Wonderful Son-in-Law - Bab 912 Bahaya

Saat ini, Dexter Zhang, Murid Tertua dan Claude berdiri bersamaan, mereka menatap Cameron Lin dengan pandangan mata serius, saat ini, mereka tidak lagi berani menganggap Cameron Lin sebagai orang yang bisa di ganggu.

Kekuatan yang ditunjukkan Cameron Lin barusan jelas-jelas bukan sesuatu yang bisa mereka tahan sendirian.

"Kalian berdua, mari kita menyerangnya bersama-sama!"

Claude merasa sedikit tidak berdaya, dia awalnya ingin membunuh Cameron Lin dan melaporkan ini kepada Tiga Belas Tertua, tetapi dia tidak menyangka Gardan akan mati di sini, setelah kembali nanti, dia pasti tidak bisa lepas dari tanggung jawab ini.

"Baiklah!” tubuh Dexter Zhang penuh dengan cahaya petir, matanya penuh dengan perasaan sungguh-sungguh.

Pandangan mata Murid Tertua seperti kobaran api, satu tangannya menunjuk kearah langit, wajahnya terlihat serius.

"Cameron Lin, jika kamu bersedia menyerahkan rahasia yang kamu miliki, atau berbagi cara latihan itu padaku, aku akan bersumpah bahwa aku akan melepaskanmu dan tidak akan pernah menghalangi jalanmu lagi, yang aku inginkan hanyalah umur panjang, aku tidak mau bermusuhan denganmu."

"Ha ha!"

Cameron Lin berdiri di udara, ia tiba-tiba terkekeh, kemudian ia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Murid Tertua, Murid Tertua, apakah kamu mau menipuku? Baru saja kamu berniat untuk membunuhku, tetapi sekarang kamu ingin berdamai, apakah menurutmu itu hal yang gampang di lakuakan?"

"Si bodoh tua itu telah hidup selama seratus lima puluh tahun, berlatih dalam seni bela diri, ia sudah memasuki tingkat tengah Tingkat Dewa, tetapi masih jauh dari umur panjang, jika hari ini kita tidak bertempur, kedepannya juga dia tetap akan mati, sekarang jalan menuju umur panjang sudah di depan mata, kenapa kita tidak bertempur dengan mempertaruhkan nyawa saja? Selain itu, kita bertiga mungkin bukanlah lawannya Cameron Lin!"

Murid Tertua mendesah, tapi cahaya di matanya menjadi semakin terang.

"Jika hanya kalian mungkin saja tidak cukup!"

Tatapan Cameron Lin memandang orang-orang itu dengan pandangan meremehkan.

Pada saat ini, meskipun kekuatan tempurnya tidak mencapai 60% kekuatan puncaknya, tetapi jika dia ingin pergi, maka hal itu tidak bisa di hentikan oleh Murid Tertua dan yang lainnya, meskipun Murid Tertua juga berada di Tahap Tengah Tingkat Dewa, tapi dia tidak pandai membunuh orang, kekuatan Dexter Zhang terlalu lemah, dia dapat menghadapinya dengan mudah, meskipun Claude tidak menunjukkan kekuatannya, tetapi begitu melihat Claude tidak dapat menghentikan serangan pedang terakhir dari Gerry Liu, itu berarti kekuatannya tidak melebihi kekuatan Murid Tertua.

Hanya saja, kedua orang di tahap dewa lainnya yang masih belum muncul ini, belum tentu mereka ini musuh atau teman, ini adalah ancaman terbesar baginya.

"Apakah mereka itu musuh? Tentu saja kita akan mengetahuinya saat bertempur nanti!"

Dexter Zhang mendengus dengan dingin.

Dia juga orang yang berada di era penuh tekanan, saat ini, dia sudah berada di puncak tingkat awal tahap Dewa, meskipun saat ini dia tidak bisa mengalahkan Cameron Lin, tapi Cameron Lin saat ini tidak lagi dalam kondisi puncaknya. Dia tidak percaya bahwa Cameron Lin masih bisa mengeluarkan pukulan meteornya itu.

"Cameron Lin, selama kamu menyerahkan cara latihan itu, aku akan berbalik dan pergi, aku tidak akan pernah menjadi musuhmu lagi!" Murid Tertua itu mendesah.

"Ha ha!"

Pandangan mata Cameron Lin menunjukkan penghinaan.

Gerry Liu telah melenyapkan musuh untuknya, mungkinkah dia lebih buruk dari Gerry Liu? Hari ini masih belum tahu siapa yang kalah dan siapa yang menang?

Jika beberapa orang Tingkat Dewa di depannya ini akan membuatnya kalah, bukankah suatu saat nanti dia tidak lagi memiliki keberanian untuk melawan Master di Dunia Rahasia?

Jadi, dia harus memenangkan pertempuran ini!

"Berhentilah mengatakan omong kosong, kalahkan saja dia dan paksa dia mengatakan metode rahasia itu!"

Dexter Zhang berlatih metode petir, dengan sifatnya yang gampang meledak, dia berteriak dengan marah, ia membalikkan beberapa sidik jari di tangannya, cahaya petir yang mengguncang bumi tiba-tiba menghantam dari udara, dia menembaknya ke arah Cameron Lin.

Seluruh puncak Gunung Matahari diguncang oleh suara guntur dan kilat itu, seperti sembilan dewa petir.

Meskipun cahaya petir yang berada di puncak gunung itu tidak sekuat serangan barusan, tapi ia tetap memiliki jangkauan yang luas, bahkan jika yang menerima serangan itu adalah para orang terkuat di Tingkat Dewa, mereka tetap akan menderita, hal ini membuat Cameron Lin tidak memiliki jalan untuk mundur.

"Serangan kecil!"

Mata Cameron Lin memandang dengan acuh tak acuh, ia berdiri di sana dengan tangan di belakang punggungnya, dia tidak mengerti, seketika ada sebuah lapisan pelindung yang kuat muncul, udara di sekitar tubuhnya berubah menjadi cahaya tujuh bayangan, membuat dirinya benar-benar di selimuti sepenuhnya.

"Duar!"

Petir yang seperti kepalan tangan bayi menghantam cahaya putih itu, tetapi petir itu hanya membuat lapisan putih itu sedikit bergoyang sehingga tidak berbentuk

"Bagaimana mungkin!"

Dexter Zhang berseru, dia bisa dengan jelas merasakan aura Cameron Lin tidak sebaik sebelumnya, tapi petir yang disambarnya itu bahkan tidak bisa mematahkan lapisan pelindung di tubuh Cameron Lin, apalagi melukai Cameron Lin.

Murid Tertua itu memiliki pandangan mata yang serius, pukulan barusan membuatnya menyadari seberapa kuat kekuatan Cameron Lin, tetapi dia tidak menyangka Cameron Lin yang terluka parah, memiliki kekuatan seperti itu.

"Tuan Claude, mari turun tangan!"

Kedua tangan Murid Tertua saling tertutup, Eight Trigrams melindungi dirinya dan Dexter Zhang didalamnya. Saat ini, dia tidak bisa hanya mengandalkan dirinya dan Dexter Zhang untuk mengalahkan Cameron Lin, jika Claude tidak membuatnya kecewa, setidaknya dia ada sedikit harapan.

"Kalian mundur saja, aku bisa melepaskan kalian, kalau tidak, jangan salahkan aku kalau aku akan memenggalkan kepalamu dan membunuhmu, menghancurkan gerbang biaramu dan membantai ajaranmu!"

Cameron Lin berdiri di udara, ia berdiri dengan tangan di belakangnya dan berkata dengan nada dingin.

"Bunuh dia!"

Kedua tangan Dexter Zhang menunjukkan petir berwarna ungu, dia bergegas menuju ke arah Cameron Lin di dalam Eight Trigramsnya.

Badan Claude juga penuh dengan darah, ada tongkat yang berwarna hitam yang secara perlahan-lahan muncul di tangannya, bisa terlihat ekspresi wajah Claude sangat serius, kemudian ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengeluarkan suara-suara aneh, kemudian tiba-tiba cahaya di matanya muncul, di atas tongkat, ada dua sinar cahaya merah aneh yang tiba-tiba keluar.

Kedua pancaran cahaya ini seakan-akan penuh dengan kekuatan maut yang besar, ketika air hujan di langit menyentuh cahaya merah, air itu langsung berubah menjadi cairan seperti asam sulfat yag pekat, menetes ke atas tanah, menimbulkan bau yang sangat menyengat.

"Puff!"

Sosok Cameron Lin tiba-tiba bergerak, seluruh tubuh Cameron Lin berkedip seperti cahaya putih, dia langsung menabrak Eight Trigrams milik Murid Tertua.

Hanya terdengar suara yang tajam.

Eight Trigrams itu tiba-tiba menjadi penyok, terlihat ada tanda kepalan tangan disana, Eight Trigrams itu sudah tidak bisa tahan lagi, sehingga menimbulkan suara yang keras dan pecah.

"Baiklah!"

Eight Trigrams itu hancur, tetapi wajah Murid Tertua bukannya menunjukkan ekspresi terkejut, tetapi dia malah menunjukkan ekspresi kegembiraan, kedua tangannya menimbulkan dia Eight Trigrams kecil, kemudian ia menunjukkan tinjuannya kearah Cameron Lin.

Duar!

Saat itu tinjuan dari Cameron Lin juga sudah mau mendekat, Dexter Zhang langsung memukul dada Cameron Lin, seketika baju Cameron Lin semuanya hancur, dada di bagian kanannya terdapat tanda pukulan berwarna ungu, dia langsung memuntahkan segumpalan darah.

Pada saat ini, tinju Cameron Lin dan Eight Trigrams milik Murid Tertua juga bertabrakan.

"Duar!"

Begitu kena, Murid Tertua memuntahkan segumpal darah, tangan kanannya menghilang, yang terlihat hanyalah tulang berwarna putih, beserta darah segar yang mengalir.

Tubuh Murid Tertua terdorong mundur dengan kencang, dia mundur hingga seratus meter sebelum bisa berhenti.

"Cameron Lin, matilah kamu!"

Claude memiliki ekspresi percaya diri di wajahnya.

Kemudian terlihat tempat di sekitar Cameron Lin menunjukkan cahaya merah yang dikeluarkan oleh Claude, tubuh bajanya juga ditembus oleh kedua sinar merah itu.

Jika cahaya merah itu bergerak lebih dekat setengah inch lagi, maka hati Cameron Lin akan meledak.

"Srek!"

Blake Chen menarik napasnya dalam-dalam, ia berkata dengan sedikit prihatin:

"Cameron Lin, akan hancur!"

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu