Wonderful Son-in-Law - Bab 351 Untungnya Aku Datang Menolong

Adegan ini mengejutkan Setiawan Xu dan yang lainnya, dan menatap Cameron Lin dengan kaget.

Dua puluh orang ini adalah tentara bayaran yang pernah berperang di Timur tengah, merupakan tim tentara bayaran yang tidak biasa, mereka bekerja sama dengan cukup baik di setiap serangan mereka.

Cameron Lin mengalahkan mereka dengan semudah ini? Orang ini berarti bukanlah orang sembarangan.

“Sialan, benar-benar ada keterampilan juga." Bentak Franklin Mo, menatap Cameron Lin dengan kejam, menjentikkan jarinya, “Jika kamu berani melawan, aku benar-benar akan menghabisimu!”

Setelah berkata, dua baris pengawal berpakaian hitam mengeluarkan Desert Eagle dari saku mereka, dan moncong lubang hitam diarahkan ke Cameron Lin.

"Heh, aku akui kamu memang lumayan hebat." Setiawan Xu memandang Cameron Lin dengan ekspresi lucu, "Tapi apa gunanya? Apakah kamu tahu berapa banyak orang yang aku bawa? Berapa banyak senjata yang kami punya?"

Setiawan Xu mengendalikan seluruh situasi, berbicara perlahan, dan mengulurkan dua jari.

"Lima puluh mobil, dua ratus orang! Mereka semua adalah tentara bayaran elit luar negeri. Menara Dijiang sudah terkepung dan jalan di sekitar ini sudah disegel."

"Aku benar-benar tidak tahu, apa lagi yang kamu bisa lakukan untuk melawan," Setiawan Xu berkata perlahan, "Cepat berlutut dan minta maaf kepada pangeran Pu!"

Franklin Mo tersenyum penuh kesombongan, dan berkata dengan penuh kebanggan: "Beberapa jalan di daerah ini semuanya ada di wilayahku, apalagi yang bisa kamu lakukan, aku hitung sampai tiga, berlututlah dan minta maaf, kalau tidak, kutembak kakimu dan memaksamu berlutut!"

Mata Cameron Lin acuh tak acuh, seolah-olah menghadapi sekelompok semut yang menggonggong.

"Sekelompok orang bodoh," kata Cameron Lin dengan tangan di punggungnya dan berkata dengan nada datar, tetapi matanya penuh dengan niat membunuh yang mengejutkan.

Orang-orang Setiawan Xu berani menembak, dia tidak keberatan, biarkan adegan berdarah Keluarga Ning terjadi lagi!

"Berani sekali! Masih mau melawan?" Setiawan Xu berkata dengan lucu, "Aku hanya menghitung sampai tiga!"

"Satu!"

"Dua!"

Setiawan Xu menghitung dengan dingin, pengawal hitam di sampingnya sudah memegang pelatuk, ekspresinya dingin, siap untuk menembak kapan saja.

“Cameron Lin, dasar bajingan, matilah kamu!” Kata Stefanus Pu dengan tatapan sombong di matanya.

Dia tidak sabar untuk melihat kaki Cameron Lin yang ditembaki mengaliri darah dan jatuh ke tanah.

"Tiga! Temb ..."

"Setiawan Xu, katakan pada orangmu untuk meletakkan senjatanya! Kalau tidak aku akan membunuhmu duluan!"

Tiba-tiba, suara wanita yang sangat kesal terdengar, dan Setiawan Xu gemetar karena kaget, dan dia tidak berani memerintahkan anak buahnya untuk menembak.

Setiawan Xu memalingkan kepalanya dengan cepat, kemudian melihat seorang wanita dalam gaun ungu dengan penampilan tak tertandingi dan heroik, bersama dengan dua pengawal wanita masuk dari pintu.

Kedua pengawal wanita itu masing-masing membawa senapan sniper ringan dan mengarahkan senjata mereka ke arahnya.

"Ini!"

Sinar inframerah dari senapan sniper menyapu dahi Setiawan Xu, wajahnya menjadi pucat seketika, dan ia dengan cepat mengangkat tangannya.

"Jangan! Jangan tembak!" Kata Setiawan Xu buru-buru, dia terkejut setengah mati.

“Nona Zhao, jangan gegabah!” Franklin Mo berkata dengan ngeri, dia juga menjadi sasaran oleh senapan sniper, dan dengan cepat mengangkat tangannya.

Setiawan Xu mengenali wanita yang mendobrak masuk, nona muda terkenal keluarga Zhao, Kathleen Zhao.

Keduanya bingung untuk sementara, mengapa keluarga Zhao ikut campur dalam masalah ini? Juga membiarkan anak perempuan yang sangat dicintai oleh Tuan Zhao ini datang ke sini.

“Setiawan Xu, suruh orang-orangmu meletakkan senjata mereka.” Kata Kathleen Zhao dengan suara dingin.

"Ya, baik, Nona Zhao, kalian jangan gegabah," kata Setiawan Xu dengan gugup, dan memarahi anak buahnya, "Masih tidak cepat turunkan pistol kalian?"

Para pengawal hitam itu semua menurunkan pistol mereka.

Jika orang lain yang memarahinya dengan sombong, Setiawan Xu benar-benar tidak tahan.

Tapi Kathleen Zhao, dia tidak berani, dia tidak bisa menghadapinya.

Dalam keluarga Zhao di kota Di, Kathleen Zhao dianggap sebagai permata di telapak tangan oleh Tuan besar dari keluarga Zhao, dan ia sangat menyukainya. Selain itu, ayah Kathleen Zhao bertanggung jawab atas keluarga Zhao sendirian, dan kekuatannya luar biasa. Bahkan kakak Kathleen Zhao juga adalah pemuda hebat di kota Di.

Dapat dikatakan bahwa tidak satu pun keluarga Kathleen Zhao yang mampu dihadapi Setiawan Xu.

"Nona Zhao, mengapa kamu bisa datang ke sini? Franklin Mo dan aku tampaknya tidak pernah bermasalah denganmu? Kenapa sekarang tiba-tiba datang dan menodongi senjata kepada kami?" Setiawan Xu bertanya sambil tersenyum setelah menenangkan diri.

Setiawan Xu bingung. Dia tidak mengerti mengapa Kathleen Zhao datang ke sini, dia jelas-jelas tidak ada masalah dengannya.

Kathleen Zhao mengabaikan Setiawan Xu, memandang Cameron Lin dengan ekspresi bangga, berjalan perlahan, menatap Chloe Zhang dengan mata menantang, dan juga ekspresi bangga.

"Apakah kamu tidak mau mengucapkan sepatah kata terima kasih? Jika pengawalku tidak memberi tahuku tepat waktu, kamu mungkin sudah tidak ada di dunia ini lagi," Kathleen Zhao berbisik di telinga Cameron Lin.

Kathleen Zhao telah menyuruh orang-orang bawahannya untuk melacak Cameron Lin, dan seringkali tidak mungkin untuk melacak Cameron Lin di Distrik Zhongtian.

Cameron Lin meninggalkan Distrik Zhongtian hari ini dan pergi ke Distrik Dijiang untuk makan malam, dan akhirnya bisa melacaknya lagi.

Tapi tidak menyangka, orang-orang bawahannya datang untuk melaporkan bahwa Cameron Lin dikelilingi oleh anak keempat keluarga Xu di Menara Dijiang. Begitu dia menerima berita itu, dia langsung mengirim orang dan bergegas datang.

Meskipun Cameron Lin menolak Kathleen Zhao-nya berkali-kali, ia juga meminta kakaknya untuk kembali ke kota Di untuk menunjukkan kehebatan pada Cameron Lin.

Bagaimanapun, Cameron Lin adalah satu-satunya pria yang dia inginkan!

Lelakinya tidak boleh ditindas oleh orang lain!

"Apa menurtmu mereka bisa mengalahkanku?" Kata Cameron Lin dengan santai.

"Heh." Kathleen Zhao tersenyum, "Aku tahu, anak keempat keluarga Xu tidak bisa mengalahkanmu, kamu Cameron Qi memang sangat hebat, mengalahkan keluarga Wen sendirian, siapa yang tidak tahu di kota Di ini?"

"Tapi kamu tidak berpikir, kamu dan keluarga Xu adalah musuh berat yang telah memotong kekayaan mereka. Kali ini, kamu secara tidak sengaja tertangkap di wilayah keluarga Xu. Bahkan jika kamu melaporkan namamu, keluarga Xu tetap akan menghabisimu!" Kathleen Zhao berbisik, "Untungnya aku datang untuk menyelamatkanmu, jika tidak, kamu bisa mengatasi ini? Kamu harus meminta Adler Yu untuk datang menolong, membiarkan anak keempat dari keluarga Xu tahu bahwa kamu adalah Cameron Qi, kalau begitu mungkin semua orang dari keluarga Xu akan segera dikerakan, dan akan membunuhmu langsung di tempat!"

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu