Wonderful Son-in-Law - Bab 274 Kau Menganggap Perkataanku Sebagai Angin Lalu?

5 menit kemudian.

Sebuah Rolls Royce hitam memasuki lapangan parkir Delight Teahouse, dan seorang pria paruh baya yang mengenakan jas hitam dan dikelilingi para bodyguard dengan tergesa-gesa masuk dan naik ke atas.

Sekelompok orang ini segera memasuki ruangan Sungai Pinshan.

“CEO Lin! Ini aku Wilden Ning, menantuku telah bertindak bodoh, harap jangan dimasukkan hati,” pria berjas hitam itu menyapanya dengan sopan, “Aku pasti akan memberikan hasil yang memuaskan untuk anda.”

Cameron Lin menatap Wilden Ning dengan dingin.

Wilden Ning telah berusia di atas 40 tahun, tubuhnya agak gemuk, rahangnya yang kotak tampak sangat bermartabat, matanya bersinar tajam, dan ia tampak tenang dan berwibawa.

Ini baru pertama kalinya Cameron Lin bertemu langsung dengan Wilden Ning.

Tapi ia sudah bisa melihat, betapa licik dan berpengalamannya Wilden Ning.

Setelah menyapa Cameron Lin, ekspresi Wilden Ning tiba-tiba menjadi dingin, ia menatap Jerrico Zhao dan sekelompok preman bawahannya dan berkata, “Kenapa kalian masih di sini? Pergi kalian semua!”

Mendengar perintah Wilden Ning, semua preman itu baik yang berada di dalam maupun di luar ruangan segera mundur, tak ada satupun yang berani membantahnya.

Seluruh preman ini adalah bawahan Wilden Ning, Jerrico Zhao memerintahkan pelayan Wilden Ning untuk mengumpulkan orang-orang ini, mereka bisa dibilang adalah para penjaga keamanan Keluarga Ning.

Dan saat ini, tuan mereka sendiri telah berada di sini, para anggota penjaga keamanan itupun tak berani mengatakan apapun lagi.

Pak pak!

Setelah mengusir para preman itu, Wilden Ning menghampiri Jerrico Zhao dan menamparnya, Jerrico Zhao mengerutkan bibirnya, wajahnya terasa panas dan memerah.

“Kau sungguh memalukan!” kata Wilden Ning dengan marah, “Apa yang kau lakukan? Beraninya menghina CEO Lin di hadapannya! Aku tak mendidikmu dengan baik, maka kau menjadi orang yang memalukan seperti ini.”

Sambil berkata, Wilden Ning terus menendangi Jerrico Zhao, lalu mencengkeram kerah Jerrico Zhao dan meninjunya, Jerrico Zhao terjatuh ke lantai dan menggertakkan giginya, ia tampak sangat marah dan malu.

“Jerrico Zhao, meskipun kau setiap hari bergaul dengan teman-teman pecundangmu, aku tak mempermasalahkan, bahkan masih memberimu kedudukan sebagai Tuan Muda di Kota Di. Tapi kau masih juga menyebabkan masalah untukku, jika bukan karena putriku, sejak awal aku pasti telah mengenyahkanmu, menantu tak berguna!” kata Wilden Ning pada Jerrico Zhao dengan dingin.

Jerrico Zhao tak berani mengatakan apapun, hanya bisa menerima pukulan-pukulan dari Wilden Ning.

Bahkan ayahnya saja harus bersikap hati-hati saat berbicara di hadapan Wilden Ning, apalagi dirinya. Ia bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi di Keluarga Zhao karena ia menikahi putri Wilden Ning.

“CEO Lin, mohon maaf yang sebesar-besarnya, menantuku ini sangat idiot, hahhh,” Wilden Ning mendesah dan kembali meminta maaf dengan tulus.

“Anak idiot ini telah mengusik anda, kuserahkan pada anda untuk memutuskan, menurut anda hukuman apa yang pantas baginya, aku takkan membantah,” kata Wilden Ning dengan penuh hormat.

“Hah? Ayah mertua, jangan membiarkannya menghukumku!” kata Jerrico Zhao dengan ketakutan.

Tadi ia telah menghina Cameron Lin, bahkan memerintahkan bawahannya untuk mematahkan kaki Cameron Lin.

Jika ayah mertuanya meminta Cameron Lin menghukumnya, entah hukuman apa yang akan diterimanya!

Dalam hati Jerrico Zhao merasa sangat terkejut dan tak percaya.

Ayah mertuanya bersikap sangat hormat pada Cameron Lin.

Ia telah bertahun-tahun mengenal Wilden Ning, dan mereka telah bertemu dengan sangat banyak orang dari berbagai belahan dunia, tapi ia tak pernah melihat ayah mertuanya memperlakukan siapapun dengan begitu hormat.

Dalam hatinya, ayah mertuanya, Wilden Ning, sudah seperti dewa, ia tak ada tandingannya di Kota Di, dan sangat hebat dalam bidang bisnis, tak ada yang tak bisa dilakukannya. Semua orang, baik para pejabat tinggi negara maupun para ahli bela diri, semua menghormatinya.

Dulu Wilden Ning pernah makan dengan wakil walikota Kota Di, dan ia juga mengajak Jerrico Zhao, bahkan wakil walikota Kota Di pun memperlakukan Wilden Ning dengan hormat, seolah posisinya setara dengannya.

Sedangkan Cameron Lin tampak seperti baru berusia 20an tahun, masih sangat muda. Bagaimana bisa ia membuat Wilden Ning begitu menghormatinya?

Di usia ini, bahkan meskipun Cameron Lin adalah anggota Keluarga Xu, keluarga yang paling terpandang di Negara Long, ataupun alih waris Keluarga Gongsun, tetap saja takkan mungkin ia membuat Wilden Ning bersikap begitu hormat padanya.

Jerrico Zhao tak bisa menemukan alasannya, dan ia merasa sangat jengkel, ia belum pernah merasa begitu dipermalukan seperti ini.

“Diam kau, bodoh!” Wilden Ning menamparnya, “Kau tak terima aku menyerahkannya pada CEO Lin untuk menghukummu? Berlututlah!”

Sambil berkata, Wilden Ning menendang lutut Jerrico Zhao, Jerrico Zhao segera berlutut di hadapan Cameron Lin dengan wajah memerah, dan membungkukkan kepalanya dengan terpaksa.

“CEO Lin, katakan saja, hukuman apa yang akan kau berikan padanya, anak ini benar-benar tak mengetahui situasi dan kondisi,” kata Wilden Ning dengan hormat sambil menatap Cameron Lin.

Cameron Lin mendengus, sandiwara Wilden Ning ini bagus juga.

Ia menghajar Jerrico Zhao, lalu menyuruhnya berlutut, dan akhirnya menanyakan pendapatnya tentang hukuman yang pantas untuknya?

Bukankah ia melakukan ini agar ia melunak dan melupakan masalah ini?

Sudah bisa ditebak, ia sangat licik.

“Kau menanyakan padaku hukuman apa yang pantas untuknya?” Cameron Lin menatap Wilden Ning dengan dingin, “Tadi ia memerintahkan bawahannya untuk mematahkan kakiku, bukan? Wilden Ning, aku ingin kau mematahkan kedua kakinya.”

“Hah!” Wilden Ning menatap Cameron Lin dengan terkejut, ekspresinya tampak murka.

Ia telah melakukan semua ini, bahkan telah menyuruh Jerrico Zhao berlutut, dengan harapan Cameron Lin akan mengasihaninya dan melupakan masalah ini.

Tapi tak disangka, Cameron Lin masih ingin mematahkan kaki Jerrico Zhao! Sungguh kejam!

“Tidak! Ayah mertua, jangan dengarkan dia! Tidakkah ia bersikap terlalu arogan?” sejak tadi Jerrico Zhao telah berusaha menekan amarahnya, tapi kini ia tak dapat lagi menahannya dan bangkit berdiri, “Aku telah meminta maaf padamu, mengakui kesalahanku, dan berlutut padamu, dan kau masih ingin mematahkan kedua kakiku? Apakah karena ayah mertuaku sangat menghormatimu, kau benar-benar menganggap dirimu adalah raja?”

Buk!

Baru saja Jerrico Zhao selesai mengatakannya, Hades telah maju dan menendangnya hingga terpental belasan meter jauhnya, ia pun mengerang kesakitan di sudut ruangan.

“Beraninya kau membentak CEO Lin? Tak tahukah kau, jika ayah mertuamu tidak datang ke sini, sejak tadi kau pasti sudah mati!” kata Hades dengan dingin.

Dengan marah Jerrico Zhao hendak bangkit berdiri, tapi ia baru menyadari tulang-tulangnya telah patah karena tendangan Hades tadi, ia menjadi lumpuh dan tak bisa bangkit berdiri.

“Dan kau juga, pria tua, kau masih berusaha berdebat dengan CEO Lin? Apakah kau kira kau memiliki hak untuk mendebatnya?”

Hades mendengus sambil menatap Wilden Ning.

Wilden Ning tampak sangat dilema, bagaimanapun, Jerrico Zhao adalah menantunya, mana mungkin ia tega mematahkan kakinya.

Jika ia tak peduli pada menantunya ini, mana mungkin ia akan datang ke sini. Ia datang ke sini demi menyelamatkan Jerrico Zhao.

“CEO Lin, aku tahu anda sangat marah, anak ini memang sepantasnya mati, tapi bisakah anda memberiku kesempatan, bisakah kita rundingkan lebih jauh tentang hal ini?” ekspresi Wilden Ning sangat suram.

“Aku telah memberimu kesempatan, tapi kau tak menggunakannya dengan baik.”

Cameron Lin menatap Wilden Ning dengan dingin.

“Sekarang kutanya padamu, bukankah sejak dulu aku telah memberitahumu, bahwa Emerson Ning telah membantuku, dan aku tak ingin ada seorangpun di Keluarga Ning yang menekannya. Apakah kau menganggap perkataanku ini sebagai angin lalu?"

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu