Wonderful Son-in-Law - Bab 290 Mengantikan Andy Ning Mendidik Cucunya.

"Apa yang ingin kamu lakukan! Dasar orang gila!"

Zero Ning merasa sangat takut, dia tidak menyangka bahwa Simon bisa menjadi begitu ganas, satu kedip saja dia sudah bisa meraih orang lain.

"Jika kamu berani asal berbicara lagi, maka aku akan mengirimmu untuk bertemu dengan Tuhan," kata Simon dengan nada dingin.

"Aku ..." kening Zero Ning berkeringat dan merasakan moncong pistol yang dingin di bagian belakang kepala, dia hanya dapat merasakan bahwa seluru tubuhnya bergetar dan jantungnya berdetak dengan kencang, dia tidak berani banyak berbicara lagi.

Dengan aura membunuh dari Simon, dia tidak ragu lagi bahwa jika dia sembarang berbicara maka kepalanya akan meledak.

Pengawal Cameron Lin ini terlalu kejam.

"Ini? Ini terlalu menakutkan!"

"Orang yang menakutkan seperti ini, sebenarnya siapa dia?"

"Disisi Cameron Lin apa pengikut yang seperti ini? Sama sekali tidak terpikirkan, jika tadi dia menyuruh pegawalnya bergerak, bukankah kita semua sudah mati?"

Pada saat ini, semua orang yang hadir merasa ketakutan dan menjadi pucat.

Adapun kekuatan bertarung pengawal milik Cameron Lin ini, maka hanya bisa di kalahkan oleh sebagian besar orang luar biasa.

Mereka seketika merasa takut, mereka tadi saat perjamuan menghina Cameron Lin, untungnya Cameron Lin tidak marah, kalau tidak, mereka tidak bisa membayangkan akhir mereka seperti apa, setidaknya pasti seperti kelompok pegawal tadi, di pukul hingga seperti anjing mati berbaring di atas lantai.

“Kamu, kamu jangan macam-macam!” Cindy Ning berkata dengan panik, melihat ayahnya langsung di tekan di atas meja dan mengarahkan pistol ke kepalanya, dia seketika menjadi panik.

"Cameron Lin, ini bukan lelucon! Kamu sebaiknya membiarkan Ketua Ning pergi? Jika tidak apa yang terjadi nanti, apakah kamu mau menghadapi kemarahan dari keluarga Ning?" Black Panther yang berbaring di atas lantai berkata dengan suara beratnya, ekspresi wajahnya sangat tidak enak di lihat.

Awalnya dia berpikir ini adalah masalah sepele, tetapi tidak terpikirkan olehnya situasi menjadi serius seperti ini.

Jika Zero Ning mengalami kegagalan di sini, maka Black Panther benar-benar dalam keadaan gawat.

Dia adalah orang penting dari Ning Corp di Kota Di, bukan orang kaya biasa pada umumnya.

"Cameron Lin, jika ada masalah di bicarakan saja, kenapa harus seperti ini?" Zero Ning berkata dengan lembut.

"Begini saja, biarkan orangmu ini membiarkan aku pergi, aku akan membawa putriku pergi sekarang, masalah ini sampai disini saja." Zero Ning berkata dengan serius, hatinya seakan-akan ingin jatuh, dia tidak tahan di todong pistol di kepalanya oleh orang gila ini.

Cameron Lin meminum tehnya secara perlahan, berdiri berjalan menuju Zero Ning.

Cameron Lin berjalan di depan Zero Ning dan berkata dengan dingin: "Sampai disini saja?"

Plak!

Dengan punggung tangannya, sebuah tamparan mendarat di wajah Zero Ning, wajahnya memerah, pandangan matanya penuh dengan penghinaan.

“Atas dasar apa kamu dapat berbicara seperti itu kepadaku?” Tanya Cameron Lin.

"Cameron Lin! Kamu, kamu!" Zero Ning merasa tercekik, tidak terpikirkan olehnya, ia akan ditampar dan di tekan di atas meja oleh seorang pemuda, di depan begitu banyak orang dan putrinya sendiri.

Tamparan itu mengejutkan semua orang yang hadir.

Cameron Lin Yin benar-benar sangat berani, apakah dia ingin menginjak-injak Zero Ning sampai mati?

Seberapa percaya dirinya Cameron Lin? Tidak takut dengan pembalasan dendam dari keturunan Zero Ning berikutnya?

Bahkan wajah Cindy Ning menjadi merah, menyaksikan ayahnya dipukuli, tetapi dia juga tidak berdaya.

"Cameron Lin, kamu harus memikirkannya dengan jelas, aku sebagai Zero Ning di Kota Di adalah orang seperti apa." Zero Ning berkata dengan suara rendahnya, "Kamu akan menyesal karena semua perbuatanmu."

“Apakah kamu sedang mengancamku?” Mata Cameron Lin berkedip dengan dingin.

Plak plak, dua tamparan menampar wajah kiri dan kanan Zero Ning, wajahnya menjadi memar bengkak, ia terengah-engah dan terlihat sangat marah.

Cameron Lin memandang Zero Ning dengan tatapan dingin dan berkata, "Jika aku tidak melihat menghargai Andy Ning, kamu dan putrimu, pasti sudah mati."

Zero Ning tertegun memandang Cameron Lin, mengambil napas dalam-dalam, dia memiliki firasat yang tidak enak.

Andy Ning! Ketika kata itu diucapkan oleh Cameron Lin, Zero Ning langsung bergidik.

“Putrimu telah berulang kali menantangku, aku tidak mempermasalahkannya padanya.” Cameron Lin berkata secara perlahan-lahan, “Tapi dia, mengapa mau mempersulit istriku?”

“Dan kamu, tanpa melihat siapa yang salah siapa yang benar, langsung ingin menangkap orang dan memaksa aku untuk berlutut?” Cameron Lin berkata dengan nada dingin.

"Hari ini, aku tidak akan membunuhmu, tapi aku akan mewakili Andy Ning mendidik generasi mudanya!"

Dengan itu, Cameron Lin mengangkat tangannya mencekek Zero Ning, mengangkatnya sebentar, di putar di udara, kemudian dibanting ke atas lantai dan duduk di atas lantai dengan kedua lutut, kemudian mengeluarkan suara kesakitan!

"Uh!"

Zero Ning mengerang tubuhnya kesakitan, wajahnya menjadi pucat, darah mengalir dari lutut dan celana panjangnya, dia berlutut di depan Cameron Lin dengan gemetaran, tidak bisa bergerak.

"kamu kamu kamu!"

Zero Ning menatap Cameron Lin dengan pandangan putus asa, dia ingin mengamuk, tetapi dia hanya bisa mengatakan tiga kata itu.

Aura dari Cameron Lin, mengejutkannya.

Selain perasaan terhina di hati Zero Ning, lebih lagi perasaan terkejutnya yang susah di ungkapkan.

Cameron Lin terlalu kuat, beraninya dia mengatakan dia akan menggantikan Tuan Besar Ning untuk mendidik dirinya?

Pada usia Cameron Lin di awal dua puluh tahun, sangat mengejutkan untuk mengatakan kata-kata seperti itu, bahkan dia menganggapnya sangat konyol atau bisa membuat orang tertawa.

Dari mana dia memperoleh kepercayaan diri itu?

Cindy Ning menyaksikan Cameron Lin yang membuat ayahnya berlutut, ekspresi wajahnya menjadi sangat kesal.

"Cameron Lin, kamu berani melakukan itu? Apakah kamu ingin menimbulkan dendam dengan keluarga Ning?" Kata Cindy Ning dengan sangat tidak rela.

“Menimbulkan dendam?” Cameron Lin menggelengkan kepalanya, tidak ingin berbicara dengan orang bodoh seperti ini.

Berdasar apa Cindy Ning mewakili Keluarga Ning?

Tuk!

Cameron Lin menginjak wajah Zero Ning, menginjaknya di atas lantai, seluruh badannya berusaha untuk bangun,

"Semua kekuatan di belakang kamu, sama sekali tidak patut kamu ungkit, sama sekali tidak berpengaruh padaku." Kata Cameron Lin dengan santai.

Saat berbicara seperti itu, wajah Cameron dengan tanpa ekspresi mengambil ponselnya, mengirim pesan kepada Wilden Ning, meminta Wilden Ning datang untuk membereskan hal ini.

"Zero Ning, hari ini, jika kamu tidak rela, maka kamu bisa datang kepadaku kapan saja."

Ketika selesai berbicara seperti itu, Cameron Lin berbalik kemudian berjalan pergi dan diikuti oleh Simon.

Chloe Zhang juga mengikuti Cameron Lin dalam diam.

Sepanjang jalan, semua orang yang dibawa oleh Zero Ning berbaring di atas tanah, semua tangan dan kaki mereka di patahkan oleh Simon, mereka semua menyusutkan badannya dengan ketakutan, melihat Cameron Lin dan yang lainnya, mereka tidak berani menyerangnya, keberanian mereka sudah hilang.

Zero Ning merasa ketakutan dan marah, seluruh badannya bergetar dengan hebat, menatap punggung Cameron Lin yang menjauh, selain merasa terhina, dia juga merasa terkejut.

Terlalu kejam!

Cameron Lin dan pengawal di sekelilingnya, tampaknya seperti karakter yang baru keluar dari lautan mayat yang penuh dengan darah, seketika keningnya berkerut, mereka memberi perasaan kepada orang lain, bahwa mereka ini kapan saja dapat menciptakan mayat.

Meskipun Zero Ning juga berpengetahuan luas, tapi pembunuh seperti, bukan suatu hal yang bisa disamarkan.

Wajah Cindy Ning memerah, merasa sangat malu sehingga dia tidak bisa menjelaskannya, tidak menyangka dia memanggil ayahnya datang, malah bisa memiliki akhir yang tidak baik seperti ini!

Dia juga tidak terpikirkan, suami Chloe Zhang, Cameron Lin, memiliki seorang yang begitu kejam, ada keberanian yang begitu besar, bahkan dia tidak menghormati Keluarga Ning.

Kali ini, dia kehilangan kehormatannya!

Bahka dia juga membawa serta ayahnya menyapu lantai, di injak di atas lantai oleh Cameron Lin, sama sekali tidak berdaya.

“Direktur, apakah kita akan membiarkan mereka pergi begitu saja?” Black Panther bertanya dengan ragu-ragu.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu