Wonderful Son-in-Law - Bab 288 Apakah Kamu Tahu Dengan Siapa Kamu Berbicara.

Begitu kata-kata itu terucap, dua baris pengawal yang di bawa oleh Zero Ning, ada seorang pemimpin yang langsung maju dan ingin menangkap Cameron Lin.

"Zero Ning, kamu beraninya main tangan di sini!"

Victor Tu memarahinya dengan nada dingin.

Untungnya Longteng Hotel berada di Distrik Zhongtian, hari ini jika Zero Ning membawa Tuan Cameron pergi.

Maka Victor Tu, kedepannya tidak perlu campur tangan lagi.

"Bagaimana? Victor Tu, Apakah kamu benar-benar ingin menjaga Cameron Lin hingga mati?" Zero Ning mendengus dengan nada dingin, "Kamu harus memikirkannya dengan jelas, begitu kamu berbuat salah pada Keluarga Ning, apakah kamu masih memiliki tempat di Kota Di!"

"Jangan berpikir bahwa ini adalah Distrik Zhongtian, maka aku tidak bisa berbuat apa-apa pada Victor Tu!" Zero Ning berkata dengan suara yang rendah, "Orang-orang yang kubawa sudah mengelilingi tempat ini!"

"Apa?" Victor Tu tampak sedikit terkejut. "Zero Ning, apakah kamu benar-benar akan melakukannya? Berani menggunakan kekerasan di Distrik Zhongtian?"

Dia sama sekali tidak memikirkan, Zero Ning tidak berbicara dulu, tapi sudah langsung ingin membunuh orang, dia sudah membawa orang, ia langsung ingin melakukan kekerasan di Distrik Zhongtian.

"Zero Ning, kamu harus berpikir dengan jernih, ini adalah Distrik Zhongtian, kamu melakukan hal ini, sama saja dengan tidak menghormati Tuan Yu," kata Victor Tu dengan suara rendahnya.

Jika ingin tahu, dia adalah orangnya Adler Yu, berani menyentuh orang-orang Tuan Yu di Distrik Zhongtian, ini sama saja menantang orang yang memiliki kekuatan yang besar.

"Cih, tentu saja aku akan menjelaskan situasi ini pada Adler Yu." kata Zero Ning, "Namun, putriku adalah buah hatiku, jika kamu membuat kesalahan padanya, maka jangan salahkan aku yang terlalu kejam ini!"

Setelah dia berbicara seperti itu, terdengar orang mengetuk pintu.

Seorang pria yang mengenakan kacamata hitam berjalan masuk, berkata dengan sopan kepada Zero Ning: "Direktur, Longteng Hotel telah di bersihkan, saudara kita sedang berjaga di depan, bagaimana cara menangani Victor Tu dan Cameron Lin yang tidak tahu mati itu, anda katakan."

Begitu dia melihat pria memakai kacamata hitam itu masuk, ekspresi wajah Victor Tu sedikit berubah dan merasa situasinya ada yang tidak benar.

Victor Tu mengenali pria yang memakai kacamata hitam itu, julukannya Black Panther, di salah satu orang terbaik di wilayah perdesaan di Kota di wilayan tanah abu, dalam bertempur, Zero Ning benar-benar bersungguh-sungguh.

"CEO Lin, situasinya sedikit aneh, Zero Ning memilih orang dari jalan. Dia sepertinya gila, sama saja seperti seorang anak perempuan, dia selalu mendengarkan putrinya.

Victor Tu berbisik di sebelah Cameron Lin, "Jika kamu tidak memanggil orang untuk datang ke sini, aku khawatir hari ini tidak akan berakhir dengan baik..."

Bibir Cameron Lin membentuk senyuman dingin.

Anak dan ayah sama saja, tidak heran Cindy Ning begitu sombong, ternyata ayahnya sangat melindungi anaknya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, pertempuran yang begitu hebat sudah di depan mata.

"Victor Tu, serahkan Cameron Lin, kamu bisa meminta maaf kepada putriku lagi, untuk menghormati Adler Yu, aku malam ini akan membebaskan mu." Kata Zero Ning.

"Adapun Cameron Lin, hari ini tidak ada yang dapat melindunginya, beraninya membantah putriku dan menggertak putriku, maka bersiaplah untuk menunggu kematian." Zero Ning berkata dengan perlahan-lahan, ia menatap Cameron Lin dengan pandangan dingin.

"Zero Ning, aku tidak mungkin menyerahkan orang ini kepadamu, lagi pula, kamu sama sekali tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang jahat tapi sudah sombong, kamu pikir aku takut padamu?" Victor Tu berkata dengan marah, berdiri dan berjalan keluar, menelepon diluar.

Zero Ning membuat masalah menjadi besar, seakan-akan dia menyentuh putrinya.

Wow!

Tepat setelah Victor Tu mengeluarkan ponselnya untuk melakukan panggilan.

Black Panther itu dengan dua pengawal, bergegas menangkap orang itu, satu sisi satu orang, memegang bahu kiri dan kanan Victor Tu.

"Victor Tu, apakah kamu ingin memanggil orang lain? Aku tidak bisa memberimu kesempatan ini," kata Zero Ning secara perlahan-lahan.

Ada ekspresi marah di wajah Victor Tu, seketika ia di tahan, bahkan dia tidak sempat menelepon orang.

“Zero Ning, apakah kamu mencari kematian? Ku beritahu padamu, CEO Lin adalah orang yang tidak bisa kamu singgung!" Kata Victor Tu dengan suara beratnya.

"Orang yang tidak bisa di singgung? Mungkinkah Cameron Lin adalah kerabat dari Tuan Adler?" Alis Zero Ning berkerut dan berkata secara perlahan-lahan, "Itu juga tidak berguna, kedatangan Adler Yu juga membuat repot, hari ini putriku harus merasa puas."

Melihat situasi ini, Cindy Ning tersenyum dengan puas: "Cameron Lin, aku sudah memberitahumu untuk tidak begitu sombong, kalian masih mau ribut sampai tahan ini, benar-benar tidak takut sebelum melihat peti mati."

"Ayah, kamu sekarang perintahkan orang untuk membuat Cameron Lin berlutut, kemudian menyuruhnya menampar dirinya sendiri, mengakui dirinya salah." Cindy Ning berkata.

"Tenanglah, hari ini Cameron Lin tidak bisa pergi," kata Zero Ning dengan serius.

Berkata seperti itu, Zero Ning berjalan menuju Cameron Lin, wajahnya penuh penekanan, berkata dengan nada memerintah: "Aku berpikir bahwa kamu terlalu muda sehingga tidak mengerti, kemudian aku juga menghormati Adler Yu. Sekarang, cepat berlutut di depan putriku dan meminta maaf dengan benar."

"Jika kamu tidak mau dan menolak untuk berlutut, maka kamu tidak akan melihat matahari besok," kata Zero Ning secara perlahan.

Cameron Lin merasa sangat tertarik dan meminum anggurnya, ada senyuman dingin di sudut bibirnya.

“Bencana akan datang, kamu masih saja tertawa?” Zero Ning memandang Cameron Lin dengan ekspresi menghina, “Aku benar-benar tidak tahu dari mana rasa percaya dirimu berasal.”

"Ini, Cindy, apakah ini sedikit berlebihan? Mereka semua adalah teman sekelas, apakah kalian semua tidak mau mengalah sedikit saja?" Chloe Zhang memandang Cindy Ning dan berkata dengan serius.

"Chloe? Mengalah? Apakah kamu sedang memohon padaku?"

Cindy Ning memandang Chloe Zhang dengan ekspresi puas, perlahan-lahan berkata, "Baiklah, Chloe, menghormatimu sebagai teman lama, kamu kesini dan memohon padaku, kemudian mengakui bahwa suamimu hanyalah orang tidak berguna, maka, aku akan membiarkan kalian pergi."

"Perhatikan, kesabaran aku ada batasnya, jika ingin memohon kepadaku, maka cepatlah, kalau tidak, aku akan berubah pikiran, maka tidak ada gunanya kamu memohon kepadaku lagi," kata Cindy Ning dengan nada main-main.

"Chloe, kamu tidak perlu mepedulikannya," kata Cameron Lin dengan tidak peduli.

Chloe Zhang mengangguk, dia tahu bahwa Cameron Lin masih memiliki cara untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi dia tidak ingin Cameron Lin membuat masalah ini menjadi terlalu besar.

"Tidak pedulikan aku? Baiklah, Cameron Lin, kamu benar-benar keras kepala, kamu pikir kamu ini siapa? Hanya anjing yang tidak berguna saja!" Cindy Ning berkata dengan kesal.

Dia sangat marah melihat perilaku enggan Cameron Lin dalam menundukkan kepalanya.

“Ayah, tidak perlu berbicara dengan mereka lagi, silakan saja langsung main tangan, buat Cameron Lin berlutut! Kemudian bawa pergi." Cindy Ning berkata dengan galak.

Zero Ning memandang Cameron Lin dan berkata, "Anakku yang begitu pengertian, kalian membuatnya tidak sabaran dan marah-marah, bisa di lihat betapa tidak tahu malunya kalian! Dia sudah beri kalian satu kesempatan lagi, tapi kalian masih saja sombong, maka dari itu kalian harus mati!"

"Zero Ning, apakah kamu tahu dengan siapa kamu berbicara?"

Victor Tu mendengus dingin, meskipun dia ditahan oleh beberapa pengawal berjas ini, tapi dia masih tidak kehilangan auranya.

"Dengan siapa aku berbicara? Hehe." Zero Ning menggelengkan kepalanya. "Bukankah hanya seorang tidak berguna? Paling-paling, hanya memiliki sedikit hubungan dengan Adler Yu?"

Setelah berbicara, Zero Ning melambaikan tangannya, "Black Panther, buat Cameron Lin orang yang tidak berguna ini berlutut, terlebih dahulu patahkan satu tangannya baru di bicarakan lagi."

Pria berkacamata hitam yang bernama Black Panther, memutar lehernya dan mengeluarkan pistol hitam dari dadanya, kemudian berjalan ke arah Cameron Lin.

Cameron Lin tidak bergerak dari kursinya, tetapi dari sisi Cameron Lin, muncul sebuah sosok yang tinggi dan besar.

Pengawal berbaju hitam, yang dari tadi hanya diam saja, berhenti di depan Black Panther.

Cameron Lin berkata dengan nada dingin.

"Hancurkan mereka semua."

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu