Wonderful Son-in-Law - Bab 128 Cepat Datang Ke Atap Gedung Adler

Aliran Xuan menggunakan 12 jarum, 1 inchi, 3 inchi, 5 inchi ,7 inchi, panjangnya berbeda-beda masing-masing ada tiga batang.

Cameron Lin kemudian menggerakkan jari jemarinya, membukanya, pria itu bergerak dengan sangat gesit, kemudian menancapkan 12 jarum pada tubuh pria tua tersebut, menancapkannya pada titik akupuntur.

Yang kemudian disusul dengan, memegang pergelangan pria tua tersebut, jari jemarinya bergerak, memberikan tenaga dalam pada pria tersebut, melancarkan peredaran darahnya.

Dengan cepat, wajah pucat dari tuan besar Qi, kemudian berubah merah.

Cameron Lin kemudian menyimpan kembali 12 jarum tersebut, pria itu lantas menyimpan jarum-jarum itu ke dalam kotak perak di dalam sakunya, dengan tatapan sedih melihat kakeknya.

Sejak kecil dia belajar ilmu Bohuang, dia malah sangat ahli dalam ilmu 12 belas jarum aliran Xuan, asalkan orang itu masih memiliki nafas, dia bisa mempertahankan nyawa orang tersebut menggunakan teknik 12 jarum, sama sekali bukan ilmu pengobatannya bisa dijelaskan oleh ilmu kedokteran sekarang.

Tuan besar Qi seperti ini karena waktu itu putra ketiganya dibunuh, dia sudah tua, karena marah, hatinya terluka besar, ada sebuah ketidakpuasan di dalam hatinya, membuatnya tidak bisa sadar untuk waktu yang sangat lama.

Sekarang dia sudah bisa bernafas, jadi tidak ada masalah lagi.

Uhuk uhuk. Perlahan-lahan tuan besar Qi membuka matanya, pria itu batuk, ada keraguan di mata pria tersebut, pria itu lantas memicingkan matanya melihat Cameron Lin.

Tuan besar meskipun sudah berusia 70 sampai 80 tahun tapi kharismanya masih sangat besar, dia memiliki semangat yang sangat mengejutkan, pria tua itu menatap pria di hadapannya dengan tatapan yang sangat tajam, tidak diragukan lagi kalau dia adalah orang yang pernah keluar hidup-hidup setelah bertemper.

Kamu, kamu Cameron Lin?" tuan besar Qi bertanya dengan tidak percaya, didalam keterkejutannya ada secercah harapan.

Wajah Cameron Lin, memiliki sedikit kemiripan dengan Nick Qi, Thurston Qi, mereka memiliki beberapa kemiripan, sangat mudah dikenali.

Meskipun tidak bertemu selama puluhan tahun, tuan besar Qi juga bisa mengenalinya.

Kakek, ini adalah aku." Cameron Lin mengatakannya dengan serius.

Ini, benarkah, benarkah kamu adalah Cameron Lin?" Thurston Qi bertanya memperlihatkan kebahagiaan, di wajah pria itu muncul sebuah penyesalan dan kekacauan.

Sambil mengatakannya, Thurston Qi lantas menggenggam tangan Cameron Lin dengan sangat tergoncang.

Cameron Lin, kali ini, kamu tidak boleh lagi meninggalkan kota Di jika aku tahu waktu itu, ayahmu menyembunyikan dirimu dariku kemudian mengusir ibumu, kamu dan ibumu juga sama, pergi dan tidak pernah kembali lagi......

Cameron Lin kemudian menggenggam tangan pria tua tersebut, mengatakan: Kakek, istirahatlah dengan baik. Jangan pikirkan hal yang lain, anak cucu memiliki rezeki mereka masing-masing.

"Aku bisa sering-sering datang melihatmu, kamu harus menjaga dirimu baik-baik.

Mengatakannya, Cameron Lin kemudian berbalik, tidak melihat tuan besar Qi.

Tuan besar Qi tidak tahu masalah di mana keluarga Qi di kota Di sudah dibinasakan, dia tidak ingin meneruskan percakapan tersebut, jika dibahas maka hal ini akan semakin rumit.

Perjalanan ini, setelah mengobati kakek, dan melihatnya, sudah cukup.

Hal yang sesungguhnya harus dilakukannya, masih belum dilakukannya.

"Cameron Lin, kamu sudah mau pergi?" tanya pria tua itu.

Kakek, kamu istirahatlah, beberapa hari lagi aku akan kembali melihatmu. Cameron Lin mengatakannya dengan sungguh-sungguh, dia kemudian berjalan keluar dari ruang perawatan.

Thurston Qi menatap Cameron Lin dengan serius, dia seperti melihat dirinya sendiri, lincah dan gesit!

Tidak salah anak cucu memiliki rezeki mereka masing-masing, Cameron Lin anak ini sudah besar. wajah Thurston Qi terlihat sangat kebingungan, dia mengatakan hal itu pada dirinya sendiri.

Thurston Qi juga orang yang berperang di medan perang, dia bertempur diatas kuda dan di samudra, ke berada di puncak selama puluhan tahun, bahaya besar seperti apa yang belum pernah dilihatnya.

Sampai usia ini, dia juga sudah melihat semua yang ada di dunia ini, pria tua itu tidak memiliki keraguan dan usianya juga sudah uzur. Oleh karena itu, dia tidak mengatakan apapun, membiarkan Cameron Lin pergi, juga tidak berpikir untuk mencari tahu tentang bagaimana keadaan keluarga Qi sekarang.

Sebenarnya ketika ketiga putranya dibunuh, orang tua ini, sepertinya sudah bisa menebak apa yang akan terjadi pada keluarga Qi selanjutnya

Baru saja keluar dari Gunung Zilong, menerima pesan singkat dari ponsel yang diberi sandi.

Segera datang ke atap Gedung Adler. Lewat 1 menit, Adler Yu akan mati!

Cameron Lin kemudian menyimpan ponselnya, tatapannya terlihat sangat dingin.

Tidak salah mereka adalah keluarga Wen yang berani menghabisi seluruh anggota keluarga Qi, cara ini, benar-benar tidak buruk.

Jelas sekali, Adler Yu sudah ditahan oleh mereka, orang itu membantunya mendapatkan informasi, dengan cepat keluarga Wen sudah berhasil menangkapnya.

Kemampuan Adler Yu juga tidak bisa dibilang lemah, tapi dia malah tidak bisa berkutik melawan keluarga Wen.

Cameron Lin menutup matanya sekejap, di saat itu juga dia memutuskan, menghentikan sebuah taksi, berpikir untuk segera menuju ke gedung Adler di Distrik Zhongtian.

Pria itu sama tidak meragukan kesetiaan dari Adler Yu, bisa ditebak, Adler Yu pasti sudah ditahan mereka, ditambah lagi ponsel yang diberi sandi itu sudah diambil, jika bukan, keluarga Wen seharusnya sudah mengirimkan orang-orang untuk membunuhnya, tapi mereka malah menggunakan Adler Yu untuk memancingnya keluar.

Adler Yu sama sekali tidak mengetahui jati dirinya, tidak tahu kalau Cameron Lin berasal dari keluarga Qi, pria itu juga sama sekali tidak tahu kalau dirinya adalah bos besar dari kota Di di keluarga Ning.

Dan dirinya sendiri juga memakai pakaian sederhana, kecuali gurunya, tidak ada orang kedua yang mengetahui akan hal ini.

Ada berapa status mengerikan dari pria ini? mungkin saja selamanya tidak akan ada orang yang pernah tahu, meskipun kekuatan keluarga Wen sangat besar, mereka juga tidak akan bisa menemukan apapun.

Tititit!

Cameron Lin baru saja duduk di kursi belakang, sebuah mobil supercar Maybach, datang dan menghadangnya.

Seorang wanita dengan jas kemudian membukakan pintu mobil dengan sopan, seorang wanita dengan kacamata pinggiran emas, dengan perawakan yang sangat cantik, gadis muda dari keluarga terpandang perlahan-lahan keluar dari mobil tersebut.

Hai! Pria berbaju putih, kita beri contohya, disini selalu bisa bertemu denganmu." Wanita itu tersenyum dan berbicara padanya.

Supir, pergi ke arah gedung Adler. Cameron Lin memberi pesan pada sopir, dia sama sekali tidak menggubris wanita itu.

Aih! Ada apa denganmu, beginikah kamu bersikap?" Callista Gongsun mengernyitkan dahinya dan bertanya.

Aku masih berpikir untuk mengajakmu makan bersama-sama kita benar-benar berjodoh bisa bertemu kembali, mengapa kamu sama sekali tidak menghargaiku? Callista Gongsun lantas memainkan kacamatanya, dia terlihat sangat tulus.

Tidak ada waktu." Cameron Lin menjawabnya dengan tenang.

Supir berusia paruh baya tersebut agak kaget, dia tidak mengerti apa yang sebenarnya dipikirkan oleh pemuda yang duduk di belakang ini, gadis secantik ini mengajaknya dia malah menolaknya, benar-benar hebat. Pria itu tidak mengatakan apapun kemudian memutar kemudi mobil, membalikkan mobilnya, dengan cepat mobil tersebut masuk ke arus mobil yang berlalu lalang, meninggalkan jalan raya.

Tidak sopan!"

Callista Gongsun kemudian bergumam tidak senang pada taksi yang meninggalkannya.

Berikutnya, wanita itu kemudian memberikan sebuah sertifikat merah pada samping garis pembatas dilarang masuk, lantas dia pun berjalan memasuki Gunung Zilong.

Callista Gongsun sama sekali tidak paham, sepertinya pria berbaju putih tersebut memiliki masalah di otaknya, pria itu lebih memilih menggunakan kendaraan umum daripada menggunakan mobil keren ini, pria itu bahkan menolak untuk makan bersama dengannya?

Lain kali jika keluar dia pasti akan membawa pengawal pribadi dengannya, jika dia bertemu kembali dengan pria berbaju putih itu, dia akan menahannya, harus bisa membuatnya menjadi guru bahasa kuno dan barang-barang antiknya!

Memikirkan hal tersebut, Callista Gongsun kemudian berjalan menuju ke wilayah villa, gadis itu kemudian tiba di sebuah ruang perawatan.

Kebetulan sekali ruang perawatan ini, adalah ruang perawatan tuan besar Qi!

Ah! Kakek sudah bangun?"

Callista Gongsun terkejut ketika masuk ke dalamnya, raut wajahnya seperti tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Thurston Qi sudah berdiri di samping jendela.

Thurston Qi kemudian berbalik, tatapannya sangat lembut, mengatakan: "Callista Gongsun, apakah selama beberapa waktu ini kamu setiap hari datang melihat kakek? Maaf kamu sudah dibuat susah kalau oleh kakek."

Thurston Qi hanya memiliki 3 orang anak, tetapi ketika dia memenangkan pertempuran di medan perang, dia mengadopsi seorang anak yatim piatu, dan menganggapnya sebagai putrinya sendiri.

Anak perempuan yang cantik dari pria terkuat tersebut, beberapa tahun yang lalu sudah menikah dengan keluarga Sun dari kota Di, dan wanita itu adalah ibu dari Callista Gongsun.

Kakek, kamu baru bangun, istirahatlah sebentar. Callista Gongsun kemudian berjalan ke sana memapah tuan besar Qi, tatapannya terlihat sangat terkejut.

Sejak tuan besar Qi pensiun dan tinggal di Gunung Zilong, gadis itu sejak kecil sepertinya dia sangat jarang bisa bertemu dengan kakeknya, beberapa waktu yang lalu kakek tidak sadar karena masalah paman ketiga, sudah mencari dokter-dokter paling ahli di negara ini, semuanya tidak berhasil mengobatinya, kali ini, mengapa kakek sudah bangun?

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu