Wonderful Son-in-Law - Bab 134 Cukup Aku Seorang!

Klub Diyang terletak di Distrik Huayang yang merupakan tempat paling makmur di Kyoto.

Klub Diyang terang benderang dan merupakan dekorasi arsitektur dan dekorasi paling terkemuka di dunia.

Dekorasinya sangat mewah, dengan nuansa emas di dinding. Klub Diyang adalah tempat orang-orang kaya di Kyoto berkumpul.

Ada pepatah di Kyoto yang mengatakan asalkan kamu masuk ke Klub Diyang, tidak akan ada orang yang berani menyentuhmu!

Inilah aset utama keluarga Wen di Kyoto!

Satu mobil Bentley cokelat berhenti di dekat Klub Diyang, Adler Yu membuka pintu, Cameron Lin keluar dari mobil, dan menatap dingin ke arah tempat hiburan mewah ini.

“Tuan Cameron, apa Anda benar-benar ingin pergi sendiri?” Kata Adler Yu dengan agak khawatir.

"Kamu bawa orang-orangmu dan tutup semua jalan keluar Klub Diyang, jangan biarkan orang keluarga Wen kabur, apa kamu mengerti?" Cameron Lin berkata dengan dingin.

“Mengerti!” Kata Adler Yu dengan benar.

Cameron Lin menyalakan sebatang rokok dan berjalan ke dalam Klub Diyang.

Adler Yu melihatnya dari belakang, dan sudah mencium bau lautan darah.

Meskipun sudah lama sejak dia berada di dunia bawah tanah Kyoto selama bertahun-tahun, dia masih dikejutkan oleh kekuatan Cameron Lin.

Berani masuk ke sarang keluarga Wen Kyoto sendirian!

Harus diketahui, keluarga Wen Kyoto bukan keluarga biasa, tidak tahu berapa banyak master yang mereka miliki, mereka membelinya dari pasar gelap luar negeri, mereka memiliki semua jenis master!

Adler Yu sama sekali tidak berani melawan kekuatan mereka, juga tidak berani masuk sendiri ke dalam Klub Diyang, karena itu sama saja cari mati.

Sebagai sarang keluarga Wen Kyoto, Kota Diyang benar-benar memiliki kekuatan yang memadai, dan memiliki banyak master

Tidak hanya master yang menguasai seni bela diri, tetapi juga ada semua jenis master yang kejam!

Tetapi Tuan Cameron, dia berjalan ke Klub Diyang dengan santai, untuk berurusan dengan dua saudara dan saudari dari keluarga Wen Kyoto, Easton Wen dan Eliza Wen.

Tuan Cameron sudah memerintahkannya untuk hanya mengepung tempat ini, dan membunuh orang keluarga Wen yang kabur.

Saat dia memikirkan ini, Adler Yu memberi isyarat, orang-orang bawahannya berpura-pura berada di berbagai toko jalanan, menunggu kesempatan, siap bangkit dan menangkap orang.

Cameron Lin berjalan ke Klub Diyang, gedung-gedung yang tak terhitung jumlahnya itu tampak megah, matanya tertuju pada menara jam khas penuh gaya jaman lalu, gedung jam memiliki 18 lantai.

Ini adalah gedung Wen, dan itu juga tempat perjanjian dengan Eliza Wen dan Easton Wen.

Cameron Lin tidak sabar untuk menyelesaikan masalah di Kyoto sesegera mungkin setelah menerima laporan Ning Que dan bergegas kembali ke Donghai.

Pada saat ini, gedung Wen, di lantai sepuluh, adalah aula megah dan mewah dengan karpet merah dan ruang tamu bergaya Barat.

Belasan pria berwajah dingin berbaju hitam berdiri berderet di pintu.

Seorang pria paruh baya dengan jas merah, duduk di sofa kulit dengan cerutu di mulutnya, dia dengan bangga memegang teko dan menuangkan teh ke dua pria kaya.

Pria dengan aura hebat ini adalah Easton Wen dari keluarga Wen Kyoto. Selama masa ini, ia menjadi terkenal di Kyoto, menjadi pusat perhatian, bos besar Kyoto, kekayaan di tangannya, bukan hanya menyentuh ratusan triliun.

"Chris, Rico, Cyrus berkata kepadaku bahwa semuanya sudah selesai. Coba tebak, apa yang akan dilakukan Adler Yu itu?" Easton Wen tampak ceria dan menghisap cerutu, mengenakan cincin berlian hitam besar di jari manis.

“Tuan Easton, ini, aku tidak bisa menebak.” Rico Wen dengan hormat berkata, “Aku hanya tahu bahwa tidak peduli dia membantu siapa menyelidiki keluarga Wen, itu sama saja dengan cari mati!”

"Benar! Tuan Easton, menurutku, mereka sama saja mencari masalah dengan keluarga Wen kita, apakah adalah keluarga Ning atau keluarga Sun, atau keluarga Xu." Chris Wen berkata dengan sangat sombong, "Kita semua bisa membunuh mereka dengan santai! Bahkan keluarga Qi telah dibunuh oleh kita. Beraninya mereka datang untuk menyentuh kita? Cari mati?"

"Tidak, tidak." Easton Wen tersenyum misterius, "Jangan meremehkan hal ini. Kita bisa menghancurkan keluarga Qi, karena ada banyak faktor ..."

“Namun, tidak peduli siapa, berani mencari masalah dengna keluarga Wen, mereka semua harus mati!” Kata Easton Wen dengan ekspresi meyakinkan, "Tunggu Cyrus membawa orangnya, aku ingin menyiksa orang ini, aku dengar-dengar dia masih tidak mau berkata? Dan juga merupakan petarung muda yang hebat? Heh, sungguh tidak tahu diri."

“Oh iya” Easton Wen tiba-tiba teringat sesuatu, dan berkata dengan serius, “Saya menerima berita bahwa Thurston Qi yang tinggal di Gunung Zilong sudah bangun? Sepulang ini kalian atur orang untuk mengincar Thurston Qi, begitu dia meninggalkan Gunung Zilong, langsung habisi dia! "

“Orang tua ini tidak sembarangan, kita harus membunuhnya!” Kata Easton Wen dingin.

"Tuan Easton tenang saja, kita pasti akan menghabisi orang tua yang tidak mati-mati itu," kata Chris Wen bersemangat.

Sebagai seorang pembunuh profesional, jika dapat secara pribadi merencanakan pembunuhan tokoh besar Thurston Qi yang pernah menduduki status tertinggi Negara Long, itu merupakan pencapaian yang mulia dan kesempatan untuk menjadi terkenal di dunia pembunuh!

"Tidak akan lama bagi Keluarga Wen kita untuk menyatukan Kyoto dan berdiri di puncak Negara Long, hahaha!"

Easton Wen tertawa liar, begitu juga dengan Chris Wen dan Rico Wen.

Bangg!

Terdengar ledakan, dan lampu gantung di langit-langit tiba-tiba hancur. Dalam sekejap, seluruh gedung Wen dalam kegelapan, dan tempati itu benar-benar gelap.

"Apa yang terjadi? Apakah tidak ada generator? Mengapa bisa ada pemadaman listrik?" Easton Wen melihat dengan curiga, melihat sekeliling.

Pada saat yang sama, ruang power supply di ruang bawah tanah Gedung Wen.

Cameron Lin menutup pintu dan menginjak tubuh laki-laki berpakaian hitam. Sosok itu seperti angin dan bergegas menaiki tangga.

Sepuluh detik kemudian.

Cameron Lin muncul di lantai sepuluh yang gelap gulita, koridor sepanjang 100 meter, terdapat banyak sekali kamar dan ada pasukan rahasia yang berjaga di sana.

"Siapa itu? Apa yang kamu lakukan di sana? Ini adalah tempat pribadi keluarga Wen!"

Tiba-tiba, seorang pengawal berbaju hitam menyalakan lampu senter dan menunjukkan seorang pria muda dengan mantel hitam.

Dalam sekejap, puluhan pengawal baju hitam dengan cepat mengeluarkan pistol mereka dari saku, satu demi satu menembaki pria misterius yang menerobos masuk.

Doorr!

Pada saat ini, pria baju hitam menghilang, dan senter yang merupakan sumber cahaya satu-satunya tiba-tiba hancur.

Di koridor yang kosong, ada suara berderak, dan ada suara pukulan.

Dalam kegelapan, pengawal berbaju hitam satu per satu terpelanting, dan jatuh dengan keras di dinding, seolah-olah mereka dilecehkan, dan tidak ada yang menemukan si penyerang.

Dalam sepuluh detik, semua pasukan rahasia keluarga Wen tercengang, dan otot serta tulang mereka semua patah.

Cameron Lin menendang membuka pintu kayu mahoni, diterangi oleh ponsel, dan melihat seorang pria paruh baya mengenakan rompi merah dan penuh kengerian.

"Siapa kamu? Apa yang ingin kamu lakukan di sini?" Easton Wen berkata dengan marah, "Apakah kamu tahu di mana ini? Aku adalah Easton Wen, ini adalah wilayah pribadi-ku, apa kamu mau cari mati?"

"Aku di sini untuk mencarimu." Cameron Lin mencibir. "Apakah keluarga Wen itu sangat kuat? Cukup aku seorang diri untuk menghancurkan keluarga Wen!"

Ketika kata-kata itu jatuh, Cameron Lin menendang Easton Wen kembali ke kamar, hampir semua tulangnya patah dan dalam sekejam dia berbaring di lantai dengan lemas.