang terkenal, Boike Fang dan Yun Cai, mereka adalah orang yang sedikit lagi sampai di Tahap manusia dewa, apa yang akan kamu lakukan? Mereka tidak sebanding dengan Raja Serigala ini.” Natalie mendekatkan kepalanya ke Cameron Lin dan berbisik padanya.

Dia bisa melihat bahwa kekuatan Cameron Lin sedikit lagi akan sampai di Tahap manusia dewa, tapi Cameron Lin ini adalah orang yang penuh dengan hal-hal misteri, dia ingin melihat sebenarnya apa yang dimiliki Cameron Lin.

Dan jika Cameron Lin tidak memiliki kartu akhir, maka dia pasti akan menyelamatkan Cameron Lin.

“Hanya sekelompok orang yang menggertak dengan nama besar saja!” Cameron Lin berkata dengan tenang, dia berdiri dengan tangan di belakangnya.

"Anak muda, sombong!"

Wajah mereka berempat menunjukkan ekspresi kemarahan, orang-orang disini bahkan tidak berani menyebut dirinya adalah orang penting, tapi saat ini dia di sebut sekelompok orang yang menggertak dengan nama saja, bahkan yang mengatainya adalah orang yang lebih muda darinya.

“Kakak Gao, kamu yang paling tua, menurut bagaimana cara kita untuk menghabisi anak muda ini!" Kris Tan, leluhur Keluarga Tan, berkata dengan nada dingin.

Dengan tidak adanya Keluarga Wang, maka Keluarga Tan dan Keluarga Gao adalah penguasa di sini, bagaimana mungkin mereka bisa menerima penghinaan ini

Jek Gao berpikir sebentar, kemudian dia berkata dengan nada dingin:

"Karena anak muda ini begitu sombong, kenapa kita tidak mengalahkannya dan menyerahkannya pada perguruannya saja?"

Jika bukan karena tanpa kesaptian dari Jek Gao mereka langsung turun tangan untuk membunuh para prajurit Tingkat Dewa itu, mungkin masih ada orang yang berpikir bahwa Jek Gao adalah tertua yang baik hati.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu