Wonderful Son-in-Law - Bab 515 Jiangzhou Si Ma's Corp?

"Apa hubungannya denganku? Haha, anak ini berani sekali bicaranya," kata Ericko Si Ma sambil memandang Cameron Lin dengan ekspresi meremehkan.

"Tak banyak orang di Kota Di yang berani bicara seperti ini padaku," kata Ericko Si Ma sambil memandang Cameron Lin, "Beritahu aku, di Kota Di, kamu bekerja di perusahaan mana! Percaya atau tidak, sekali aku menelepon dan meminta agar kau kehilangan pekerjaan, kamu tidak akan bisa membaur di mana pun di Kota Di!"

"Dasar, orang rendahan yang berpakaian asal ini, bisa-bisanya sok. Menantang Kak Ericko begini, memangnya siapa kamu?"

"Apa kamu pernah dengar Jiangzhou Si Ma's Corp? Kak Ericko ini adalah putra keluarga Si Ma! Kurasa pergaulanmu bahkan tidak pernah bertemu dengan tokoh terkenal ya, sehingga tidak tahu apa-apa?"

"Ha. Kalian tidak lihat ya sampah ini, apa yang dia tahu? Tampaknya dia hanya karyawan administrasi di perusahaan kecil, cuma orang di tingkat rendah dalam masyarakat saja."

Para pria dan wanita di sisi Ericko Si Ma berbondong-bondong ikut membantu Ericko Si Ma bicara, mereka menyindir Cameron Lin tanpa sungkan sama sekali.

Di wajah mereka semua, tampak rasa unggul yang sangat kuat, sorot mata mereka semua meremehkan.

Benar, orang-orang yang mengikuti Ericko Si Ma ini, meskipun tidak sebanding dengan konglomerat semacam keluarga Si Ma, namun latar belakang keluarga mereka semua tidak buruk.

Paling tidak, mereka para pemuda ini, semuanya masih mengendarai sport car.

Sebaliknya, Cameron Lin yang tampak seperti tokoh rendah dalam masyarakat ini, mana bisa dibandingkan dengan mereka? Dia hanyalah sampah.

"Ha, Jiangzhou Si Ma's Corp?" tanya Cameron Lin sambil tertawa dingin. Dia menggeleng sambil mengangkat gelasnya dan menyeruput anggurnya.

Cameron Lin pernah mendengar tentang keluarga Si Ma, mereka adalah keluarga elit yang termasuk sangat kuat di Kota Di, hanya beda sedikit dengan 5 keluarga terkaya, bedanya tipis sekali.

Keluarga Si Ma adalah keluarga bangsawan yang bergantung pada keluarga Zhao di Kota Di, mereka memiliki relasi dengan keluarga Zhao.

Keluarga kaya di Kota Di tidak terhitung banyaknya. Selain 5 keluarga terkaya yang berdiri di puncak, masih ada banyak sekali keluarga bangsawan kaya yang elit.

Para keluarga bangsawan ini, meskipun tak sebanding dengan tokoh besar seperti keluarga Qi dan keluarga Xu, namun bagi orang biasa, mereka adalah keberadaan yang legendaris.

Seperti keluarga Si Ma ini, properti keluarganya menyebar di seluruh negeri, kalau dijumlahkan, akan melebihi ratusan miliar. Reputasinya sangat hebat, di antara keluarga elit Kota Di, mereka bisa dianggap sebagai pemimpin.

"Kenapa? Kamu tidak pernah dengar keluarga Si Ma? Atau merasa keluarga Si Ma biasa saja?" tanya Ericko Si Ma sambil memandang Cameron Lin dengan sorot mata dingin, "Lihat tampang percaya dirimu ini. Dari mana datangnya keberanianmu untuk tampil sok begini?"

Ericko Si Ma tidak senang melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Cameron Lin.

Setelah dia menunjukkan identitasnya sebagai tuan muda keluarga Si Ma, bisa-bisanya orang ini tertawa dingin dan menggeleng?

Sungguh lucu. Di daerah Kota Jing ini, terhadap siapa pun yang memiliki nama keluarga Si Ma, orang mana yang tidak akan memberikan hormat dan merendahkan diri?

Sekali lihat pun tahu, orang bermarga Lin ini tidak berpengetahuan. Dengan peringkatnya dalam masyaraat, mungkin dia sama sekali tidak pernah mendengar tentang keluarga Si Ma.

Memikirkan itu, dalam hati, Ericko Si Ma semakin meremehkan Cameron Lin.

"Benar katamu," kata Cameron Lin dengan ekspresi datar sambil memandang Ericko Si Ma, "Benar-benar tidak ada keluarga Si Ma di mataku."

"Apa? Di matamu tidak ada keluarga Si Ma? Kaukira kau siapa, hah?" kata Ericko Si Ma lalu tertawa dingin, dan memandang Cameron Lin dengan ekspresi meremehkan, "Aku benar-benar tidak tahu, orang sampah semacammu ini, bagaimana bisa berani mengatakan hal semacam ini?"

"Haha, pria ini terlalu tidak berpendidikan, ya? Enggan memandang keluarga Si Ma? Jangan buat aku tertawa!"

"Aku sering melihat sampah masyarakat seperti ini. Tidak punya kemampuan, tapi masih merasa dirinya tak tertandingi, tidak memandang siapa pun. Namun sebenarnya dirinya sendirilah yang sampah."

Setelah perkataan Cameron Lin itu, para pengikut Ericko Si Ma tertawa mencemooh. Mereka melihat Cameron Lin bagaikan melihat candaan.

Benar-benar bercanda, tidak memandang keluarga Si Ma? Dia tidak tahu bagaimana keluarga Si Ma ya? Apakah dia pikir dialah pemimpin Kota Di?

Seberapa tidak berpendidikannya seseorang, sampai dapat mengucapkan kalimat selucu ini?

"Kak Ericko, biar kupanggil orang untuk membereskan orang idiot ini. Karena dia berani tidak sopan terhadapmu, kita harus menghajarnya dengan baik."

"Benar, Kak Ericko, aku juga berpikir demikian. Kulihat orang idiot ini tampaknya tidak terima sekali. Kalau tidak menunjukkan hal yang nyata padanya, dia tidak akan mengerti kemampuannya."

Kata 2 pria bertubuh tinggi besar memberikan saran pada Ericko Si Ma.

"Ericko Si Ma, apakah kamu tidak merasa tindakanmu kelewatan? Ini masalah kami, dari awal tidak ada hubungannya denganmu," kata Elly Chu buka mulut, wajahnya sangat tidak senang.

Awalnya dia memang tidak memiliki kesan apa pun terhadap Ericko Si Ma, dia hanya menyapa karena mereka adalah teman lama, dia tidak mengira bahwa Ericko Si Ma menginjak-injak orang begini.

Dulu di universitas, Ericko Si Ma adalah playboy yang terkenal, dan dia mati-matian mengejarnya.

Mendengar Elly Chu mengatakan itu, wajah Ericko Si Ma memerah, dia memelototi Cameron Lin, dalam hati dia merasa sangat tidak adil.

Dia merasa Elly Chu sedang melindungi sampah bermarga Lin ini! Benar-benar, demi apa? Seorang sampah yang tingkatannya jelas-jelas lebih rendah berkali-kali lipat ini, bisa-bisanya mendapatkan hati dewi semacam Elly Chu ini?

"Elly Chu, jangan marah. Aku mengatakan ini demi harga dirimu, bukannya benar-benar mau menghajarnya. Orang seperti dia ini, sama sekali tidak pantas berhubungan denganku, levelnya terlalu rendah. Ini hanya amarah sesaat karena tidak tahan dengan orang tak berpendidikan begini. Dia bahkan tidak mengerti sopan santun yang paling dasar," kata Ericko Si Ma memandang Elly Chu sambil tersenyum untuk mendapatkan hatinya.

"Aku benar-benar merasa dia tidak pantas untukmu, kalau pria sampah seperti ini pacaran denganmu, sayang sekali..." kata Ericko Si Ma dengan wajah menyayangkan, namun tampak rasa iri di matanya.

Wajah Elly Chu memerah. Dalam hati, dia sebenarnya juga ingin pacaran dengan Cameron Lin, sayangnya Cameron Lin tidak menyanggupinya.

"Elly Chu, kuberitahu, ke depannya, kurangi berhubungan dengan sampah tak punya kekuatan begini, identitasmu bisa menurun," kata Ericko Si Ma angkuh, "Elly Chu, ke depannya kalau kamu datang ke Kota Di, kalau ada apa-apa panggil saja aku, aku bisa membereskannya untukmu."

"Ini kartu namaku, aku akan menantikan teleponmu kapan pun."

Sambil berkata demikian, Ericko Si Ma tersenyum dan menyerahkan selembar kartu nama berlapis emas.

Gelarnya pada kartu nama itu adalah Direktur Eksekutif Si Ma's Corp Kota Di.

Si Ma's Corp Kota Di, masuk peringkat 500 besar di seluruh dunia. Mereka terlibat dalam berbagai bisnis, terutama berfokus pada industri elektronik, namanya sangat terkenal. Elly Chu seharusnya pernah mendengarnya.

"Begini saja, Elly Chu, kebetulan aku baru mengadakan sebuah pesta, maukah kamu pergi bersamaku? Mari kita para teman lama mengenang masa lalu, aku juga akan memperkenalkanmu industri di Kota Di, nantinya kalau ada waktu, mari kita berkomunikasi," undang Ericko Si Ma sambil tersenyum.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu