Wonderful Son-in-Law - Bab 144 Sebuah Telepon Yang Membuat Ketakutan

“Apa katamu? Kau hendak menghancurkan rumah keluarga Wang dan membantai kami semua seorang diri?” awalnya Bruce Wang merasa takut akan ancaman Cameron Lin yang hendak membunuh mereka ini, tapi kemudian ia tertawa terbahak-bahak seolah telah mendengar gurauan yang paling lucu.

“Sungguh menggelikan, kau bercanda kan? Apakah kau terlalu banyak menonton film?”

“Tidakkah kau merasa malu akan omong besarmu ini?”

Aldi Wang dan Marvin Wang juga segera tertawa dengan ekspresi mencemooh.

Seluruh anggota keluarga Wang yang hadir menunjukkan ekspresi yang sama, awalnya mereka merasa takut akan ancaman Cameron Lin, tapi kemudian tertawa terbahak-bahak.

Bercandakah, pria tak berguna dari Kota Qingyun yang masih bergantung pada mertuanya ini berani mengatakan ia hendak menghancurkan keluarga Wang?

“Apakah kau idiot, Cameron Lin? Ingin membunuh kami semua, apakah kau kira kau adalah dewa?” Bruce Wang mengelus-elus janggutnya dengan ekspresi angkuh.

Cameron Lin mendengus, lalu dengan secepat kilat menghampiri Samuel Ding yang sedang menodong Chloe Zhang dengan pistol, lalu meninju wajahnya dengan keras, tubuh si tua Ding berputar dua kali lalu terjatuh ke tanah.

“Ha! Beraninya kau memukulku?” kata Samuel Ding dengan ekspresi tak percaya, ia hendak meraih pistolnya, tapi tiba-tiba sebuah energi meledak di dalam tubuhnya, dan terdengar suara klak klak klak dari tulang-tulang di tangannya, yang menjalar ke seluruh tubuhnya, dan tiba-tiba seluruh tulang di tangan dan kakinya retak, dan ia menjadi lumpuh.

Samuel Ding menjerit kesakitan, tubuhnya mengejang dan mengeluarkan keringat dingin, matanya terbelalak menatap Cameron Lin, seolah ia telah melihat sebuah makhluk mistis.

Dulu saat ia berkelana ia telah mendengar tentang metode ini, yaitu Tenaga Dalam. Dan dengan tenaga dalam sekuat ini, sepertinya ia telah mencapai tingkat Master Tenaga Dalam.

Bagaimana bisa ia menjadi master dalam usia semuda ini?

“Chloe, tak apa, berdirilah di belakangku.” Kata Cameron Lin dengan tenang sambil menggandeng tangan Chloe Zhang dan menyuruhnya berdiri di belakangnya.

Dalam hati Chloe Zhang merasa tenang saat menatap sosok Cameron Lin dari belakang.

“Bagaimana bisa!”

Seluruh anggota keluarga Wang terkejut, Samuel Ding yang telah mereka bayar mahal, dengan cepat telah dikalahkan oleh Cameron Lin, ia bahkan tak bisa lagi berkata-kata.

“Beraninya kau menghajar orang di dalam rumah keluarga Wang? Jurus apa yang kau gunakan untuk mengalahkan Guru Besar Ding?” tanya Bruce Wang dengan murka sambil mengepalkan tangannya.

Samuel Ding memiliki banyak murid dan pengikut di bawahnya, maka saat melihat guru mereka dihajar, mereka semua menatap Cameron Lin dengan marah, mereka semua memasukkan tangan ke dalam saku, hendak mengeluarkan pistol.

“Berlututlah! Dasar pria tak berguna, beraninya kau datang ke sini, kau kira kau bisa menyelamatkan istrimu?” kata Bruce Wang dengan marah.

Marvin Wang mendengus dan menatap Cameron Lin dengan ekspresi mencibir, “Cameron Lin, tidakkah kau lihat, bahkan Sandy Shen saja tak berani bersikap arogan di hadapan keluarga Wang, kau pria tak berguna ini malah begitu berani? Aku tahu, kau membayar untuk mempekerjakan Sandy Shen kan? Kau hanya layak menjadi anjing Sandy Shen!”

Menurut Marvin Wang, Cameron Lin pastilah berulang kali memohon pada Barley Liu untuk membantunya, dan ia pastilah bersujud dan mencium kaki Sandy Shen seperti anjingnya, sehingga akhirnya mereka mau membantunya.

Kini, bahkan Sandy Shen saja tak berani mengeluarkan omong kosong di hadapan keluarga Wang, kenapa Cameron Lin si anjing ini malah berani?

Dahi Sandy Shen meneteskan keringat, ia sudah bisa menebak pasti akan terjadi masalah besar, keluarga Wang masih berani-beraninya menghina Cameron Lin seperti ini, sungguh tidak takut mati.

Dan tidakkah mereka memikirkan, alasan ia tak berani angkat bicara.

Adalah karena Tuan Lin sendiri telah tiba di sini, ia tak berani melangkahinya.

“Kenapa? Kau takut? Hei Cameron Lin, sebentar lagi kau akan menonton sebuah pertunjukan besar, lihatlah istrimu akan digilir oleh para bodyguardku!” dengus Marvin Wang, ia melambaikan tangannya dan 7-8 pria tinggi besar melangkah maju, siap menerima perintah.

“Cameron Lin, ayo pergi saja, minta tolonglah pada temanmu Sandy Shen, seharusnya ia bisa membantu kita pergi.” Kata Chloe Zhang dengan khawatir, masalah telah semakin memanas, ia juga mengkhawatirkan keselamatan Cameron Lin.

Lagipula mereka sedang berada di ruang utama keluarga Wang, entah ada berapa bodyguard keluarga Wang yang sedang bersembunyi di seluruh penjuru ruangan ini, dengan pistol di tangan mereka.

“Pergi?” dengus Cameron Lin, “Mereka berani memikirkan rencana busuk untukmu, mereka harus membayarnya dengan mahal!”

“Oh ho? Membayarnya dengan mahal? Kau masih berani omong besar di hadapanku? Haha!” Bruce Wang tertawa, anjing ini masih berani bersandiwara?

Tingtingtingting!

Tiba-tiba ponsel Bruce Wang berdering.

Seluruh anggota keluarga Wang menjadi hening.

Saat menatap ponselnya, Bruce Wang tertegun, Wilden Ning lah yang meneleponnya.

“Halo, saudara Ning, kenapa meneleponku, ada masalah apa?” tanya Bruce Wang dengan sopan.

Meskipun Wilden Ning menghormatinya dan menganggapnya sebagai teman, tentu ia tak berani menganggap dirinya setara dengan Wilden Ning.

Karena Wilden Ning adalah kepala keluarga Ning dari Kota Di, hanya setingkat di bawah Tuan Besar Ning, dan ia memiliki kekayaan senilai ratusan miliar, jika bukan karena mereka masih merasa sungkan atas kejadian dulu itu, mana mungkin mereka akan menaikkan derajat keluarga Wang?

“Bruce Wang, apakah kau mencari mati?” tanya Wilden Ning dengan serius.

“Tidak, saudara Ning, bukan, kepala keluarga Ning, apakah aku telah menyinggungmu?” tanya Bruce Wang dengan hati-hati, nada bicaranya terdengar ketakutan.

Di ujung telepon, Wilden Ning segera mengancam hendak terbang dari Kota Di kemari untuk menghancurkan keluarga Wang.

Saat menerima telepon itu, wajah Bruce Wang memucat, keningnya mengucurkan keringat, dan tubuhnya gemetaran, seolah mendengar sesuatu yang sangat mengerikan.

Pak!

Tangan Bruce Wang menjadi lunglai, dan ponselnya terjatuh ke tanah, sekujur tubuhnya gemetaran, dan ia terjatuh dari kursinya dan bersujud di tanah, tatapan matanya kosong, dan ekspresinya sangat ketakutan.

Ia menatap Cameron Lin yang menatapnya dengan dingin, jantungnya berdegup dengan kencang, dan rasanya seolah langit jatuh menimpanya.

“Cameron Lin, bukan, Tuan Lin, bukan, Master Lin!” Bruce Wang segera berlutut dan bersujud di hadapan Cameron Lin, “Kumohon, Master Lin, aku sangat bersalah, tolong tunjukkan sedikit belas kasihan pada keluarga Wang, jangan menghancurkan keluarga Wang!”

Wajah Bruce Wang tampak sangat ketakutan, kearoganannya tadi telah kalah oleh rasa takutnya.

“Apa-apaan ini?”

Seluruh anggota keluarga Wang tertegun, mereka tak memahami apa yang sedang terjadi, kenapa setelah menerima telepon itu Tuan Besar jadi bersikap seperti ini? Berulang kali bersujud pada Cameron Lin si pria tak berguna ini?

Seluruh anggota keluarga Wang tak mengerti apa yang sedang terjadi.

“Kakek, ada apa? Kenapa kau memohon pada Cameron Lin?” tanya Marvin Wang dengan heran.

“Jangan panggil aku kakek, kau binatang, pembawa kehancuran, kau adalah anak haram keluarga Wang, kau bukan lagi anggota keluarga Wang!”

Kata Bruce Wang dengan marah, tiba-tiba ia bangkit dan mencengkeram Marvin Wang, lalu menamparnya berkali-kali, hidung Marvin Wang mengucurkan darah dan ekspresinya tampak ketakutan.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu