Wonderful Son-in-Law - Bab 705 Pesta Keluarga Lin

Provinsi Cangzhou terletak di pesisir tenggara Negara Long dan merupakan sebuah tempat yang sangat makmur.

Kota Cangzhou juga tergolong sebagai salah satu dari sepuluh kota yang paling maju di Negara Long.

Cameron Lin dan Chloe Zhang baru saja turun dari pesawat, tetapi mereka dapat langsung merasakan keindahan kota yang satu ini.

Tatapan tertuju ke arah langit yang cerah, suasana kota terlihat sangat bersih, udaranya juga segar, lingkungan benar-benar terasa asri

“Cangzhou, benar-benar tempat yang bagus,”ucap Chloe Zhang menghela nafas dengan rasa kagum sambil melihat ke arah sekeliling dengan tatapan penasaran.

Cameron Lin perlahan tersenyum dan menganggukan kepalanya.

“Cameron Lin, apakah kita kali ini kembali ke Cangzhou untuk menemui nenek buyutmu? Aku sudah mendengar sedikit berita di Kota Di, dikatakan bahwa kedatanganmu ke Cangzhou ini cukup beresiko,”tanya Chloe Zhang dengan rasa ragu sambil menatap Cameron Lin.

Dia sebenarnya tidak ingin bertanya terlalu banyak mengenai permasalahan Cameron Lin.

Namun gosip yang beredar di Kota Di terus berkata bahwa Tuan Muda Cameron akan segera kembali ke klan keluarganya di Cangzhou, hal ini pasti akan membuat gejolak yang heboh, yang bahkan bersangkutan dengan peperangan internal di dunia rahasia di Negara Long.”

Cameron Lin tersenyum dan berkata,”Chloe, anggap saja kamu datang berlibur ke Cangzhou, tidak ada masalah apa-apa.”

“Aku mengerti.” Chloe Zhang menganggukan kepalanya, lalu memikirkan sesuatu dan berkata,”Cangzhou adalah salah satu tujuan berlibur yang baik, ada beberapa tempat yang ingin kukunjungi.”

Cameron Lin berkata,”Kamu rencanakan saja. Setelah pergi menemui nenek buyut itu, aku akan menemanimu pergi.”

Provinsi Cangzhou adalah provinsi pesisi yang terkenal sebagai tujuan berlibur, terdapat pantai yang mempesona, bahkan tidak sedikit situs menarik tersebar di seluruh kota.

“Tuan Muda Cameron Lin, acara penyambutanmu sudah dipersiapkan, tepatnya di Ocean Hotel di area kota.”

Ucap Senior Qin yang berjalan menghampirinya dengan senyuman di wajahnya.

“Setelah mendengar kepulanganmu, Tuan Muda Kedua Larry Lin datang menyambutmu sebagai perwakilan klan keluarga.”

Cameron Lin melirik Senior Qin dan berkata,”Apakah ini perintah Ratu?”

Sebelum datang ke Cangzhou, Cameron Lin juga sudah sangat memahami Keluarga Lin, ia sudah paham mengenai karakteristik Tuan Muda Kedua Larry Lin.

Orang ini adalah orang yang berada dalam sisi yang sama dengan Travis Lin, dia adalah kebanggan dari Senior Kedua, yang juga merupakan salah satu pewaris Keluarga Lin.

Tidak tahu apa maksud dari Keluarga Lin yang secara khusus mengutusnya sebagai wakil untuk menyambut dirinya.

Senior Qin tertawa sejenak, lalu menganggukan kepalanya dan berkata,”Ini adalah keinginan Perkumpulan Senior. Tuan Muda Cameron Lin adalah pewaris Keluarga Lin yang baru, sehingga orang yang memiliki porsi yang cukuplah yang akan menyambut kembalinya dirimu. Selain daripada Tuan Muda Kedua Larry Lin, masih akan didampingi oleh dua senior dari Perkumpulan Senior.”

Cameron Lin hanya bertanya datar dengan ekspresi yang tidak berubah,”Di mana kakekku?”

“Kakek Tuan Muda, Oliver Lin, sedang berada di Gunung Langya, Ratu juga mencari Saudara Oliver untuk menyampaikan sesuatu dalam dua hari ini.” Senior Qin perlahan berkata,”Lagipula Saudara Oliver sudah kembali ke rumah Keluarga Lin, Tuan Muda juga sudah menjadi pewaris ketiga Keluarga Lin, Ratu tentu saja perlu memberikan beberapa tugas kepada Saudara Oliver. Ia bahkan mendiskusikannya dengan Perkumpulan Senior.”

Setelah tertegun sejenak, Senior Qin lanjut berkata,”Selain itu, aku juga harus mengingatkan satu hal kepada Tuan Muda, Tuan Shenfeng sedang menunggu Tuan Muda di Gunung Langya, dan mengomentari ketidakadilan kematian muridnya.”

Cameron Lin menganggukan kepalanya perlahan.

Kondisi Keluarga Lin dari Langya sangatlah rumit, jangan bicarakan kedua pihak, Tuan Shenfeng sendiri saja sudah cukup merepotkan, pada saat ia melenyapkan Keluarga Xu, ia bahkan membunuh pengikutnya sendiri.

Pria tua ini masih saja tidak mau melepaskannya, tidak tahu apakah dia sudah bertemu atau belum, ia bahkan tidak bisa mengenali siapa yang sudah membuantya kehilangan tangan kirinya itu.

Cameron Lin sebelumnya juga tahu bahwa aula bagi leluhur Keluarga Lin itu berada di Gunung Langya.

Sepertinya tidak akan pernah ada yang mengetahui keberadaan Gunung Langya selain daripada Keluarga Lin. Lagipula, mereka adalah keluarga tersembunyi, orang biasa tidak akan bisa menemukan jejaknya.

Sebelum bertemu dengan Ratu, ia bahkan masih harus meladeni Tuan Muda Kedua Lin ini terlebih dahulu.”

“Tuan Muda Cameron Lin, silahkan naik ke mobil.”

Senior Qin mengangkat tangannya dan mempersilahkan dirinya.

Sebuah mobil Maybach hitam berhenti di depan pintu bandara, yaitu mobil yang sebelumnya juga datang menjemput.

Cameron Lin membawa Chloe Zhang naik ke mobil.

Dua puluh menit kemudian.

Mobil berhenti di pusat kota yang ramai, di dalam plaza sebuah hotel dengan dekorasi yang mewah.

Ocean Hotel sepertinya sudah dipesan secara keseluruhan, tidak ada tamu lainnya di dalam aula utama, hanya ada beberapa pelayan muda yang mengenakan jas berwarna hitam dengan penampilan yang sangat tegas.

Dengan tuntunan para pekerja, Cameron Lin dan Chloe Zhang pun tiba di aula di lantai ke-enam belas.

Cameron Lin hanya membawa Robert Hu di sisinya.

Dalam kedatangannya ke Cangzhou kali ini, Cameron Lin hanya membawa Robert Hu sendiri untuk menadmpinginya.

Lagipula Robert Hu juga merupakan seorang master, ia masih bisa melawan satu atau dua orang di dalam lingkaran tersembunyi.

Supir yang sebelumnya sekaligus bertindak sebagai pengawal, Hades, sudah diutus Cameron Lin untuk pergi ke Kota Gang, lalu mengurusi permasalahan bisnis di Kota Gang.

Cameron Lin awalnya juga ingin membawa Black Ye dan Zared Huang datang ke Cangzhou, supaya lebih banyak tenaga yang dapat digunakan.

Namun setelah berbincang dengan Gavin Sikong, Cameron Lin pun merubah pandangannya.

Dia mengutus Black Ye dan Zared Huang untuk pergi ke Jizhou, terlebih dahulu mendirikan akar yang kokoh di Jizhou, lalu mencari kabarnya terlebih dahulu dengan Dylon Zhao.

Cameron Lin menebak bahwa Gavin Sikong ini pasti bertindak di Cangzhou.

Cameron Lin tahu jelas akan efisiensi Dragon Gate dalam menyelesaikan urusan.

“Haha, semuanya, aku sudah mengundang Tuan Muda Cameron Lin dan istrinya untuk kembali ke Cangzhou, mari sapa mereka terlebih dahulu.”

Senior Qin melangkah masuk dan langsung tersenyum menyapa para tamu yang hadir.

Dalam sekejap, orang yang sedang duduk pun perlahan melihat dengan tatapan penasaran.

Terdapat tujuh hingga delapan meja perjamuan, yang diduduki oleh beberapa puluh pria dan wanita.

Mereka merias diri dengan sangat formal, diikuti oleh aura yang tidak biasa, setiap detil dari pakaian yang mereka kenakan juga menunjukkan posisi dari kedudukan mereka.

“Apakah ini adalah Tuan Muda Cameron dari Kota Di yang ramai dibicarakan itu? Tuan Muda Ketiga untuk kedepannya?”

“Apakah ini adalah putra dari Bibi Clarence di luar? Terlihat cukup baik.......”

Saat ini, semua orang yang sedang duduk mulai bergosip, tatapan mereka juga memperhatikan Cameron Lin dan Chloe Zhang dengan mendetil.

Cameron Lin sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini sejak awal, sehingga ia pun hanya mentap ke arah keramaian dengan wajah tidak berekspresi.

Chloe Zhang yang berada di sisinya itu merasa sedikit malu, ia tidak terlalu terbiasa diperhatikan oleh orang banyak seperti ini.

“Haha, Saudara Cameron Lin, namamu ini benar-benar menggemparkan, aku sudah menantikan kembalinya dirimu sejak awal. Ini adalah keberuntungan Keluarga Lin bisa mempunyai anggota yang berbakat dan tampan seperti ini!”

Pada saat inilah terdengar suara tawa yang ceria.

Seorang pria paruh baya dengan tatapan tajam yang mengenakan pakaian berlengan panjan berwarna cyan melangkah masuk dengan eksrpesi senang.

“Tuan Muda Cameron Lin, ini adalah Tuan Muda Kedua. Jika diperhitungkan kembali, kalian juga merupakan saudara yang berada dalam satu generasi yang sama, mari minum,”ucap Senior Qin sambil tersenyum di salah satu sisi.

“Umurku dengan Saudara Cameron Lin tidak jauh berbeda, kiranya pasti ada topik pembicaraan yang serupa. Ini adalah pasangan Saudara Cameron Lin, Nyonya Zhang, bukan? Halo, namaku Larry Lin, aku jgua seumuran denganmu, dapat tergolong sebagai kakak sepupu Cameron Lin.” Larry Lin tersenyum menyapanya, ekspresinya terlihat sangat ramah.

“Halo, Saudara Larry,”ucap Cameron Lin sambil tersenyum.

“Halo,”Cameron Lin juga ikut tersenyum dan menyapanya dengan sopan.

“Tidak perlu terlalu bersegan, silahkan duduk.”

Larry Lin mengangkat tangannya dan mempersilahkan mereka duduk dengan sikap bersegan.

Cameron Lin pun membawa Chloe Zhang pergi menunju ke tempat duduk.

Cameron Lin menarik kursinya dan terlebih dahulu mempersilahkan Chloe Zhang duduk, lalu duduk di sampingnya.

Ka.

Pada saat dimana Cameron Lin duduk itulah salah satu kaki dari kursi kayunya patah dan bergoyang.

Cameron Lin bereaksi pada saat yang tepat, beranjak berdiri, lalu melihat ke arah Larry Lin yang berada di sisinya dengan wajah tidak berekspresi.

“Bagaimana kalian mengaturnya? Apakah kalian tahu cara mengurusi masalah? Apakah kalian bahkan tidak bisa menemukan sebuah kursi yang baik? Benar-benar memalukan! Cepat gantikan kursi yang lain.” Larry Lin berteriak penuh kemarahan ke arah pelayan pemuda di sisinya.

“Hehe, Tuan Muda Larry, posisi di dalam rumah Keluarga Lin ini benar-benar tidak enak diduduki. Aku kira aku tidak bisa mendudukinya dengan stabil! Terlebih lagi, jangan dibicarakan kursi berkaki tiga bagi Tuan Muda Ketiga.” Pada saat inilah, seorang pria paruh baya yang bertubuh gemuk dan duduk di kursinya berbicara dengan nada bercanda.

Larry Lin berbicara sambil bercanda,”Tuan Li, kamu ini salah berbicara. Bobot saudara Cameron Lin yang terlalu berat, apakah kursi biasa mungkin bisa menahannya?”

Sambil berbiara, Larry Lin menatap ke arah Cameron Lin dan tersenyum sinis.

Cameron Lin tersenyum, lalu sengaja memajang kursi yang berkaki tiga itu, ia pun tahu bahwa pesta hari ini tidaklah sesederhana begitu saja.

Larry Lin sedang diam-diam menargetkan dirinya, supaya ia tidak bisa menduduki posisi pewaris Keluarga Lin.

“Jika kursinya tidak dapat diduduki, maka makanan di meja ini juga tidak perlu dimakan lagi, bukan?” Tanya Cameron Lin sambil tersenyum tidak sudit terhadap Larry Lin.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu