Wonderful Son-in-Law - Bab 772 Pertempuran Sengit

Xavier Zhang dari Sword Gate, sudah pernah bertemu dengan tuan Sikong dan juga tuan muda Cameron.

Pria paruh baya yang muncul dari teras, mengatakannya sambil memperlihatkan senyuman dingin.

Pria itu memakai pakaian tradisional china berwarna abu-abu, tatapan matanya setajam pisau, sekujur tubuhnya memancarkan aura kekuatan yang tidak bisa disembunyikan.

“Xavier Zhang?

Gavin Sikong kemudian memperhatikan Xavier Zhang dengan serius, ada ketakutan di mata pria itu.

Xavier Zhang, salah satu kaki tangan dari penderma, seseorang yang namanya sudah lama diakui sebagai Grandmaster tingkat langit.

Meskipun kemampuan tempurnya tidak sebanding dengan pertapa Cangjian, tetapi kemampuannya juga tidak lebih rendah dari kemampuan Gavin Sikong.

Muncul seorang ahli bela diri dengan kemampuan seperti ini, medan tempur juga berubah menjadi sulit diprediksi.

Wajah Cameron Lin tidak memperlihatkan ekspresi apapun, pandangannya tenang melihat kemunculan Xavier Zhang.

Muncul lagi seorang Grandmaster tingkat langit.

Hal ini sama sekali bukan sesuatu yang tidak dipikirkan oleh Cameron Lin.

Informasi di dalam Sword Gate sangat luas, dukungan dan juga perlindungan yang mereka berikan pada Herman Lin sangat besar, setelah menyebarkan perintah raja sword, pasti akan ada ahli bela diri yang datang dan memberi bantuan.

Jika dipikirkan, inilah alasan mengapa Herman Lin memiliki keberanian untuk mencelakai dirinya.

Ada siapa lagi? Panggil mereka keluar semuanya. Cameron Lin kemudian melihat pertapa Cangjian, dan mengatakannya dengan datar.

Heh. Pertapa Cangjian kemudian tersenyum dingin, mata pria itu menatap Cameron Lin dengan tajam.

Pria itu dapat melihat tatapan meremehkan di dalam pantulan mata Cameron Lin, pria itu seolah sama sekali tidak menganggap keberadaan Xavier Zhang.

Ini sama saja dengan merendahkan Sword Gate.

Dia tidak tahu, apa yang dimiliki oleh Cameron Lin, sampai pria itu bisa percaya diri seperti itu.

Tuan muda Cameron, sudah sampai tahap seperti ini, maka yang tersisa adalah kamu mati dan aku hidup. Pertapa Cangjian kemudian mengatakannya dengan nada dingin.

Kamu yang datang sendiri ke tempat ini, jika demikian aku tidak perlu mencarimu lagi.

Malam ini di tempat ini, kita akan melihat siapa yang lebih hebat.

Cameron Lin kemudian tertawa dingin, mengatakan: Benar-benar sesuai dengan harapanku.

Gavin Sikong, aku menyerahkan pertapa Cangjian padamu, sisanya yang lain, biar aku saja yang menghadapinya. Cameron Lin kemudian melihat kearah Gavin Sikong, dan mengatakannya dengan serius.

Gavin Sikong terlihat agak ragu, mengatakan: Xavier Zhang dan juga Herman Lin, apa kamu bisa menghadapi mereka berdua sekaligus?

Gavin Sikong yakin kalau Cameron Lin bisa mengalahkan Herman Lin, tetapi setelah kemunculan Xavier Zhang, kemungkinan kemenangan menjadi sulit ditebak.

Tetapi jika dipikirkan kembali, dengan keberadaan Green Dragon King yang menghabisi semuanya secara diam-diam, ini seharusnya juga bukan masalah.

Kamu berhati-hatilah, Xavier Zhang ini bukan orang yang bisa dikalahkan dengan mudah. Gavin Sikong memperingatkan pria itu dengan serius.

Berikutnya, Gavin Sikong kemudian melihat kearah pertapa Cangjian dengan tatapan dingin.

Dulu aku pernah mendengar kabar kalau ilmu pedang pertapa Cangjian tiada duanya, aku benar-benar ingin melihatnya!

Pertapa Cangjian kemudian menyipitkan matanya, dia melihat Xavier Zhang, Xavier Zhang lantas mengangguk dengan serius pada pria itu.

Disaat itu, pertapa Cangjian akhirnya merasa tenang.

Dengan keberadaan Xavier Zhang di sampingnya, dia bisa tenang dan tidak perlu terlalu mengkhawatirkan keamanan Herman Lin.

Sementara Gavin Sikong, adalah orang yang sangat disayangi oleh Raja Langit Gu dari Dragon Gate, pria ini tidak mudah dihabisi, juga tidak mudah dihadapi.

Akan lebih bagus jika dikalahkan secepatnya, menghantamnya dengan kekuatan petir, setelah itu kembali dan membereskan Cameron Lin ini.

Dan lagi, Gavin Sikong bukanlah tandingannya, sekuat apapun Cameron Lin, tidak mungkin pria itu bisa menghabisi Herman Lin dihadapan Xavier Zhang.

Setelah memikirkan hal ini, pertapa Cangjian merasa rencananya sangat sempurna.

Tidak lama kemudian, pria itu kemudian memancarkan aura darisekujur tubuhnya.

Terdengar suara yang sangat keras, sebuah pedang dingin dan berkilau kemudian terbang keluar dari teras, seperti naga terbang yang kemudian mendarat di tangan pertapa Cangjian, dan bergetar hebat.

Disaat itu, sebuah energi kekuatan menutupi taman tersebut, orang-orang yang di tempat itu tidak ada satupun yang tidak terkejut karena hal ini.

Karena tuan Sikong bersikeras ingin bertempur, kalau begitu aku akan menemanimu sampai akhir!

Nafsu tempur menyelimuti pertapa Cangjian, pria itu kemudian menyabetkan pedangnya, di saat itu pula pedang itu kemudian memancarkan aura yang sangat kuat, menyerbu ke arah Gavin Sikong.

Sabetan pedang ini mengeluarkan cahaya sejauh 30 meter lebih, seperti petir, suaranya menggelegar.

Gavin Sikong kemudian mengangkat tangannya dan menghantam udara, tenaga dalam pria itu kemudian memancar keluar, seperti sebuah tangan tidak berbentuk yang sangat besar, menahan sabetan dari pedang tersebut dengan tangan kosong.

Kembali terdengar suara yang sangat menggelegar.

Dua orang Grandmaster yang tidak ada tandingannya bertempur di udara dengan kekuatan tenaga dalam mereka, menggetarkan taman tersebut, dinding dinding kemudian retak dan hancur.

Berikutnya, Gavin Sikong melangkah maju, tubuh pria itu melesat secepat angin menyerang pertapa Cangjian.

Pertapa Cangjian juga bergerak gesit, dia kembali mengibaskan pedangnya, cahaya kemudian terbentuk dari pedang tersebut dan membuat belahan dengan aura membunuh, mereka bertempur dengan sangat dahsyat di tempat itu.

Hanya beberapa jurus yang dilancarkan, tubuh mereka berdua melayang-layang kesana kemari, tidak butuh waktu lama untuk mereka keluar dari taman tersebut, mereka kemudian melanjutkan pertempuran mereka di dekat tepi sungai yang cukup jauh.

Melihat kedua ahli beladiri tersebut bergerak semakin menjauh, wajah Herman Lin kemudian memperlihatkan kelegaan, pria itu tidak lagi segugup sebelumnya, bibirnya membentuk senyuman dingin kemudian melihat kearah Cameron Lin.

Gavin Sikong dan master pertapa Cangjian bertempur satu lawan satu, setelah kehilangan bantuan sebesar itu, Cameron Lin masih bisa melakukan apa?

Terlebih lagi, di dalam hatinya Herman Lin tahu jelas, kemampuan beladiri master jauh diatas Gavin Sikong, mungkin tidak akan sampai satu jam dia sudah bisa mengalahkan Gavin Sikong, pria itu mungkin masih bisa kembali dan membantu dirinya menghabisi Cameron Lin.

Terlebih lagi di saat ini, Cameron Lin hanya sendirian, bagaimana dirinya bisa menghadapi dia dan juga penderma Xavier Zhang?

Keadaan seperti ini, membuat Herman Lin menjadi sangat santai!

Cameron Lin, kamu tentu tidak berpikir dengan membawa Gavin Sikong, maka kamu akan bisa menghabisiku bukan? Herman Lin kemudian melihat Cameron Lin dan mengatakannya sambil mengejeknya.

Cameron Lin kemudian dengan dingin mengatakan: Membunuhmu, apa perlu sampai membutuhkan begitu banyak orang?

Hehehe. Herman Lin tertawa tidak senang, Cameron Lin, aku mengakui kalau kemampuan bela dirimu jauh melebihi orang-orang, kamu sudah lebih cepat menapaki tingkat langit dibandingkan denganku, tetapi kamu juga terlalu sombong.

Kamu sendirian, berpikir untuk menghadapi aku dan Xavier Zhang disaat yang sama? Kalau begitu kamu juga terlalu bodoh! Herman Lin kemudian tertawa dingin mengatakan, Tanpa bantuan dari Gavin Sikong, memangnya kamu bisa melakukan apa?

Cameron Lin kemudian menggeleng, Herman Lin benar-benar berpikir hanya dengan Xavier Zhang sendiri, maka dia sudah terlindungi?

Herman Lin, aku sudah pernah memberimu sebuah kesempatan, jika waktu itu kamu meninggalkan Jizhou, mungkin nyawamu masih terselamatkan. Cameron Lin mengatakannya dengan perlahan, Sayang sekali, kamu malah mencari mati.

Sambil mengatakannya, Cameron Lin kemudian menatap Xavier Zhang dengan tatapan dingin, mengatakan: Seseorang dari keluarga Lin pernah memberi Sword Gate kesempatan, agar kalian membawa Herman Lin meninggalkan tempat itu, tetapi, kalian malah tidak menggunakan kesempatan itu dengan baik.

Mengeluarkan perintah raja sword untuk membunuhku?

Kamu, jaga baik-baik nyawamu.

Cameron Lin menyelesaikan perkataan sederhananya.

Herman Lin kemudian tertawa tidak senang, pria itu merasa kalau Cameron Lin hanya menggertaknya.

Bukan hanya berpikir untuk menghabisi dirinya, pria ini bahkan berpikir untuk menghabisi Xavier Zhang? Apa dia pikir dirinya yang baru berhasil mencapai tingkat langit, bisa memiliki kemampuan sehebat itu?

Sementara Xavier Zhang, wajah pria itu malah memperlihatkan ekspresi yang sangat serius, di dahi pria itu muncul butiran keringat.

Dia sudah bisa merasakan dengan jelas, kekuatan yang sangat besar yang muncul dari tubuh Cameron Lin, itu tidak lain adalah kemampuan beladiri batas lanjutan yang sangat kuat, membuat pria itu merasakan tenaga dalamnya seperti tertekan.

Dengan begini sudah jelas bisa dikatakan, kemampuan sesungguhnya Cameron Lin, masih berada di atas dirinya!

Penderma zhang, aku mohon bantuanmu agar kita bekerja sama, menghabisi Cameron Lin! Herman Lin kemudian mengatakannya dengan dingin, hati pria itu sudah sangat bersemangat untuk menghabisi Cameron Lin.

Xavier Zhang masih belum melakukan apapun, Cameron Lin kemudian tersenyum dingin, pria itu sudah melangkah maju.

Langkah tersebut, membuat tempat itu kemudian bergetar hebat dan menghasilkan suara yang sangat keras, tanah di sana kemudian retak, seolah-olah tidak sanggup menahan kekuatan yang sangat besar dan mengerikan yang muncul dari tubuh Cameron Lin.

Berikutnya yang terlihat adalah, Cameron Lin bergerak sangat cepat seperti bayangan, menerjang kearah Herman Lin.

Kecepatan dari pria itu, tidak bisa diikuti dengan mata, seperti meteor yang jatuh ke bumi.

Xavier Zhang masih belum sempat merespon, Cameron Lin sudah berada di hadapan Herman Lin.

Peng!

Sebuah suara hantaman yang sangat keras, yang membuat debu-debu kemudian beterbangan.

Tiba-tiba saja, tubuh Herman Lin kemudian melayang karena hantaman hebat tersebut, dan kemudian terjatuh di atas tanah, pria itu kemudian menyemburkan darah segar dari mulutnya.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu